Anda di halaman 1dari 16

TUGAS ARTIKEL

tentang :

-- FISIKA MODERN --

DISUSUN OLEH : 1. WAHYU RIA SETIANI


2.

(H1E007021) (H1E007022) (H1E007011)

AJI TRIYANTO

3. ARIF RAHMAN

Fisika di Balik Keindahan Bulu Merak

Para ilmuwan Cina telah menemukan mekanisme rumit dari rambut-rambut teramat kecil pada bulu merak yang menyaring dan memantulkan cahaya dengan aneka panjang gelombang. Menurut pengkajian yang dilakukan oleh fisikawan dari Universitas Fudan, Jian Zi, dan rekan-rekannya, dan diterbitkan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, warnawarna cerah bulu tersebut bukanlah dihasilkan oleh molekul pemberi warna atau pigmen, akan tetapi oleh struktur dua dimensi berukuran teramat kecil yang menyerupai kristal. Zi dan rekan-rekannya menggunakan mikroskop elektron yang sangat kuat untuk menyingkap penyebab utama yang memunculkan warna pada bulu merak. Mereka meneliti barbula pada merak hijau jantan (Pavo rnuticus). Barbula adalah rambut-rambut mikro yang jauh lebih kecil yang terdapat pada barb, yakni serat bulu yang tumbuh pada tulang bulu. Di bawah mikroskop, mereka menemukan desain tatanan lempeng-lempeng kecil berwarna hitam putih. Desain ini tersusun atas batang-batang tipis yang terbuat dari protein melanin yang terikat dengan protein lain, yakni keratin. Para peneliti mengamati bahwa bentuk dua dimensi ini, yang ratusan kali lebih tipis daripada sehelai rambut manusia, tersusun saling bertumpukan pada rambut-rambut mikro. Melalui pengkajian optis dan penghitungan, para ilmuwan meneliti ruang yang terdapat di antara batang-batang tipis atau kristal-kristal ini, berikut dampaknya. Alhasil, terungkap bahwa ukuran dan bentuk ruang di dalam tatanan kristal tersebut menyebabkan cahaya dipantulkan dengan beragam sudut yang memiliki perbedaan sangat kecil, dan dengannya memunculkan aneka warna. Jelas bahwa terdapat desain yang ditata dengan sangat istimewa pada pola bulu merak. Penataan kristal-kristal dan ruang-ruang [celah-celah] teramat kecil di antara kristal-kristal ini adalah bukti terbesar bagi keberadaan desain ini. Pengaturan antar-ruangnya secara khusus sungguh memukau. Jika hal ini tidak ditata sedemikian rupa agar memantulkan cahaya dengan sudut yang sedikit berbeda satu sama lain, maka keanekaragaman warna tersebut tidak akan terbentuk. Sebagian besar warna bulu merak terbentuk berdasarkan pewarnaan struktural. Tidak terdapat molekul atau zat pewarna pada bulu-bulu yang memperlihatkan warna struktural.

Telah pula dinyatakan bahwa desain cerdas pada merak ini dapat dijadikan sumber ilham bagi rancangan industri. Andrew Parker, ilmuwan zoologi dan pakar pewarnaan di Universitas Oxford, yang menafsirkan penemuan Zi mengatakan bahwa penemuan apa yang disebut sebagai kristal-kristal fotonik pada bulu merak memungkinkan para ilmuwan meniru rancangan dan bentuk tersebut untuk digunakan dalam penerapan di dunia industri dan komersial. Kristal-kristal ini dapat digunakan untuk melewatkan cahaya pada perangkat telekomunikasi, atau untuk membuat chip komputer baru berukuran sangat kecil. Jelas bahwa merak memiliki pola dan corak luar biasa dan desain istimewa, dan berkat mekanisme yang sangat sederhana ini, mungkin tidak akan lama lagi, kita akan melihat barang dan perlengkapan yang memiliki lapisan sangat cemerlang pada permukaannya. Namun, bagaimanakah desain memesona, cerdas dan penuh ilham semacam ini pertama kali muncul? Mungkinkah merak tahu bahwa warna-warni pada bulunya terbentuk karena adanya kristal-kristal dan ruang-ruang antar-kristal pada bulunya? Mungkinkah merak itu sendiri yang menempatkan bulu-bulu pada tubuhnya dan kemudian memutuskan untuk menambahkan suatu mekanisme pewarnaan padanya? Mungkinkah merak telah merancang mekanisme itu sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan desain yang sangat memukau tersebut? Sudah pasti tidak. Sebagaimana lukisan dan desain yang mengungkap keberadaan para seniman yang membuatnya, maka corak dan pola pada bulu merak mengungkap keberadaan Pencipta yang membuatnya. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah yang merakit dan menyusun bentuk-bentuk mirip kristal tersebut pada bulu merak dan menghasilkan pola-pola yang sedemikian memukau bagi sang merak. Allah menyatakan Penciptaannya yang tanpa cacat dalam sebuah ayat Al Qur'an:

