Anda di halaman 1dari 17

IV .

HASIL DAN PEMBAHASAN

A . Hasil

Fixed resistor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kode Warna Merah Ungu Orange - Emas Coklat Hijau Orange Emas Coklat Hitam Orange Emas Kuning Ungu Merah Emas Merah Hitam Merah Emas Orange Hitam Coklat Emas Kuning Ungu Coklat Emas Coklat Hitam Merah Emas Pembacaan 27 * 103 + 5% 15 * 103 + 5% 10 * 103 + 5% 47 * 102 + 5% 20 * 10 + 5% 30 * 10 + 5% 47 * 10 + 5% 10 * 102 + 5%
2

Pengukuran 26 K 14 K 97 K 9 K 4 K 2 K 0,3 K 0,4 K 205 K 1 K

Coklat Hitam Kuning Emas 10 * 104 + 5%

Coklat Hitam Kuning Emas 10 * 104 + 5%

Rangkaian pada breadboard Mengukur besar tekanan pada titik AB, BC, dan AC = 0.97 K = 3.11 K = 4,09 K

RAB RBC RAC

Variabel resistor (Potensio)

Posisi Potensio putaran putaran putaran 1 putaran

Tahanan Terukur 5,1 K 10,1 K 15,1 K 21,2 K

Photoresistor (LDR) R saat terkena cahaya R saat tidak terkena cahaya = 1,1 K = 6,9 K

Pengukuran Tegangan DC dan AC Pengukuran tegangan DC (searah) Posisi Potensio putaran putaran putaran 1 putaran Tahanan Terukur 5,2 K 7,2 K 0,1 K 11,3 K

Pengukuran tegangan DC pada rangkaian

VAB VBC VAC

= 2,6 K = 8,5 K = 11,2 K

Mengukur teganganpada LDR dan LED pada saat LDR dikenai cahaya dan saat LDR tidak dikenai cahaya

Tegangan LED Saat dikenai cahaya Saat tidak dikenai cahaya 1,9 K 1,8 K

Tegangan LDR 3,2 K 3,3 K

Pengukuran tegangan AC (bolak balik) Lilitan sekunder CT 6V CT 7,5V CT 12V 6V 7,5V 12V 12V Tegangan terukur 6,1 V 7,9 V 12,8 V 1,4 V 26,1 V

Pengukuran Arus

Besarnya Resistor 1,67 mA

B . Pembahasan

Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm). Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahantambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog. Cara menggunakan multimeter sebagai voltmeter 1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm). 2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yg berkapasitas 3,7V. 3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu: DC Volt (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -) AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya. Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh: 200mV 2V artinya akan akan mengukur mengukur tegangan tegangan yg yg maximal maximal 0,2 2 Volt Volt

artinya

20V 200V

artinya artinya

akan akan

mengukur mengukur

tegangan tegangan

yg

maximal yg

20

Volt 200V

maximal

750V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 750V Gunakan skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat mis terbaca : 3,76 Volt. Menggunakan Multimeter sebagai OhmMeter 1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll 2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter a. 200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm b. 2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm) c. 20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm) d. 200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm) e. 2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm) Bila tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala Jika 20K. hasilnya 1 Lalu (Overload) lakukan maka pengukuran. naikkan skala

Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala. Contoh pembacaan hasil :

Pd skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm Pd skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)

Pd skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 KOhm Menggunakan Multimeter Digital sebagai pengukur arus rangkaian 1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.

Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing masing kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alias 725 mA. Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan msg2 kabel ke masing kutub sekring pd PCB. Lalu ukur hasilnya. resistor adalah terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik melewatinya sesuai dengan hukum Ohm: V = IR Jenis Resistor : a. Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Jenisnya ada 4, yaitu: 1. Resistor gulungan kawat 2. Resistor lapisan karbon 3. Resistor lapisan oksida logam 4. Resistor komposisi karbon b. Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB). c. Resistor yang nilainya bergantung pada suhu atau cahaya: 1. Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.

3. LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil Cara pembacaan fixed resistor

Pembacaan tabelnya adalah, Warna ke 1 menyatakan angka, warna ke2 menyatakan angka, warna ke3 menyatakan banyaknya nol, warna ke 4 menyatakan batas toleransi ukur. Contoh Misalkan kita akan membaca resistor dengan ukuran besar 47000 Ohm atau 47k Ohm, maka urutan warnanya adalah sbb: Kuning Ungu Orange Emas = Toleransi 5 % = = = 4. 7. 000.

