Anda di halaman 1dari 61

KULIAH 1.

PENDAHULUAN

KONSEP MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

SUMBERDAYA PERAIRAN

Apa dampak Pemanasan global?

Pengembunan

Es Tawar

Penguapan

Penguapan

Air limpasan Asin/laut

Air resapan

PERAIRAN

TAWAR

ASIN

TERBUKA

TERTUTUP

DALAM SAMUDRA

DANGKAL

DANGKAL

DALAM

MENGALIR

ESTUARIA
LAGUNA

RAWA

DANAU

SUNGAI BAKAU WADUK LAMUN KARANG

PERAIRAN PEDALAMAN (INLAND WATERS)

SISTIM TERBUKA (OPEN SYSTEM)

SISTIM TETUTUP (CLOSED SYSTEM)

MENGGENANG (LENTIK)

MENGALIR (LOTIK)

KOLAM

ALAMI (NATURAL)

BUATAN (ARTIFICIAL)

SUNGAI

TENANG

SEMI DERAS

DERAS

RAWA

DANAU

WADUK

PERMANEN

INTERMITTEN
R. DARAT R. PASUT D. TEKTONIK D. VULKANIK W. LAPANGAN EPISODIC W. IRIGASI

W. SERBAGUNA

BATASAN AIR TAWAR

TAWAR

LAUT

AIR TAWAR

AIR PAYAU

AIR ASIN

0 - 3 o/oo

~ 35 o/oo

Pengelolaan SDP Suatu upaya pemanfaatan sumberdaya dan lingkungan perairan secara optimal secara berkelanjutan (sesuai dengan daya dukungnya), bagi kesejahteraan masyarakat.

There have been many definitions of sustainable development. One of the most widely quoted and agreed, is:

Sustainable Development

Development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own need" (WCED, 1987)

Rather more specifically, and in relation to agriculture and fisheries, it has been defined by FAO as follows:

Sustainable development is the management and conservation of the natural resource base and the orientation of technological and institutional change in such a manner as to ensure the attainment and continued satisfaction of human needs for present and future generations. Such sustainable development (in the agriculture, forestry and fisheries sectors) conserves land, water, plant and animal genetic resources, is environmentally non-degrading, technically appropriate, economically viable and socially acceptable (FAO Fisheries
Department, 1997).

Pembangunan berkelanjutan dalam konteks pengelolaan sumberdaya perairan secara teknis didefinisikan sebagai berikut:

Suatu upaya pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang terdapat di dalam kawasan perairan secara optimal untuk kesejahteraan manusia sedemikian rupa, sehingga laju (tingkat) pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan termaksud tidak melebihi daya dukung (carrying capacity) perairan tersebut untuk menyediakannya.

Prinsip Manajemen Sumberdaya perairan Pemanfaatan secara optimal dan menjamin kelestarian dan fungsi sumberdaya dan lingkungan perairan sebagai penyangga kehidupan, yang dilakukan dengan pendekatan :
1. Pendekatan PEMANFAATAN berkelanjutan (sustainability) Pemanfaatan sumberdaya yang memperhatikan keseimbangan lingkungan dan kelestarian. Memperhatikan fungsi dan kemampuan pulih sesuai daya dukung sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat saat sekarang dan masa mendatang.

2. Pendekatan konservasi Pengelolaan dalam versi ini dimaksudkan untuk melindungi sumberdaya alam agar tetap alami. Dalam pendekatan ini unsur pemeliharaan lebih menonjol dibandingkan unsur pemanfaatan 3. Pendekatan pengelolaan terpadu.
Pengelolaan terpadu dari aspek Bioteknis, ekonomi dan sosial serta mencegah kemungkinan konflik sosial / masyarakat

FAKTOR -FAKTOR YANG MENYEBABKAN PENURUNAN KUALITAS SUMBERDAYA

PENYUBURAN/PENURUNAN DAYA DUKUNG


Limbah yang terdiri bahan organik yang menyebabkan penyuburan yang berlebihan. Misal limbah rumah tangga ,kegiatan budidaya ikan dan lain-lain. Limbah organik dapat menyebabkan daya dukung

PENDANGKALAN - Kondisi fisik suatu perairan terganggu, sehingga fungsi-fungsi ekologis terganggu -> misalnya penurunanvolume -> menurunkan caraying capacity (daya dukung)- (fungsi DAS terganggu -> erosi -> pendangkalan)

ALIH FUNGSI - Peruntukan berubah -> misal menjadi pemukiman atau industri.

.PENCEMARAN - Pencemaran panas - Detergent - Bahan padat tersuspensi - Pencemaran bahan toxic : Logam berat, ammonia, cyanida dan phenol serta pestisida -> Pantura - Extrem pH (hujan asam)

DAMPAK PENCEMARAN

Penurunan biodiversity, karena ada seleksi dari tercemar

keracuna

bahan &

- Keseimbangan ekosistem terganggu (predator pemangsa hewan tumbuhan)

Contoh-contoh Kegiatan

1. PENDEKATAN PEMANFAATAN BERKELANJUTAN

Peningkatan daya guna perairan dengan restoking ikan-ikan yang memiliki nilai ekonomis penting
Pemanfaatan waduk/ danau buatan untuk kegiatan jaring apung, dalam batas- batas yang tidak mengganggu ekosistim perairan

Pemanfaatan hutan bakau untuk pertambakan dengan tetap mempertahankan green belt yangcukup (200 - 300 m)
Pemanfaatan hutan bakau untuk kegiatan pertambakan pola SILVOFISHERIES Persawahan untuk kegiatan perikanan MINA PADI Pemanfaatan sungai dengan perikanan keramb apung (sungai-sungai di Kalimantan dan Sumatra)

PENDEKATAN PEMANFAATAN (berkelanjutan)

Pemanfaatan bekas galian tambang untuk budidaya ikan (Bangka Belitung) Pemanfaatan danau untuk budidaya artemia Pemanfaatan perairan teluk untuk budidaya mutiara dan kegiatan marikultur (kerapu, lobster) Pemanfaatan sungai untuk kegiatan running water(di Jawa Barat) Pembuatan Bingka Todo di perairan danau yangdangkal (Sulsel) Danau Tempe

PENDEKATAN KONSERVASI

- Pelarangan penangkapan ikan di daerah-daerah pemijahan di huluhulu sungai. - Perlindungan daerah suaka alam untuk tidak melakukanpenangkapan. - Perlindungan daerah-daerah pemijahan penyu - Perlindungan hutan bakau sebagai nursery dan spawning ground - Perlindungan terumbu karang untuk daerah reservasi dan tempat wisata laut/ pantai, misal Bunaken - Pelarangan pembuatan barier (hambatan) di sungai, misal dam, untuk melindungi ikan-ikan yang memijah di hulu ( Salmon, Sidat, Botia)

PENDEKATAN TERPADU
(Meliputi unsur Bioteknis, Ekologis Sosial dan Ekonomi) - Pegelolaan Pesisir secara terpadu - Pemanfaatan perairan dangkal untuk sea farming dan sea ranching - Pemanfaatan daerah aliran sungai secara terpadu - Peremanfaatan hutan bakau sistem silvofisheries

Pendekatan Status Pendekatan Pemanfaatan dan Pelestarian

Sifat Fisik, Kimia, Dan Biologi

Potensi

Pemilihan Bentuk Dan Teknologi Pendekatan Manajemen Program Pengelolaan

Alur Proses Penyiapan Program Pengelolaan suatu sumberdaya perairan.

Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perairan 1. Memahami karakter ekosistem, kemampuan dan keterbatasan pembentukan biomass, kemantapan komunitas dan dinamika stok biota ekonomis penting.

2. Penentuan dan penetapan kawasan (zonasi) bagi : 1. Zona terlarang (prohibitid) 2. Zona konservasi, perlindungan dan pengawetan 3. Zona pemanfaatan bagi usaha penangkapan ikan, budidaya ikan sistem KJA dan rekreasi

Penentuan zonasi secara fungsional ditetapkan dengan memperhatikan morfometrik, hidrodinamik, kesuburan, diversitas dan produktifitas sumberdaya perikanan.

