Anda di halaman 1dari 5

Tari seudati Busana tari seudati sangat sederhana.

Menggunakan celana panjang berwarna putih, kaos lengan panjang yang ketat dan berwarna putih, kain songket yang dililitkan disekitar pinggang, tidak ketinggalan rencong (senjata tradisional Aceh) yang diselipkan di pinggang, serta ikat kepala berwarna merah. Tarian ini menggambarkan semangat perjuangan, sikap kepahlawanan, keriangan, kelincahan, serta sikap hidup yang dinamis, kegotong royongan, dan persatuan. Tari serimpi Kostum merupakan elemen penting terutama sebagai medium bantu khususnya tari. Begitu juga dalam tari Srimpi Ludiramadu disini kostum berfungsi tidak hanya sebagai palengkap, tetapi kostum merupakan salah satu bagian untuk membangun suasana dan rasa.. Kostumdan Perhiasan yang dipakai dalam tari Srimpi Ludiramadu ialah sebagai berikut: 1. Gelung Kadal Menek Gelung kadal menek disini adalah merupakan salah satu bagian atau nama gelung yang di pakai dalam srimpi ludiramadu .Dalam srimpi Ludiramadu dapat juga sebagai pengganti gelung tersebut adalah jamang. Jamang merupakan benda yang fungsinya sebagai pengikat kepala dan biasanya jamang ini mempunyai pasangan, yaitu sumping yang merupakan aksesoris telinga. 2. Jambul Jambul merupakan hiasan yang dikenakan di kepala.Dalam tari srimpi jambul ini berwarna hijau berbentuk oval. 3. Kokart Kokart ialah sebuah hiasan kepala yang berbentuk bunga yang bahannya terbuat dari pita. Biasanya kokart ini di pasang menyatu dengan kantong gelung menghadap kebelakang .Pada umumnya k okart ini berwarna hitam atau hijau. 4. Cunduk Mentul Cunduk Mentul adalah hiasan kepala bentuknya menyerupai bunga biasanya hiasan ini dipasang di depan jambul menghadap ke depan. 5. Giwang Giwang merupakan hiasan atau sebagai anting yang dikenakan di telinga. 6. Centhung Centhung adalah hiasan yang dipakai di kepala .Biasanya centhung ini dalam gelung kadal menek ditempatkan tepat di tengah-tengah bagian depan.

7. Kalung Kalung ialah merupakan hiasan yang dikenakan di leher dan memiliki fungsi sebagai pelengkap atau asesoris. 8. Mekak Mekak disini berfungsi sebagai kostum yaitu bisa juga disebut atau di gunakan sebagai baju dari penari .Mekak dalam srimpi ada bermacam-macam warna akan tetapi warna yang digunakan dalam tari Srimpi Ludiramadu berwarna merah karna ada hubungannya dengan latar belakang tari tersebut. -rompi :rompi merupakan sebagian dari kostum pengganti mekak atau juga bisa disebut sebagi pengganti busana tetapi dalam menggunakan rompi penari memakai jamang. Jadi penari tidak menggunakan gelung kadal menek. Warna yang digunakan oleh rompi tari ini ialah berwarna merah. 9. Jarit atau Jarik Jarit yang digunakan dalam srimpi Ludiramadu ini bermotif lereng. Berbentuk samparan. Jarit ini dikenakan pada bagian bawah mekak sebagai pelengkap kostum. 10. Sampur Sampur dalam tari srimpi ini selain sebagai pelengkap kostum tetapi juga mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai property tari. Bentuk dari sampur ini ialah segi panjang dalam sampur ini terdapat hiasan manik-manik renda terbuat dari payet dan mote .Warna yang di pakai atau warna yang di gunakan dalam tari ini ialah warna hijau yaitu sama dengan warna jambul. 11. Slepe Slepe ialah sebuah ikat pinggang yang di gunakan untuk menari atau bagian dari kostum .Warna yang digunakan dalam tari ini ialah warna merah .slepe berbentuk persegi panjang dengan warna keemasan di bagian tengahnya menyerupai bentuk blumbangan.Slepe merupakan pelengkap dari pada kostum. 12. Totokan Totoan merupakan pasangan dari pada slepe yaitu buat pengancing dari pada slepe .Warnanya yaitu kuning keemasan biasanya totokan ini dipasang tepat didepan pusar. 13. Gelang Gelang merupakan hiasan yang dikenakan di bagian tangan oleh penari srimpi .Fungsi dari gelang tersebut adalah untuk mempercantik dan memperindah si penari agar kelihatan anggun dan menarik. 14. Bunga Melati

Bunga melati disini ditujukan hanya sebagai hiasan.dan hiasan ini bertujuan untuk memperindah dan mempercantik penari.bunga melati ini di pasang pada gelung kadal menek. Setelah mengetahui latar belakang dan juga kostum yang di gunakan pada tari srimpi Ludiramadu seperti halnya pertunjukan yang diselenggarakan di Gedung Teater Kecil pada tanggal 17 November 2007 dalam rangka ujian penentuan TA oleh salah satu peserta TA yaitu Dian Palupi Respatining Dyah disitu dia juga membawakan sebuah tari yaitu tari Srimpi Ludiramadu .Menurut saya memang sebuah tarian tidak akan lepas dari sebuah elemen pendukung atau media bantu seperti halnya kostum .Dalam penggunaan kostum jika pemakaiannya itu pas sesuai dengan apa yang ingin di tampilkan atau disajikan maka kostum akan mempunyai atau dapat dikatakan pas sebagai sarana atau medium bantu akan tetapi jika dalam penggunaan pemakaian kostum kurang pas maka kostum itu tidak bisa dikatakan sebagai medium bantu karena dianggap melemahkan sajian tarian tersebut dan bisa saja karakter dari tarian tersebut tidak bisa nampak . Dalam Tari Srimpi Ludiramadu ini kebanyakan dan yang sering kita jumpai biasanya menggunakan baju atau kostum kotang atau bisa disebut rompi yang disitu menurut pendapat saya pemakaian rompi akan terkesan orang yang menarikan pendek dan memakai jamang ,tetapi berbeda dengan kostum yang di kenakan oleh Dhian Palupi Respatining Dyah .Penyaji yang satu ini berusaha menampilkan sesuatu yang baru yaitu dia dalam menarikan tari Srimpi Ludiramadu memakai mekak .Menurut pandangan saya pemakain mekak ini dapat menimbulkan kesan mempertinggi penari seperti halnya yang kita lihat rasanya kaki-kaki penari itu menjadi panjang .Selain itu pemakaian Gelung Kadal Menek menjadikan penaripenari itu kelihatan anggun. Perpaduan warna antara merah dengan hijau sangat cocok dan disini menurut sang koreografer warna merah memiliki makna atau simbol yaitu merah darah yang di kaitkan dengan latar belakang tari srimpi ini seperti ludiramadu darah atau keturunan dari kerajaan madura .Memang sangat menarik dan pas jika kita kaitkan dengan pembawaan karakter dari srimpi tersebut .Akan tetapi ada beberapa hal yang menurut saya kurang sreg untuk dilihat seperti halnya dalam pemakaian busananya disitu mekak yang digunakan kurang rapi dan samparan yang dipakai masih terlihat kedodoran sehingga tubuh penari kurang terlihat indah atau mengurangi rasa /nilai estetis pada bentuk sajian tariannya Tari piring Pada umumnya, pakaian yang berwarna-warni dan cantik adalah hal wajib bagi sebuah tarian. Tetapi pada Tari Piring, sudah cukup dengan berbaju Melayu dan bersamping saja. Warna baju juga adalah terserah kepada penari sendiri untuk menentukannya. Namun, warna-warna terang seperti merah dan kuning sering menjadi pilihan kepada penari Tari Piring kerana ia lebih mudah di lihat oleh penonton. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi Tari Piring, cukup dengan pukulan Rebana dan Gong saja. Pukulan Gong amat penting sekali kerana ia akan menjadi panduan kepada penari untuk menentukan langkah dan gerak Tari Piringnya. Pada umumnya, kumpulan Rebana yang mengiringi dan mengarak pasangan pengantin diberi tanggungjawab untuk mengiringi persembahan Tari Piring. Namun, dalam keadaan tertentu Tari Piring boleh juga diiringi oleh alat musik lain seperti Talempong dan Gendang.

Tari janger usana pemain disesuaikan dengan peran mereka. Pada peran prajurit, raja, panglima dan tokoh kalangan atas biasanya menggunakan busana khas Bali yang biasa dipakai dalam pertunjukan Arja. Sedangkan kaum wanita istana memakai busana Bali yang dimodifikasi, yakni kuluk yang dihias bunga kamboja dengan manik-manik, ter atau penutup dada, dan biasanya memakai kain jarit berwarna mengkilap. Yang unik, peran rakyat jelata justru memakai busana khas Jawa. Tari tor tor Tari to-tor adalah tarian yang gerakannya se-irama dengan iringan musik (Margondang) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain.

Tari gandrung banyuwangi Tata busana penari Gandrung Banyuwangi khas, dan berbeda dengan tarian bagian Jawa lain. Ada pengaruh Bali (Kerajaaan Blambangan) yang tampak. [sunting] Bagian Tubuh Busana untuk tubuh terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas, serta manik-manik yang mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher hingga dada, sedang bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan terbuka. Di bagian leher tersebut dipasang ilat-ilatan yang menutup tengah dada dan sebagai penghias bagian atas. Pada bagian lengan dihias masing-masing dengan satu buah kelat bahu dan bagian pinggang dihias dengan ikat pinggang dan sembong serta diberi hiasan kain berwarnawarni sebagai pemanisnya. Selendang selalu dikenakan di bahu. [sunting] Bagian Kepala Kepala dipasangi hiasan serupa mahkota yang disebut omprok yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh Antasena, putra Bima] yang berkepala manusia raksasa namun berbadan ular serta menutupi seluruh rambut penari gandrung. Pada masa lampau ornamen Antasena ini tidak melekat pada mahkota melainkan setengah terlepas seperti sayap burung. Sejak setelah tahun 1960-an, ornamen ekor Antasena ini kemudian dilekatkan pada omprok hingga menjadi yang sekarang ini. Selanjutnya pada mahkota tersebut diberi ornamen berwarna perak yang berfungsi membuat wajah sang penari seolah bulat telur, serta ada tambahan ornamen bunga yang disebut cundhuk mentul di atasnya. Sering kali, bagian omprok ini dipasang hio yang pada gilirannya memberi kesan magis. [sunting] Bagian Bawah

Penari gandrung menggunakan kain batik dengan corak bermacam-macam. Namun corak batik yang paling banyak dipakai serta menjadi ciri khusus adalah batik dengan corak gajah oling, corak tumbuh-tumbuhan dengan belalai gajah pada dasar kain putih yang menjadi ciri khas Banyuwangi. Sebelum tahun 1930-an, penari gandrung tidak memakai kaus kaki, namun semenjak dekade tersebut penari gandrung selalu memakai kaus kaki putih dalam setiap pertunjukannya. [sunting] Lain-lain Pada masa lampau, penari gandrung biasanya membawa dua buah kipas untuk pertunjukannya. Namun kini penari gandrung hanya membawa satu buah kipas dan hanya untuk bagian-bagian tertentu dalam pertunjukannya, khususnya dalam bagian seblang subuh. [sunting] Musik Pengiring Musik pengiring untuk gandrung Banyuwangi terdiri dari satu buah kempul atau gong, satu buah kluncing (triangle), satu atau dua buah biola, dua buah kendhang, dan sepasang kethuk. Di samping itu, pertunjukan tidak lengkap jika tidak diiringi panjak atau kadang-kadang disebut pengudang (pemberi semangat) yang bertugas memberi semangat dan memberi efek kocak dalam setiap pertunjukan gandrung. Peran panjak dapat diambil oleh pemain kluncing. Selain itu kadang-kadang diselingi dengan saron Bali, angklung, atau rebana sebagai bentuk kreasi dan diiringi electone.

Anda mungkin juga menyukai