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik Bertasbih KepadaNya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan - Al Hasyr, Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Dikutip dari berbagai sumber 59:24)

----0000----

ISRA` MI`RAJ, EINSTEIN DAN KEBENARAN FIRMAN ILLAHI

ISRA`MI`RAJ, sebagai sebuah peristiwa metafisika (gaib), barangkali bukan sesuatu yang istimewa. Kebenarannya bukanlah sesuatu yang luarbiasa. Kebenaran metafisika adalah kebenaran naqliyah (: dogmatis) yang tidak harus dibuktikan secara akal, namun lebih bersifat imani. Valid tidaknya kebenaran peristiwa metafisika secara akal, bukanlah soal selagi ia diimani. Namun, Isra` Mi`raj bukanlah peristiwa metafisika. Ia adalah peristiwa fisika (: nyata; badaniah) yang dialami dan dijalani Nabi Muhammad saw dengan segenap kesadaran inderawinya, sebagaimana diterangkan dalam Alqur`an surat Al Al-isra` ayat 1 dan Annajm ayat 13. Maka, sebagai peristiwa fisika, Isra` Mi`raj adalah sesuatu yang istimewa. Kebenaran Isra` Mi`raj adalah kebenaran yang luarbiasa. Keistimewaan ataupun keluarbiasaan tersebut, tidak lain karena pemberontakannya pada tradisi. Kebenaran Isra` Mi`raj adalah kebenaran inkonvensional. Maka, wajar kiranya, jika banyak orang pun mempertanyakan (meragukan?) keshahih-an Isra` Mi`raj tersebut. Menganggap Isra` Mi`raj sebagai sesuatu yang mengada-ada dan dongeng Nabi belaka. Toh, Isra` Mi`raj bukanlah cerita rekaan ataupun dongeng Nabi. Isra` Mi`raj adalah sebuah firman Ilahi dan, firman Ilahi tetaplah sebuah kebenaran. Kebenaran hakiki dan mutlak yang tidak dapat diganggu-gugat. Meski ia berseberangan dengan tradisi ilmu pengetahuan. Meski ia bertentangan dengan akal nalar manusia.

Albert Einstein Maka, bukan suatu kebetulan kiranya, jika kemudian Allah ciptakan seorang manusia bernama Albert Einstein, ilmuwan berbangsa Yahudi (bangsa yang sejak awal `menentang` Islam), yang kelak dengan teorinya, kebenaran Isra` Mi`raj menjadi nyata adanya. Lahir di Jerman tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal di Amerika Serikat tanggal 16 April 1955. Sebagai ilmuwan, Einstein telah menghabiskan lebih dari separuh hidupnya untuk menerobos dan membabat kelebatan dan kepekatan hutan ilmu pengetahuan. Dengan dedikasi dan vitalitasnya yang tinggi, iapun dapat membukakan jalan pencerahan bagi banyak orang. Ia telah menyumbangkan pikiran-pikirannya yang begitu berharga. Menyumbangkan teori-teorinya yang dapat memecahkan banyak teka-teki dan persoalan yang selama ini menyelimuti kehidupan. Teori Relativitas

