PENDAHULUAN
SUMBERDAYA PERAIRAN
Pengembunan
Es Tawar
Penguapan
Penguapan
Air resapan
PERAIRAN
TAWAR
ASIN
TERBUKA
TERTUTUP
DALAM SAMUDRA
DANGKAL
DANGKAL
DALAM
MENGALIR
ESTUARIA
LAGUNA
RAWA
DANAU
MENGGENANG (LENTIK)
MENGALIR (LOTIK)
KOLAM
ALAMI (NATURAL)
BUATAN (ARTIFICIAL)
SUNGAI
TENANG
SEMI DERAS
DERAS
RAWA
DANAU
WADUK
PERMANEN
INTERMITTEN
R. DARAT R. PASUT D. TEKTONIK D. VULKANIK W. LAPANGAN EPISODIC W. IRIGASI
W. SERBAGUNA
TAWAR
LAUT
AIR TAWAR
AIR PAYAU
AIR ASIN
0 - 3 o/oo
~ 35 o/oo
Pengelolaan SDP Suatu upaya pemanfaatan sumberdaya dan lingkungan perairan secara optimal secara berkelanjutan (sesuai dengan daya dukungnya), bagi kesejahteraan masyarakat.
There have been many definitions of sustainable development. One of the most widely quoted and agreed, is:
Sustainable Development
Development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own need" (WCED, 1987)
Rather more specifically, and in relation to agriculture and fisheries, it has been defined by FAO as follows:
Sustainable development is the management and conservation of the natural resource base and the orientation of technological and institutional change in such a manner as to ensure the attainment and continued satisfaction of human needs for present and future generations. Such sustainable development (in the agriculture, forestry and fisheries sectors) conserves land, water, plant and animal genetic resources, is environmentally non-degrading, technically appropriate, economically viable and socially acceptable (FAO Fisheries
Department, 1997).
Pembangunan berkelanjutan dalam konteks pengelolaan sumberdaya perairan secara teknis didefinisikan sebagai berikut:
Suatu upaya pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang terdapat di dalam kawasan perairan secara optimal untuk kesejahteraan manusia sedemikian rupa, sehingga laju (tingkat) pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan termaksud tidak melebihi daya dukung (carrying capacity) perairan tersebut untuk menyediakannya.
Prinsip Manajemen Sumberdaya perairan Pemanfaatan secara optimal dan menjamin kelestarian dan fungsi sumberdaya dan lingkungan perairan sebagai penyangga kehidupan, yang dilakukan dengan pendekatan :
1. Pendekatan PEMANFAATAN berkelanjutan (sustainability) Pemanfaatan sumberdaya yang memperhatikan keseimbangan lingkungan dan kelestarian. Memperhatikan fungsi dan kemampuan pulih sesuai daya dukung sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat saat sekarang dan masa mendatang.
2. Pendekatan konservasi Pengelolaan dalam versi ini dimaksudkan untuk melindungi sumberdaya alam agar tetap alami. Dalam pendekatan ini unsur pemeliharaan lebih menonjol dibandingkan unsur pemanfaatan 3. Pendekatan pengelolaan terpadu.
Pengelolaan terpadu dari aspek Bioteknis, ekonomi dan sosial serta mencegah kemungkinan konflik sosial / masyarakat
PENDANGKALAN - Kondisi fisik suatu perairan terganggu, sehingga fungsi-fungsi ekologis terganggu -> misalnya penurunanvolume -> menurunkan caraying capacity (daya dukung)- (fungsi DAS terganggu -> erosi -> pendangkalan)
ALIH FUNGSI - Peruntukan berubah -> misal menjadi pemukiman atau industri.
