Anda di halaman 1dari 4

Muhamad Rhizki Utomo 14111698 1KA40

ILMU BUDAYA DASAR


KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN

1. Pendekatan kesustraan IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.

The humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dsb.

Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi. Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dart pengamatan orang lain.

Orientasi the Humanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik. Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan, sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan manusia, sastra juga lebih mudah berkomunikasi.

2. IBD Yang dihubungkan Prosa Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

Prosa lama meliputi :

Muhamad Rhizki Utomo 14111698 1KA40

Dongeng. Hikayat. Sejarah. Epos. Cerita Pelipur Lara. Prosa Baru meliputi : Cerpen. Novel. Biografi. Kisah Otobiografi.

Prosa baru Meliputi : Kisah: Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita. Cerpen: Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya, Novel: Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita. Biografi: Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Otobiografi: Biografi yang ditulis oleh subyeknya.

3. Nilai-nilai dalam prosa fiksi

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut 2. Prosa fiksi memberikan informasi Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi 3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. 4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkanpengalamanpengalaman dengan banyak individu. Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua:

Muhamad Rhizki Utomo 14111698 1KA40

Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di zaman Jepang yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini.

Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.

4. IBD Yang dihubungkan Dengan Puisi

A. Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari keseniaan, dan keseniaan cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka: Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia; Perekaman dan penyampaiaan pengalaman dalam sastra puisi disebut pengalaman perwakilan. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan

pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas,. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat

memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insightwawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri tentang masyarakat. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut imaginative entry, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual: Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

Muhamad Rhizki Utomo 14111698 1KA40

Puisi dan keinsyafan sosial. Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa: Penderitaan atas ketidakadilan; Perjuangan untuk kekuasaan; Konflik dengan sesamanya; Pemberontakan kepada hukum Tuhan.

Puisipuisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan. Puisi merupakan pencitraan seorang seniman akan sesuatu menurut bahasa dan seninya sendiri, terkadang puisi merupakan gambaran dari kejiwaan seseorang dan kemampuan seseorang dalam melukiskan sesuatu dengan tata bahasa yang indah.

Anda mungkin juga menyukai