Satu dari sekian teorinya, adalah tentang relativitas. Sebuah teori yang mengupas hakikat alam semesta sebagai suatu susunan terpadu di mana segala yang ada di dalamnya, dengan kemajemukan dan keberagamannya, tunduk pada satu hukum universal, dengan kecepatan cahaya sebagai konstanta bandingnya. Sebuah teori yang, kelak melahirkan pula teori (ide) tentang bom atom yang begitu mengerikan itu. Dalam teorinya itu, Einstein menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang mutlak dalam kehidupan ini. Segala sesuatu relatif dalam gerak dan kedudukannya. Sebuah bola yang bulat, suatu saat akan dapat berubah pipih. Begitu pun penggaris yang panjang, pada saat yang berbeda dapat mengerut, pendek. Sebuah benda yang berbobot ringan di satu saat, dapat menjadi berat atau tidak berbobot sama sekali di saat-saat lainnya. Jarum jam yang bergerak cepat mengukur waktu, ada kalanya menjadi lambat bahkan pada satu titik masa, berhenti sama sekali. Juga jantung yang berdenyut menandai usia, dapat mengalami kelambatan hingga usia pun berjalan lebih lambat dari yang semestinya. Einstein merumuskan teorinya
t0 1 v 2 /c
2

dalam

sebuah

persamaan:

t=

Keterangan: v = kecepatan benda c = kecepatan cahaya t0= waktu benda yang diam t = waktu benda yang bergerak

Diterangkan bahwa perbandingan nilai kecepatan suatu benda dengan kecepatan cahaya, akan berpengaruh pada keadaan benda tersebut. Semakin dekat nilai kecepatan suatu benda (v) dengan kecepatan cahaya (c), semakin besar pula efek yang dialaminya (t`): perlambatan waktu. Hingga ketika kecepatan benda menyamai kecepatan cahaya (v=c), benda itu pun sampai pada satu keadaan nol. Demikian, namun jika kecepatan benda dapat melampaui kecepatan cahaya (v>c), keadaan pun berubah. Efek yang dialami bukan lagi perlambatan waktu, namun sebaliknya. Pada awalnya, teori Relativitas itu pun mendapat banyak tentangan. Seperti halnya Nabi saat memberitakan Isra` Mi`raj, Einstein saat mengumumkan teori tersebut, banyak dicemooh bahkan dianggap tidak waras karena, sebagaimana juga Isra` Mi`raj, teorinya itu pun telah menentang tradisi yang selama ini dianut dan dieluelukan. Relativitas telah menolak kemutlakan ukuran bahwa semua benda selalu

dalam keadaan tetap, tidak pernah berubah. Sebuah bola akan tetap bulat, sebuah penggaris akan tetap panjang, usia akan tetap berlari menua, bagaimanapun kondisinya. Namun ketika laboratorium kemudian dapat menemukan gejala yang sama sebagaimana terurai dalam Relativitas, segera teori itu pun memperoleh kedudukannya yang semestinya sebagai sebuah kebenaran. Studi tentang sinar kosmis, merupakan satu pembuktian. Didapati bahwa di antara partikel-partikel yang dihasilkan dari persingungan partikel-partikel sinar kosmis yang utama dengan inti-inti atom Nitrogen dan Oksigen di lapisan Atmosfer atas, jauh ribuan meter di atas permukaan bumi, yaitu partikel Mu Meson (Muon), itu dapat mencapai permukaan bumi. Padahal partikel Muon ini mempunyai paruh waktu (half-life) sebesar dua mikro detik yang artinya dalam dua perjuta detik, setengah dari massa Muon tersebut akan meleleh menjadi elektron. Dan dalam jangka waktu dua perjuta detik, satu partikel yang bergerak dengan kecepatan cahaya ( 300.000 km/dt) sekalipun paling-paling hanya dapat mencapai jarak 600 m. padahal jarak ketinggian Atmosfer di mana Muon terbentuk, dari permukaan bumi, adalah 20.000 m yang mana dengan kecepatan cahaya hanya dapat dicapai dalam jangka minimal 66 mikro-detik. Lalu, bagaimana Muon dapat melewati kemustahilan itu? Ternyata, selama bergerak dengan kecepatannya yang tinggimendekati kecepatan cahaya, partikel Muon mengalami efek sebagaimana diterangkan teori Relativitas, yaitu perlambatan waktu. Kebenaran Isra` Mi`raj Demikianlah Relativitas telah dapat membuktikan kebenarannya. Menyingkap kebenaran-kebenaran yang selama ini tersembunyi di balik keruwetan dan arogansi ilmu pengetahuan. Termasuk, kebenaran Isra` Mi`raj. Sebagaimana diterangkan di depan, ketika sebuah benda bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, seperti halnya partikel Muon, benda itu akan mengalami efek perlambatan waktu. Seseorang yang meluncur ke angkasa dengan pesawat yang berkecepatan mendekati kecepatan cahaya, maka ia akan mengalami pertambahan usia yang lebih lambat dari yang semestinya di bumi. Ketika kembali ke bumi ia akan mendapati bumi telah begitu tuanya sedang dirinya hanya bertambah beberapa waktu saja. Ia telah terlempar ke masa depan. Namun jika kecepatannya ditambahkan hingga melampaui batas kecepatan cahaya, yang akan dialaminya bukanlah perlambatan waktu, namun sebaliknya. Ketika kembali ke bumi, bukan masa depan yang didapatinya. Namun, ia kembali ke masa lalu. Ia telah menjadi penziarah masa lalu.

