Anda di halaman 1dari 24

motto : Menjadi Da'i Sebelum Menjadi apa-apa "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik".

"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihad lah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahuinya. (Q.S Attaubah :41) Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh REALITA UMMAT ISLAM ZAMAN SEKARANG
PENYIKAPAN TERHADAP AL-QUR'AN Pensikapan sebagian umat Islam terhadap kitab suci Al-Qur'an sebagaimana Yahudi dan Nashrani mensikapi Taurat dan Injil. Kemiripan sikap ini pula menimbulkan fenomena dan dampak yang agak sama yang menimpa antara umat Islam dengan mereka. Beberapa kemiripan tersebut seperti disebutkan dalam informasi Al-Qur'an dan Hadits sbb: 1. Umiyah (Buta Huruf tentang Al-Qur'an) Allah berfirman, "Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga." (Al-Baqarah 78) Sifat yang menimpa bangsa Yahudi terkait dengan kitab Tauratnya juga menimpa umat Islam terkait dengan Al-Qur'an, dimana mayoritas umat Islam buta huruf tentang Al-Qur'an, dalam arti tidak pandai membacanya apalagi memahaminya dengan baik. 2. Juz'iyah Al-Iman (Parsial dan Tidak Utuh dalam Mengimani Al-Qur'an) Allah berfirman, "Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (Al-Baqarah 85) Ayat yang menyebutkan sikap Bani Israil terhadap Taurat ini juga menimpa umat Islam dimana banyak diantara mereka yang beriman pada sebagian ayat Al-Qur'an dan ingkar pada sebagian ayat yang lain. Umat Islam banyak yang beriman pada ayat yang mengajarkan shalat, puasa dan haji, tetapi mereka juga mengingkari ayat atau ajaran lain seperti tidak mengimani pengharaman riba', tidak beriman pada ayat-ayat yang terkait hukum pidana (qishash dan hudud) dan hukumhukum lain yang terkait dengan masalah politik dan pemerintahan. 3. Ittiba Manhaj Al-Basyari (Mengikuti Hukum Produk Manusia) "Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan

Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS Al-Maa-idah 49-50) Inilah musibah terbesar yang menimpa umat Islam di hampir seluruh dunia Islam pada akhir zaman, mereka mengikuti hukum sekuler buatan manusia. Bahkan di negara yang mayoritas penduduknya umat Islam, mereka tidak berdaya bahkan menolak terhadap pemberlakuan hukum Islam. Kondisi ini akan tetap berlangsung sehingga mereka merubah dirinya sendiri, berda'wah dan membebaskan dari semua pengaruh asing yang menimpa umat Islam. 4. Tidak Memahami Kedudukan Al-Qur'an "Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar." (Al-Israa':9) Umat Islam tidak mengetahui dan tidak mendudukkan Al-Qur'an sesuai fungsinya. Al-Qur'an yang berfungsi sebagai hidayah untuk manusia yang hidup tetapi banyak diselewengkan, Sebagian umat Islam hanya menggunakan Al-Qur'an terbatas sebagai bacaan untuk orang meninggal dan dibaca saat ada orang yang meninggal. Al-Qur'an yang berfungsi sebagai pedoman hidup hanya ramai di musabaqahkan. Sebagaian yang lain hanya menjadikan Al-Qur'an sebagai kaligrafi yang menjadi hiasan dinding di masjid-masjid atau di tempat lainnya. Sebagian yang lain menjadikan Al-Qur'an sebagai jimat, yang lain hanya menjadi pajangan pelengkap perpustakaan yang jarang dibaca atau bahkan tidak pernah dibaca. 5. Hajr Al-Qur'an (Meninggalkan Al-Qur'an) Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur'an ini suatu yang tidak diacuhkan". Meninggalkan Al-Qur'an adalah salah satu masalah besar yang menimpa umat Islam. Umat Islam banyak yang meninggalkan Al-Qur'an, dalam arti tidak memahami, tidak membaca, tidak mentadaburi, tidak membaca, tidak mengamalkan dan tidak menjadikan pedoman hidup dalam kehidupan mereka. Umat Islam lebih asyik dengan televisi, koran, majalah, lagu-lagu, musik dan lainnya. Jauhnya umat Islam menyebabkan hinanya mereka dalam kehidupan dunia. Salah satu rahasia kejayaan umat Islam apabila mereka komitmen dengan Al-Qur'an dan menjadikannya pedoman hidup.

PENDAHULUAN

Apabila diperhatikan secara seksama, dunia Islam saat ini sedang menghadapi masalah besar dengan munculnya kelompok-kelompok umat Islam yang melakukan distorsi dalam memahami ajaran agama. Setidaknya ada tiga kelompok yang melakukan distorsi tersebut, yakni kelompok radikalisme agama, kelompok tekstualisme, dan kelompok liberalisme agama. Fenomena munculnya ketiga kelompok tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para ulama di dunia Islam, termasuk di Indonesia. Bukan hanya karena faham ketiga kelompok tersebut terbukti membawa dampak buruk bagi umat Islam secara umum, namun lebih jauh dari itu pemahaman keagamaan ketiga kelompok tersebut telah menyimpang terlalu jauh dari prinsipprinsip ajaran agama. Radikalisme agama dalam banyak kesempatan telah terbukti berdampak pada munculnya sikap ekstrimisme, di mana sikap tersebut sangat berpotensi memunculkan tindakan terorisme. Dalam konteks ini, fakta yang terjadi menunjukkan bahwa akibat ulah segelintir orang Islam yang melakukan aktifitas kekerasan dengan mempergunakan simbol Islam pada kenyataannya menimbulkan kerugian bagi umat Islam pada umumnya. Dampaknya, umat Islam terstigma negatif akibat ulah segelintir orang tersebut. Praktik-praktik kekerasan yang dilakukan segelintir orang telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain untuk memojokkan umat Islam secara umum. Padahal hakikatnya, agama Islam sama sekali tidak ada kaitannya dengan gerakan radikal apalagi terorisme, tidak ada satupun pesan moral Islam yang menunjukkan adanya ajaran radikalisme dan terorisme. Tekstualisme agama juga menimbulkan dampak buruk bagi umat Islam. Kelompok ini terlalu rigid dan kaku memahami teks ajaran agama (nash) sehingga menimbulkan sikap tidak toleran terhadap pemahaman ajaran agama yang berbeda dari pemahaman kelompoknya. Tekstualisme agama membawa dampak buruk pada citra umat Islam yang dipersepsikan ekslusif, kaku dan tertutup tidak bisa menerima hal-hal baru. Kelompok ini juga cenderung secara frontal menyalahkan kelompok lain yang tidak sefaham dengan kelompoknya, sehingga sering menimbulkan benturan dan tidak jarang juga menimbulkan konflik di antara umat Islam. Sedangkan liberalisme agama juga tidak kalah seriusnya berakibat buruk bagi umat Islam. Berbeda dengan kelompok tekstualisme agama yang kaku dalam menafsirkan nash, kelompok liberalisme agama menuntut kebebasan tanpa batas dalam memahami nash. Menurut kelompok ini, setiap orang mempunyai hak yang sama untuk menafsirkan teks-teks dalam al-quran dan assunnah tanpa harus mempedulikan perangkat metodologis dalam melakukan penafsiran (almanhaj fi istinbath al-hukm). Akibatnya, tatanan metodologi dalam memahami nash yang telah dirumuskan oleh para ulama dibongkar total, sehingga tidak ada lagi aturan baku dalam memahami nash. Lanjutan dari paham liberalisme agama ini adalah munculnya pluralisme agama. II. Radikalisme Agama Radikalisme agama yang kemudian melahirkan aktivitas kekerasan dan terorisme pada umumnya merupakan respons dalam bentuk perlawanan terhadap kebijakan Amerika dan sekutunya yang dianggap merugikan kelompoknya.