.PENCEMARAN - Pencemaran panas - Detergent - Bahan padat tersuspensi - Pencemaran bahan toxic : Logam berat, ammonia, cyanida dan phenol serta pestisida -> Pantura - Extrem pH (hujan asam)
DAMPAK PENCEMARAN
keracuna
bahan &
Contoh-contoh Kegiatan
Peningkatan daya guna perairan dengan restoking ikan-ikan yang memiliki nilai ekonomis penting
Pemanfaatan waduk/ danau buatan untuk kegiatan jaring apung, dalam batas- batas yang tidak mengganggu ekosistim perairan
Pemanfaatan hutan bakau untuk pertambakan dengan tetap mempertahankan green belt yangcukup (200 - 300 m)
Pemanfaatan hutan bakau untuk kegiatan pertambakan pola SILVOFISHERIES Persawahan untuk kegiatan perikanan MINA PADI Pemanfaatan sungai dengan perikanan keramb apung (sungai-sungai di Kalimantan dan Sumatra)
Pemanfaatan bekas galian tambang untuk budidaya ikan (Bangka Belitung) Pemanfaatan danau untuk budidaya artemia Pemanfaatan perairan teluk untuk budidaya mutiara dan kegiatan marikultur (kerapu, lobster) Pemanfaatan sungai untuk kegiatan running water(di Jawa Barat) Pembuatan Bingka Todo di perairan danau yangdangkal (Sulsel) Danau Tempe
PENDEKATAN KONSERVASI
- Pelarangan penangkapan ikan di daerah-daerah pemijahan di huluhulu sungai. - Perlindungan daerah suaka alam untuk tidak melakukanpenangkapan. - Perlindungan daerah-daerah pemijahan penyu - Perlindungan hutan bakau sebagai nursery dan spawning ground - Perlindungan terumbu karang untuk daerah reservasi dan tempat wisata laut/ pantai, misal Bunaken - Pelarangan pembuatan barier (hambatan) di sungai, misal dam, untuk melindungi ikan-ikan yang memijah di hulu ( Salmon, Sidat, Botia)
PENDEKATAN TERPADU
(Meliputi unsur Bioteknis, Ekologis Sosial dan Ekonomi) - Pegelolaan Pesisir secara terpadu - Pemanfaatan perairan dangkal untuk sea farming dan sea ranching - Pemanfaatan daerah aliran sungai secara terpadu - Peremanfaatan hutan bakau sistem silvofisheries
Potensi
Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perairan 1. Memahami karakter ekosistem, kemampuan dan keterbatasan pembentukan biomass, kemantapan komunitas dan dinamika stok biota ekonomis penting.
2. Penentuan dan penetapan kawasan (zonasi) bagi : 1. Zona terlarang (prohibitid) 2. Zona konservasi, perlindungan dan pengawetan 3. Zona pemanfaatan bagi usaha penangkapan ikan, budidaya ikan sistem KJA dan rekreasi
Penentuan zonasi secara fungsional ditetapkan dengan memperhatikan morfometrik, hidrodinamik, kesuburan, diversitas dan produktifitas sumberdaya perikanan.
3. Penataan dan pengendalian tingkat eksploitasi : penangkapan ikan dan pengembangan budidaya ikan sistem KJA 4. Pengelolaan lingkungan sehubungan dengan penyuburan (enrichment) dan / atau pencemaran (pollutan) oleh adanya beban masukan eksternal dan internal
5. Upaya pencegahan dan pemulihan kembali potensi sumberdaya dan lingkungan perairan, melalui program manipulasi stok, pemberantasan gulma (aquatic weeds), restocking dan pemberantasan predator
6. Pelestarian sumberdaya perikanan khusus (endemik-riverine) 7. Penataan dan pengendalian beban masukan eksternal sehubungan dengan perubahan tata guna lahan, pemukiman, industri dan konstruksi bangunan pengendali aliran air. 8. Upaya manipulasi atau perbaikan lingkungan peraira untuk mempertahankan dan meningkatan nilai guna sumberdaya perairan (perairan tertutup) mellalui pemanfaatan teknologi pengelolaan air dan limbah
Ruang Lingkup dan sasaran PSDP Ruang lingkup PSDP yakni : 1. Pengusahaan /eksploitasi sumberdaya perikanan sesuai daya
dukungnya
2. Pengelolaan pencemaran dan pemulihan daya dukung 3. Pelestarian sumberdaya perairan a.l terhadap stok-populasi ikan khusus (endemik) dan pemacuan stock
SILVOFISHERIES
MARINE WATER INTAKE CHANNEL
ESTUARINE
RIVER
M A N G R O V E
M A N G R O V E
SILVOFISHERIES
SEA WATER INTAKE CHANNEL
ESTUARINE
RIVER
M A N G R O V E
M A N G R O V E
Kondisi pantai dan perairan pantai di Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya
Kawasan Tambak
Perkotaan
Kaw. Industri
Limbah Industri
defrostation
S A L U R A N
BF (NILA) BF (NILA)
BF (NILA)
BF (NILA)
BF
BF
BF (NILA)
K A R A N T I N A
S A L U R A N
A I R
SALURAN AIR MASUK
A I R
T A W A R
UDANG
UDANG
UDANG
UDANG
UDANG
UDANG
UDANG
UDANG
UDANG
S E D I M E N T S I
L A U T
Kawasan Tambak
Perkotaan
Kaw. Industri
Limbah Industri
defrostation
SELAMAT BELAJAR