Dan, inilah yang telah direfleksikan buraq, hewan sejenis kuda bersayap sebagai kendaraan Nabi saat melakukan perjalanan Isra`. Ketika memulai perjalanan yaitu dari Masjid Alharam (Mekkah), dengan daya kecepatan buraq (v>c), Nabi tidaklah mengarah ke masa depan. Namun kembali ke masa lalu. Dan, melewati masa lalu itulah Nabi memberangkatkan perjalanannya. Hingga, seiring guliran-guliran waktu perjalanan itu, perjalannpun melaju ke titik waktu saat mana beliau baru memulai. Hingga, kesan yang ada pun seolah-olah Nabi melakukan perjalanan Isra` Mi`raj hanyalah sesaat. Padahal, hakikatnya, beliau pun menjalani Isra` Mi`raj, berdasarkan `perhitungan` waktu pribadinya, lazimnya perjalanan-perjalanan sejenis lainnya dengan menghabiskan waktu berjam-jam atau berhari-hari atau bahkan lebih. Demikianlah, Allah memang senantiasa memfirmankan kebenaran. Dan, firmanfirman Allah memang senantiasa benar adanya. Meski terkadang akal & logika kita sangat sulit untuk menjangkaunya. Shadaqallahul-adzim.

----0000----

Mencari Materi Awal Alam Semesta.


Para pakar fisika hendak membuat simulasi tahapan sesaat setelah dentumen besar menggunakan pemercepat partikel-LHC terbesar di dunia di CERN Jenewa. Para pakar fisika Eropa sejak 20 tahun terakhir ini membangun instalasi pemercepat partikel, Large Hadron Collider-LHC berupa cincin raksasa dengan diameter 27 kilometer di kedalaman 100 meter di seputar kota Jenewa Swiss. Instalasi seharga 4 milyar Euro di pusat penelitian nuklir Eropa-CERN itu, diharapkan mampu memecahkan misteri unsur terkecil penyusun alam semesta. Di instalasi pemercepat partikel terbesar di dunia di Jenewa itu, Proton dari inti atom unsur Hidrogen dipercepat hingga kecepatan mendekati kecepatan cahaya, yakni sekitar 300.000 km per detik. Separuh proton dari inti atom Hidrogen dipercepat searah jarum jam, separuh lagi melawan arah jarum jam. Pada satu titik proton ini akan saling bertabrakan dengan kecepatan super tinggi.