Itu berarti nilai resistor tersebut adalah 47000 ohm

Pada rangkaian

Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan alat adalah sebagai berikut RAB RBC RAC = 0.97 K = 3.11 K = 4,09 K hambatan pada LDR pada saat tidak terkena cahaya lebih besar dibandingkan pada saat terkena cahaya. Tegangan maksimal dari LDR pada saat tidak terkena cahaya adalah 1M, dan tegangan minimal LDR saat terkena cahaya adalah 1k. Maka pada saat LDR tidak terkena cahaya, maka tegangan yang masuk ke kaki inverting menjadi besar (sesuai dengan hukum ohm, V = i * R), dan berkebalikan untuk kondisi pada saat LDR terkena cahaya. Catu Daya (Power Supply), adalah komponen yang menyediakan energi listrik untuk sistem. Pada LDR tegangan pada saat tidak terkena cahaya akan lebih besar dibanding saat terkena cahaya sedangkan pada LED sebaliknya pada saat LDR terkena cahaya, justru nilai tegangannya lebih besar. Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

Arus listrik yang mengalir melalui sebuah rangkaian akan meningkat dengan meningkatnya tegangan. Besar arus tersebut dapat dihitung dengan Hukum Ohm, Di mana R = hambatan (), V = tegangan (V), I = arus (A) Berdasarkan hukum tersebut kita juga dapat mengetahui nilai arus dan tegangan, yaitu untuk arus menggunakan rumua I = , dan untuk menghitung nilai teganan adalah sebagai berikut V = IR.

V . KESIMPULAN DAN SARAN

A . Kesimpulan

1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran listrik ada beragam salah satunya adalah multimeter. 2. Berbagai komponen pasif yang ada antara lain resistor, kapasitor, transformator.

B . Saran

Sebaiknya asisten praktikum lebih mengerti apa yang akan di praktikumkann agar praktikan juga tidak kebingungan.

I . PENDAHULUAN

A.LatarBelakang

Kapasitor digunakan untuk menyetel sirkuit radio dan untuk memuluskan jalan arus terrektifikasi yang berasal dari sumber tenaga listrik.Kapasitor dipakai untuk mencegah adanya bunga api pada waktu sebuah rangkaian yang mengandung induktansi tiba-tiba dibuka. Efisiensi tranmisi daya arus bolak-balik sering dapat dinaikan dengan menggunakan kapasitor besar. Kapasitansi C sebuah kapasitor didefinisikan sebagai perbandingan besar muatan Q pada salah satu konduktornya terhadap besar beda potensial Vab anatara kedua konduktor tersebut : C = Q / Vab Maka berdasarkan definisi ini, satuan kapasitansi ialah satu coulomb per volt atau ( 1 C V-1 ). Kapasitansi sebesar 1 coulomb per volt disebut 1 farad.

B. Tujuan

1. Mengetahui jenis alat ukur yang digunakan dalam pengukuran besaran listrik. 2. Mengetahui cara pengukuran besaran listrik (tahanan, tegangan, dan arus ) 3. Menetahui beberapa komponen pasif dan cara pengukuran komponen pasif.

II . DASAR TEORI

Untuk mempelajari elektronika maka dibutuhkan alat-alat ukur elektronika untuk menganalisa besaran-besaran elektronika. Piranti dan alat ukur yang digunakan dalam praktikum-praktikum antara lain multimeter, osciloscope, dan signal generator. Di bawah ini penjelasan mengenai alat-alat yang disebutkan di atas a. Multimeter Multimeter juga disebut Avometer terdiri dari amperemeter, ohmmeter, dan voltmeter, bahkan ada pula yang dilengkapi dengan kemampuan mengukur dc transistor dan nilai kapasitansi. Satu hal yang penting yaitu batas ukur dari multimeter b. Osciloscope Osciloscope adalah alat yang dapat mengukur besaran-besaran elektronika seperti tegangan AC ataupun DC, frekuensi suatu sumber tegangan AC dan beda fasa antara dua sumber tegangan yang berlainan, bahkan kita dapat melihat bentuk isyarat tegangan terhadap waktu. Pola-pola gelombangisyarat yang terlihat pada layer oscilloscope sebenarnya adalah tumbukan-tumbukan electron yang lepas dari sumber electron di dalam tabung dengan layer, yang diatur sedemikian rupa oleh medan-medan yang dihasilkan keeping-keping sejajar horizontal dan vertical. Keping-keping ini menimbulkan medan listrik yang besarnya tergantung pada tegangan inputnya, sehingga bila ada electron yang melewati diantara keduanya akan dibelokkan sesuai dengan besar tegangan inputnya sehingga pada layer akan terlihat pola-pola dari isyarat masukan. pada saat melakukan pengukuran. :

c. Signal Generator Signal generator adalh piranti pembangkit isyarat. Isyarat yang dihasilkan dapat berupa isyarat berbentuk sinusoida ataupun square yang dapat diatur frekuensinya. d. Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang bersifat menahan arus listrik. Resistor dibagi menjadi dua kategori, yaitu: fixed resistor (tetap) dan variable resistor (berubah-ubah). Resistor yang terbuat dari dari karbon terdiri dari kode warna yang menunjukan besarnya nilai dari hambatan itu sendiri. Di bawah ini adalah table warna dan nilai resistor : Warna Nilai Toleransi Hitam 0 Coklat 1 1% Merah 2 2% Jingga 3 Kuning 4 Hijau 5 Biru 6 Ungu 7 Abu-abu 8 Putih 9 Emas - 5% Perak - 10% polos - 20% e. Kapasitor Kapasitor merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam elektronika Karena mempunyai sifat: 1. Dapat menyimpan muatan listrik 2. Dapat menahan arus searah 3. Dapat melewatkan atau meneruskan arus bolak balik Kapasitor banyak penerapannya pada rangkaian listrik. Kapasitor digunakan untuk menyetel sirkuit radio dan untuk memuluskan jalan arus terrektifikasi yang berasal dari sumber tenaga listrik. Kapasitor dipakai untuk mencegah adanya bunga api pada waktu sebuah rangkaian yang mengandung induktansi tiba-tiba dibuka. Efisiensi tranmisi daya arus bolak-balik sering dapat dinaikan dengan menggunakan kapasitor besar.

Kapasitansi C sebuah kapasitor didefinisikan sebagai perbandingan besar muatan Q pada salah satu konduktornya terhadap besar beda potensial Vab anatara kedua konduktor tersebut C = Q / Vab Maka berdasarkan definisi ini, satuan kapasitansi ialah satu coulomb per volt atau ( 1 CV-1 ). Kapasitansi sebesar 1 coulomb per volt disebut 1 farad. :

III . METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Multimeter analogi 2. Multimeter digital 3. Kapasitansi meter 4. Resistor 5. Potensio meter, LDR 6. Papan peraga 7. Catudaya 8. Kabel jumper

B. Cara Kerja

1. Pembacaan kode dan pengukuran tahanan (resistor) A. Fixed resistor (rasio tetap) 1. Perhatikan bentuk resistor yang ada di papan oeraga, dan lakukan pembacaan nilai tahanan yang tertera pada bodi resistor tersebut 2. Ukur besarnya tahanan tersebut menggunakan ohmmeter 3. Dengan resistor yang tersedia dipapan peraga, ukur besarnya tahanan pada titik AB, BC, dan AC 4. Bandingkan hasil pengukuran pada titik BC dan AC dengan hasil perhitungan

B. Variabel Resistor (potensio)

1. Perhatikan bentuk potensio yang ada sipapan peraga, catat kode yang tertera pada bodi resistor tersebut dan ukur tahanan pada titik AC. 2. Lakukan pengukuran nilai tahanan pada posisi , , dan 1 putaran 3. Catat hasil pengukuran dan buatlah grafik dari hasil pengukuran tersebut

C. Photoresistor (LDR) 1. Perhatikan bentuk LDR yang ada di papan peraga 2. Ukur besarnya tahanan saat LDR tersebut terkena cahaya dan saat tidak terkena cahaya

2. Pembacaan kode dan pengukuran kapasitor 1. Rangkaikan kapasitor pada papan breadboard 2. Mengukur besarnya kapasitor pada titik AB, BC, dan AC 3. Pengukuran tegangan DC dan AC

A. Pengukuran tegangan DC (searah) 1. Ambil sebuah catudaya 2. Mengatur potensio yang terdapat pada catudaya dan ukur tegangan yang dihasilkan

B. pengukuran tegangan DC pada rangkaian 1. Rangkaikan rangkaian dibawah ini pada breadboard 2. mengukur tegangan tegangan pada titik AB, BC, dan AC 3. Catat besarnya resistor yang terpasang, bandingkan hasil pengukuran dengan hasil pembahasan 4. mengukur tegangan pada LDR dan LED pada saat dikenai cahaya dan tidak dikenai cahaya

C. Pengukuran tegangan AC ( bolak-balik )

1. memperhatikan peragaan dan keterangan yang diberikan oleh asisten 2. ambil sebuah trafo step down dan ukur tegangan pada bagian lilitan sekundernya

Anda mungkin juga menyukai