Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI

DISUSUN OLEH : NAMA NIM PROGDI SEMESTER : ANUNG PRIYANTO : 102045 : TEKNIK ELEKRONIKA : 3B

Dosen Pengampu: Aris Teguh Rahayu,ST Ir.Pius Sri Winarno AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA
Jalan Raya Solo Baki KM2 Kwarasan, Grogol, Solo Baru Sukoharjo Telepon:0271) 621176;621178 Fax : 621176 Email :at-warga@atw.ac.id

INDUKTOR
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika yang dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat menghasilkan listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat dengan kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan. Satuan iduktansinya adalah Henry (H=Henry, mH=mili Henry, uH=mikro Henry, nH=nano Henry) dengan notasi penulisan huruf "L". 1H = 1.000 mH = 1000.000 H

Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Induktor akan berfungsi sebagai tahanan jika dialiri arus listrik bolak-balik (AC). Kegunaan Induktor Pemroses sinyal pada rangkaian analog Menghilangkan noise (dengung) 3. Mencegah interferensi frekwensi radio 4. Komponen utama pembuatan Transformator 5. Sebagai filter pada rangkaian power supply Banyak perangkat dan komponen elektronika yang dibangun mengunakan kumparan seperti speaker, relay, buzzer, trafo, dan kpmponen lain yang berhubungan dengan frekwensi dan medan magnet.
1. 2.

Fungsi Induktor 1. Tempat terjadinya gaya magnet 2. Pelipat tegangan 3. Pembangkit getaran Berdasarkan kegunaannya Induktor bekerja pada: 1. Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator 2. Frekuensi menengah pada spul MF 3. Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul relay dan spul penyaring (sumber : m.edukasi.net)
Bentuk fisik inductor

INDUKTOR OSILATOR

I. MATERI:
1. Induktor berinti 2. Induktor non inti 3. Jumlah lilitan 4. Diameter Koker 5. Diameter Kawat

Simbol Induktor

a) Hubungan L terhadap Inti

C) Hubungan L terhadap F

b) Hubungan L terhadap N

Rumus pembuatan lilitan untuk pembangkit frekwensi tinggi

Frekwensi tinggi adalah frekwensi yang merambat melalui udara (RF) RF : Radio Frekwensi

N = 39

d=

N L D d

: Jumlah lilitan : Induktansi ..(H) :Diameter koker(mm) : Diameter kawat..(mm)

Beberapa macam bahan yang bisa digunakan untuk pembuatan koker. Kayu PVC Plastik Kertas Dll (bukan penghatar)

Beberapa macam kawat yang digunakan untuk melilit inductor Tembaga Email Emas

Perak Dll(berisolasi)

II. CARA PRAKTEK


1. Ambil beberapa inductor secara acak.
2. Buatlah data komponen tersebut meliputi :

a) Diameter kawat b) Diameter koker c) Jumlah lilitan d) Inti inductor


3. Ambil alat ukur LCR meter . 4. Ukurlah nilai induktansi inductor-induktor tersebut.

Gambar Pengukuran Induktansi pada Induktor

Catatan:

Sebelum inductor diukur,kaki/ujung dari inductor harus dikupas dilu agar tidak terisolasi. Panjang probe pada LCR meter sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran L,maka sebelum melakukan pengukuran lakukan kalibrasi pada alat ukur LCR meter.

III. HASIL PRAKTEK

INDUKTOR NO
1 2

HASIL PENGUKURAN N
46 24

D
17,5 mm 25 mm

d
0,3 mm 0,8 mm

TANPA INTI
24,2 H 11,2 H

BERINTI FERIDE
119,8 H 35,5 H

3 4 5 6

26 mm 22,1 mm 21 mm 40 mm

1 mm 0,6 mm 1 mm 0,1 mm

17 34 18 80

6,8 H 17,4 H 7,4 H 43,2 H

19,6 H 66,8 H 21,6 H 104,8 H

IV. KESIMPULAN

Jumlah lilitan berbanding lurus dengan besarnya induktansi,semakin banyak jumlah lilitan maka semakin besar nilai induksi. Dengan menambahkan inti feride maka nilai induktansi pada komponen inductor akan semakin besar. Bila inti feride pada inductor digeser-geser maka nilai indutaksi pada suatu inductor akan berubah nilai induktansunya.

Anda mungkin juga menyukai