Operasi pertama instalasi pemercepat partikel LHC di Jenewa itu sukses dilakukan tanggal 10 September lalu. Sekitar 10.000 pakar fisika di seluruh dunia mengamati dengan tegang peristiwa penting dalam pembuktian komposisi materi awal ketika terbentuknya alam semesta. Beberapa abad lamanya, para pakar fisika meyakini, atom adalah bagian terkecil penyusun materi. Tapi ilmu fisika modern menyebutkan aksioma, inti atom sebetulnya masih terdiri dari sejumlah partikel yang lebih kecil lagi. Partikel inilah yang terbentuk di saat kelahiran alam semesta. Direktur jenderal pusat penelitian CERN di Jenewa, Rolf-Dieter Heuer menjelaskan: Dengan mesin ini kami semakin mendekat ke mikrokosmos pada saat awal terbentuknya alam semesta. Kami mengharapkan, dengan itu dapat diperoleh pengetahuan baru menyangkut kondisi awal alam semesta. Dengan bantuan Large Hadron Collider hendak ditemukan apa yang disebut partikel Higgs. Apa yang disebut Higgs-Boson itu adalah partikel yang dapat menjelaskan mengapa materi memiliki massa. Diberi nama Higgs-Boson karena ilmuwan yang pertama kali melontarkan aksiomanya adalah professor Peter Higgs dari Universitas Edinburg sekitar 30 tahun lalu. Apa yang disebut medan Higgs adalah gaya yang tidak kasat mata yang terbentuk sesaat setelah Dentuman Besar, ketika alam semesta mulai mendingin dengan suhu di bawah nilai kritisnya. Aksiomanya, semua partikel yang melakukan interaksi dengan Higgs Boson akan memiliki massa. Semakin intensif interaksinya, semakin berat bobotnya. Dengan penelitian menggunakan LHC hendak dibuktikan eksistensi Higgs-Boson. Jika tidak terbukti, maka teori fisika mungkin harus ditulis ulang. Selain itu pemercepat partikel juga diharapkan mampu menguak misteri di balik apa yang disebut materi gelap dan energi gelap, yang mengikat galaxi seperti perekat yang tidak kasat mata. Hingga kini, peranan kedua materi itu dalam evolusi alam semesta masih merupakan misteri. Diduga, materi gelap mempercepat rotasi galaxi. Sementara energi gelap merupakan gaya yang mempercepat pemuaian alam semesta. Bahkan sejumlah ilmuwan yakin, pemercepat partikel terbesar di dunia di Jenewa itu juga dapat menciptakan lubang hitam dalam ukuran amat kecil. Pakar fisika dari Universitas Tbingen Jerman, Prof Otto Rssler bahkan mencemaskan, lubang hitam artifisial itu akan memiliki daya hisap luar biasa, dan mampu menghancurkan Bumi. Namun pakar fisika dari CERN, Joachim Mnich membantah ketakutan tsb. Mnich mengatakan: Prinsipnya pada LHC kami tidak melakukan hal baru. Kami melakukan reproduksi apa yang terjadi setiap hari di Bumi. Sejak lahirnya sekitar

4,5 milyar tahun lalu, Bumi terus dibombardir partikel kosmis, yang sebagian memiliki energi amat tinggi. Dan juga bila dengan itu dapat diciptakan lubang hitam, nyatanya sejak 4,5 milyar tahun Bumi tetap eksis. Hal itu menunjukkan partikel ini samasekali tidak berbahaya. Berbagai penelitian yang dilaksanakan di CERN terutama adalah riset fisika masa depan. Dalam arti, tidak memiliki aplikasi langsung bagi keseharian umat manusia di saat ini. Pengetahuan mengenai fase awal alam semesta sesudah dentuman besar, tidak akan mempengaruhi langsung kehidupan manusia. Seperti juga juga pembuktian peranan materi gelap dan energi gelap. Pertanyaan mengenai bagaimana alam semesta tercipta? Bagaimana kehidupan muncul? Dari mana asal-usul umat manusia? Merupakan tema yang sudah ada sejak manusia dapat berfikir. Inilah yang hendak dijelaskan melalui pendekatan ilmu fisika oleh para ilmuwan. Berdasarkan teori fisika, alam semesta yang kita huni, tercipta sekitar 13 milyar tahun lalu setelah terjadinya dentumen besar. Pakar fisika partikel dari Institut Max-Planck, Prof. Siegfried Bethke menjelaskan : Kami dengan eksperimen ini mungkin tidak dapat meniru persis dentuman besar. Akan tetapi mendekatinya. Dan kami mengharapkan melihat hasil substansial baru dalam ilmu fisika. Yang tidak hanya menjelaskan ilmu fisika partikel, melainkan juga sejarah terbentuknya alam semesta. Uji coba yang dilakukan di instalasi LHC di Jenewa itu akan memakan waktu cukup lama. Sebuah rangkaian ujicoba dapat berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan lamanya. Sebab mesin raksasa tsb tidak bisa dihidupkan atau dimatikan segampang pesawat radio atau lampu pijar. Karena prosedurnya amat rumit dan kebutuhan energinya luar biasa besarnya. Supaya partikel yang dipercepat mendekati kecepatan cahaya tidak buyar, LHC harus dilengkapi magnet ukuran raksasa, yang menciptakan medan magnet amat kuat untuk menjaga partikel tetap pada lintasannya. Untuk meniru kondisi alam semesta seperti sesaat setelah dentuman besar, suhu di dalam instalasi pemercepat partikel itu harus direkayasa mendekati nol absulut, atau sekitar minus 237 derajat Celsius. Sistem pengawas dan sensor amat rumit dipasang di sepanjang LHC, untuk mengawasi jangan sampai terjadi kerusakan atau kebocoran. Kompleksitas instalasi, mahalnya biaya pembangunan serta sulitnya ilmu fisika yang diujicoba dicerna oleh otak orang awam, juga menimbulkan berbagai kritik dan pertanyaan. Namun para ilmuwan pantang mundur. Mereka mengajukan alasan, hasil penelitian yang 100 tahun atau bahkan 10 tahun lalu dianggap mustahil atau tidak ada gunanya, ternyata kini banyak yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat manusia. Juga asal usul alam semesta, rahasia berbagai partikel terkecil penyusun materi, serta kekuatan yang masih misterius di alam semesta, cepat atau lambat akan memiliki kegunaan langsung.

----0000----

Tuhan Menurut Ilmu Fisika Modern

Di bulan Ramadhan ini, kami mendengarkan sebuah ceramah agama yang demikian menarik di masjid dekat rumah. Topiknya adalah tentang Eksistensi Tuhan dari sudut pandang Al Quran. Sepulangnya dari ceramah ini, kami jadi berpikir, iya ya, kita ini mengakui keberadaan Tuhan sebagai hal yang dogmatis atau sudah benar dari dulunya. Tetapi apakah kita pernah mencari penjelasan ilmiah yang masuk akal yang bisa diterima secara universal ? Hal ini belum pernah kami pikirkan dengan sungguh-sungguh sebelum ini. Setidaknya inilah yang bisa kami sarikan: 1. Massa Jika dibayangkan antara bumi dan matahari, kekuatan gravitasi yang berbanding lurus dengan massa keduanya berubah satu ukuran saja, dan kemudian bumi terpental dari garis edarnya atau sebaliknya jatuh ke arah matahari. Apakah akan pernah ada kehidupan di muka bumi ? Bayangkan membuat kehidupan di bumi seperti membuat arloji, bayangkan jika satu roda gigi kecil yang akan kita pasang hilang ? Apakah akan tercipta arloji yang putarannya menunjukkan waktu yang benar ? Satu saja, ukuran dari gravitasi berubah, apakah itu jarak bumi dan matahari, ataukah massa bumi, massa matahari, atau kecepatan revolusi bumi

terhadap matahari sedikit saja berubah, apakah bumi masih ada di tempatnya sekarang ? Dan akankah ada kehidupan tercipta di muka bumi ? Adanya kehidupan di muka bumi adalah bukti keberadaan Tuhan, Mengapa ? Karena kehidupan tercipta atau ada HANYA jika unsur-unsur pembentuknya ada dan pada UKURAN yang tepat. Meleset sedikit saja, tidak akan pernah ada kehidupan di muka bumi. 2. E=mc2 Energi dan materi adalah hal yang sama. Keduanya seperti dua sisi dari satu mata uang yang sama. Jika kita melihat dari sisi fisika (dimensi ruang waktu), energi adalah materi. Dan jika melihat dari sisi non fisika -coba pejamkan mata-, materi yang sama, pada hakikatnya adalah energi. Coba bayangkan jika tidak ada ruang dan waktu, apakah energi akan berubah menjadi materi ? Kami meyakini energi akan tetap berupa energi. Tidak pernah akan ada atom, tidak akan ada unsur dan molekul, tidak akan ada tubuh kita. Materi adalah wujud energi yang terjebak dalam ruang dan waktu. Materi adalah paket energi yang termampatkan dalam ruang dan waktu. Sejumlah materi yang kecil, sebenarnya merupakan sejumlah energi yang besar sekali. Dengan satu kilogram materi saja, kira-kira sama dengan energi yang dihasilkan 10 juta gallon bensin yang dibakar. Bagaimana tepatnya energi bermutasi menjadi materi, masih dicari jawabannya oleh fisikawan (Baca juga : LHC project). Berubahnya energi menjadi materi adalah bukti keberadaan Tuhan. Mengapa ? Karena jika energi dilepaskan sedikit saja dari penjara ruang-waktu maka yang terjadi adalah kekacauan seperti yang terjadi di permukaan matahari/bintang. Tidak akan ada kehidupan di muka bumi. 3. Waktu Jika dari rumah kita berjalan ke utara dalam sepuluh menit, lalu kita berjalan kembali ke arah selatan juga selama sepuluh menit (anggaplah kecepatan kita berjalan sama persis), apakah kita akan kembali ke rumah ataukah tidak ? Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Jika kita melihat ke sekitar kita, jawabannya Ya, karena kita melihat rumah kita. Tetapi bagaimana jika kita diberitahu bahwa saat kita pergi, bumi telah berotasi dan berevolusi mengelilingi matahari ? Jadi ruang mutlak itu tidak ada. Ruang itu relatif tergantung sudut pandang penilainya. Tetapi relatifitas tidak berlaku untuk arah waktu. Waktu selalu ke masa depan. Tidak pernah relatif. Sama halnya semua berubah, bubur tidak akan berubah lagi menjadi nasi. Arah waktu itu satu. Arah waktu yang satu adalah seperti anak panah yang dilepas dari busurnya. Tidak pernah akan kembali. Bayangkan jika arah waktu bisa relatif/berubah-ubah, maka akan terjadi kekacauan. Seorang nenek bisa kembali ke masa lalu untuk menjadi muda dan memilih tidak menikah (sehingga tidak menjadi nenek dari seorang cucu). Seorang korban

pembunuhan bisa kembali ke masa lalu untuk membunuh pembunuhnya. Arah waktu yang satu adalah bukti keberadaan Tuhan. Waktu seperti dipaksa (atau sukarela) untuk berjalan ke satu arah. Waktu tunduk atau patuh pada sesuatu yang lebih berkuasa atas diriya.

Black Hole, Tidak Sehitam yang Kita Sangka? London, Senin Black hole atau lobang hitam, perangkap galaktik yang menyedot segala sesuatu termasuk cahaya, mungkin bukan mesin penghancur seperti yang selama ini dipikirkan, demikian menurut ilmuwan terkemuka, Stephen Hawking. Pengarang "A Brief History of Time" itu menduga sebagian "informasi" yang terhisap black hole tidaklah lenyap, tapi dilepaskan lagi. Hal ini berlawanan dengan teori terdahulunya mengenai lubang-lubang kosmis tersebut. Hawking akan mempresentasikan temuan barunya dalam Konferensi Internasional Mengenai Gravitasi dan Relativitas Umum ke 17 di Dublin, Irlandia, Rabu 21 Juli mendatang. Hasilnya barangkali akan bisa membantu para ilmuwan memecahkan misteri "paradoks informasi lubang hitam", salah satu teka-teki terbesar di dunia fisika modern, yang sesungguhnya timbul karena pemikiran Hawking sendiri. Tak sehitam yang kita sangka Untuk bisa lebih jelas memahami permasalahan ini, baiklah kita kembali ke tahun 1976. Saat itu, Hawking dengan perhitungannya menyatakan bahwa ketika sebuah black hole terbentuk dari bintang raksasa, ia mulai proses penguapan, memuntahkan energi radiasi --yang disebut Hawking radiation-- dan mulai kehilangan massa. Radiasi yang memancar ini, dikatakan Hawking, tidak mengandung informasi mengenai materi-materi dalam lubang hitam atau bagaimana ia terbentuk. Nah, bila akhirnya black hole menguap seluruhnya, maka informasi itu pun akan hilang dan tidak akan pernah terungkap lagi. "Ketika itu diyakini segala sesuatu yang jatuh ke lubang hitam akan hilang selamanya," ujar Profesor Matematika di Universitas Cambridge tersebut. "Di lain pihak, radiasi yang dikeluarkan black hole sangat acak dan tidak berbentuk sehingga semua informasi yang jatuh ke dalamnya seolah pasti raib." Pernyataan di atas, tentu saja bertentangan dengan hukum fisika quantum yang menyatakan bahwa informasi tidak bisa benar-benar hilang. Untuk menjawabnya, saat itu Hawking mengatakan black hole adalah perangkap kosmis yang gaya tariknya luar biasa besar, sehingga tidak mematuhi teori fisika quantum. Kini setelah 30 tahun lewat, ilmuwan jenius itu rupanya berubah pikiran. "Beberapa waktu lalu, saya menemukan bahwa lubang hitam ternyata tidak sehitam yang kita sangka," ujarnya. "Ia ternyata melepaskan informasi melalui apa yang kita sebut sebagai Hawking radiation." Berdasarkan pemikiran baru ini, Hawking berpendapat sebenarnya beberapa informasi yang terhisap black hole dapat ditemukan k embali lewat apa yang dipancarkannya melalui radiasi. Memperkirakan masa depan

