Anda di halaman 1dari 19

JEJAK SEMU SAJAK 6 NADA

RAKTA PANGKAJA

By: ZULAN ft LUNGIT

ANGGOTA:

Nuzulan Safitri (2) Lungit Fika Fauzia (10)


(^_^)?

Anis

Keterangan Penyelidikan Jejak

Narasumber: Bapak Sugiarto, guru seni


karawitan SMA Negeri 1 Yogyakarta

Waktu wawancara: - Rabu, 27 April 2011


- Kamis, 28 April 2011

Tempat: ruang karawitan

BIODATA

Nama kecil : Sugiarto Nama setelah menikah: Prapto Sugiartono Nama dari keraton : KMT. Dipo Dipuro TTL : Bantul, 28 Juli 1946 Alamat : Bakulan Wetan, Patalan, Jetis, Bantul. Umur : 65 tahun Nama ayah : Alm. Broto Atmojo Nama ibu : Sutarti

BIO

Bekerja di : SMAN 1 Yogyakarta dan Keraton Yogyakarta Hobi : makan Harapan : bisa membuat generasi muda sekarang cinta karawitan SD : SD Pundong 1 SMP : SMP BOPKRI Bantul SMA : SMA 1 Bantul Kuliah : - 2 tahun di Akademi Bank (tidak tamat) - ISI jurusan seni karawitan (S1 lulus

Hasil wawancara:

Saat ini Bapak bekerja dimana? Jawab: saat ini saya bekerja di SMA Negeri 1 Yogyakarta sebagai tenaga pengajar untuk pelajaran seni karawitan sejak tahun 2007 dan bekerja di Keraton Yogyakarta sebagai abdi dalem sejak tahun 1994. Tapi sebelum mengajar di SMAN 1 Yogyakarta saya sempat mengajar di ISI selama dua tahun. Saya dulunya juga pemain gamelan di RRI sehingga bisa jadi PNS tapi sudah pensiun. Saat ini saya juga selalu diundang untuk mengiringi gamelan saat wisuda di UPN setiap tiga bulan sekali.

Jejak ke-2

Bapak lebih dominan ke seni apa? Tentu saja saya lebih dominan ke seni karawitan!

JEJAK 3
Bagaimana cara bapak mengenalkan seni karawitan?
Saya kenal dengan seni karawitan mulanya karena dulu di kampung saya ada grup karawitan. Mereka sering pentas di setiap acara desa. Saya sering melihat mereka saat latihan dan akhirnya saat masuk SMA, saya mulai ikut latihan dengan mereka. Setelah itu saya mengikuti lomba dan juara. Lalu setelah lulus SMA saya diajak bekerja di RRI sebagai pemain gamelan. Lama kelamaan karawitan telah mendarah daging dalam diri saya.

Prestasi atau pencapaian apa saja yang pernah diraih oleh Bapak? JEJAK 4

Wah... apa ya? Kalau prestasi sepertinya belum ada. Tapi saya pernah menjadi juri lomba karawitan RRI tingkat nasional dari tahun 1990-1996 dan menjadi juri lomba karawitan ibu-ibu se-Kota Yogyakarta tahun 1990-1994. Piagam juri yang sudah saya dapatkan sampai sekarang sekitar 40-an. Oh ya! Saya juga pernah pergi ke Kolumbia pada tahun 2002 dalam rangka misi dari Keraton Yogyakarta melawat ke sana untuk mengenalkan kesenian dan budaya Jawa khususnya Yogyakarta. Agustus tahun ini saya juga akan ikut lomba seni musik tingkat internasional di Inggris.

JEJAK 5
Apa rencana Bapak ke depannya?
Rencana saya... kalau diberi umur panjang saya ingin terus mengajar dan mengenalkan generasi muda pada seni tradisional khususnya karawitan terutama di SMA Negeri 1 Yogyakarta ini karena saya senang mengajar di sini. Dulu saat saya masih muda dan masih belajar, setelah selesai latihan ya saya langsung pergi. Tapi saat ini ketika saya mengajar di SMAN 1 Yogyakarta saya sangat terharu karena setelah selesai latihan anak-anak mengucapkan terimakasih pada saya.

Apa harapan Bapak terhadap seni di Indonesia?

JEJAK 5,5

Saya berharap masyarakat Indonesia terutama generasi muda mau mengenal dan belajar seni tradisional khususnya karawitan. Karena kalau tidak karawitan bisa punah di tempat asalnya. Sekarang saja banyak orang asing yang belajar bermain gamelan, kok kita sendiri yang memiliki dan seharusnya bangga malah tidak suka. Bisa-bisa besok kalu mau belajar karawitan harus pergi ke luar negeri.

Apa harapan

JEJAK 6

Yang menjadi masalah adalah minimnya pengetahuan tentang seni karawitan. Sebenarnya kalau sudah mengenal dan mencoba bermain karawitan, sebagian besar anak akan bertambah suka dengan karawitan. Masalah utamanya adalah bagaiman mengajak dan menarik mereka agar mau belajar karawitan. Padahal karawitan itu penuh dengan filosofi kehidupan dan juga mengajari kita tata krama.

Apa kesan dan pesan Bapak bagi siswa SMA 1?

JEJAK 6,5

Saya sangat senang bisa mengajar di SMAN 1 Yogyakarta. Saya lebih senang mengajar di sini dibandingkan dengan mengajar di ISI karena animo para siswa untuk belajar karawitan cukup tinggi, untuk kelas X ada 80 anak dan kelas XI ada 75 anak.Yaaa... entah itu karena mereka memeng bener-benar ingin belajar atau karena pelajaran saya adalah pelajaran yang paling ringan dibandingkan pelajaran seni lainnya. Namun itulah TO BE CONTINUED (:

JEJAK 7

Apa Kesan
yang membuat saya agak kecewa. Mereka jadi menyepelekan karawitan. Saat mulai mengajar di sini, dulu saya mengajar di aula, setahun kemudian baru punya ruangan karawitan. Tapi saya cukup kecewa. SMAN 1 Yogyakarta adalah salah satu sekolah favorit di Yogyakarta dan telah bertaraf internasional, tapi kok malah tidak menggunakan gamelan yang asli dan berkualitas bagus, jumlahnya pun juga

KESIMPULAN
JENG..JENG..JENG.. TREKTEK..TEK..

JEJAK LENYAP SAJAK 6 NADA

SENI KERAWITAN DI SMA 1, KINI SEMAKIN TERANCAM HILANG JEJAKNYA. LEBIH KARENA RASA MENGHARGAI YANG HILANG, DARIPADA KURANGNYA PEMINAT, MENGINGAT TAHUN INI SISWA YANG MENGIKUTI SENI INI ADA 80 SISWA. PAK SUGIHARTO, PENGAMPU PELAJARAN SENI KERAWITAN TURUT MENGAKUI ADANYA KERANCUAN IMEJ YANG MELEKAT PADA SENI 6 NADA INI, MOTIVASI SISWANYA MEMILIH SENI INI, MULAI DIKHAWATIRKAN KARENA ADA IMEJ NUMPANG,

JEJAK

YAITU SENI YANG PALING SIMPLE DIBANDING SENI LAIN YANG DITAWARKAN. HAL INI SEKIRANYA PERLU SEGERA DIATASI, MUNGKIN DENGAN KUOTA SISWA, ABSENSI YANG TEGAS, MOTIVASI SEPERTI MEWAKILKAN KERAWITAN SMA 1 KE PERLOMBAAN KERAWITAN ATAU SEJENISNYA. DISAMPING DAPAT MENIMBULKAN RASA BANGGA PADA SISWA, HAL INI JUGA BERPOTENSI MENGGUGURKAN IMEJ SENI SIMPLE ALIH-ALIH MENJADI SENI PALING KEREN YANG BISA DIPELAJARI, SEPERTI MEMANG PADA KENYATAANYA.

MATUR NUWUN.. MANGGA..


SINCERELY ZULAN FT LUNGIT :D

Anda mungkin juga menyukai