Dioda adalah suatu divais yang terbuat dari sambungan PN di mana akan mengahantarkan arus ketika terbias-maju yang melebihi potensial barrier. Dioda mencegah aliran arus ketika terbias-balik yang lebih kecil dari tegangan-tembus (breakdown).
Anoda (A) Katoda (K)
Penyearah Gelombang-Paruh
Karena kemampuannya menghantarkan arus dalam satu arah dan memblok arus pada arah yang lain, maka dioda digunakan dalam rangkaian yang disebut penyearah yang mengonversi tegangan ac ke dc. Penyearah terdapat pada seluruh penyuplai daya dc.
1 dr 14
0 Penyearah
VDC 0 Beban
Diagram balok untuk penyuplai daya diperlihatkan pada Gambar 9. Penyearah dapat berupa penyearah setengahgelombang atau gelombang-penuh. Penyearah mengonversi tegangan masukan ac ke pulsa tegangan dc. Filter, mengurangi fluktuasi dalam tegangan dc tersearahkan sehingga tegangan relatif lebih halus. Regulator menjaga tegangan dc luaran agar konstan terhadap perubahan masukan atau lauaran. Tipe penyearah yang paling sederhana adalah penyerah gelombang-paruh.
N
RL
Vin
2 dr 14
A Vin 0
P
t0 t1 t2 Vin
N
RL
Vout 0 t0 t1
+ _
(b) operasi pada siklus positif A K
Vin 0
P
t0 t1 t2 Vin
N
RL
_ +
I=0
Vout 0 t0 t1 t2
(d) tegangan luaran gelombang-paruh untuk tiga siklus Gambar 10. (a) (d), penyearah gelombang-paruh
...(3)
dengan VP (out ) adalah nilai puncak dari tegangan luaran gelombangparuh. Gambar 11 memperlihatkan tegangan gelombang-paruh dengan nilai reratanya diindikasikan oleh garis putus-putus.
3 dr 14
VP(out) Vavg 0
t0
t1 T
t2
t3
t4
t5
Contoh: Berapa nilai rerata (dc) dari bentuk gelombang luaran tersearahkan, seperti Gambar berikut?
100 V 0 t0 t1 T Gambar Soal t2 t3 t4 t5
Jawab:
V AVG = VP ( out )
100
= 31,8V
A VP(in) 0 t0 t1 t2 Vin
P + _
N
RL
Gambar, pengaruh potensial-barrier pada tegangan luaran Tersearahkan gelombang-paruh (dioda silicon)
Saat bekerja dalam rangkaian dioda, sering menjadi praktis bila mengabaikan pengaruh potensial barrier ketika nilai tegangan (masukan) jauh lebih besar (minimal 10X) daripada tegangan-barrier. Sepanjang pembicaraan, dioda yang digunakan adalah silikon dan tegangan-barrier akan dianggap berpengaruh, kecuali ditetapkan lain. Contoh: Tentukan puncak tegangan luaran dari penyearah silikon seperti Gambar.
5V Vin 0 -5V RL Vout
Gambar Soal
Jawab:
5 dr 14
Penyearah Gelombang-Penuh
Meskipun penyearah gelombang-paruh mempunyai banyak aplikasi, penyerah gelombang-penuh adalah yang paling sering digunakan dalam penyulai daya dc. Perbedaan antara penyearah gelombang-penuh dengan penyearah gelombang-paruh adalah bahwa penyearah gelombang-penuh, mengalirkan arus dc ke beban selama satu siklus gelombang masukan sementara penyerah gelombang-paruh hanya mengalirkan pada setengah siklus gelombang masukan. Hasil dari penyearahan gelombang-penuh adalah suatu tegangan lauarn dc yang berpulsa untuk setiap setengah siklus gelombang masukan, sebaga terlihat pada Gambar 12.
Vin
Penyearah Gelombangpenuh
Vout
Nilai rerata untuk tegangan luaran tersearahkan gelombang-penuh adalah dua kali pada gelombang-paruh, sebagai berikut:
6 dr 14
V AVG =
2VP ( out )
..(4)
7 dr 14
Jawab:
V AVG =
2VP ( out )
2(15V )
= 9,55V
V AVG =
2V p ( out )
...(5)
Untuk setengah siklus positif tegangan masukan, polaritas tegangan sekunder terlihat seperti Gambar 13.a. Jalur arus melalui D1 dan beban. Sementara untuk setengah siklus negatif dari tegangan masukan, polaritas tegangan pada sekunder terlihat seperti Gambar 13.b. Jalur melalui D2 dan beban. Karena arus pada kedua siklus (positif dan negatif) dari tegangan masukan, menghasilkan polaritas (arah) arus yang sama pada beban, maka tegangan luaran pada beban adalah tegangan dc tersearahkan gelombang-penuh.
D1
Vsec
+ V sec 2
Vsec _ 2
+
D2 RL
F Vin 0
D1
t0
t1
t2
+ _
D2 RL
Vout 0 t0
t1
Gambar 13.a. Selama setengah siklus positif, D1 adalah terbias-maju serta D2 terbias-balik.
9 dr 14
F Vin 0
D1
t0
t1
t2
+ +
D2 RL
Vout 0 t0
t1
Gambar 13.b. Selama setengah siklus positif, D1 adalah terbias-balik serta D2 terbias-maju.
10 dr 14
+
+ _ + _
VP (sec) 2
D1
VP (sec) 2
0,7V
Vpri
+
D2 RL
V P ( out ) = +
VP (sec) 2
0,7V
VP (sec) 2
V P (sec) 2
0,7V
Gambar 14. PIV pada dioda adalah dua kali nilai puncak tegangan luaran plus tegangan-barrier
Ketika tegangan sekunder total (VP(sec)) berpolaritas sebagai terlihat, terbias-maju dan anoda dari . anoda dari D1 adalah Karena D1 adalah terbias-maju, katodanya bertegangan 0,7 V lebih rendah dari pada anodanya ( - 0,7 V); ini juga merupakan tegangan pada katoda dari D2. Bias-balik total pada D2 adalah
VP (sec) VP (sec) VD 2 = 2 0,7V 2 VP (sec) V P (sec) VD 2 = 0,7V + 2 2 VP (sec) VP (sec) VD 2 = + 0,7V 2 2 V D 2 = VP (sec) 0,7V
+VP (sec) 2
+VP (sec) 2
VP (sec) D2 2
Karena VP (out )
VP (sec)
2
0,7V , maka
Sehingga PIV adalah bias-balik total pada D2 dalam bentuk tegangan sekunder puncak yaitu
11 dr 14
Karena itu, dengan menggabungkan dua persamaan terakhir, PIV pada dioda dalam penyearah gelombang-penuh tertap-tengah adalah
PIV = (2VP ( out ) + 1,4V ) 0,7V PIV = 2VP ( out ) + 0,7V
12 dr 14
F Vin 0
D3
D1
t0
t1
t2
D2
+
D4 RL
Vout 0 t0
t1
Gambar 14.a. Selama setengah siklus positif, D1 dan D2 terbias-maju, shg mengalir arus. D3 dan D4 terbias-balik.
F Vin 0
D3
D1
t0
t1
t2
D2 D4
+
RL
Vout 0 t0
t1
Gambar 14.b. Selama setengah siklus positif, D3 dan D4 terbias-maju, shg mengalir arus. D1 dan D2 terbias-balik.
Contoh:
F 25V Vin 0 t0 -25V t1 t2
1:2
D1
_
Vout
+ D2 RL 10k
Gambar Soal
(a) Gambarkan bentuk gelombang tegangan pada belitan sekunder dan pada beban.
13 dr 14
(b) Berapa PIV minimum yang dioda harus miliki. Jawab (a)
25 V Vsec / 2 0 Di belitan sekunder 24,3 V Vout 0
Di beban
14 dr 14