Pasca runtuhnya gedung WTC pada 11 September 2001, Amerika memberlakukan kebijakan baru yang dinamakan perang melawan terorisme yang diberlakukan secara global. Ada garis tegas yang diberlakukan oleh Amerika: siapa yang mendukung kebijakan tersebut merupakan sekutu bagi Amerika, sedangkan yang menolaknya dianggap sebagai musuh. Dengan dalih perang melawan terorisme tersebut Amerika dan sekutunya memburu para aktivis muslim yang dicurigai sebagai kelompok teroris di berbagai negara, terutama negara yang berpenduduk mayoritas muslim. Pelan namun pasti kebijakan Amerika dan sekutunya tersebut menimbulkan stigma negatif terhadap Islam dan umat Islam, terutama bagi masyarakat barat yang tidak mengenal Islam secara benar. Tertanam dalam pandangan sebagian besar masyarakat barat bahwa Islam identik dengan terorisme. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan mengerasnya sikap sekelompok umat Islam, yang kemudian mendorong mereka melakukan serangkaian pembalasan penyerangan terhadap kepentingan Amerika dan sekutunya di manapun berada, termasuk di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim sekalipun. Bagi kelompok ini kebijakan Amerika dan sekutunya yang mengobarkan perang global melawan terorisme dipahami sebagai perang melawan umat Islam secara global. Kelompok ini membalas kebijakan Amerika dan sekutunya tersebut dengan mengobarkan perang melawan Amerika dan sekutunya dengan mengincar kepentingankepentingan mereka. Bagi kelompok ini, saat ini di manapun di belahan bumi ini merupakan medan perang melawan kebijakan Amerika dan sekutunya. Kelompok ini menjustifikasi aktivitasnya dengan mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah jihad melawan pihakpihak yang memerangi umat Islam. Mereka membolehkan melakukan serangkaian pengeboman pada objek-objek yang mereka anggap sebagai perpanjangan kepentingan Amerika dan sekutunya, di manapun objek tersebut berada, bahkan di negara berpenduduk mayoritas muslim sekalipun. III. Pemikiran Teroris Menyimpang dari Ajaran Islam Aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh para teroris yang kebetulan alumni pesantren, mencoreng citra pesantren dan pesantren dinilai sebagai basis teroris. Sebenarnya, penyebab timbulnya pemikiran radikal bukanlah muncul di pesantren, tetapi berasal dari tempat lain, khususnya Timur Tengah. Hal ini bisa kita telusuri dari jejak para pelaku teror yang umumnya adalah sukarelawan yang ikut berperang di Afghanistan pada masa pendudukan Uni Sovyet di era 80-an. Para veteran perang di Afghanistan itulah yang kini masih menyimpan sejumlah memori seperti pada masa perang terdahulu, meski pada saat ini ia telah berada kembali di Indonesia. Lembaga pendidikan pesantren telah melahirkan banyak tokoh Islam terkemuka di Tanah Air yang berhaluan moderat. Mereka tak hanya memberi warna bagi gerakan Islam di Indonesia, tetapi juga di mancanegara. Pesantren pada zaman penjajahan juga dikenal sebagai tempat yang melahirkan banyak pejuang yang bergerak melawan kaum kolonial di Indonesia. Namun, karena ulah beberapa gelitir orang yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri, kini pesantren menjadi tersangka kegiatan terorisme. Beberapa waktu belakangan lembaga pendidikan Islam, utamanya pesantren mendapat kritik tajam karena beberapa alumninya terlibat bom bunuh diri. Bagaimana sebenarnya daya jangkau

tangan pemerintah terhadap lembaga pesantren seperti itui? Ada hal yang harus kita pahami terlebih dahulu bahwa dunia pesantren itu adalah dunia yang punya jati diri, spesifikasi, punya sifat yang lebih khusus dan lebih menekankan kepada kemandirian sehingga kalau ada upaya untuk melakukan pengaturan terhadap pesantren itu selalu dikesankan sebagai intervensi, oleh sebab itu secara politik kita memang harus menjaga independensi dari pesantren supaya pesantren bisa tumbuh memunculkan jatidirinya yang sejak awal sudah mandiri. Tetapi kita berhadapan dengan berbagai kenyataan bahwa dengan kemandirian itu maka pesantren menjadi sangat terbuka, keterbukaan ini ternyata juga menyimpan berbagai hal yang negatif, siapa saja boleh masuk ke pesantren, paham apa saja boleh berkembang di pesantren sehingga muncullah tindakan-tindakan yang kita katakana sebagai teroris sekarang ini. Mengapa Terjadi ? hal ini terjadi karena ada orang-orang yang memang sudah terkontaminasi oleh pikiran-pikiran yang menyimpang dari ajaran Islam. IV. Cara Menyikapi Ajaran Menyimpang (terorisme) dikalangan Remaja. 1. peran orang tua sangat diperlukan dalam masalah ini. orang tua harus mengawasi pergaulan anak-anak mereka. dengan siapa mereka berteman serta lingkungan tempat anak-anak mereka bergaul . jangan sampai anak-anak mereka, terutama yang sedang dalam masa remaja terlibat ataupun ikut dalam ajaran ajaran yang menyimpang. 2. orang tua , guru , serta orang2 sekitar harus memberikan pemahaman agama serta normanorma yang jelas. 3. memupuk remaja dengan sikap persatuan dan saling menghormati agama , ras , dan segala perbedaan yang ada agar tidak mudah terhasut oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang menginginkan terjadinya perpecahan. 4. berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah dengan cara pemahaman dan pengaplikasian yang benar, yaitu dengan metode Ahlus Sunnah wal Jamaah yang sesuai dengan bimbingan Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam dan para shahabatnya. Dalam semua aspek, baik dalam aqidah, ibadah, akhlak, maupun dalam bermuamalah. Sehingga kaum muslimin bisa bersikap dan menilai segala hal di atas landasan agamanya. Termasuk dalam menyikapi berbagai aksi terorisme kaum khawarij, kaum muslimin bisa bersikap berlandaskan Al-Qur`an dan AsSunnah, tidak terombang ambing oleh pemberitaan media maupun komentar tak bertanggungjawab dari para tokoh yang tidak jelas motivator dan kapasitas ilmunya.

Bebas Dakwah Islam Zaman Sekarang Benarkah?!!


Hanin Mazaya Sabtu, 6 Agustus 2011 12:02:16

Ucapan di antara tanda kutip diatas adalah ungkapan yang sering kita dengar dari mayoritas para dai dan fuqaha zaman yang tampil di hadapan umat dan menjadi panutan mereka. Bebas yang mereka maksudkan adalah keleluasaan tanpa pelarangan dan pengintaian serta penindasan atau tekanan dan jerat hukum orang-orang kafir yang berkuasa sekarang. Bila ucapan itu menunjukkan terhadap sesuatu, maka ia itu menunjukkan terhadap raibnya pemahaman laa ilaaha illallah dan konsekuensinya dari benak orang-orang itu serta raibnya tabiat dakwah tauhid dari pemahaman mereka. Kita beriman bahwa apa yang Allah taala kabarkan kepada kita di dalam wahyu Al Quran maupun Al Hadits adalah haq, sedangkan Dia telah mengabarkan di dalam firman-Nya bahwa para penyeru dakwah Islam itu selalu disakiti dan ditentang: Dan sungguh benar-benar telah didustakan para rasul sebelummu, maka mereka bersabar terhadap pendustaan dan penindasan yang terjadi atas diri mereka sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tidak ada seorangpun yang bisa mengganti ketentuan-ketentuan Allah [Al An'am: 34] Di dalam ayat ini Allah taala mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat beliau mengalami penentangan dan gangguan kaumnya bahwa semua rasul terdahulu juga sama didustakan dan disakiti terus mereka bersabar sampai Allah taala datang dengan pertolonganNya. Dan Allah taala kabarkan bahwa itu adalah sunnatullah dan ketentuan-Nya yang tidak akan berubah atau diganti. Dan inilah yang dipahami Waraqah bin Naufal yang hanif yang membaca Kitab samawi terdahulu di zaman jahiliyyah, dimana saat Rasulullah pertama kali mendapatkan wahyu, Khadijah radliyallahu anha membawanya kepada saudara sepupunya yaitu Waraqah. Rasulullah menceritakan apa yang dialaminya kepada Waraqah, kemudian ia berkata, Ini adalah Namus (Jibril atau Wahyu) yang pernah turun kepada Musa dan Isa, terus ia berkata: Seandainya aku masih muda saat engkau diusir oleh kaummu, tentu aku akan membelamu dengan pembelaan sepenuhnya. Maka Rasulullah kaget dan berkata: Apakah mereka akan mengusir saya? Waraqah berkata dengan pancaran ilmu akan tabiat dakwah tauhid: Tidak seorangpun datang dengan membawa seperti apa yang engkau bawa melainkan pasti disakiti dan dimusuhi. [HR Al Bukhari]

Dan itulah yang terjadi saat beliau mulai menjaharkan dakwah tauhid di Mekkah, penentangan, hinaan, sikap menyakiti, penindasan, perencanaan pembunuhan dan gangguan lainnya, padahal sebelumnya beliau digelari Al Amin, dan perlu diingat bahwa di awal Islam belum ada kewajiban shalat lima waktu, zakat, shaum, haji dan lainnya, namun yang ada adalah tauhid dan kesiapan diri untuk berserah diri kepada ajaran Allah taala yang terus turun dan loyalitas kepadanya serta berlepas diri dari segala yang menyelisihinya. Dan hal-hal itu juga dialami para sahabatnya Allah taala berfirman tentang makar orang-orang kafir: Dan (ingatlah) tatkala orang-orang kafir membuat makar terhadapmu untuk melumpuhkanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. [Al Anfal: 30] Melumpuhkan dengan melukai atau memenjarakan atau membekukan aset dan kekayaan agar aktivitas dakwah lumpuh Membunuh baik terang-terangan maupun dengan diam-diam Mengusir untuk menjauhkan masyarakat dari pengaruhnya baik dengan pengasingan, deportasi atau penjatuhan nama baiknya agar pengaruhnya terusir dari masyarakat Karena dakwah tauhid ini dianggap memecah belah tatanan hidup masyarakat dan bangsa yang sudah berjalan selama ini. Para malaikat mensifati Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Muhammad itu memecah belah diantara manusia. [HR Al Bukhari] Menjelaskan tauhid yang benar akan membuat masyarakat ini terbelah, antara yang menerima dan yang menentang. Ini adalah sunnatullah yang dihadapi para penerus dakwah rasul, karena para ulama adalah pewaris nabi, bukan mewarisi hartanya, tapi mewarisi dakwahnya dan konsekuensinya serta bebannya. Ulama Rabbani dan penyeru tauhid yang haq akan mengalami berbagai perlakuan buruk dari firaun-firaun negeri zaman ini dan aparat-aparatnya, karena para duat tauhid yang haq akan selalu mengajak manusia tunduk kepada Allah dan hukum-Nya serta mengajak mereka berlepas diri dari para thaghut dan hukumnya, ideologinya dan falsafah negara kafirnya, dan mendidik umat untuk siap sedia berkorban di jalan Allah dalam menghadapi barisan firaun yang durjana. Dengan dakwah semacam itu dan kejadian-kejadian yang menimpa para penganut dan penyerunya, terjadilah kejelasan pemilahan antara anshar tauhid dengan anshar thaghut, dan itulah makna ucapan Malaikat Muhammad itu memecah belah diantara manusia. [HR Al Bukhari] Dan jelas pula hakikat tauhid di mata manusia, sehingga tidak ada kesamaran.

Sungguh penjaharan dakwah tauhid di hadapan manusia adalah mashlahat yang tidak ada mafsadah sedikitpun selagi orang yang menjaharkan itu istiqomah saat mendapatkan resikonya, dan kematian diatasnya adalah keberuntungan besar dan kesyahidan. Sungguh semua orang bertauhid dan menuntut para penguasa untuk menegakkan hukum Allah, kemudian mereka dibunuhin semuanya oleh penguasa thaghut karena menolak hukum Allah itu, maka itu lebih baik dan lebih beruntung daripada mereka hidup nyaman aman sentosa di bawah payung hukum thaghut. Bukankah Allah taala dalam kisah pembunuhan massal muwahhidin Ashhabil ukhdud oleh penguasa kafir. Allah mengatakan: Itulah kemenangan yang sangat besar. [Al Buruj: 11] Dakwah tauhid menuntut untuk menjelaskan kepada manusia perihal kemusyrikan sistem pemerintahan yang ada, kekafiran demokrasi dan undang-undang buatannya serta penganutnya, kethaghutan ideologi yang dianut penguasa ini, keharaman loyalitas kepada pemerintah kafir ini, kewajiban berlepas diri darinya, kewajiban membenci dan memusuhinya yang merupakan millah Ibrahim, sebagaimana firman-Nya: Sungguh telah ada suri tauladan yang baik pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya saat mereka berkata kepada kaumnya: Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian ibadati selain Allah, kami ingkari (kekafiran) kalian, dan telah nampak antara kami dengan kalian permusuhan dan kebencian selama-lama sampai kalian beriman kepada Allah saja. [Al Mumtahanah: 4] Sedangkan Dia memerintahkan kita untuk mengikuti millah Ibrahim ini: Maka ikutilah millah Ibrahim yang lurus. [Ali Imran: 95] Dan hanya orang bodoh dan dungu saja yang tidak menyukai millah Ibrahim ini: Dan tiada yang membenci millah Ibrahim kecuali orang yang telah memperbodoh dirinya sendiri. [Al Baqarah: 130] Ya orang bodohlah yang mengorbankan tauhid yang merupakan modal pokok untuk meraih surga dengan keridlaan thaghut penguasa yang memberikan kesenangan semu di dunia yang menggiring masuk neraka kelak. Dakwah tauhid yang haq menuntut si dai menjelaskan kepada masyarakat bahwa taat dan loyalitas kepada penguasa kafir ini adalah biang kerugian dunia dan akhirat:

wahai orang-orang yang beriman bila kalian mentaati orang-orang yang kafir tentu mereka mengembalikan kalian ke belakang kalian (yaitu kekafiran), sehingga akhirnya kalian kembali dalam keadaan rugi. [Ali Imran: 149] Karena menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin yang kepadanya diberikan ketaatan dan loyalitas adalah kontradiksi dengan makna iman kepada Allah, Nabi-Nya dan Kitab-Nya: Dan seandainya mereka itu beriman kepada Allah, Nabi dan apa yang diturunkan kepadanya tentu mereka tidak menjadikan orang-orang kafir itu sebagai para pemimpin. [Al Maidah: 81] Serta hal-hal pokok lainnya yang berkaitan dengan terapan tauhid pada dunia realita. Bagaimana kiranya dengan duat tauhid semacam itu, apakah akan dipersilahkan leluasa tampil di podium-podium masjid milik pemerintah ini, leluasa tampil di televisi-televisi yang ada, atau leluasa mengisi khutbah-khutbah jumat dengan misi itu di masjid-masjid umum sekalipun? Atau justeru tempat-tempat pengajiannya justeru diawasi, diinteli dan diupayakan untuk ditutup karena membahayakan firaun negeri dan sistimnya? Atau tempat-tempatnya di sel-sel penjara dan kuburan, bahkan di penjara juga tidak bisa leluasa dakwah tauhid yang haq apalagi di masjid dan pesantrennya, karena diantara larangan narapidana yang tertulis di dinding diantaranya adalah dilarang menyebarkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45 dan dilarang mempertentangkan Pancasila. Bagaimana bisa leluasa sedangkan masjid dan pesantrennya adalah di bawah payung pembinaan bimpas lapas, sedangkan pembinaan resmi lapas itu adalah berdasarkan Pancasila. Subhanallah seolah Pancasila-lah yang menciptakan negeri ini. Jadi bebaskah pak kiyai, pak ustadz dan para dai menyampaikan dakwah tauhid yang haq itu? Memang bebas bagi selain tauhid bebas bagi majelis dzikir bebas bagi kajian fiqh bebas bagi ceramah apapun selama tidak menyinggung hal-hal tadi bebas bagi dai-dai penipu umat bebas bagi juru ceramah penjilat penguasa bebas bagi orang-orang terlaknat yang menyembunyikan al haq saat umat sangat membutuhkannya Sedangkan orang-orang yang mengatakan ucapan bebas dakwah Islam zaman sekarang tidak seperti zaman Rasul dulu adalah tidak lepas dari tipe dai penipu atau penjilat atau terlaknat. Bagaimana tidak disebut penipu umat orang yang menampilkan para penguasa murtad dalam tampilan ulil amri yang wajib taati di hadapan umat. Bagaimana tidak dikatakan penipu umat orang yang menyampaikan kepada umat bahwa demokrasi dan Pancasila itu sesuai dengan Islam. Sungguh menampilkan barang busuk dalam tampilan yang baik dan indah adalah penipuan. Rasulullah bersabda:

Barangsiapa menipu, maka ia bukan dari (golongan) kami. [HR Muslim] Hadits ini perihal penipuan barang dagangan, maka bagaimana dengan penipuan dien dan tauhid?!! Bagaimana tidak disebut penjilat penguasa orang yang tidak pernah mengomentari kekafiran, kemusyrikan dan kerusakan serta kezaliman penguasa dan sistimnya yang nyata nampak, dan justeru cenderung membenarkannya atau mengudzurnya, tapi bila ada saja ada tindakan orangorang muwahhidin yang tidak sejalan dengan dia baik itu benar secara syariy atau hal ijtihadiy atau kekeliruan yang motivasinya ghirah kepada dien maka dia penuhi mulutnya dan ceramah atau khutbahnya dengan pengingkaran dan hujatan seolah ia pembela Islam haqiqiy. Dan bagaimana tidak terlaknat orang yang memposisikan diri sebagai dai dan penyeru ajaran Islam tapi dia tidak menyampaikan permasalahan tauhid yang realitas yang sangat sangat mendesak untuk dijelaskan kepada umat karena banyak umat terjerumus ke dalam hal-hal yang menggugurkan tauhid dan keislamannya tanpa mereka ketahui yang menjerumuskan ke dalam neraka. Allah taala berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa-apa yang telah Kami turunkan berupa bukti-bukti yang nyata dan petunjuk setelah Kami menjelaskannya kepada manusia di dalam Al Kitab, mereka itu adalah dilaknat Allah dan dilaknat oleh semua yang melaknat. Kecuali orangorang yang bertaubat, melakukan perbaikan dan menjelaskan. [Al Baqarah: 159-160] Sedangkan permasalahan tauhid adalah permasalahan yang paling pertama dan paling gamblang dijelaskan di dalam Al Kitab (Al Quran) yang tidak tersamar kecuali terhadap orang yang buta hati dan berpaling. Allah taala berfirman: Dan begitulah, Kami menjelaskan (secara rinci) ayat-ayat itu (supaya jelas jalan orang-orang mumin) dan supaya jelas juga jalan orang-orang kafir. [Al Anam: 55] Sedangkan realita yang dihidupi oleh semua umat dalam setiap waktunya adalah pertanyaan mendesak yang butuh jawaban segera walau mereka tidak menanyakan dengan lisan, karena setiap hari ada umat yang mati yang bisa jadi membawa dosa syirik dan kekufuran, baik sebagai aparat hukum atau orang yang loyal kepada hukum dan pemerintah kafir ini atau kekufuran lainnya Bila tauhid yang haq itu disampikan kepada umat, maka wujud realita ucapan Malaikat Muhammad itu memecah balah diantara manusia, itu akan nampak buktinya di tengah umat, dimana umat akan terpecah menjadi dua kelompok, yaitu umat yang menerima tauhid lagi

berlepas diri dari thaghut dan pemerintahannya, dan kelompok yang menolak tauhid lagi loyal kepada thaghut dan pemerintahannya Dan para thaghut pun akan menyikapinya sebagaimana sikap firaun kepada dakwah Musa alaihissalam: Sesungguhnya mereka itu adalah benar-benar kelompok kecil. Dan sesungguhnya mereka itu telah mengundang kegeraman kita. Dan sesungguhnya kita benar-benar selalu waspada semuanya. [Asy Syuara: 54-56] Mereka adalah segelintir orang yang menghasut masyarakat untuk benci dan anti pemerintah, sehingga semua harus waspada, jangan sampai terhasut dan tercuci otaknya. Atau tuduhan firaun bahwa itu ajakan untuk mengganti ideologi dan merusak tatanan hukum dan masyarakat yang ada. Allah berfirman tentang firaun: Sesungguhnya aku takut dia mengganti dien (hukum/ideologi/ajaran) kalian atau menampakkan kerusakan di bumi (Mesir) ini. [Al Mumin: 26] Mereka ingin kita tinggalkan hukum dan ideologi warisan pendiri negara dan menggantinya dengan hukum Islam saja sehingga menyakiti anak bangsa yang beragama non muslim. Subhanallah. Kenapa benci kepada hukum Islam? Sungguh orang yang dihatinya ada sebesar debu keimanan tentu dia ingin hukum Islam sajalah yang tegak di muka bumi ini walaupun dia lemah dari mewujudkannya. Dan orang yang tidak suka hukum Islam tegak di bumi Allah adalah orang kafir walaupun mengklaim masih muslim dan rajin beribadah: Yang demikian itu dikarenakan mereka membenci apa yang telah Allah turunkan, maka Allah menghapuskan amalan mereka. [Muhammad: 28] Sedangkan keterhapusan amalan hanyalah dengan syirik atau kekafiran: Sesungguhnya seandainya kamu berbuat syirik, tentu hapuslah amalanmu. [Az Zumar: 65] Dan barangsiapa kafir terhadap keimanan, maka telah hapuslah amalannya. [Al Maidah: 5]

Atau tuduhan ingin merebut dan menggulingkan pemerintah, sebagaimana ucapan firaun kepada Musa dan Harun alahimassalam: Apakah kamu datang kepada kami supaya kamu memalingkan kami dari apa yang kami dapatkan nenek moyang kami menganutnya dan supaya kekuasaan di bumi ini milik kalian berdua? [Yunus: 78] Padahal Musa dan Harun alaihimassalam tidak mengangkat senjata kepada firaun. Bagaimana pak kiyai, bagaimana pak ustadz?!! Kami hanya mengajak bapak-bapak untuk menjelaskan hakikat tauhid yang haq berikut kaitannya dengan realita kepada umat ini agar mereka selamat di akhirat. agar umat ini tersadar dari tertidurnya yang lama akibat ulah dai-dai penipu dan penjilat Dan kalau anda tidak menganggap sistim dan pemerintahan ini telah melanggar tauhid padahal anda memahami realita yang berjalan, maka anda lebih butuh untuk kembali duduk mempelajari makna dan haqiqat laa ilaaha illallah berikut pembatal-pembatalnya daripada pergi ceramah kesana ke mari tanpa paham hakikat Islam yang diserukan itu sendiri, karena orang yang tidak paham tidak mungkin bisa memahamkan orang lain, dan bisa jadi malah merusak pemahaman itu sendiri, membuat umat makin parah sakit pemahamannya seperti realita yang ada. Anehkan bila orang-orang mengaku muslim dan mengaku iman kepada Al Quran sebagai petunjuk, tapi realita mereka kebalikan dari itu dimana UUD dan undang-undang buatan lainnya lah yang menjadi pedoman dan rujukan serta berjanji setia kepadanya Mereka tak menyadari bahwa itu membatalkan keislaman mereka kenapa? Karena banyak penceramah dan para kiyai kondang tidak mempermasalahkan hal itu dan tidak mengingkarinya padahal mereka ahli agama dan ahli Al Quran!!! Para pewaris Nabi yang mendakwahkan tauhid Al haq dalam kondisi negeri dan penguasa semacam sekarang ini adalah orang-orang tertindas yang selalu diliputi kekhawatiran dan ketakutan dari tindakan buruk para penguasa thaghut, karena dakwah tauhid itu bertolak belakang dengan yang dianut penguasa dan barisannya yang memiliki kekuatan dan kekuasaan, persis seperti rasa takut yang dialami kaum muslimin di negeri firaun dan kaum muslimin di kota Mekkah saat awal Islam: Maka tidak beriman kepada Musa kecuali keturunan dari kaumnya diatas rasa takut dari firaun dan para pembesar mereka dari menindas mereka. [Yunus: 83]

Dan ingatlah saat dahulu kalian berjumlah sedikit lagi tertindas di bumi seraya kalian takut dari diculik oleh manusia. [Al Anfal: 26] Karena dakwah tauhid adalah dakwah yang menolak ketuhanan para thaghut dan hukumnya, yang menghidupkan umat dan menggerakkan ghirah keislaman mereka dalam ketundukkan kepada hukum Allah dan penolakan selain hukum-Nya. Bukan dakwah yang menidurkan dan membius umat untuk tetap pasrah menerima ketuhanan para pewaris sistim firaun. Marilah kita bersama-sama menyadarkan pemahaman umat ini, tapi bila tidak mampu maka janganlah membuat pengkaburan dien ini. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada penutup para Nabi, keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Segala puji hanya bagi Allah Rabbul Alamin. Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman

Kelemahan Umat Islam di Zaman Ini Written by Andri Tuesday, 13 May 2008 03:56 Ahwalul Muslimin Al Yaum Ust. M Ihsan Arliansyah Tanjung Tema ini adalah suatu upaya untuk menggambarkan akan keadaan dunia Islam kontemporer (saat ini) dengan segala kelebihan dan kekurangan-kekurangannya. Kondisi umat Islam saat ini penuh dengan kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan itu terkait dengan kapasitas intelektual dan problematika moral. Kelemahan dalam kapasitas intelektual (Al Jahlu) Kelemahan umat Islam yang terkait dengan kapasitas intelektual meliputi: Dho'fut Tarbiyah (lemah dalam pendidikan) Kelemahan dalam aspek pendidikan formal dan informal (pengkaderan) sangat dirasakan oleh umat Islam masa kini. Jika pendidikan juga pembinaan dan pengkaderan lemah maka akan mustahil melahirkan anasir-anasir dalam nadhatul umat (kebangkitan umat). Dho'fut Tsaqofah (lemah dalam ilmu pengetahuan) Dewasa ini sedang sangat pesat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi umat Islam terasa tertinggal bila dibandingkan umat yang lainnya, ini disebabkan karena wawasan umat Islam yang sempit dan terbatas juga lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ini disebabkan kemauan umat untuk menuntut ilmu sangat rendah.

Dho'fut Takhthith (lemah dalam perencanaan-perencanaan) Umat Islam sekarang ini tidak memiliki strategi yang jelas. Rencana perjuangannya penuh dengan misteri. Hal tersebut disebabkan umat Islam tidak diproduk dari pembinaan-pembinaan yang baik dan tidak memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang memadai. Dho'fut Tanjim (lemah dalam pengorganisasian) Sekarang ini terjadi gerakan-gerakan yang mengibarkan bendera kebathilan, mereka membangun pengorganisasian yang solid sementara umat Islam lemah dalam pengorganisasian sehingga kebathilan akn diatas angin sedangkan umat Islam akan menjadi pihak yang kalah. Sesuai perkataan khalifah Ali ra "Kebenaran tanpa sistem yang baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisasi dengan baik". Dho'ful Amniyah (lemah dalam keamanan) Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga keamanan diri dan kekayaan baik moril dan materil sehingga negeri-negeri muslim yang kaya akan sumber daya alam dirampok oleh negeri-negeri non muslim. Begitu pula dengan Iman, umat lslam tidak lagi menjaganya tidak ada amniyah pada aqidah dan dibiarkan serbuan-serbuan aqidah datang tanpa ada proteksi yang memadai. Dho'fut Tanfidz (lemah dalam memobilisasi potensi-potensi diri) Umat Islam dewasa ini tidak menyadari bahwa begitu banyak nikmat-nikmat yang Allah SWT berikan dan tidak mensyukurinya. Jika umat Islam mersyukuri segala nikmat Allah dari bentuk syukur itu akan muncul kuatut tanfidz yaitu kekuatan untuk memobilisir diri dan sekarang umat Islam lemah sekali dalam memobolisir diri apalagi memobilisir secara kolektifitas. Kelemahan dalam problematika moral (Maradun Nafs) Kelemahan-kelemahan dalam problematika moral yang terjadi pada umat Islam sekarang yaitu: Adamus Saja'ah (hilangnya keberanian) Umat Islam tidak seperti dahulu yang berprinsip laa marhuba illalah (tiada yang ditakuti selain Allah) sehingga tidak memiliki keberanian seperti orang-orang terdahulu yakni Rasulullah dan para sahabatnya yang terkenal pemberani. Sekarang ini umat Islam mengalami penyakit Al Juban (pengecut). Rasa takut dan berani itu berbanding terbalik sehingga jika seorang umat Islam takut kepada Allah maka ia akan berani kepada selain Allah tetapi sebaliknya jika ia takut kepada selain Allah maka ia akan berani menentang aturan-aturan Allah SWT. Adamus Sabat (hilangnya sikap teguh pendirian) Umat Islam mulai memperlihatkan mudah mengalami penyimpangan-penyimpangan dan perjalanan hidupnya karena disebabkan oleh : 1. termakan oleh rayuan-rayuan 2. terserang oleh intimidasi atau teror-teror. Salah satu illutrasi hilangnya sabat (keteguhan) ini adalah prinsif-prinsif hidup kaum muslimin tidak lagi dipegang hanya sering diucapkan tanpa dipraktekan. Sebagai contoh Islam mengajarkan kebersihan sebagian dari Iman tetapi di negari-negeri kaum muslim kondisinya

tidak bersih menjadi pemandangan pada umumnya. Adamut Dzikriyah (hilangnya semangat untuk mengingat Allah) Dalam Islam lupa diri sebab utamanya ialah karena lupa kepad Allah. Umat Islam dzikirullahnya lemah maka mereka kehilangan identitas mereka sendiri sebagai Al Muslimum. Sebagaimana Allah berfirman dalam Qs. Al Hasyr ayat 19 "Dan janganlah kamu seperti orangorang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik". Adamus Sabr (hilangnya kesabaran) Kesabaran merupakan salah satu pertolongan yang paling pokok bagi keberhasilan seorang muslim, sesuai firman Allah Qs.2:153 "Hai orang-orang beriman mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar". Kesabaran meliputi: 1. Ashabru bitha'at (sabar dalam ketaatan) 2. Ashabru indal mushibah (ketaatan ketika tertimpa musibah) 3. Ashabru anil ma'siat (sabar ketika menghadapi maksiat) Sebagai umat Islam harus memiliki kesabaran ketiganya. Adamul Ikhlas (hilangnya makna ikhlas) Ikhlas tidak identik dengan tulus. Tulus artinya melakukan sesuatu tanpa perasaan terpaksa padahal bisa saja orang itu ikhlas walaupun ada perasaan terpaksa. Contohnya pada seseorang yang melakukan shalat subuh yang baru saja jaga malam sehingga sanat terasa kantuk tetapi karena shalat adalah suatu kewajiban perintah Allah swt ia tetap mengerjakannya dsb. Adamul Iltizam (hilangnya komitmen) Dewasa ini kaum muslimin kebanyakan tidak istiqomah berkomitmen terhadap Islam bahkan tidak sepenuhnya sadar bahwa Islam harus menjadi pengikat utama dalam hidupnya sehingga mereka banyak menggunakan isme-isme yang lain. Last Updated ( Tuesday, 13 May 2008 03:58 )

Assalamualaikum wr.wb. Kendatipun di Indonesia ini diantara ulama-ulama Islam ada yang mengatakan bahwa Ummat Islam Indonesia mengalami banyak kemajuan, namun secara kenyataannya apa yang mereka katakan itu sulit sekali untuk dibenarkan dan kita sungguh-sungguh tidak mengerti kriteria dan indikator apa yang mereka pakai untuk mengukur dan menilai adanya kemajuan ummat Islam tersebut. Apa yang kita lihat dewasa ini, sesungguhnya tidaklah demikian, dan itu tidak saja di Indonesia tanah tercinta ini , bahkan diberbagai negara Islam dan dunia Islam pun, kita sulit sekali menjumpai ummat-ummat Islam yang mengalami kemajuan sehingga mereka bisa dijadikan

teladan bagi ummat-ummat lain. Adanya perpecahan-perpecahan sesama golongan dalam Mainstream Islam sudah merupakan kondisi yang tidak bisa disembunyikan lagi.Ummat Islam yang dikatakan oleh Allah sebagai "khairu ummati ukhrijat linnasi" sebaik-baiknya ummat yang dibangkitkan Allah bagi manusia sama sekali belum lagi bisa terwujud dilapangan berdasarkan dari performance ummmat Islam yang ada sekarang ini. Kalaulah kita mencoba melihat kebelakang yakni di zaman Nabi Muhammad SAW dan para khalifah rasyidah, kita tidak menampak sama sekali bahwa telah terjadi perpecahan dikalangan ummat Islam itu. Bahkan ketika itu belum lagi ada firqah atau golongan dan juga belum ada suatu organisasi atau partai apapun yang berlabelkan Islam. Yang ada waktu itu hanya "satu ummat" dengan satu pemimpin" dengan kekompakan ummat dan keutuhan yang telah mengantarkan Ummat kepada kepada suatu kejayaan Islam. Sejarah Islam juga mencatat bahwa pada waktu itu Ummat Islam merupakan ummat yang paling baik, teladan bagi siapa-siapa yang mencari contoh yang baik dalam kehidupan dunia dan akhirat. Tetapi apa yang kita saksikan pada zaman ini sesungguhnya tidaklah mengherankan sekali. Bahkan apa yang kita saksikan sekarang ini telah dinubuwatkan oleh Rasulullah SAW 14 abad yang silam.Bahwa keadaan ummat Islam yang utuh dan penuh kekompakan itu, sesungguhnya tidaklah akan berlangsung lama. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW telah memprediksikan bahwa pada suatu masa ummat Islam itu akan berpecah belah, terdiri berbagai firqah dan golongan dan bercampur aduk dan saling bertengkar sesama mereka sendiri. Hadits berikut ini lebih lanjut mengatakan: "Manusia yang terbaik adalah manusia dimana saya berada ditengah-tengahnya, kemudian angkatan yang berikutnya dan kemudian angkatan yang berikutnya lagi" (Bukhari jilid 2, hal 186 Cetakan Mesir) Nubuwatan Rasulullah SAW ini nada-nadanya biasa saja, tetapi kalau kita melihat dan membaca sabda-sabda beliau yang lainnya, keadaannya sungguh sangat memprihatinkan. Beliau mengabarkan juga bahwa perpecahan ummat dan kemunduran ummat Islam itu akan menuju kepada keadaan yang sangat buruk sehingga ditegaskan beliau bahwa akan datang suatu masa dimana ummat Islam itu akan "mengikuti jejak" kaum Yahudi dan Nasrani. Bukan saja dalam berpecah-belahnya mereka tetapi juga dalam segala kelakuan dan perangainya. Mengenai hal itu Rasulullah SAW bersabda dalam tiga hadits berikut ini: 1. "Akan datang suatu masa atas manusia dimana tidak ada lagi yang tinggal dari Islam kecuali namanya dan dari Al-Qur'an yang tinggal hanya tulisannya. Mesjid-mesjidnya makmur tapi kosong dari petunjuk dan ulama-ulama mereka akan menjadi wujud paling buruk dibawah kolong langit. Kekacauan (fitnah) akan keluar dari mulut mereka tetapi akhirnya kembali kepada mereka juga"..... (Riwayat Baihaqi) 2. "Kamu (orang-orang Islam) sudah tentu akan mengikuti jejak mereka yang telah mendahului

kamu, dalam setiap langkahnya , sedemikiannya hingga apabila ada diantara mereka yang terperosok di lubang biawak, kamu pun akan berlaku sama. Para sahabat menanyakan kepada Nabi Muhmmad SAW: "Ya, Rasulullah! Apakah yang engkau maksudkan itu kaum Yahudi dan Nasrani?" Jawab beliau: "Siapa lagi, kalau bukan mereka !".....(Riwayat Bukhari dan Muslim) 3. "Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang yang sebelum kamu dari Ahli Kitab , mereka bercerai berai menjadi tujuh puluh dua golongan dan sesungguhnya Millah (Ummat Islam) ini akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga Millah.... tujuh puluh dua dalam Neraka dan satu dalam Jannah (sorga), yakni Al-Jama'ah"...(Riwayat Abu Dawud) Nah, dengan melihat dan membaca tiga buah hadits diatas, dimana ketiga-tiganya menubuwatkan keadaan nasib Ummat Islam yang wujud diakhir zaman ini dihadapan kita, maka kita sama sekali tidak mungkin bisa mengingkari bahwa keadaan sekarang ini secara global ummat Islam telah mengalami kemunduran total yang bertolak belakang dari keadaan dizaman Rasulullah SAW dan para sahabat beliau. Kalau mayoritas Ummat Islam yang diisyaratkan dengan "tujuh puluh dua Millah akan masuk Neraka".... tentu saja karena akibat kehidupan kita didunia sekarang ini tidak sesuai lagi dengan ajaran Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW empat belas abad yang silam itu. Hanya satu golongan yang masuk Jannah atau sorga.... yaitu "Al-Jama'ah". Siapakah yang dikatakan Al-Jamaah itu dan bagaimana ciri-ciri dan definisinya agar kita bisa melihat dan menentukan golongan yang dikatakan Rasulullah SAW akan dikecualikan dari Neraka itu? Apabila dalam kehidupan sehari-hari kita melihat praktek shalat yang dilakukan ummat Islam, kita jumpai dua macam cara. Yang pertama adalah shalat sendiri-sendiri sedang cara yang lain adalah shalat berjamaah yang dipimpin oleh seorang imam. Kalau kita melakukan shalat sendiri-sendiri yang jadi imam dan makmum adalah kita sendiri maka yang demikian itu bukanlah dikatakan shalat berjamaah namanya. Tetapi kalau kita terdiri beberapa orang saja dan melakukan shalat bersama dengan dipimpin seorang imam maka itulah yang dinamakan shalat berjamaah. H.Nadri Saaduddin Mulai Suka

Posts: 160 Joined: Sun Jun 11, 2006 4:30 am Location: Payakumbuh

Instrumen Islam Jaman Sekarang

oleh: Vernon Richards http://www.islamundressed.com Seperti sudah sering kali terjadi, muslim memakai penemuan2 kita utk melawan kita dalam usaha utk menjatuhkan masyarakat yang juga menciptakan mereka. Karena muslim tidak punya satupun hal yang bisa ditawarkan pada dunia, dan dg demikian tidak mampu bersaing dalam dunia ide2, maka mereka memperalat kesuksesan kita sendiri agar berbalik melawan kita, juga dalam usaha utk melemahkan kita sedemikian sehingga mereka bisa memaksakan agama purba abad ke-7 mereka pada kita. Tidak punya senjata atau misil ciptaan mereka sendiri, mereka pakai pesawat terbang kita utk menghancurkan menara kembar WTC dan membunuh ribuan orang dalam usaha tsb. Mereka pakai alat transportasi massa (bus/kereta api) utk dipasang bom dan mengakibatkan kehancuran dan korban yang banyak. Mereka menyerang sekolah2 barat, sekolah anak2 memakai senjata2 yang disempurnakan oleh orang2 Rusia. Mereka memperalat rasa hormat barat terhadap agama2 utk mempromosikan propaganda kebencian yang menginspirasi anak2 muda mereka agar melakukan tindakan2 brutal terhadap kumpulan2 penganut agama lain. Mereka memakai internet utk berkomplot, berencana dan memerintahkan tugas yang jika sukses akan menghancurkan infrastruktur2 agama2 tsb. Mereka memakai hasil2 efisiensi produksi mobil murah dan hasil2 konstruksi2 jalan utk meluncurkan senjata paling keji mereka, bom mobil bunuh diri, yang sudah jelas berhasil menghancurkan jalanan2 Afghanistan hingga sulit dilewati roda kereta keledaipun. Diluar dari hasil pembelian minyak (yang dikembangkan oleh barat) digabungkan dengan bantuan2 dunia barat pula, negara2 Arab masih juga tidak mampu memberi makan penduduk mereka, malah bergantung sepenuhnya pada produksi makanan barat, sementara mereka malah bekerja keras utk menghancurkan negara2 dan masyarakat2 yang membeli minyak mereka, yang memberi mereka bantuan makanan, yang menolong para penduduk muslim miskin mereka. Mereka membenci dan menyalurkan kebencian itu pada mekanisme dan budaya yang sebenarnya telah membuat mereka punya kenyamanan dan kebebasan utk berkonsentrasi penuh dalam jihad mereka. Mereka bergantung pada ekonomi, kebebasan dan transportasi yang sukses utk meluncurkan sel2 teroris mereka. Jika dan kalau mereka bisa punya senjata pemusnah masal utk membunuh lebih banyak lagi kafir, maka pastilah keahlian yang mereka punya itu adalah hasil pencurian. Sengsaralah dunia jika mereka sampai berhasil, jika cita-cita utopia mereka itu tercapai (kafir semua mati atau masuk islam), mereka akan kembali ke peperangan antar suku mereka yang tiada akhir, peperangan antara kelompok2 muslim yang mereka tuduh sebagai muslim sesat. Akan ada kemiskinan tiada akhir, kelaparan dan penyakit. Utk mencapai akhir tsb, terdapat alat2/senjata2 utama yang digunakan oleh para teroris dalam usaha mereka utk menghancurkan para penyokong mereka, diantaranya adalah.

1. Kebodohan Senjata paling utama dalam pergerakan penyebaran islam adalah keharusan absolut utk membuat korban2nya tidak sadar bahwa agama islam sebenarnya merencanakan kemusnahan kaum kafir. Utk melengkapi penipuan ini, sekelompok besar islam moderat terus menerus mengocehkan pengakuan2 menggelikan bahwa islam berarti damai dg demikian mempertahankan non muslim utk benar2 membaca Quran, Sirat, Hadis atau utk benar2 mengamati kedalam sejarah mereka 1400 tahun belakangan ini. Para islamis juga menyangkal atau mengabaikan konsep abrogasi, yang mana menjadi metoda antar-islam yang universal utk menggantikan aspek2 agama mereka yang toleran dengan aspek2 yang menuntut tindak kekerasan dari para muslim dalam membasmi dan menaklukan kaum kafir. 2. Para pendukung Kebebasan Sipil dan Hak2 Pribadi Kelompok ini tanpa sadar bergabung dengan taktik dan metoda para islamis. Dengan menentang semua aspek dari Patriot Act (Undang2 di negara Amerika yang membolehkan pemerintah menyidik dan menyelidik warganya), kebebasan sipil diprioritaskan agar secara efektif menentang pengungkapan diri kita pada ancaman yang sebenarnya, dengan tujuan utk melindungi amerika dari ancaman yang kata mereka sebenarnya tidak ada demi kebebasan. Kebodohan yang mendorong orang2 ini utk menentang pemasangan kamera ditempat2 publik seperti yang pernah terjadi dalam pemboman di London. New York Civil Liberties Union (Persatuan kebebasan Sipil New York) menyiapkan tuntutan federal atas kebijakan kota New York yang secara acak memeriksa tas2 para penumpang subway. Para idiot ini tidak sadar telah menjadi alat yang tepat bagi para teroris islam. Mereka berperan serta bersama para teroris dalam tuntutan hak2 sipil agar para teroris itu bisa naik sistem transportasi tanpa terdeteksi, tanpa takut tas mereka diperiksa atau foto mereka direkam. 3. Para Liberal Garis Keras Para demokrat liberal dibutakan oleh hasrat mereka akan kekuasan dan/atau kebencian mereka pada Bush hingga dengan mudah ditipu/dipengaruhi sampai mendukung agenda2 para islamis. Demokrat besar seperti Zell Miller tidak ada bedanya, sedikit sekali yang mau mengerjakan PR mereka utk menyidik hati dan perasaan musuh, musuh yang mana dengan pasti akan membunuh mereka jika berkuasa. Bukannya memakai istilah seperti multikultur utk mengutuk manusia paling toleran, mereka malah mampu memelintir istilah tsb utk mendukung masyarakat paling fanatik didunia, Islam. Mereka menuntut respek dan penghormatan akan Kitab/Buku Quran sementara para pengikut buta kitab tersebut membakari buku2 pengritik islam dan membunuhi para penulisnya. Untuk melawan gerakan hitam demikian tidak mesti memakai otak, khususnya utk kaum yang mengaku progresif. Malah, mereka terus mensejajarkan diri mereka dengan filosofi mati dan kehancuran yang mewakili kutub berlawanan dari setiap pembicaraan demokratis. Relativisme

Moral (yang menjadi fondasi bagi yang disebut political correctness) didasarkan hanya pada sebuah kebohongan, tapi terus saja disambut oleh kaum kiri. Dasar pikiran dibelakang Relativisme Moral adalah bahwa tidak ada hal jahat ataupun baik, dan dg demikian hal tsb tidaklah bisa diukur. Argumen omong kosong demikian menjadi opium bagi orang2 lemah pikiran dan moral. Dengan mengabaikan akal sehat dan nurani, mereka yang setuju dengan argumen omong kosong itu berpikir bahwa mereka lebih pintar, yang benar adalah bahwa mereka hanya membuktikan betapa korupnya pikiran mereka. Pemikiran demikian berjasa bagi pelemahan prinsip2 dimana demokrasi kita berdiri, dan dg demikian membantu musuh2nya mempercepat kehancuran demokrasi. Pihak2 jahat yang berusaha mengakhiri demokrasi dan mengembalikan kekalifahan mendapatkan bahwa sangatlah mudah mendapatkan kerja sama dari orang2 idiot (useful idiot) dipihak kiri ini. 4. Program Kesejahteraan Sosial Yasin Hassan Omar, pencari suaka orang somali, adalah pembom Warren Street 7/7 London yang tertangkap kamera. Omar, yang terakhir terlihat melompati penghalang distasiun Warren Street, berbagi apartemen/flat dengan pembom bus no.26, Ibrahim, yang pindah keflat tsb bersama dia 2 tahun lalu. Omar mendapatkan uang kesejahteraan rumah sebesar 88/minggu utk membayar flatnya sejak 1999, dan juga menerima dukungan finansial lainnya, kata pegawai imigrasi. Jadi selama enam tahun para pembayar pajak Inggris telah mendanai persiapan Omar, utk membunuh, sebesar 27.456 (hampir US$ 48ribu) dalam bentuk sewa flat, plus dukungan keuangan lainnya. Program Kesejahteraan sosial pihak Barat secara luas diperalat oleh imigran muslim seluruh dunia, yang cukup ahli dalam mengeksploitasi program2 demikian. Dalam skala nasional, bantuan keuangan Eropa dan Amerika bagi makhluk2 tsb, seperti otoritas Palestina, tidak semuanya disimpan di akun bank2 asing dari para pemimpin korup. Sebagian dana tsb malah dipakai utk membiayai hidup para teroris dan senjata2nya. Sisanya, yang membayar utk keamanan, terbuang percuma karena hanya berupa pintu putar magis belaka yang diterapkan bagi semua narapidana Palestina sementara mereka sendiri menolak utk menghadapi/melucuti kelompok2 teroris. Pemerintah US/Eropa yang mudah dikelabui berjuang keras utk mematuhi tuntutan2 Palestina akan lebih banyak lagi uang, peralatan, training dan infrastruktur, seolah-olah agar mereka bisa melakukan apa yang amerika minta mereka utk lakukan (yg sebenarnya tidak berniat utk mereka lakukan). 5. Media Mainstream Kelihatannya sebagian besar publikasi dan siaran, pertama-tama harus liwat sebuah prisma, prisma yang terdiri dari para penganut political correctness, dalam usaha utk mempertahankan

publik dalam mengetahui dan mengenali musuh sesungguhnya. Kebanyakan sosialis, atau paling tidak orang2 anti-Bush/anti-militer, banyak juga jurnalis memperolok anak2 kita sendiri dengan buruknya sambil memberi perlindungan pada para teroris dengan menyebut mereka sebagai pemberontak revolusioner/insurgent. Fokus tsb tidaklah berpengertian secara dalam, kecuali jika pengertian yang dimaksud adalah Bush berbohong, Islam artinya damai dan Amerika bersalah. Semua iniadalah alat paling efektif utk mencuci otak orang barat, dan sekalian menolong para teroris menjatuhkan mereka. Semua media bebas akan ditundukkan dan setiap jurnalis akan jadi yang pertama yang dipancung jika United Caphilah of America atau Islamic States of America berdiri. 6. Akademi Dengan menolak mengajarkan fakta sejarah yang tidak berat sebelah/dipelintir tentang sejarah Islam, juga tentang dibesar2kannya sistem totaliterianisme yang sebenarnya gagal, akademi2 utama menjadi kepanjangan tangan yang penting bagi pergerakan islam. Sampai anak2 kita mengerti bagaimana mengidentifikasi totaliterianisme dalam segala bentuknya dan utk mengerti dengan jernih metoda2 dan taktik2 yang dipakai sistem tsb utk mencuci otak orang banyak, mereka masih ada dalam risiko utk menjadi alat (tanpa mereka sadari) dari sistem demikian. Misinformasi, pelintiran dan propaganda sangat penting bagi tujuan2 islamis dan mengontrol opini publik yang tanpa semua itu akan bisa dengan mudah mengenali ancaman serta tindakan utk memeranginya. Akadmia (dan media golongan kiri) adalah alat suka rela yang dengan teliti ditanam dan dengan ahli diperalat utk melakukan fungsi2 vital tsb. 7. Penjual/Pemakai Obat Bius Badan intelijen mengatakan bahwa keuntungan dari obat bius yang dikirim lewat Afghanistan dipakai al Qaeda dalam melakukan serangan 9/11. Produksi opium di Afghanistan terus mendanai usaha2 teroris Taliban. Sementara mengutuk barat demi membenarkan usaha2 mereka utk menggantikan hukum barat dengan Sharia, para islami juga berperan besar menyumbang keruntuhan barat dengan memompa obat bius kelingkungan perumahan kita. Mereka melakukannya dengan kesadaran penuh akan efek sosial/pribadi dengan penjualan tsb. Mereka terus mempromosikan dan mengeksploitasi ketergantungan kita akan minyak arab, hingga mereka bekerja keras utk menghancurkan moral anak2 kita lewat kecanduan obat dan semua penyakit yang berkaitan dengan pemakaian obat bius tsb. Pembunuhan, kafir, beri narkotik, perkosa, jarah, perbudak, apapun itu, semuanya sama saja bagi para islamis. Para pengikut setia islam yang mengikuti contoh dan petunjuk nabi mereka diajarkan bahwa

ada dua standar moral yang terpisah; satu yang mengatur hubungan antara muslim dan satunya lagi yang mengatur hubungan antara muslim dan non muslim, dalam dua hal ini hampir semuanya berlaku berbeda. Ada hubungan yang sangat beda antara teroris islam dan kriminal, khususnya yang berhubungan dengan obat bius. Baru saja terungkap bahwa Bin Laden berusaha memakai tempat2 islamis dalam hubungannya dengan rantai narkotik dunia, pengiriman kokain dari Columbia, utk meracuni lebih banyak lagi orang barat, tapi bisa dicegah oleh para pedagang obat bius kartel Columbia yang lebih berhaluan ke bisnis. 8. Peranakan/Rahim Rahim wanita adalah salah satu inkubator utama islam. Bagi semua binatang dan insek, tingkat reproduksi adalah komponen utama dalam penentuan sukses spesies, yang menentukan tingkat dominan atas kelompok lain. Islamis memperbudak dan mendominasi wanita, memakai mereka utk menyiarkan islam secara demografis. Dengan fatwa suci dan norma2 budaya, para muslim secara teliti mengontrol wanita muslim dan tingkat reproduksi mereka. Poligami dan sikap memperbudak para muslimah, membuat mereka hanya menjadi pabrik anak saja, utk menghasilkan material mentah yang diperlukan islam demi tujuan2 dan penyebaran2nya. Pria muslim juga dengan suka rela, jika tidak bisa disebut antusias, merekrut wanita kafir agar menambah koleksi bahan mentah mereka. Tentu saja, memikat para wanita dengan ketergantungan ataupun dengan kriminalitas (perkosaan) dianggap bagian dari jihad islam. Sukses lewat umpan demikian juga memperkuat islam sekaligus memperlemah musuh2nya. Utk menjamin suksesnya penundukan rahim wanita, islam mendorong penyunatan wanita, pemukulan istri, mengecilkan keinginan utk berpendidikan dan bekerja bagi wanita, mencegah agen2 gerakan wanita dan menyarankan gadis2 muda utk dinikahkan. Gadis muda yang masih mentah secara emosi dan psikologi lebih mudah dimanipulasi dan dikontrol, utk menjadi budak virtual bagi suami mereka dan islam. Islam sangat mengenal dengan baik dimana kekuatan mereka sesungguhnya bergantung, itu sebabnya kenapa wanita muslim yang menikah atau berhubungan dengan kafir berhak dibunuh demi kehormatan keluarga atau dihukum mati dipengadilan sharia. Hubungan pria muslim dengan wanita kafir didorong dan dipuji sebagai satu bentuk lain dari jihad, tapi hubungan wanita muslim dengan pria kafir dicegah habis-habisan. Anda hitung saja sendiri. Sebuah dokumen penting yang harus dipelajari oleh para wanita kafir utk mencegah terbujuknya mereka kedalam islam adalah Confessions of a Former Islamist (Pengakuan2 para bekas muslim) oleh Ahmed Shalakamy. 9. Kekerasan, Teror dan Intimidasi

Selama 1400 tahun ini, metoda paling utama utk membuat orang masuk islam, menyebarkan islam dan memiliki massa islamik yang besar tetaplah sama, yaitu metoda yang dipakai langsung oleh Muhammad dan para begundalnya pada awal pendirian kultus agama ini. Metoda efektif ini diteruskan oleh para kalifah rightly-guided setelah kematian bossnya dan juga oleh setiap para pengikut setia islam. Tulisan2 sejarah dan kejadian2 belakangan ini yang banyak yang mendokumentasikan fakta mengejutkan ini tanpa keraguan sedikitpun. Tindakan kriminal islam atas peperangan, penganiayaan, pembunuhan, perkosaan, penjarahan dan perbudakan memenuhi berjilid2 buku sejarah. Pilih saja beberapa buku akademis dan artikel utk membiasakan diri anda dengan sejarah keji yang mendukung islam. Bukan kebetulan bahwa metoda2 ini diteruskan sekarang, karena metoda2 itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari teologi inti Quran. 10. Demokrasi itu sendiri Kebebasan agama, kebebasan pendapat dan berbicara, kebebasan pergerakan dan persekutuan, kebebasan media pers, hak pribadi, perlindungan dari penggeledahan tanpa alasan, Hak legal, semuanya merupakan alat berguna bagi para islamis. Semua kebebasan2/hak2 ini tidak ada di Iran, dan akan dengan cepat menghilang jika para islamis berhasil mendirikan basis politis mereka utk mencapai runtuhnya konstitusi US. Sementara ini, mereka belum begitu terbiasa dengan kebijakan masyarakat kita yang terbuka, yang bisa dengan bebas bagi mereka utk melakukan taqiya, melindungi pejihad, dan menolong mereka utk berkuasa. Semua kebebasan ini harus diseleksi dan dipertimbangkan lagi dengan hati-hati jika menyangkut masalah islam, utk mencegah agar tidak diperalat oleh ideologi iblis mereka yang menyamar sebagai agama.

Sementara orang non muslim akan menganggap pemakaian semua alat2 ini sebagai pelanggaran hak asasi manusia, islam memberi hak istimewa bagi muslim utk memakai semua instrumen2 ini utk memperluas dominasi islam terhadap kemanusiaan. Pemerintah barat, institusi, teknologi, dan keluarga2, semuanya harus dilindungi dari penganiayaan dan penyalah gunaan semua instrumen2 ini oleh islamis. Langkah pertama adalah menutup semua kelemahan2 kita yang bisa dipakai utk tujuan islam, dan pemelintiran pengenalan ancaman serta pendidikan komperhensif kita sendiri. Kita secara harafiah, benar2 mengundang lebih banyak penyalah gunaan tsb jika kita menolak mengenali dan menghadapi instrumen2 dan metoda2 yang dipakai para islamis utk memperlemah dan menghancurkan peradaban yang kita kenal. Mekanisme fisik dan legal harus dicari dan dikembangkan utk mencegah para islamis mempengaruhi ketergantungan dan infrastruktur kita utk melawan kita sendiri, sambil tetap mempertahankan nilai2 inti demokrasi. Islam layak diperlakukan sebagai apa yang layak bagi kriminal, bukannya dipelihara dan

dihormati sebagai agama besar. Tidak melakukan apa-apa bukanlah suatu pilihan, karena islam adalah racun bagi demokrasi, keluarga, lingkungan dan keseluruhan cara hidup kita.

pod-rock Translator Posts: 837 Joined: Tue Nov 28, 2006 1:25 pm Top

Anda mungkin juga menyukai