Anda di halaman 1dari 6

TUGAS IPS Pranata Sosial

Oleh : Komang Ayu Widyasari Ni Putu Bunga Kaniska Sanubari Dicky Ariesta Ananda Adi Padma Luh Rai Maduretno Asvinigita 07 09 13 23

SEJARAH TERBENTUKNYA PRANATA SOSIAL


Pranata sosial terbentuk dari norma-norma masyarakat yang saling berhubungan dan membentuk sistem norma. Proses terbentuknya pranata sosial membutuhkan waktu yang lama karena proses ini harus melalui tahap adaptasi dan tahap pembiasaan dalam kehidupan bersama. Proses ini dapat terjadi secara terencana dan tidak terencana.

1. Terbentuknya Pranata Sosial dengan Tidak Terencana


Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt kemunculan pranata itu tidak direncanakan. Yang dimaksud dengan tidak terencana adalah pranata sosial timbul secara berangsurangsur dalam praktik kehidupan masyarakat tanpa direncanakan sebelumnya. Manusia dengan berbagai kebutuhan menginginkan cara yang praktis untuk memenuhinya. Pola dan cara yang mereka lakukan akhirnya menjadi kebiasaan yang baku karena terus menerus diulangi. Lama kelamaan kebiasaan tersebut berkembang dan berubah. Dengan cara itulah pranata muncul. Contoh : Sistem barter dalam kegiatan ekonomi. Sistem barter dirasakan tidak efisien. Karena selain memakan waktu, orang yang melakukan sistem barter sulit mencari barang yang sepadan. Oleh karena itu, masyarakat menggunakan uang sebagai alat tukar yang sah.

2. Terbentuknya Pranata Sosial dengan Terencana


Pranata sosial yang terbentuknya secara terencana adalah pranata sosial yang terbentuk melalui suatu perencanaan yang matang oleh individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan atau pengaruh. Contoh : Pranata koperasi yang diciptakan pemerintah untuk melindungi petani dan masyarakat kecil dari para tengkulak atau pengijon.

Peran dan Fungsi Pranata Sosial


Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada dasarnya mempunyai beberapa peran dan fungsi sebagai berikut.

1. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat. 2. Menjaga keutuhan masyarakat.

3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian sosial (social control). Artinya, sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya

Dalam hubungan yang berjudul Socioligy, Paul B. Horton dan Chester L. Hunt berpendapat tentang fungsi pranata sosial. Fungsi tersebut sebagai berikut :

1. Fungsi Manifes
Fungsi manifes lembaga sosial adalah fungsi yang merupakan tujuan lembaga yang diakui. Misalnya, lembaga ekonomi harus menghasilkan atau memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan pokok serta mengarahkan arah modal ke pihak yang membutuhkan.

2. Fungsi Laten
Fungsi laten lembaga sosial adalah hasil yang tidak dikehendaki dan mungkin tidak diakui, atau jika diakui dianggap sebagai hasil sampingan. Misalnya, pada lembaga ekonomi. Lembaga ini tidak hanya memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan pokok, tetapi juga meningkatkan pengangguran dan kesenjangan sosial.

Karakteristik Pranata Sosial


1. Pranata sosial merupakan pola pemikiran dan pola perilaku yang tersusun dan berstruktur yang terwujud melalui kegiatan-kegiatan kemasyaraktan dan hasil-hasilnya. Pranata sosial terdiri dari adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan lainnya. 2. Pranata sosial mempunyai satu atau lebih tujuan tertentu. 3. Pranata sosial merupakan suatu pola bertindak yang mengikat. 4. Pranata sosial berlaku relatif lama. 5. Pranata sosial mencakup kebutuhan dasar (basic need) warga masyarakat. 6. Pranata sosial memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu yang menjadi ciri khasnya.

TIPE TIPE PRANATA SOSIAL


1. Menurut Perkembangannya :
A. Crescive Institutions : Lembaga pimer dan tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat . Contoh : hak milik, perkawinan, agama B. Enected Institutions : Lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Contoh : Rumah sakit, sekolah, pasar.

2. Menurut Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat :


A. Basic Institutions : Lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahaankan tata tertib. Contoh : kepolisisan, sekolah, pengadilan. B. Subordinary Institutions : Lembaga sosial yang dianggap kurang penting. Contoh : Kegiatan rekreasi, jalan-jalan.

3. Menurut Penerimaan Masyarakat :


A. Sosial Sanctioned Institutions : Lembaga yang diterima oleh masyarakt. Contoh : Sekolah, koperasi, supermarket. B. Unsanctioned Institutions : lembaga yang ditolak dan dihindari keberadaanya. Contoh : Tindakan kriminal.

4. Menurut Faktor Penyebarannya :


A. General Institutions : Penyebaran yang hampir meliputi seluruh dunia. Contoh : Agama. B. Restrided Institutions : Penyebaran yang terbatas pada masyarakat tertentu. Contoh : Agama Islam, Hindu, Kristen, dianut oleh masyarakat tertentu di dunia.

5. Menurut Fungsinya :
A. Operative Institutions : Lembaga yang menghimpun pola-pola yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Contoh : Industri, usaha dan lain-lain. B. Regulative Institutions : lembaga yang mengawasi ketata lakuan yang tidak menjadi bagian mutlak. Contoh : Kepolisian, kejaksaan.

Anda mungkin juga menyukai