Anda di halaman 1dari 4

PEMIKIRAN KALAM DI KALANGAN ULAMA MODEREN

BAB I PEMBAHASAN

A. Ismail Al-Faruqi 1. Riwayat singkat Ismail Al-Faruqi1) Ismail Raji Al-Faruqi, lahir pada tanggal 1 januari 1921 di Jaffa Palestina. Pendidikannya dimulai dari madrasah, kemudian pendidikan menengahnya di College De Fresses S. Joseph, pada tahun 1941. Kemudian beliau mengambil kuliah filsafat di American University, Beirut. Setelah tamat, beliau bekerja sebagai pegawai negeri sipil pada pemerintahan Inggris selama 4 tahun. Pada tahun 1949, Faruqi hijrah ke AS untuk melanjutkan kuliahnya, beliau mendapat gelar master filsafat dari Universitas Indiana. Dua tahun kemudian gelar filsafat kembali ia raih dari Universitas Havard. Selama 3 tahun, beliau menyelesaikan pascasarjana di Universitas Al-Azhar. Kemudian bergabung dengan Institut of Islamic Studies di Universitas Mc Gill, Canada. Pada tahun 1964, Faruqi kembali ke AS dan menjadi guru besar tamu pada Universitas Chicago dan Assosiate Professor bidang agama pada Universitas Syracuse. Pada tahun 1968 hingga wafatnya beliau menjabat guru besar agama pada Universitas Temple, Karachi.

2. Pemikiran kalam Al-Faruqi a. Tauhid sebagai inti pengalaman agama Inti pengalaman agama, kata Al-Faruqi adalah Tuhan. Kalimat syahadat menempati posisi sentral dalam kehidupan. b. Tauhid sebagai pandangan agama c. Tauhid sebagai intisari islam d. Tauhid sebagai prinsip sejarah e. Tauhid sebagai prinsip pengetahuan f. Tauhid sebagai prinsip metafisika

g. Tauhid sebagai prinsip etika h. Tauhid sebagai prinsip tata social i. Tauhid sebagai prinsip ummah j. Tauhid sebagai prinsip keluarga k. Tauhid sebagai tata politik l. Tauhid sebagai tata ekonomi m. Tauhid sebagai prinsip estetika

B. Hasan Hanafi 1. Riwayat singkat hidup Hasan Hanafi Hanafi dilahirkan pada tanggal 13 februari 1935 di Kairo. Pada tahun 1948 beliau menamatkan pendidikan tingkat dasar dan melanjutkan studinya di Madrasah Tsanawiyah Khalil Agha,Kairo selama 4 tahun. Beliau aktif mengikuti diskusi kelompok, oleh karenanya beliau mengetahui pemikiran yang dikembangkan kelompok dan aktivitas sosialnya.

2. Pemikiran kalam Hasan Hanafi a. Kritik terhadap teologi tradisional Dalam gagasannya, Hanafi menegaskan perlunya mengubah orientasi perangkat konseptual sistem kepercayaan sesuai dengan perubahan konteks-politik yang terjadi. Menurut Hanafi, teologi sesungguhnya bukan ilmu tentang Tuhan, yang secara etimologis berasal dari kata theos dan logos, melainkan ilmu tentang kata(ilm al-kalam)2) b. Rekonstruksi teologi Langkah melakukan rekonstruksi teologi sekurang-kurangnya dilatarbelakangi oleh : 1) 2) Kebutuhan akan adanya sebuah ideologi yang jelas Pentingnya teologi baru bukan semata pada sisi teoritisnya, melainkan juga terletak pada kepentingan praktis. 3) Kepentingan teologi yang bersifat praktis secara nyata diwujudkan dalam realita.

C. H.M. Rasyidi

1. Sekilas tentang H.M. Rasyidi Dalam konteks pertumbuhan kajian akademik Islam di Indonesia, orang akan sulit mengesampingkan kehadiran H.M. Rasyidi, lulusan lembaga pendidikan tinggi islam di Mesir yang melanjutkan ke Paris. Ia adalah intelektual Indonesia yang paling banyak memperoleh penyerapan ramuan-ramuan intelektual.

2. Pemikiran kalam H.M. Rasyidi a. Tentang perbedaan ilmu kalam dan teologi b. Tema-tema ilmu kalam c. Hakikat iman

D. Harun Nasution 1. Riwayat hidup Harun Nasution Harun Nasution lahir pada hari selasa 23 september 1919 di Sumatera. Pendidikan formalnya dimulai di sekolah Belanda HIS, setelah itu ia meneruskan ke MIK (Modern Islamietishe Kweekschool) di Bukittinggi 1934. kemudian melanjutkan ke Universitas Amerika di Mesir. Kemudian melanjutkan ke Mc.Gill, Kanada pada tahun 19623). Pada tahun 1969 beliau menjadi dosen di IAIN Jakarta,IKIP Jakarta dan Universitas Nasional.

2. Pemikiran kalam Harun Nasution a. Peranan akal b. Pembaruan teologi c. Hubungan akal dan wahyu

BAB II

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Abdul Rozak, M.Ag. Drs. Rosihan Anwar,M.Ag, Ilmu Kalam,Pustaka Setia, Bandung,2007.

Abdullah Amin, Falsafah Kalam,Pustaka Pelajar, Yogyakarta,1995. Abdullah, Taufik, (Ed.),Sejarah dan masyarakat, Pustaka Firdaus, Hakarta, 1987. Amal, Taufiq Adnan, dan Syamsu Rizal Panggabean, Tafsir dan konstektual Al-Quran :Sebuah Kerangka Konseptual, Mizan, Bandung,1989.

1 . Disadur dari Lamya Al-Faruqi, Allah, masa depan kaum wanita,terj. Masyhur Abadi,AlFikr.Surabaya,1991.hal.vIII-x 2 . Ridwan,op.cit.,hlm.45 3 . Zaim Uchrowi,Menyeru Pemikiran Rasional Mutazilah,dalam Aqib Suminto (ketua panitia), Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam:70 Tahun Harun Nasuion, Lembaga Studi Agam dan Filsafat, Jakarta,1989,hlm. 3 dan seterusnya

Anda mungkin juga menyukai