Anda di halaman 1dari 15

Halaman 2

Greeting dari Club Nutricia


Waktu berlalu tanpa terasa kala mengasuh sang buah hati. Tanpa disadari, kini si kecil sudah menginjak usia 6 bulan. Kini, saatnya buah hati Ibu berkenalan dengan makanan padat, sebagai

pendamping ASI yang selama ini menjadi satu-satunya sumber nutrisi. Di buklet ini, Ibu akan mendapatkan jawaban dari banyak pertanyaan yang sering ditanyakan kepada tim Nutricia Careline dan Dokter Tamu Club Nutricia tentang apa yang perlu diperhatikan saat pertama kali memperkenalkan makanan padat kepada si kecil. Jika Ibu belum mendapatkan jawaban di sini, jangan kuatir. Login ke www.clubnutricia.co.id dan sampaikan pertanyaan Ibu lewat email ke Dokter Tamu Club Nutricia, atau bila ingin tahu apa pendapat Ibu-ibu lainnya di Indonesia, Ibu bisa join di online forum di website kami. Bila semuanya lancar, Ibu bisa tersenyum lebar menyaksikan si kecil tumbuh dengan sehat dan ceria. Selamat mencoba! Salam hangat Club Nutricia

Berikut daftar isi buklet kami


Berapakah usia paling tepat untuk mulai makanan padat? Apa kebiasaan khas bayi usia 6 bulan? Bagaimana sebaiknya saya memulainya? Makanan padat yang sehat untuk bayi itu yang seperti apa? Bagaimana memperkenalkan makanan padat Sesuai usia bayi? Anak saya tidak mau makan, ia selalu pilih-pilih. Apa yang harus saya lakukan?
Halaman 3

Hal. 3 Hal. 5 Hal. 7

Hal. 9

Hal. 12

Hal. 16

Berapakah usia paling tepat untuk mulai makanan padat?


infants should be exclusively breastfed for the first six months of life to achieve optimal growth, development and health. Thereafter, to meet their evolving nutritional requirements, infants should receive nutritionally adequate and safe complementary foods while breastfeeding continues for up to two years of age or beyond.
Global Strategy for Infant and Young Child Feeding World Health Organization, 2003

Tiada yang sesempurna ASI dalam memberikan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembang bayi dan melindungnya dari berbagai penyakit. Namun, seiring dengan pertumbuhannya, aktivitas yang

dilakukan sang buah hati pun kian bervariasi sehingga kebutuhan energinya juga meningkat. Pada saat ini, ASI semata tidak cukup memenuhi kebutuhan nutrisinya. Kini, saatnya Ibu memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) secara bertahap. Pengenalan makanan pertama selain ASI sebaiknya tidak dilakukan sebelum 6 bulan mengingat kesiapan sistem pencernaan si kecil. Pemberian makanan terlalu dini berisiko membuat bayi terserang diare atau alergi makanan. Sebaliknya, jika terlambat, si kecil bisa kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk dapat tumbuh secara optimal.
Halaman 4

Setelah genap 6 bulan, pemberian makanan pun harus dilakukan bertahap supaya sistem pencernaan si kecil tidak kaget. Mulailah dengan memberikan jus buah, makanan yang dihaluskan, baru kemudian makanan yang agak padat. Yang tak kalah penting, jadikan waktu makan sebagai momen yang menyenangkan untuk si kecil.

Bolehkah garam ditambahkan pada makanan bayi?


Email pertanyaan Ibu seputar memperkenalkan makanan padat & tumbuh kembang si kecil kepada Dokter Tamu kami di

www.clubnutricia.co.id

Halaman 5

Apa kebiasaan khas bayi memasuki usia 6 bulan?


Si kecil mulai terlihat tertarik pada makanan. Ia akan menjilat bibirnya sendiri, atau bahkan menggapai-gapai bila ada orang di dekatnya yang sedang makan. Mulai mampu berguling, duduk sendiri dan mengangkat badannya. Kepintaran barunya ini membuat ia butuh energi yang lebih besar dibanding sebelumnya. Mulai lebih sering bangun di malam hari. Jadwal tidur siangnya pun lebih singkat dari biasanya. Selain karena kebutuhan tidurnya tidak selama seperti bulan-bulan pertama setelah ia lahir, bisa jadi ia terbangun karena merasa lapar. Bila biasanya ia langsung tertidur pulas setelah Ibu beri ASI, namun kini seringkali ia masih gelisah meski baru mendapat ASI. Hal ini juga salah satu tanda bahwa tubuhnya sekarang butuh lebih banyak energi dari makanan.

Halaman 7

Bagaimana sebaiknya saya memulainya?


Prinsip utama dalam memperkenalkan makanan padat pertama kali adalah memberikannya secara bertahap. Ingatlah, si kecil sebelumnya hanya mengenal ASI, sehingga ia perlu waktu untuk terbiasa dengan kebiasaan makan baru.

1. Pertama-tama berikanlah makanan yang terdiri dari satu jenis saja. Bubur kacang hijau atau bubur beras merah yang dihaluskan adalah salah satu pilihan yang sering disarankan oleh Nutricia Careline kepada para Ibu sebagai makanan pertama untuk bayinya. 2. Bila ingin memberinya jenis makanan baru, jangan sekaligus pada waktu yang bersamaan. Cobalah bubur kacang hijau yang dihaluskan dulu selama beberapa hari, baru bubur kacang merah yang dihaluskan. 3. Beri jeda 3 hari setiap ingin memperkenalkan jenis makanan baru. Misalnya, hari pertama sari pepaya, hari keempat sari apel, dan hari ketujuh sari jeruk, dan seterusnya. Hal ini sebenarnya memberi kesempatan kepada Ibu untuk mengetahui reaksi tubuh si kecil terhadap makanan barunya tersebut.

Pojok Konsultasi
Manfaatkan layanan Pojok Konsultasi Club Nutricia yang akan hadir di event-event kami. Dokter Tamu dari berbagai spesialisasi akan menjadi narasumber Ibu.

Hubungi Nutricia Careline 0800 182 1059 (Bebas Pulsa)


untuk jadwal selengkapnya

Halaman 8

4. Tentunya, mulailah dengan porsi kecil terlebih dahulu yang disesuaikan dengan kemampuan bayi Ibu. 5. Makanan untuk bayi harus disajikan dalam suhu ruangan atau cukup hangat. Selalu cek suhu makanan sebelum diberikan. 6. Setiap bayi memiliki kecepatan mengunyah berbeda-beda. Jangan tergesa-gesa atau memaksa. 7. Bila bayi Ibu menolak makanan tertentu, tunggu selama 2 minggu, lalu coba lagi. 8. Gunakan peralatan makan khusus bayi. Peralatan makan untuk orang dewasa tidak saja ukurannya terlalu besar, tetapi juga bentuk dan bahannya bisa saja membahayakan bayi.

Steril adalah syarat mutlak


Cuci tangan sebersih-bersihnya sebelumnya menyiapkan makanan untuk si kecil. Gunakan peralatan makan yang sudah dicuci bersih. Pastikan makanan untuk si kecil sudah matang seluruhnya. Jangan sampai makanan yang sudah dimasak, bersentuhan dengan makanan yang masih mentah. Makanan harus segera dimakan, jangan terlalu lama mendiamkan makanan yang sudah masak. Siapkan makanan sesuai porsi makan bayi. Buang makanan yang tidak habis, jangan diberikan lagi untuk si kecil.

Halaman 9

Makanan padat yang sehat untuk bayi itu yang seperti apa?
Pesatnya pertumbuhan fisik di usia 6 hingga 12 bulan, membuat kebutuhan nutrisi penting meningkat pada periode emas ini. Pastikan Ibu menyajikan makanan padat untuk buah hati yang bervariasi dari kelompok nutrisi berikut ini. Perhatikan pula kapan usia terbaik untuk memperkenalkan jenis-jenis makanan tertentu untuk mengurangi risiko alergi pada anak. Karbohidrat Sama seperti orang dewasa, bayi memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi. Contoh makanan tinggi karbohidrat misalnya beras merah, nasi tim, puree kentang, selain tentu saja ASI. Protein Protein merupakan nutrisi dasar yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, membangun jaringanjaringan, serta berperan sebagai sumber energi cadangan. Sumber protein yang secara bervariasi perlu dimasukan dalam menu MPASI si kecil: daging, ayam, ikan, telur dan juga kacang-kacangan seperti kedelai, kacang polong, kacang merah. Asam lemak esensial ASI adalah sumber asam lemak esensial, yaitu jenis lemak yang harus dipenuhi kebutuhannya dari luar tubuh bayi. Banyak studi menunjukkan bahwa asam lemak esensial sangat penting untuk proses perkembangan otak bayi, terutama pada masa pertumbuhan terbesar yaitu pada trimester ketiga kehamilan hingga saat bayi usia 30 bulan. Beberapa jenis ikan seperti tuna, salmon, dan kod merupakan sumber asam lemak esensial penting yang bisa menjadi pilihan Ibu untuk MPASI selain sayuran berdaun hijau dan kuning telur.
Source :: USDA National Nutrient Database 2007

Halaman 10

Vitamin C Vitamin C juga diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta mengoptimalkan kemampuan absorpsi zat besi. Yang perlu diingat, vitamin C tidak dapat disimpan oleh tubuh, sehingga sangat penting untuk memastikan bahwa si kecil mendapatkan asupan vitamin C yang cukup setiap hari dari MPASInya. Kebutuhan vitamin C untuk bayi usia 6-12 bulan adalah sekitar 40 mg per hari. Contoh sumber vitamin C: Jeruk, pepaya, beragam buah berry, sayuran berdaun hijau, kentang. Vitamin B kompleks, khususnya B1, B2, B3 Meningkatnya kebutuhan energi membuat kebutuhan akan vitamin B kompleks juga meningkat karena vitamin B punya fungsi membantu metabolisme zat gizi karbohidrat menjadi energi. Sumber vitamin B yang bisa dimasukan sebagai variasi pada MPASI si kecil produk: olahan susu seperti yogurt dan keju, selain daging.
Sumber: Indonesia RDA 2004

Serat Sering kita melupakan fungsi serat sebagai salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh si kecil. Serat berguna untuk proses pencernaan dan absorpsi makanan sehingga bayi Ibu terhindar dari konstipasi (sulit buang air besar). Konstipasi merupakan salah satu problem kesehatan yang paling sering dilaporkan para Ibu yang menghubungi tim Nutricia Careline untuk konsultasi. Setelah bayi mulai makan padat, berikanlah lebih banyak makanan yang berserat dari buah dan sayuran.

Kebutuhan Energi Bayi


Usia Kebutuhan Energi Contoh Sumber Makanan 500 ml ASI per hari (100 ml ASI = 70 kkal)

Bayi baru lahir dengan berat badan 3 kg

342 kkal per hari

Bayi 6 bulan dengan berat badan 6 kg

575 kkal per hari

ASI + 140 -225 kkal makanan padat: Contoh makanan utama: 2 sdm kacang hijau (80 kkal) Contoh snack: 1 buah sedang apel (80 kkal) atau 1 buah kecil pisang (40 kkal) 1 x saji makanan utama, 1 x saji snack

Bayi 12 bulan dengan berat badan 9 kg

864 kkal

ASI +400-600 kkal makanan padat: Contoh makanan utama: gelas nasi tim 50 gr (45 kkal) 1 potong sedang daging 50 gr (95 kkal) 1 cangkir sayuran (25 kkal) Contoh snack: 2 buah sedang jeruk manis 10 gr (40 kkal) 2-3 x saji makanan utama, 1 x snack

Fakta ilmiah tentang serat di dalam ASI


Sebelum bayi mengenal makanan padat, ASI adalah sumber utama serat bagi bayi. Serat dalam ASI dalam bentuk oligosakarida, serat ini tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia, tetapi dapat dicerna oleh mikroflora usus atau bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh (bakteri Bifidus, bakteri Lactobacilus). Oligosakarida merupakan komponen ketiga terbanyak di ASI setelah karbohidrat dan lemak. Oligosakarida ini di tubuh bayi berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan untuk bakteri baik sehingga jumlah bakteri baik bisa berlipatganda dan menghambat pertumbuhan bakteri pathogen yang menyebabkan penyakit. Prebiotik membuat sistem pencernaan bayi lebih sehat, selain melembutkan feses bayi. Tidak heran, saat bayi mendapatkan ASI eksklusif hingga usianya 6 bulan, jarang mengalami konstipasi.

Halaman 12

Bagaimana memperkenalkan makanan padat sesuai usia bayi?


Memiliki nutrisi yang tepat sesuai kebutuhan dari setiap tahap pertumbuhannya. Punya tekstur yang tepat sesuai kemampuanya mengunyah. Mudah dicerna sesuai kesiapan sistem pencernaanya. Jenis bahan makanan yang sesuai untuk tahapan usianya. Disajikan pada suhu yang tepat.
Halaman 13

Halaman 15

Makanan yang berpotensi menyebabkan alergi


Ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak diberikan dulu pada bayi sebelum mencapai usia tertentu, untuk menghindari meningkatnya risiko alergi sampai sistem kekebalan tubuhnya terbentuk. Gluten (sebelum 6 bulan) Gluten adalah protein yang ditemukan dalam biji-bijian, seperti gandum, gandum hitam, gandum barley dan gandum oat. Ibu sebaiknya tidak memberikan makanan ini sampai usia 6 bulan. Carilah produk makanan yang berlabel bebas gluten. Makanan laut (sebelum 6 bulan) Ikan dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian bayi, makan Ibu sebaiknya tidak memberi ikan pada bayi Ibu sebelum dia berusia 6 bulan. Setelah usia bayi Ibu mencapai 6 bulan, ikan bisa menjadi bagian dari menu yang seimbang. Kacang dan makanan yang mengandung kacang sebaiknya tidak diberikan kepada bayi dari keluarga dengan riwayat alergi, sampai dia berusia setidaknya 3 tahun. Selain itu, jangan memberi segala jenis kacang secara utuh pada anak balita karena berisiko tersedak.

Makanan yang berisiko menyebabkan tersedak


Sebelum usianya cukup besar, si kecil masih belum mampu mengendalikan otot mulutnya secara sempurna sehingga terancam bahaya tersedak oleh makanan. Karenanya, tunda dulu memberikan anggur, bakso, serta makanan yang lengket seperti selai kacang.

Halaman 15

Anak saya tidak mau makan, ia selalu pilih-pilih, apa yang harus saya lakukan?
Proses pengenalan makanan padat pertama tidaklah selalu berlangsung mulus. Adakalanya si kecil menolak makanan tertentu. Lain kesempatan ia hanya mau menyantap jenis makanan tertentu saja. Bentuk lain dari pilih-pilih ini bisa juga juga porsi makannya sangat sedikit. Apa yang bisa jadi penyebabnya? Si kecil mengalami tekanan atau stres dari lingkungannya. Terbiasa hanya dengan makanan tertentu saja. Perasaan tidak nyaman bahkan cemas setiap menghadapi jenis, tekstur atau rasa dari makanan yang baru ia kenal. Apa akibatnya bagi kesehatannya bila tidak diatasi: Bayi mengalami ketidakseimbangan nutrisi di mana terjadi kekurangan beberapa jenis nutrisi, namun malah kelebihan asupan jenis nutrisi lainnya. Pertumbuhan bayi Ibu menjadi lambat atau tidak normal.
Halaman 17

Tips untuk menghadapi anak yang sulit makan:


1. Berikan jenis makanan baru yang ingin Ibu perkenalkan bersama jenis makanan kesukaannya. 2. Sajikan makanan atau cemilan dalam penampilan atau wadah yang menarik. 3. Variasikan jenis makanan yang diberikan. 4. Berikan makanan yang mudah dikunyah dan tidak repot memakannya. 5. Biarkan anak menyelesaikan makanannya selama 20-30 menit. Untuk cemilan sekitar 10 20 menit. 6. Berikan makanan dalam porsi yang mampu dihabiskan si kecil dan tak perlu memaksa ia menghabiskan makanannya. 7. Ajak si kecil makan bersama keluarga. 8. Jadikan waktu makan sebagai kegiatan yang santai. 9. Jangan panik dan terlalu merasa bersalah bila bayi Ibu tidak menyelesaikan makannya. 10. Percayalah bahwa ia akan makan begitu ia merasa lapar. Tugas Ibu adalah menyiapkan makanan yang sehat dan membuat makanan tersebut bisa menarik seleranya.

Anda mungkin juga menyukai