Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Secara harfiah, partisipasi berarti meningkatkan peran serta orang-orang yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk pengembangan organisasi maupun usaha koperasi. Pendirian koperasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anggota, artinya perusahaan koperasi sejatinya mampu memenuhi kebutuhan anggotanya, demikian pula sebaliknya anggota memanfaatkan layanan perusahaan koperasi, perhatian dan bertanggung jawab terhadap perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi berbagai bentuk simpanan maupun ikut menanggung resiko usaha koperasi, serta secara proaktif ikut serta dalam berbagai bentuk maupun proses pengambilan keputusan usaha koperasi.1 Dibelahan dunia manapun partisipasi memainkan peranan yang penting bagi pembangunan koperasi. Partisipasi merupakan bagian yang terpenting bagi perkoperasi. Partisipasi bukan merupakan hal yang dapat terjadi begitu saja secara otomatis setelah adanya suatu koperasi. Di Indonesia, banyak koperasi yang ada dengan tingkat partisipasi anggota yang rendah, walaupun begitu, tidak sedikit pula koperasi-koperasi di Indonesia dengan partisipasi anggota yang tinggi mendapatkan banyak manfaat dari keadaan tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan penurunan efisiensi dan efektifitas anggota dapat mempengaruhi pencapaian kinerja koperasi dan sebaliknya. Berbicara tentang partispasi anggota didalam perkoperasian merupakan hal yang paling mendasar dalam perkembangan koperasi selanjutnya. Didalam partisipasi anggota dapat diketahui bagaimana manajemen koperasi dapat mengetahui apa yang menjadi kepentingan anggota koperasi maupun seberapa
1

http://www.smecda.com/files/dep_sdm/buku_saku_koperasi/4_partisipasi_anggota_ko perasi.pdf (10-3-2012)

besar kualitas pelayanan untuk anggota koperasi serta masalah apa saja yang harus dibenahi dalam perkoperasian agar kinerja koperasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan awal koperasi didirikan. Demikian pula dengan koperasi mahasiswa UNJ (KOPMA UNJ) yang sejak awal berdiri pada tahun ... mengalami peningkatan dalam hal jumlah anggota, akan tetapi mengalami penurunan dalam hal pengembangan usaha KOPMA UNJ sendiri. 1.2 Rumusan Masalah Dilihat dari perkembangan perkoperasian di Indonesia yang semakin menurun, salah satunya diakibatkan oleh kurangnya pengawasan serta partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan perkoperaasian yang menyebabkan menurunnya kinerja koperasi. Oleh karena itu, yang menjadi perhatian disini adalah sejauh mana partisipasi anggota mempengaruhi keberlangsungan kinerja dalam perkoperasian di Indonesia. 1.3 Pembatasan Masalah Dari rumusan masalah diatas, maka penulis mencoba membatasi masalah yang dikaji yaitu sejauh mana pengaruh partisipasi anggota terhadap kinerja koperasi mahasiswa (KOPMA) UNJ. 1.4 Tujuan Penulisan Sebagaimana yang telah diuraikan dalam pembatasan masalah, pada dasarnya penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh partisipasi anggota terhadap kinerja koperasi di dalam koperasi mahasiswa (KOPMA) UNJ. Secara praktis, penulisan makalah ini diarapkan dapat memberikan gambaran mengenai keaktifan anggota KOPMA UNJ dan pengaruhnya terhadap kinerja KOPMA UNJ sendiri, dan secara teoritis dapat dijadikan sumbangan bagi perkembangan ilmu ekonomi terutama dalam bidang perkoperasian. 1.5 Metode Penelitian Penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan metode penelitian pustaka.

BAB II KAJIAN TEORI


2. 1 Partisipasi anggota dalam koperasi 2.1.1 Pengertian partisipasi anggota dalam koperasi Koperasi merupakan suatu badan organisasi yang melandasi kegiatan yang dilakukan berdasarkan asas kekeluargaan. Berbeda dengan jenis usaha lainnya yang menjadikan pemilik modal terbesar yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan, koperasi menjadikan rapat anggota menjadi pemegang kekuasaan tertinggi didalam koperasi dimana semua anggota koperasi dapat mengemukakan pendapat serta sarannya untuk kemajuan koperasi tanpa memandang seberapa besar investasi yang telah dilakukan. Disini terlihat bahwa badan usaha koperasi lebih menitikberatkan pada pentingnya partisipasi anggota didalam pengambilan keputusan serta partisipasi anggota didalam kemajuan kinerja perkoperasian. Didalam koperasi, partisipasi anggota koperasi memang merupakan hal yang paling penting dalam kemajuan koperasi. Oleh karena itu, memang benar adanya jika partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Menurut Davis dan Newstrom (2004) Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok. Dan mendorong mereka untuk memberikan suatu kontribusi demi tujuan kelompok, dan juga berbagai tanggung jawab dalam pencapaian tujuan. Sedangkan menurut Rauf, Nasution dalam Sri Yuliyati, mengemukakan partisipasi terhadap koperasi adalah manifestasi dari perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam menunjukkan sikap dan mewujudkan peranannya terhadap koperasi guna meningkatkan kesejahteraanya.2

http://clickclockmaul.blogspot.com/ (13-03-2012) 8:13 wib,

Dari pendapat para ahli tentang partisipasi anggota koperasi, dapat kita simpulkan bahwa partisipasi anggota didalam koperasi merupakan

keterlibatan mental dan emosional mereka para anggota koperasi untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan koperasi guna peningkatan

kesejahteraannya. 2.1.2 Pentingnya partisipasi anggota didalam koperasi Pembangunan koperasi sebagai soko guru perekonomian rakyat diarahkan agar koperasi memiliki kemampuan untuk menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan ekonomi yang tangguh didalam masyarakat. Selain itu, koperasi sebagai badan usaha yang mandiri harus bisa memajukan kesejahteraan ekonomi anggota. Partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Secara harfiah, partisipasi berarti meningkatkan peran serta orangorang yang mempunyai visi dan misi yang sama bagi mengembangkan organisasi maupun usaha koperasi. Pendirian koperasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anggota, artinya perusahaan koperasi sejatinya mampu memenuhi kebutuhan anggotanya, demikian pula sebaliknya anggota memanfaatkan layanan perusahaan koperasi, perhatian dan bertanggung jawab terhadap perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi berbagai bentuk simpanan maupun ikut menanggung resiko usaha koperasi, serta secara proaktif ikut serta dalam berbagai bentuk maupun proses pengambilan keputusan usaha koperasi. Partisipasi anggota dilandaskan pada prinsip identitas gandanya (dual identity), yaitu anggota sebagai pemilik, sekaligus sebagai pengguna. Sebagai pemilik, anggota wajib berpartisipasi dalam penyertaan modal, pengawasan dan membuat keputusan; sedangkan sebagai pengguna/pelanggan, anggota koperasi wajib memanfaatkan fasilitas, layanan, barang, maupun jasa yang disediakan oleh koperasi. Derajat ketergantungan antara anggota dengan

perusahaan koperasi atau sebaliknya akan menentukan baik buruknya perkembangan organisasi maupun usaha koperasi.3 Semakin kuat ketergantungan anggota dengan perusahaan koperasi, maka semakin tinggi dan baik perkembangan organisasi dan usaha koperasi, sehingga koperasi merasakan manfaat keberadaan koperasi dan kopreasi semakin sehat berkembang sebagai badan usaha atas dukungan anggota secara penuh. Koperasi memberikan manfaat (cooperative effect) secara ekonomi langsung maupun tidak langsung bagi anggota, dan anggota mendukung, berinteraksi, dan proaktif bagi perkembangan usaha koperasi. Koperasi diharuskan meningkatkan pelayanan kepada anggotaanggotanya, mengingat pelayanan terkait dengan adanya tekanan persaingan dari organisasi perusahaan lain (non koperasi). Koperasi harus layak dan efisien memberikan layanan yang dapat dinikmati secara social ekonomi oleh anggota, disamping juga mampu mengantisipasikan kemungkinan perubahan kebutuhan atau kepentingan dari anggota. Perubahan kebutuhan anggota berhubungan lurus dengan perubahan waktu peradaban, dan perkembangan jaman, sehingga hal ini menentukan pula pola kebutuhan angota dalam konsumsi, produksi, maupun distribusi. Kondisi ini memposisikan koperasi harus mampu memberikan pelayanan prima yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota. Jika perusahaan koperasi memberi pelayanan kepada anggota yang jauh lebih besar, lebih menarik, dan lebih primadibanding dengan dari perusahaan non koperasi, maka koperasi akan mendapat partisipasi penuh dari anggota. Demikian pula sebaliknya, partisipasi anggota yang tinggi dalam

memanfaatkan segala layanan barang, jasa, yang tersedia dikoperasi pada akhirnya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terbaik dan prima oleh perusahaan koperasi.
3

http://eprints.undip.ac.id/16996/1/Analisis_FaktorFaktor_Yang_Mempengaruhi....by_Anisa_Aini_%26_Achma_Hendra_Setiawan.(2).pdf (13-03-2012) annisa aini, 8:53 wib