Untuk mensosialisasikan teori barunya ini, Hawking telah meminta pada Curt Cutler, ilmuwan dari Albert Einstein Institute di Golm, Jerman, sekaligus panitia pertemuan di Dublin agar memberinya kesempatan berbicara di konferensi. "Ia mengirimkan nota yang bunyinya, Saya telah memecahkan teka-teki paradoks informasi lubang hitam dan saya ingin membicarakannya," kata Cutler. Bila apa yang akan dijelaskan Hawking kelak adalah suatu teori yang disepakati, maka berdasar teori itu sebuah black hole bukanlah perangkap yang akan memusnahkan informasi, namun masih memberikan kesempatan pada kita untuk mempelajari masa lalu dan memperkirakan masa depan. "Sebuah lubang hitam akan muncul saat proses pembentukan dirinya, namun kemudian ia akan membuka diri dan melepaskan informasi-informasi mengenai segala sesuatu yang dihisapnya," kata Hawking. "Oleh sebab itu kita akan bisa melihat masa lalu dan memprediksi masa yang akan datang." (Rtr/CNN/BBC/AP/wsn)

----0000----

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

Perkembangan dan penerapan teknologi telekomunikasi dunia yang berkembang dengan cepat, secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan sistem telekomunikasi Indonesia. Beroperasinya satelit telekomunikasi Palapa dan kemudian pemakaian SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik) di Indonesia merupakan bukti bahwa Indonesia juga mengikuti dan mempergunakan teknologi ini di bidang telekomunikasi. Tidak disangkal lagi bahwa serat optik akan memberikan kemungkinan yang lebih baik bagi jaringan telekomunikasi. Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Berlainan dengan media transmisi lainnya, maka pada serat optik gelombang

pembawanya tidak merupakan gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi merupakan sinar/cahaya laser. Sebagaimana namanya maka serat optik dibuat dari gelas silika dengan penampang berbentuk lingkaran atau bentuk-bentuk lainnya. Pembuatan serat optik dilakukan dengan cara menarik bahan gelas kental-cair sehingga dapat diperoleh serabut/serat gelas dengan penampang tertentu. Proses ini dikerjakan dalam keadaan bahan gelas yang panas. Yang terpenting dalam pembuatan serat optik adalah menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam lapisan tidak berubah sebagai akibat tarikan. Proses pembungkusan seperti pemberian bahan pelindung atau proses pembuatan satu ikat kabel yang terdiri atas beberapa buah hingga ratusan kabel pengerjaannya tidak berbeda dengan pembuatan kabel biasa. Keunggulan Transmisi Serat Optik Sistem transmisi serat optik ini dibandingkan dengan teknologi transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :

Redaman transmisi yang kecil

Sistem telekomunikasi serat optik mempunyai redaman transmisi per km relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial ataupun kabel PCM. Ini berarti serat optik sangat sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit.

Bidang frekuensi yang lebar

Secara teoritis serat optik dapat dipergunakan dengan kecepatan yang tinggi, hingga mencapai beberapa Gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya dalam satu buah serat optik yang halus.

Ukurannya kecil dan ringan

Dengan demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di lokasi. Misalnya dapat dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang polongan yang baru.

Tidak ada interferensi

Hal ini disebabkan sistem transmisi serat optik mempergunakan sinar/cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas dari cakap silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa. Atau dengan perkataan lain kualitas transmisi atau telekomunikasi yang dihasilkan lebih baik dibandingkan transmisi dengan kabel. Dengan tidak terjadinya interferensi akan memungkinkan

kabel serat optik dipasang pada jaringan tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa khawatir adanya gangguan yang disebabkan oleh tegangan tinggi.

Kelebihan lain

Adanya isolasi antara pengirim (transmitter) dan penerimanya (receiver), tidak ada ground loop serta tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat optik. Dengan demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang mudah terbakar. Seperti pada industri minyak, kimia, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai