oleh
Dibawakan pada acaraSeminar Profesi Gizi ,, Gorengan, Better Eat or Avoid it 16 Januari 2012 di di Aula SC oleh MAHASISWA GIZI KESEHATAN MASYARAKAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH 1 JAKARTA
PENDAHULUAN
Bisnis yang mengalahkan kepentingan keamanan pangan konsumen
maka
Pedagang leluasa memakai minyak oplosan untuk menggoreng dan mengakuinya secara terbuka, seolah-olah memakai minyak goreng asli. (jelantah +oli motor, + bleaching, + Hidrogen peroksida, dll) Menambahkan Bahan Tambahan Pangan bukan untuk pangan semaunya. Memakai bahan baku yang sudah tidak layak komsumsi.
UU Pangan
Pasal 1 ayat 4 Keamanan Pangan
Adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia
mandatory
Transparansi, berarti memuat akses partisipasi masyarakat dalam peraturan dan pelaksanaan peraturan Accountability, berarti memuat tanggung jawab yang jelas bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran dalam pengaturan dan pengawasan keamanan pangan
Kekuatan terdapat pada: Media sebagai alat untuk menyampaikan informasi yang efektif dan mampu menggerakkan masyarakat Perguruan Tinggi, LSM dan lembaga penelitian independen sebagai institusi yang dapat memberikan temuan keadaan di lapangan dari hasil peneltian (berdasarkan bukti yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan)
Masyarakat harus menggalang kekuatan agar terdapat perubahan kebijakan yang lebih pro rakyat
1. Sebagai konsumen yang punya pilihan (salah satunya dengan memboikot produk, boikot bayar) 2. Sebagai konsumen yang berani memperjuangkan haknya
Mengapa ?
Kelemahan dalam 3 aspek perlindungan konsumen : 1.Aspek legal 2. Aspek Partisipasi Publik 3. Aspek sarana & Prasarana
2.
Harapan Konsumen
Terdapat ruang publik yang cukup bagi konsumen untuk mendapatkan informasi & melakukan pengaduan Ada upaya melakukan pemberdayaan konsumen agar konsumen bersikap kritis terhadap produk yang dikonsumsi. Tidak akan ada kepedulian tanpa pemberdayaan
KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI
KIE
9
PENUTUP
Konsumen bisa menjadi pelaku pasar yang bertanggung jawab apabila terinformasi ( well informed ); Ketersediaan dan keragaman acces point pengaduan sangat membantu dalam meningkatkan peran konsumen memberikan feedback, untuk selanjutnya menjadi bahan pertimbangan dalam perbaikan mutu produk / layanan ; Penelitian mandiri, baik yang dilakukan pemerintah maupun lembaga independent seperti lembaga konsumen, terbukti efektif dalam mengontrol kualitas barang / jasa yang beredar di pasar
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Jl. Pancoran Barat VII/1, Duren Tiga Jakarta 12760 Tel. 021 7981858 7981859 konsumen@rad.net.id
TERIMAKASIH