2.1.3 Bentuk partisipasi anggota didalam koperasi Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosional dari orangorang dalam situasi kelompok yang mendorong orang-orang tersebut memberikan kontribusinya terhadap tujuan kelompoknya itu dan berbagai tanggung jawab atas pencapaian tujuan tersebut. Partisipasi anggota koperasi berarti anggota memiliki keterlibatan mental dan emosional terhadap koperasi, memiliki motivasi berkontribusi kepada koperasi, dan berbagai tanggung jawab atas pencapaian tujuan organisasi maupun usaha koperasi.4 Partisipasi anggota juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai pengguna/pelanggan. Keikutsertaan anggota ini diwujudkan dalam bentuk pencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan keputusan, dalam pengawasan, kehadiran dan keaktifan dalam rapat anggota, pemberian kontirbusi modal keuangan, serta pemanfaatan pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Secara umum, partisipasi anggota koperasi menyangkut partisipasi terhadap sumberdaya, pengambilan keputusan, dan pemanfaatan, atau seringkali dibuat kategori partisipasi kontributif, partisipasi insentif.5 Berdasarkan penjelasan mengenai bentuk-bentuk partisipasi anggota didalam koperasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuk partisipasi anggota koperasi didalam kegiatan perkoperasian dapat dilakukan dengan bernagai cara, yaitu: a. Partispasi dalam rapat anggota (pengambilan keputusan serta langkahlangkah selanjutnya yang akan ditempuh oleh koperasi) b. Partisipasi dalam penanaman modal

4 5

ibid http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2026/Revitalisasi_Kop_Sekund_Nas.pdf (13-032012) 9:10wib, suwandi

c. Partisipasi dalam pengawasan koperasi dengan jalan memberikan saran serta kritik dan melakukan pengawasan atas jalannya kegiatan didalam koperasi 2. 2 Kinerja perkoperasian 2.2.1 Pengertian kinerja koperasi ditinjau dari partisipasi anggota Kinerja atau performasi adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Apabila kinerja individu atau kelompok dalam organisasi baik, maka kemungkinan besar kinerja perusahaan atau organisasi juga akan terlihat baik. Menurut levbinson dalam hening yustika pritariani, unjuk kerja atau kinerja adalah pencapaian atau prestasi seseorang berkenaan dengan tugastugas yang diembankan kepadanya. Sedangan menurut mathis dan jacson, kinerja adalah fungsi dari kemampuan, usaha dan dukungan. Dari pengertian kinerja yang dikemukakan para pakar diatas, dapat kita simpulkan bahwa kinerja merupakan usaha, pencapaian, kemampuan, serta dukungan yang didapat dari individu atau kelompok didalam usahanya agar dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Ditinjau dari pengertian diatas, dapat kita masukkan pula bahwa kinerja koperasi adalah seberapa besar keaktifan anggota koperasi untuk mencapai dan menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan usaha perkoperasian menjadi lebih baik. Jika ditinjau dari berbagai sudut pandang mengenai kinerja koperasi, sesungguhnya dapat dilihat dari berbagai aspek. Seperti aspek keuangan, maksudnya seberapa besar keuntungan yang bisa didapat oleh koperasi bisa dijadikan tolak ukur kinerja koperasi tersebut. akan tetapi, aspek yang paling penting dalam pengukuran kinerja koperasi adalah seberapa besar partisipasi anggota dalam membangun koperasi agar kinerja koperasi menjadi lebih baik. Mengapa demikian? Dilihat dari prinsip koperasi yaitu dari anggota untuk anggota juga sudah terlihat bahwa pentingnya anggota berpartisipasi aktif

dalam kinerja koperasi agar menjadikan keuntungan pula pagi para anggota koperasi. Seperti yang dikemukakan oleh ropke, bahwa tanpa partisipasi anggota, kemungkinan atas rendah dan menurunnya efisiensi dan efektifitas anggota dalam rangka mencapai kinerja koperasi akan lebih besar.6 Didalam partisipasi anggota yang telah dibahas sebelumnya,

dikemukakan bahwa partisipasi merupakan peran serta anggotadalam mengawasi jalannya usaha, permodalan, dan menikmati keuntungan usaha serta keterlibatan anggota dalam mengevaluasi hasil-hasil kegiatan koperasi. Dengan begitu kinerja tidak akan terbentuk tanpa adanya partisipasi anggota koperasi.

http://didik412.wordpress.com/ (13-03-2012) 10:29wib

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Partisipasi anggota dalam KOPMA UNJ Dalam berkoperasi setiap individu (anggota) dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait dalam perkoperasian tersebut. Agar dapat berinteraksi dengan baik dan efektif maka setiap individu (anggota) haruslah memiliki partisipasi di dalam perkoperasian tersebut. Partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Partisipasi juga tidak dapat terlepas dari keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan. Keterlibaan aktif dalam partisipasi, bukan hanya sebagai keterlibatan jasmani saja. Partisipasi dapat di artikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan pada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta bertanggung jawab terhadapa usaha yang bersangkutan.7 Didalam organisasi KOPMA UNJ, partisipasi anggota sangat diperlukan dalam peningkatan kinerja KOPMA UNJ. Menurut salah satu anggota koperasi menyatakan bahwa pada periode 2011 ini KOPMA UNJ memang mengalami peningkatan dalam perekrutan anggota dibandingkan dengan tahun sebelumnya, akan tetapi jika ditanyakan mengenai partisipasi para anggota koperasi yang ada, memang dikatakan kurang, banyak anggota koperasi yang sedikit demi sedikit menurunkan porsinya dalam berkontribusi dan berpartisipasi aktif didalam peningkatan kinerja perkoperasian. Akibatnya KOPMA UNJ mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha-usahanya yang berkaitan dengan peningkatan kinerja dalam KOPMA UNJ. Berikut data partisipasi anggota aktif yang diberikan KOPMA UNJ.

7 Keith davis,human relation at work, 1962 : 15-19

Anggota Aktif KOPMA 2011


12 A 10 n 8 g 6 g 4 o 2 t a 0

J u m l a h

Jumlah anggota

Bulan

Dari sekitar 40 anggota yang mendaftar pada awal kepengurusan KOPMA unj, data yang ada hanya menunjukkan sekitar 10-12 orang yang aktif dalam usaha peningkatan kinerja perkoperasian. Dari data yang ada juga terlihat partisipasi anggota aktif dari data diatas juga terlihat ada peningkatan, akan tetapi banyak sekali penurunan drastis para anggota aktif dalam KOPMA UNJ. Walaupun begitu, jika kita bandingkan dengan jumlah anggota koperasi pada awal kepengurusan berkisar 40 orang, maka kita bisa melihat dari data diatas, tidak pernah ada partisipasi anggota yang menembus setengah dari jumlah anggota koperasi pada awal kepengurusan. Disini terlihat, partisipasi anggota dalam KOPMA UNJ tergolong rendah. 3.2 Kinerja perkoperasian dalam KOPMA UNJ kinerja merupakan usaha, pencapaian, kemampuan, serta dukungan yang didapat dari individu atau kelompok didalam usahanya agar dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Ditinjau dari pengertian diatas, dapat kita masukkan pula bahwa kinerja koperasi adalah seberapa besar keaktifan anggota koperasi untuk mencapai dan menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan usaha perkoperasian menjadi lebih baik.

Jika ditinjau dari berbagai sudut pandang mengenai kinerja koperasi, sesungguhnya dapat dilihat dari berbagai aspek. Seperti aspek keuangan, maksudnya seberapa besar keuntungan yang bisa didapat oleh koperasi bisa dijadikan tolak ukur kinerja koperasi tersebut. akan tetapi, partisipasi anggota koperasi juga dapat merupakaan hal yang tidak bisa dikesampingkan dalam penigkatan kinerja koperasi itu sendiri. Jika dipahami, terdapat hubungan yang antara aspek keuangan, partisipasi anggota, dengan peningkatan kinerja koperasi. Jika partisipasi anggota dalam artian partisipasi yang sesungguhnya menigkat, bisa dipastikan bahwa kinerja koperasi dengan keuntungan atau yang biasa disebut SHU juga dapat meningkat, begitupun sebaliknya. Didalam KOMPMA UNJ, salah satu anggota aktif KOPMA UNJ juga menyatakan bahwa memang ada terdapat penurunan SHU pada kepengurusan tahun 2011 dengan SHU pada kepengurusan tahun 2010, tahun kepengurusan sebelumnnya. Terdapat penurunan SHU yang sangat drastis tahun kepengurusan 2011 dibandingkan dengan SHU tahun kepengurusan sebelummnya, yaitu kepengurusan tahun 2010. Berikut adalah perbandingan data SHU pada kepengurusan tahun 2010 dan kepengurusan tahun 2011.

SHU 2010
KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SHU PER Maret-Desember 2010-2011
Pendapatan Usaha: Toko Cafetaria Rental LPK Foto kopi Toko Buku Total Pendapatn Usaha Biaya -biaya: pengeluaran non divisi

1.761.036,31 5.939.743,09 1.080.700,00 2.817.511,00 3.600.000,00 2.074.787,00 15.112.377,40

11.055.500,00

Total Pengeluaran Organisasi LABA KOTOR Pendapatan dan Biaya di luar Usaha: Bunga Bank Administrasi Bank Pajak Bank Pemasukan Non divisi Pemasukan

11.055.500,00 4.056.877,40

364.147,00 140.000,00 78.672,51 145.474,49 19.600.000,00 19.745.474,49 23.802.351,89 Rp 595.059 Rp 23.207.293,09

19.600.000,00 Jumlah Pendapatan dan Biaya di luar Usaha SHU

ZAKAT 2,5% SHU

SHU 2011
SHU PER APRIL-DESEMBER 2011 Pendapatan Usaha: Toko Gedung G. Cafetaria Rental LPK Toko Buku

Rp 2,613,070.00 Rp 1,721,178.00 Rp (1,598,300.00) Rp 1,262,502.00 Rp 3,070.62 Rp 4,001,520.62

Total Pendapatan Usaha Biaya -biaya: Pengeluaran sekertaris Pengeluaran Bendahara Pengeluaran PSDA PU BP Rapat Pengurus Pengeluaran Kegiatan Biaya Telepon Biaya lain-lain pusat*

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

243,500.00 200,000.00 150,000.00 7,424,600.00 2,767,600.00

Total Pengeluaran Organisasi LABA KOTOR Pendapatan dan Biaya di luar Usaha: Bunga Bank Rp Administrasi Bank Rp Pajak Bank Rp

10,785,700.00 (6,784,179.38)

243,847.00 12,000.00 46,256.00 185,591.00

Dana UK & K (SPP/DPP) Dana POM ATK

8,000,000.00 500,000.00

8,500,000.00 Jumlah Pendapatan dan Biaya di luar Usaha SHU 8,685,591.00 1,901,411.62

Dari data keuangan akhir yang didapat dari KOPMA UNJ diatas, dapat kita lihat bahwa terdapat penurunan yang sangat besar dari SHU pada tahun kepengurusan 2010 dengan SHU yang didapat pada tahun kepengurusan 2011. Pada tahun 2010, KOPMA UNJ memperoleh SHU sebesar Rp 23.207.293,09 sedangkan SHU yang diperoleh pada tahun 2011, diperoleh Rp 1.901.411,69. Disini dapat terlihat terjadi penurunan SHU sebesar Rp 21.305.881,47. 3.3 Pengaruh partisipasi anggota terhadap kinerja KOMPMA UNJ Tingkat dedikasi dan partisipasi anggota akan menentukan gairah semangat kerja dan kedisiplinan. Jika dedikasi dan partisipasi anggota koperasi baik, maka pencapaian kinerja koperasi juga akan semakin baik dan sebaliknya. Partisipasi anggota dilandaskan pada prinsip identitas gandanya (dual identity), yaitu anggota sebagai pemilik, sekaligus sebagai pengguna. Sebagai pemilik, anggota wajib berpartisipasi dalam penyertaan modal, pengawasan dan membuat keputusan. sedangkan sebagai pengguna/pelanggan, anggota koperasi wajib memanfaatkan fasilitas, layanan, barang,maupun jasa yang disediakan oleh koperasi. Partisipasi anggota dalam koperasi dapat dirumuskan sebagai keterlibatan para anggota secara aktif dan menyeluruh dalam pengambilan keputusan, penetapan

kebijakan, arah dan langkah usaha, pengawasan terhadap jalannya usaha koperasi, penyertaan modal usaha dalam pemanfaatan usaha, serta dalam menikmati sisa hasil usaha. Partisipasi anggota juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai pengguna/pelanggan. Keikutsertaan anggota ini diwujudkan dalam bentuk pencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan keputusan, dalam pengawasan,kehadiran dan keaktifan dalam rapat anggota, pemberian kontirbusi modal keuangan, serta pemanfaatan pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Jika kita lihat dari penjabaran diatas mengenai seberapa penting dan berpengaruhnya tingat partisipasi anggota didalam koperasi dengan pencapaian kinerja yang didalamnya terdapat bagaimana mengambil keputusan, memberikan kontribusi keuangan serta pengawasan dalam usaha-usaha koperasi serta pencapaian tujuan dalam perkoperasian tersebut. Dalam Koperasi Mahasiswa atau yang biasa disebut dengan KOPMA UNJ, juga membenarkan bahwa pencapaian kinerja koperasi dalam KOPMA UNJ memang dipengaruhi oleh keikutsertaan anggota secara aktif dalam penyertaan modal, pengambilan keputusan, serta keikutsertaan anggota secara aktif dalam usaha-usaha yang ada didalam KOPMA UNJ itu sendiri. Dari data yang sudah dijabarkan diatas memang dapat dilihat bahwa jumlah anggota dalam KOPMA UNJ mengalami peningkatan pada kepengurusan tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnnya, akan tetapi peningkatan jumlah anggota saja memang tidak cukup dikatakan pemenuhan syarat yang baik dalam pencapaian kinerja KOPMA UNJ, yang terpenting adalah bagaimana anggota yang ada dapat berpartisipasi secara langsung dan benar-benar bersungguh-sungguh menjadikan koperasi sebagai keluarga agar pencapaian kinerja koperasi juga bisa tercapai. KOPMA UNJ juga mengatakan bahwa tingkat SHU pada kepengurusan tahun 2010 lebih banyak dengan anggota yang tidak sebanyak tahun 2011, akan tetapi pada tahun ini, partisipasi anggota KOPMA UNJ sangat diperlihatkan oleh

anggota koperasi yang ada. Kemampuan yang ada didalam diri para anggota pada kepengurusan tahun 2010 ini juga terlihat lebih baik dibandingkan tahun 2011 yang mempunyai tingakt partisipasi anggota yang rendah. Sedangkan pada tahun 2011, dengan jumlah anggota yang meningkat dibandingkan kepengurusan tahun sebelumnya, terlihat mengalami penurunan yang sangat besar dalam pencapaian jumlah SHU pada akhir kepengurusan. Salah satu anggota aktif saat ini mengemukakan bahwa pada kepengurusan koperasi tahun 2011 memang mengalami peningkatan anggota koperasi akan tetapi tidak dibarengi dengan peningkatan kinerja yang dilakukan oleh para anggota koperasi dalam kepengurusan tahun tersebut. disini dapat dikatakan bahwa memang tingkat partisipasi anggota dalam organisasi koperasi menjadi salah satu aspek yang paling besar dari pencapaian kinerja perkoperasian yang ada.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4. 1 Kesimpulan Dalam berkoperasi setiap individu ( anggota ) dapat berparitisipasi terhadap koperasi yang mereka ikuti dalam bentuk jasmani, pikiran, perasaan hinggi mental dalam mencapai tujuan koperasi mereka, dalam hal ini partisipas anggota dalam pemanfaatan fasilitas dan usaha yang di sediakan koperasi sangat mempengaruhi kinerja koperasi tersebut dalam suatu masa periode kepengurusan, di antaranya dalam hasil produksi, hasil penjualan, pembagian SHU dan lainnya. Oleh karena itu, banyaknya anggota didalam KOPMA UNJ tidak menjamin akan tercapainya kinerja koperasi yang diharapkan. Satu aspek yang paling diantara aspek lainnya yang juga tidak boleh dikesampingkan dalam pencapaian kinerja koperasi adalah seberapa besar tingkat partisipasi para anggota koperasi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang dilakukakan koperasi sebagai bentuk usaha pencapaian kinerja koperasi yang diinginkan. Jika tingkat partisipasi tinggi dalam kegiatan yang ada dalam koperasi, maka dampaknya akan meluas kepada peningkatan kinerja serta keuntungan yang didapat koperasi itu sendiri. Karena koperasi akan berjalan dengan baik, jika anggota sebagai pemilik, pengurus, dan pengawas koperasi memberikan partisipasi yang baik dan yang seharusnya diberikan sebagai anggota koperasi. 4. 2 Saran Untuk KOPMA UNJ diharapkan lebih merangkul anggota-anggota yang ada agar lebih bisa berpartisipasi aktif untuk kemajuan kinerja KOPMA UNJ sendiri yang bisa likaukan dengan memberikan pemahaman serta pendekatan yang baik kepada para anggota KOPMA UNJ agar berpartisipasi secara aktif untuk pencapaian tujuan KOPMA UNJ, sehingga dengan begitu akan ada peningkatan yang baik pada KOPMA UNJ dalam kepengurusan tahun yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai