1. Pengertian harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa Si pungguk merindukan bulan Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak. Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
1. 2. 3. 4. 5.
Kelangsungan hidup (survival) Keamanan (safety) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love) Diakui lingkungan (status) Perwujudan cita-cita (self actualization)
a. Kelangsungan hidup (survival) Setiap dari kita selalu ingin Isurvive dalam setiap keadaan. Meski sebagian orang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya meski sebenarnya kontrak hidupnya belum habis. Tapi, saya yakin itu hanya sebagian kecil saja. b. Keamanan Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan. c. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak. Termasuk dalam masalah cinta. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu kewajiban kita. d. Status Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa diri kita. e. Perwujudan cita-cita Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya
3. Pengertian doa
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan. Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut: 1. Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika
kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106). 2. Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15). 3. Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (arRum: 52) 4. Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23). 5. Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49). 4. Kepercayaan Manusia hidup sebagai makhluk sosial. Hakekat tersebut menyadarkan bahwa interaksi sesama manusia adalah suatu kebutuhan untuk menjalankan sistem kehidupan. Apakah dunia ini akan berhenti jika masing-masing manusia tidak lagi berinteraksi? Jawabannya adalah tidak selalu. Ketidakadanya interaksi antar manusia pada suatu jangka waktu tertentu tidak akan menghentikan alur kehidupan. Pilihan manusia adalah model kehidupan. Jika saja setiap orang sepakat untuk tidak saling berinteraksi maka itulah model kehidupan yang akan dikenal generasi mendatang. Anak cucu nantinya akan mengenali bahwa kehidupan itu adalah suatu yang individual. Namun, suatu ketika kehidupan akan benar-benar terhenti jika tidak ada interaksi sama sekali. Kehidupan manusia akan punah karena tidak ada aktivitas berkembang biak. Semua manusia yang hidup hanya menjalani penuaan tanpa ada pembibitan. Hidup bersama adalah pilihan terbaik. Ada satu titik penting yang harus dimengerti setiap insan untuk mewujudkan diri sebagai sosok yang diperlukan pada entitas kehidupannya. Titik penting tersebut adalah kepercayaan! Setiap orang yang ingin eksis dalam menjalani kehidupan selayaknya menerapkan pola hidup yang mendatangkan kepercayaan. Kepercayaan inipun terletak pada 2 ruang, yaitu ruang internal dan ruang eksternal. Kepercayaan pada ruang internal disebut sebagai kepercayaan dalam diri pribadi. Konsep kepercayaan diri adalah bagian dari kepercayaan dalam diri yang saya maksud. Kepercayaan dalam diri mencakup suatu perasaan obyektif dalam diri pribadi masing-masing.