3. Penataan dan pengendalian tingkat eksploitasi : penangkapan ikan dan pengembangan budidaya ikan sistem KJA 4. Pengelolaan lingkungan sehubungan dengan penyuburan (enrichment) dan / atau pencemaran (pollutan) oleh adanya beban masukan eksternal dan internal

5. Upaya pencegahan dan pemulihan kembali potensi sumberdaya dan lingkungan perairan, melalui program manipulasi stok, pemberantasan gulma (aquatic weeds), restocking dan pemberantasan predator
6. Pelestarian sumberdaya perikanan khusus (endemik-riverine) 7. Penataan dan pengendalian beban masukan eksternal sehubungan dengan perubahan tata guna lahan, pemukiman, industri dan konstruksi bangunan pengendali aliran air. 8. Upaya manipulasi atau perbaikan lingkungan peraira untuk mempertahankan dan meningkatan nilai guna sumberdaya perairan (perairan tertutup) mellalui pemanfaatan teknologi pengelolaan air dan limbah

Ruang Lingkup dan sasaran PSDP Ruang lingkup PSDP yakni : 1. Pengusahaan /eksploitasi sumberdaya perikanan sesuai daya

dukungnya
2. Pengelolaan pencemaran dan pemulihan daya dukung 3. Pelestarian sumberdaya perairan a.l terhadap stok-populasi ikan khusus (endemik) dan pemacuan stock

4. Pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya


perairan secara berkelanjutan

5. Valuasi dalam rangka penetuan kebijakan pengelolaan


sumberdaya perairan

Sasaran PSDP : 1. Menghindari timbulnya keresahan dari aspek-aspek ekologis


dan sosial ekonomi 2. Menghindari penurunan produksi (stok deflection) 3. Mengurangi konflik pemanfaatan sumberdaya 4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan RTP dan masyarakat

Keramba Jaring Apung Waduk Jatiluhur

Google Earth, 2007

Sungai Lamie Desa Babah Lueng, Kecamatan Darul Makmur

With the permision to Dr. Fredinan Yulianda

With the permission to INN-IW

SILVOFISHERIES
MARINE WATER INTAKE CHANNEL

ESTUARINE
RIVER

M A N G R O V E

M A N G R O V E

SILVOFISHERIES
SEA WATER INTAKE CHANNEL

ESTUARINE
RIVER

M A N G R O V E

M A N G R O V E

Kondisi pantai dan perairan pantai di Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya

Lahan Calon Area Pertambakan

Ilustrasi Disain Saluran Pemasukan ke Area Pertambakan

Ilustrasi Disain Area Pertambakan

Ilustrasi Kawasan Pertambakan

3. KETERPADUAN DARATAN DAN PESISIR HARUS TERPADU


Limbah industri dpt mematikan keg di pesisir

KJA / Mutiara/Rumput Laut

Kawasan Tambak

Pel Ikan, Cold Storage Industri Perikanan

Perkotaan

Kaw. Industri
Limbah Industri

Limbah Rumah Tangga

defrostation

Peta Tambak Pandu Karawang

TAMBAK SISTEM RESIRKULASI

S A L U R A N

BF (NILA) BF (NILA)

BF (NILA)
BF (NILA)

BF

BF

BF (NILA)

K A R A N T I N A

S A L U R A N

A I R
SALURAN AIR MASUK

A I R

T A W A R
UDANG

UDANG

UDANG

UDANG

UDANG

UDANG

UDANG

UDANG

UDANG

S E D I M E N T S I

L A U T

DESIGN RESIRKULASI DI PP TIR KARAWANG


SALURAN AIR KELUAR

BAMBANG WIDIGDO & KADARWAN SOEWARDI 1997

TANGKI SUPLAI OKSIGEN CAIR UNTUK TAMBAK

3. KETERPADUAN DARATAN DAN PESISIR HARUS TERPADU


Limbah industri dpt mematikan keg di pesisir

KJA / Mutiara/Rumput Laut

Kawasan Tambak

Pel Ikan, Cold Storage Industri Perikanan

Perkotaan

Kaw. Industri
Limbah Industri

Limbah Rumah Tangga

defrostation

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai