Anda di halaman 1dari 17

SEKS DALAM PERSPEKTIF ISLAM MENUJU PERNIKAHAN ISLAMI

Disusun Oleh :

1 . Achmad Saifuddin Elhamidy ( 12119494 ) 2. Dede Slamet Solihin ( 18111102 ) 3. Adam Bachrudin ( 18113485 ) 4. Indra Gunawan ( 12115561 ) 5. Iwan Setiawan (18110081 ) 6. Billi Hamdani ( 18111274 ) 7. Indra wijaya ( 18111307 ) 8. Eko Setiawan 18110172 9. Haris S ( 12097464 )

Manajemen Infomatika Kelas 12 . 1O . 07 2012 - 2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugrah-Nya kepada kita, yang berupa Rahmat dan Taufik-Nya sehingga kita masih merekan iman dan islam. Shalawat serta salam kepada jujungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang telah membuka tabir kehidupan yang bermula dari kehidupan jahiliyah menuju kehidupan yang islami, damai, aman dan sentausa, beliaulah yang telah membawa umat dari manusia-manusia lajnat yang terwarnai dengan akhlak jahiliyah sekaligus terlepas dari kontrol keimanan menuju manusia islam yangdilandasi dengan Al-Quran dan As-sunnah yang di sinari dengan keimanan. Sex ada ketika manusia ada, keberadaannya telah lama, hal itu di sebabkan sex merupakan kebutuhan priemer manusia sekaligus anugrah yang diberikan Allah SWT kepada mahluk-mahluk-Nya terutama manusia, intinya manusia ada karena sex ada atau sex ada karena manusia ada, sex menjadi hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Namun hati-hati dengan sex, karena sex ibarat kuat jika tidak dikendalikan berlari tanpa arah dan tujuan, manusia yang tidak bisa mengendalikan daya sex yang dimilikinya, akan berjalan dimuka bumi ini seperti diktator yang siap menabrak siapa saja yang berani menghalanginya. Untuk itu perlu adanya kendali, terutama bagi generasi muda atau remaja yang lagi menghdapi tantangan zaman yang teramat keras, kendali tersebut diantarnya murah agama dan informasi sehat tentang sex. Sengaja penulis susun buku ini untuk maksud tersebut. Syukur Alhamdulillah dengan ijin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan laporan ini .

ii

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................... 1 BAB I . PENDAHULUAN................................................................................ 2 A. Latar belakang........................................................................... 2 B. Alasan pemilihan judul............................................................... 2 C. Tujuan memilih judul................................................................... 3 D. Sistematik penulisan ................................................................. 3 BAB II . PEMBAHASAN MASALAH................................................................. 4 Pandangan islam tentang Seksual..................................................... 4 1. Seks Naluri Manusia................................................................... 4 2. Apakah Pendidikan seks itu........................................................ 4 3. Perlukah Pendidikan Sex........................................................... 5 4. Ayat-ayat Al-Quran yang memberikan dasar-dasar ................. 5 5. Hadis-hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wa ................................ 5 BAB III . PERNIKAHAN YANG ISLAMI............................................................ 7 1. Tujuan pernikahan dalam Islam................................................. 7 2. Alur yang harus dilalui menuju pernikahan Islami...................... 7 3. Kriteria suami yang shalih.......................................................... 8 4. Kriteria isteri yang shalihah........................................................ 8 5. Adab meminang dalam Islam..................................................... 8 6. Kemungkaran yang terjadi pada resepsi pernikahan................. 9 BAB IV . RUMAH TANGGA YANG SAKINAH.................................................. 10 1. Seks Diluar nikah........................................................................ 10 2. Dampak Dan cara Menaggulanginya.......................................... 12 BAB V . PENUTUP........................................................................................... 14 1. Kesimpulan................................................................................. 14 2. Saran.......................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... iii

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Menegakkan waktu

kalimat

Allah

dalam

setiap

ruang

dalam

perjuangan kita. Berarti tidak ada detik yang berlalu dan

langkah yang terayu selain menuju Ridho-Nya tiap detik dan langkah adalah tanggung jawab. Kini kita hidup di era yang sora (tantangan, mata). rintangan, Komitmen

penyimpangansyari

begitu

telanjang

didepan

perjuangan kita kembali diuji. Sampai kapankah hal itu kita biarkan? Sementara kemungkaran ibarat api yang cepat menjalar. Pada saat zaman sudah berubah, berubah pula cara kehidupan manusia, b a i k d a r i s e g i k e h i d u p a n s e h a r i - h a r i , a d a p t , k e l a k u a n , c a r a b e r p a k a i a n , semuanya berubah. Mereka mengatakan bahwa ini adalah zaman modern semuanya harus berubah. Dengan pemahaman yang demikianberubah pula cara

p e m i k i r a n n y a . Sehingga pergaulan bebas mereka anggap hal yang bisaa. Dari situlah timbu lhal-hal yang menyimpang dari hokum Syari.

B.Alasan Pemilihan Judul

Judul karya yang penulis pilih adalah remaja dan sex. S e h i n g g a a d a beberapa alasan dari penulis di dalam memilih judul tersebut yaitu: 1. Minimnya perhatian ummat islam terhadap masalah sex itu sendiri 2. Banyak di antara kaum muslimin yang menganggap remeh masalah ini 3. K a r e n a masalah masalah yang remaja harus dan sex ini adalah sexama.

d i b a h a s dengan

Supaya orang-orang tidak menganggapnya dengan hal yang biasa

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami

C.Tujuan Memilih Judul

Ada beberapa tujuan sehingga penulis mengangkat masalah remaja dans ex ini, yaitu : 1. Supaya orang-orang yang sudah terjerumus kedalam jurang kehancuran yaitu melakukan

perbuatan dosa bisa kembali lagi ke jalan Allah 2. D e n g a n hadirnya karya tulis ini penulis

m e n g h a r a p p a r a o r a n g t u a b i s a mendidik remajaremajanya di dalam memahami masalah sex 3. D i h a r a p k a n juga dengan tersusunnya

p e m b a h a s a n i n i a k a n m e m b e r i k a n pengaruh bagi ummat islam 4. U n t u k m e m e n u h i p e r s y a r a t a n k e n a i k a n k e l a s t i n g k a t Nihai

D.Sistematika Penulisan

Sebelum penulis membahas secara global karya tulis ini m a k a t e r l e b i h dahulu penulis membuat sistemika penulisan sebagai berikut : IA Bagian awal berisi : Halaman judul Halaman pengesahan dan persetujuan Halaman motto Halaman persembahan Kata pengantar Daftar isi 2A bagian kedua berisi: Bab Pertama: Pendahuluan Dalam Bab ini diuraikan tentang Latar Belakang masalah,Alasan memilih judul, Tujuan memilih judul, danSistematika Penulisan. Bab Kedua : Pembahasan Masalah Dalam bab ini akan dibahas tentang Defenisi Remaja dan Sex dan

seputar masalah tersebut serta macam-macamnya Bab Ketiga: Di bahas tentang akibat dari Sex serta tempat-tempat melakukan sex dan sebuah kisah masalah tersebut. Bab Keempat: Penutup Dalam bab ini dibahas tentang Kesimpulan dan Saransaran 3

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami

BAB II PEMBAHASAN MASALAH PANDANGAN ISLAM TENTANG SEKSUAL


1. Seks naluri manusia.

Manusia diciptakan Allah Taala sebagai makhluk yang sempurna, dianugerahkan kepadanya instink untuk mempertahankan keturunan sebagai konsekwensi

kesempurnaannya itu. Ini berarti manusia harus memperkembangkan keturunan dengan alat yang telah diberikan Allah Taala kepadanya. Diantara perlengkapan itu ialah alat kelamin dan nafsu sahwat untuk saling bercinta. Dari percintaan inilah akan timbul nafsu seks sebagai naluri manusia sejak lahir. Allah Taala berfirman: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan (syahwat) kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita(QS. Ali Imran: 14) Ayat tersebut jelas menunjukkan bahwa manusia (laki-laki) sejak lahir telah dibekali cinta sahwat (nafsu seks) tehadap wanita. Demikian pula wanita sebagai lawan jenis lakilaki tak ubahnya seperti laki-laki juga. Dia dibekali oleh Allah Taala nafsu seks untuk melayani kehendak lawan jenisnya itu. Nafsu seks pada wanita ini digambarkan oleh Allah Taala dalam Al-Quran, dalam kisah wanita (isteri petinggi Mesir) yang jatuh cinta kepada Nabi Yusuf Alaihis Salam, (QS. Yusuf : 23). Maka sekarang menjadi jelas bahwa seks adalah kebutuhan biologis manusia yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Dan kebutuhan seksuil manusia harus mendapatkan penyaluran dengan disertai penerangan yang lengkap tentang seks terutama dari segi agama dan moral. 2. Apakah pendidikan seks itu? Pendidikan seks adalah pendidikan yang mempunyai obyek khusus dalam bidang perkelaminan secara menyeluruh. Adapula yang mengartikan bahwa pendidikan seks adalah penerangan yang bertujuan untuk membimbing serta mengasuh setiap laki-laki dan perempuan sejak dari kanakkanak sampai dewasa didalam perihal pergaulan antar kelamin pada umumnya dan kehidupan seksuil pada khususnya Tujuan pendidikan seks dalam Islam adalah untuk mencapai hidup bahagia dalam membentuk rumah tangga yang akan memberikan ketenangan, kecintaan, kasih sayang serta keturunan berkualitas yang taat kepada Allah Taala dan selalu mendoakan kedua orangtuanya serta berguna bagi masyarakat, (QS. Ar-Ruum: 21).

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami

3. Perlukah pendidikan seks? Pada mulanya orang menganggap bahwa pendidikan seks itu amatlah kotor yang tak patut diajarkan. Golongan yang berpendapat demikian ini karena mereka anggap bahwa seks adalah masalah tabu yang tak perlu dikenal apalagi sampai diajarkan. Namun demikian banyak juga kalangan cendekiawan yang mendukung agar pendidikan seks disebarluaskan. Dalam survey yang diadakan terhadap anak-anak gadis yang hamil diluar pernikahan ditemukan bahwa pada umumnya mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan seks disekolah maupun dirumah. Sekarang masalahnya bagaimana cara memberikan pendidikan seks itu?. Mengingat karena masalah seks ini bagi kita masih begitu rumit, sensitive dan komplek hendaknya dalam menerapkan pendidikan seks perlu dijunjung norma-norma agama dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat. 4. Ayat-ayat Al-Quran yang memberikan dasar-dasar dan tuntunan-tuntunan pendidikan seks antara lain: AllahTaalaberfirman: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:

Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya (pakaian luarnya). Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya . . . . . (QS. An-Nuur: 3132) Allah Taala berfirman: Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra: 32)Allah Taala berfirman: Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. (QS. Al-Baqarah: 223). Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang lainnya. 5. Hadis-hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam yang memberikan dasar-dasar dan tuntunan-tuntunan pendidikan seks antara lain: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Sungguh ditusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami


daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (HR. Ath-Thabrani dengan sanad sahih). Beliau Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Tidaklah seorang laki-laki berkhalwat (berduaan) dengan wanita (bukan mahram) melainkan pihak ketiganya adalah setan. (HR. At-Tirmidzi dengan sanad sahih). Beliau Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Perempuan manapun yang menggunakan parfum kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium wanginya maka ia seorang pelacur. (HR. Imam Ahmad dengan sanad sahih). Beliau Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Adapun zina mata adalah memandang (kepada apa yang diharamkan Allah) (HR. Imam Ahmad dengan sanad sahih). Dan masih banyak lagi hadis-hadis yang lainnya.

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami

BAB III PERNIKAHAN YANG ISLAMI


Anjuran untuk menikah bagi yang telah mampu. Allah Taala berfirman: Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam Alaihis Salam) dan dari padanya Dia menciptakan isterinya (Hawa), agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung . . . . . (QS. Al-Araaf: 189). Allah Taala berfirman: Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (bujangan laki-laki atau perempuan) diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari budak-budak lelaki dan budak-budak perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nuur: 32) Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Wahai sekalian pemuda! Siapa yang telah mampu untuk menikah diantara kalian maka hendaklah menikah, karena (pernikahan itu) lebih menjaga pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan. Barang siapa yang belum mampu maka hendaklah berpuasa (shaum), karena hal itu bisa mengurangi sahwat. (HR. Bukhari dan Muslim dll) A. Tujuan pernikahan dalam Islam. a. Mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam b. Mendapatkan ketentraman, cinta dan kasih sayang. c. Menjaga pandangan mata dan memelihara kehormatan d. Membentuk generasi muslim yang berkualitas. e. Melestarikan kehidupan manusia agar tidak punah dll. B. Alur yang harus dilalui menuju pernikahan Islami. Islam tidak mengenal istilah berpacaran, penjajakan atau mencoba-coba dahulu. Apabila seseorang hendak menikah maka dianjurkan untuk memilih calon

pendampingnya yang shalih atau shalihah agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Jadi menikah dahulu kemudian menjalin cinta dan kasih sayang setelah ada ikatan pernikahan yang sah menurut syariat.

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami


C. Kriteria suami yang shalih, antara lain: -Bertakwa kepada Allah Taala.Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. (QS. Al-Hujurat: 13). -Bertanggung jawab dalam segala hal, baik dalam urusan dunia ataupun urusan akhirat. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ..(QS. At-Tahrim: 6). -Pengertiannya adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Berbuat baiklah kepada wanita (isteri), karena ia diciptakan dari tulang rusuk (yang bengkok). Apabila kamu hendak meluruskanya maka ia akan patah dan apabila kamu biarkan saja maka ia akan terus bengkok, karena itu nasehatilah wanita (isteri) dengan baik. (HR. Bukhari dan muslim) . D. Kriteria isteri yang shalihah, antara lain: 1. Taat kepada Allah Taala dan kepada suami 2. Menjaga dirinya dan harta suami apabila suami bepergian 3 .Menyenangkan apabila dipandang suamiAllah Taala berfirman: Wanita yang shalihah adalah yang taat kepada Allah dan kepada suaminya lagi memelihara diri ketika suami tidak ada . . . . . (QS. An-Nisaa: 34)Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Isteri terbaik adalah apabila dipandang suami ia menyenangkan, apabila diperintah ia taat dan apabila ditinggal bepergian ia menjaga dirinya dan harta suaminya. (HR. Imam Ahmad dll dengan sanad sahih). Beliau Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda pula: Dunia adalah kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah isteri yang shalihah. (HR. Muslim). E. Adab meminang dalam Islam: Apabila telah ada kecocokan antara pihak lelaki dengan pihak perempuan maka disunnahkan untuk nadhar atau saling melihat, namun hendaklah pihak perempuan disertai mahramnya sehingga tidak terjadi khalwat (berduaan).

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Apabila seorang diantara kalian hendak meminang seorang perempuan, jika bisa melihat kepada apa yang menjadi daya tarik untuk menikahinya, maka hendaklah ia lakukan. (HR. Imam Ahmad dll dengan sanad hasan) Disunnahkan pula untuk melaksanakan shalat istikharah yaitu meminta petunjuk Allah Taala dengan shalat dua rakaat dan berdoa dengan doa yang telah diajarkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam .(HR. Bukhari dll)

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami


Dianjurkan pula untuk bermusyawarah dengan orang-orang yang bisa dipertanggung jawabkan dan telah berpengalaman serta berilmu. Tahapan Menuju Pernikahan Yang Sesuai Syari'at 1. Melalui perantara. 2. Tukar menukar bio data. 3. Pelajari lebih dalam tentang calon. 4. Shalat istikharah dan bermusyawah. 5. Nadhor atau saling melihat dan bertemu, tapi tidak berdua-duaan dan pihak perempuan disertai mahramnya. 6. Khitbah atau dipinang. 7. Lamaran. 8. Pernikahan. 9. Allah meridhoi dan memberikan barokah. Khitbah dan lamaran itu mengikuti adat kebiasaan di suatu tempat. Di tempat kami adatnya khitbah dulu kemudian lamaran.Ta'aruf harus sepengetahuan wali. Karena sering terjadi ta'aruf tanpa sepenge tahuan wali ternyata setelah keduanya sama-sama cocok dan mantap walinya tidak menyetujui. Ini sangat berdampak buruk. F. Kemungkaran-kemungkaran yang terjadi pada resepsi pernikahan: Ikhtilat atau percampuran para undangan lelaki dengan perempuan yang bukan mahram. Kedua mempelai duduk di pelaminan dengan disaksikan oleh para undangan. Memakai pakaian yang menampakkan aurat. Saling bersalaman antara lelaki dengan perempuan yang bukan mahram.-Kaum perempuan memakai parfum yang dicium wanginya oleh lelaki yang bukan mahram.-Diperdengarkan (berfoto). Berlebih-lebihan dalam segala hal termasuk makanan sehingga terjadi kemubadziran. -Mengadakan acara-acara yang tidak ada tuntunannya, yang mengarah pada kesyirikan dan bidah dll. musik.-Mengambil gambar makhluk bernyawa

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami


BAB IV
RUMAH TANGGA YANG SAKINAH Rumah tangga sakinah adalah rumah tangga yang dibangun atas dasar cinta dan takwa kepada Allah Taala, saling menghormati, menghargai dan pengertian dari semua pihak. Apabila ada problem atau masalah maka diselesaikan dengan sabar dan tanpa emosi serta tidak mudah mengeluarkan kata-kata cerai. Tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa salah satu jalan menuju kebahagiaan adalah paham dalam liku-liku seksuil. Akan tetapi kepahaman itu belumlah sempurna kalau tidak disertai dengan iman dan takwa. Apalah artinya harta bagi seorang isteri jika ternyata kebutuhan bathiniahnya tidak terpenuhi? Demikian pula apalah artinya kecantikan, keayuan dan kemolekan isteri jika ia dingin saja dalam berhubungan badan (jima) dengan suaminya? Suami isteri harus menyadari akan hal ini. Seorang isteri harus selalu siap melayani suaminya untuk mencapai kepuasan, demikian pula seorang suami harus selalu berusaha memberi kepuasan kepada isterinya. Akhirnya berbahagialah keduanya dalam jalinan cinta yang harmonis dan diridlai oleh Allah Taala. Semoga Allah Taala memberikan kepada kita semua rumah tangga sakinah, yang penuh dengan mawaddah dan rahmah, rumah tangga yang Baitiy jannatiy Rumahku adalah sorgaku. Amien ya Robbal alamin. 1. Seks Diluar nikah

Menurut beberapa penelitian, cukup banyak faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas / free seks. Salah satu di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia mulai bangkit kembali, yang ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia yang laris di pasaran. Sebutlah misalnya, film Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel Im in Love, 30 Hari Mencari Cinta, serta Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan munculnya dampak yang ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap penonton usia remaja. Menurut hemat penulis, film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu pembuatan filmnya akan tetapi lebih karena film tersebut menjual kehidupan remaja, bahkan sangat mengeksploitasi kehidupan remaja. Film tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan karena mutu cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut mengangkat sisi kehidupan percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati remaja ABG, karena banyak mempertontonkan adegan-adegan syur dengan 10

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami


membawa pesan-pesan gaya pacaran yang sangat berani, dan secara terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan, apalagi norma agama. Sebagai penulis, penulis sulit dan amat sulit memahami apa sesungguhnya misi yang ingin disampaikan oleh film tersebut terhadap penontonnya. Bukan saja karena tidak menggambarkan keadaan sebenarnya yang mayoritas remaja bangsa Indonesia, tetapi juga karena ia ditonton oleh anak-anak yang belum dapat memberi penilaian baik dan buruk. Mereka baru mampu mencontoh apa yang terhidang. Akibatnya, remaja mencontoh gaya pacaran yang mereka tonton di film. Akibatnya pacaran yang dibumbui dengan seks bebas / free sekspun akhirnya menjadi kebiasaan yang populer di kalangan remaja. Maka, muncullah patologi sosial seperti hasil penelitian di atas. Hal kedua yang menjadi penyebab seks bebas / free seks di kalangan remaja adalah faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan. Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih penulisng dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas. Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah Anak Gaul. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi. Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas / free seks.

11

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami


2. DAMPAK DAN CARA MENANGGULANGINYA

Pengetahuan remaja mengenai dampak seks bebas / free seks masih sangat rendah. Yang paling menonjol dari kegiatan seks bebas / free seks ini adalah meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan. Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana 20 persennya dilakukan remaja. Di Amerika, 1 dari 2 pernikahan berujung pada perceraian, 1 dari 2 anak hasil perzinahan, 75 % gadis mengandung di luar nikah, setiap hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dengan pelacuran. Di Inggris 3 dari 4 anak hasil perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan sejak tahun 1996 penyakit syphillis meningkat hingga 486%. Di Perancis, penyakit gonorhoe meningkat 170% dalam jangka waktu satu tahun. Di negara liberal, pelacuran, homoseksual/ lesbian, incest, orgy, bistiability, merupakan hal yang lumrah bahkan menjadi industri yang menghasilkan keuntungan ratusan juta US dolar dan disyahkan oleh undang-undang. Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi pengguguran (aborsi) bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan aborsi dilakukan oleh tenaga ahlipun masih menyisakan dampak yang membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu. Apalagi jika dilakukan oleh tenaga tidak profesional (unsafe abortion). Secara fisik tindakan aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara langsung berupa perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak jangka panjang berupa mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas. Secara psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat. Bagaimana Remaja Bersikap? Hubungan seks di luar pernikahan menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan memunculkan rentetan persoalan baru yang menyebabkan gangguan fisik dan psikososial manusia. Bahaya tindakan aborsi, menyebarnya penyakit menular seksual, rusaknya institusi pernikahan, serta ketidakjelasan garis keturunan. Kehidupan keluarga yang diwarnai nilai sekuleristik dan kebebasan hanya akan merusak tatanan keluarga dan melahirkan generasi yang terjauh dari sendi-sendi agama. Melihat fenomena ini, apa yang harus kita lakukan dalam upaya menyelamatkan generasi muda? Ada beberapa solusi, di antaranya : a. Membuat regulasi yang dapat melindungi anak-anak dari tontonan yang tidak mendidik. Perlu dibuat aturan perfilman yang memihak kepada pembinaan moral bangsa. Oleh karena itu Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) harus segera disahkan. b. Orangtua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan perilaku anak, harus menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dalam keluarganya. Kondisi rumah tangga harus dibenahi sedemikian rupa supaya anak betah dan kerasan di rumah. Berikut petunjuk-petunjuk praktis yang diberikan Stanley Coopersmith (peneliti pendidikan anak), kepada orangtua dalam mendidik dan membina anak. Yaitu : 12

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami


a. Kembangkan komunikasi dengan anak yang bersifat suportif. Komunikasi ini ditandai lima kualitas; openness, empathy, supportiveness, positivenes, dan equality. b. Tunjukkanlah penghargaan secara terbuka. Hindari kritik. Jika terpaksa, kritik itu harus disampaikan tanpa mempermalukan anak dan harus ditunjang dengan argumentasi yang masuk akal. c. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya. Orangtua harus membiasakan diri bernegosiasi dengan anak-anaknya tentang ekspektasi perilaku dari kedua belah pihak. d. Ketahuilah bahwa walaupun saran-saran di sini berkenaan dengan pengembangan harga diri, semuanya mempunyai kaitan erat dengan pengembangan intelektual. Proses belajar biasa efektif dalam lingkungan yang mengembangkan harga diri. Intinya, hanya apabila harga diri anak-anak dihargai, potensi intelektual dan kemandirian mereka dapat dikembangkan. Selain petunjuk yang diberikan Stanley di atas, keteladanan orangtua juga merupakan faktor penting dalam menyelamatkan moral anak. Orangtua yang gagal memberikan teladan yang baik kepada anaknya, umumnya akan menjumpai anaknya dalam kemerosotan moral dalam berperilaku. Melihat fenomena ini, sepertinya misi menyelamatkan moral serta memperbaiki perilaku generasi muda harus segera dilakukan dan misi ini menjadi tanggung jawab bersama, tanggung jawab dari seluruh elemen bangsa. Jika misi ini ditunda, maka semakin banyak generasi muda yang menjadi korban dan tidak menutup kemungkinan kita akan kehilangan generasi penerus bangsa

13

Seks Dalam Perspektif Islam Menuju Pernikahan Islami

BAB V PENUTUP
1. KESIMPULAN

Dari penjabaran diatas penulis menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang menimbulkan adanya free seks adalah sebagai berikut : a. Pergaulan. Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap perilaku kita. Maka jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan teman-teman yang suka melakukan seks bebas / free seks, maka dia juga bisa terpengaruh dan akhirnya ikut melakukan seks bebas / free seks. b. Pornografi Pengaruh materi pornografi (film, video, internet dsb). Jika seseorang berulang kali mengakses materi pornografi, maka ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas / free seks. c. Pengaruh obat/narkoba dan alkohol. Seseorang yang bebas dari pengaruh narkoba dan alkohol bisa berfikir jernih dan ini mencegah dia melakukan perilaku berisiko. Dalam keadaan dipengaruhi oleh narkoba dan alkohol, maka pemikiran jernih bisa menurun dan ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas / free seks. d. kualitas hubungan suami-isteri (buat yang sudah menikah). Jika ada masalah dalam hubungan suami-isteri, maka ini bisa mendorong ybs melakukan hubungan seks bebas / free seks. Jadi kombinasi dari sejumlah faktor diataslah yang merupakan penyebab free seks. 2. SARAN

Remaja juga harus bisa menjaga diri. Hal ini mampu dilakukan pada remaja yang mempunyai kejelasan konsep hidup dalam menjalani hidupnya. Orang tua sejak usia dini harus menanamkan dasar yang kuat pada diri anak bahwa Tuhan yang maha esa menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Jika konsep hidup yang benar telah tertanam maka remaja akan memahami jati dirinya, menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya, mengerti hubungan dirinya dengan lingkungaanya. Kualitas akhlak akan terus terpupuk dengan memahami batas-batas nilai, komitmen dengan tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Remaja akan merasa damai di rumah yang terbangun dari keterbukaan, cinta kasih, saling memahami di antara sesama keluarga. Pengawasan dan bimbingan dari orang tua dan pendidik akan menghindarkan dari pergaulan bebas.

14

DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Terjemaah Terbitan Mujamma Al-Malik Fahd Al-Musyai Asy-Syaif . Madinah munawaroh. Gelombang Kesehatan Sex Remaja Moderen Abu Al-Gifari Penerbit Mujahit fress. Pacaran yang islami, adalah? Abu Al-Gifari Penerbit Mujahit Fress Remaja Dan Cinta Memahami Gelora Cinta Remaja Dan Menyelamatkanya Dari Berhala Cinta, Penerbit Mujahit Fress Jadilah Remaja Berkwalitas, Burhan Sodiq,Penerbit Barokah Artis Remaja Sex. Dr. Hilmi Muhammad Al-qaud. Penerbit Darul P

iii

Anda mungkin juga menyukai