Anda di halaman 1dari 2

Redam Demo, Gerindra Ingatkan Pemerintah

Headlines | Mon, Mar 26, 2012 at 04:29 | Jakarta, matanews.com

DEWAN Pimpinan Pusat Partai Gerindra menyerukan agar pemerintah tidak menggunakan aksi kekerasan dalam upaya meredam demonstrasi terkait penolakan rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Kami menyesalkan sikap represif tersebut, demonstrasi adalah bentuk kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum yang dijamin oleh UUD 1945, kata Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman di Jakarta, Minggu 25 Maret 2012. Menurut Habiburokhman, dengan demikian pihak kepolisian tidak bisa begitu saja membubarkan dan menghalangi sebuah unjuk rasa tanpa alasan yang jelas. Demonstrasi hanya bisa dibubarkan ketika peserta aksi melakukan tindakan perusakan fasilitas umum atau tindakan kekerasan, kata Habiburokhman. Habiburokhman juga mengatakan Polri adalah pengayom masyarakat, sehingga tidak semestinya ditempatkan sebagai alat penjaga kekuasaan semata. Polri sendiri juga pernah merasakan manfaat yang sangat besar dari demonstrasi yaitu pemisahan Polri dari TNI yang membuat institusi kepolisian memiliki wewenang yang besar seperti sekarang, katanya. Ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Negara terkait rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar, Rabu, yang menyebabkan kemacetan luar biasa di sejumlah ruas jalan protokol ibu kota Jakarta.

Sebanyak 30 ribu buruh juga dijadwalkan akan melakukan aksi yang lebih besar pada Selasa (27/3) yang disertai ancaman untuk menutup sejumlah fasilitas publik seperti bandar udara, terminal, pelabuhan, serta jalan tol jika pemerintah bersikeras untuk tetap menaikkan harga BBM bersubsidi yang dianggap sangat memberatkan rakyat kecil itu.(dbs/hms)

Anda mungkin juga menyukai