Anda di halaman 1dari 8

MODUL 11

Respons Keadaan Tunak Sinusoida (Bagian ke-1)


1. Pendahuluan Dalam modul 2 sampai modul 8 kita mempelajari sejumlah metode yang berguna untuk menganalisis rangkaian-rangkaian penahan. Tak peduli bagaimana pun sukarnya rangkaian penahan tersebut, kita mampu menentukan sebarang respons yang diinginkan dengan menggunakan analisis simpul, analisis mesh, atau analisis loop, superposisi, tranformasi sumber, teorema-teorema Thevenin dan Norton. Seringkali satu metode sudah cukup, tetapi lebih memudahkan bagi kita untuk mengkombinasi beberapa metode untuk mendapatkan respons dengan jalan (cara) yang paling langsung. Kita sekarang ingin memperluas cara ini pada analisis rangkaian dalam keadaan tunak sinusoida, dan kita telah melihat bahwa impedansiimpedansi berkombinasi dengan cara yang sama seperti tahanan-tahanan. 2. Analisis-analisis Simpul, Mesh, dan Loop Mula-mula kita ulangi lagi argumentasi yang membuat kita menerima analisis simpul untuk rangkaian penahan murni. Setelah menentukan simpul referensi dan menentukan variabel-variabel tegangan di antara masing-masing dan N 1 simpul lainnya dengan referensi, kita terapkan hukum arus Kirchhoff kepada masing-masing (N -1) simpul ini. Pemakaian hukum Ohm kepada semua tahanan akan menghasilkan N - 1 persamaan dalam N 1 yang tak diketahui jika tidak ada terdapat sumber tegangan atau sumber-sumber tak bebas; jika sumber-sumber tersebut ada, maka persamaan tambahan dituliskan sesuai dengan definisi jenis sumber yang terlibat. Kita sudah mengetahui bahwa kedua hukum Kirchhoff berlaku untuk fasor; juga, kita mempunyai hukum mirip-Ohm untuk elemen-elemen pasif, V = ZI. Dengan kata-kata lain, hukum-hukum yang merupakan sandaran analisis simpul adalah benar untuk fasor, sehingga kita dapat meneruskan menganalisis rangkaian dengan cara-cara simpul di dalam keadaan mantap sinusoida. Jelaslah bahwa metode analisis mesh dan analisis loop juga berlaku.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

j5 V1 j10 V2

~
A 5 j10 j5 10

~
A
Gambar 1: Rangkaian daerah frekuensi untuk mana ditunjukkan tegangan-tegangan simpul V1 dan V2. Sebagai contoh analisis simpul, tinjaulah rangkaian daerah frekuensi yang diperlihatkan dalam Gambar 1. Setiap elemen pasif dinyatakan oleh impedansinya, walupun analisis tersebut dapat disederhanakan sedikit dengan menggunakan nilainilai admitansi. Dua sumber arus diberikan sebagai fasor, dan ditunjukkan tegangan simpul fasor V1 dan V2. Pada simpul kiri kita terapkan hukum arus Kirchhoff dan I = V/Z,

10

V1 V1 V V2 V1 V2 + + 1 + = 1 + j0 5 j10 j5 j10
Pada simpul kanan,

V2 V1 V2 V1 V2 V2 + + + = ( j 0,5) j5 j10 j 5 10
Dengan mengkombinasikan suku-suku kita peroleh

(0,2 + j 0,2)V1 j 0,1V2 = 1


dan

(1) (2)

j 0,1V1 + (0,1 j 0,1)V2 = j 0,5

Dengan menggunakan determinan memecahkan (1) dan (2), kita dapatkan

1 j 0,1 j 0,5 (0,1 j 0,1) 0,1 j 0,1 0,05 V1 = = (0,2 + j 0,2) j 0,1 0,02 j 0,02 + j 0,02 + 0,02 + 0,01 j 0,1 (0,1 j 0,1) = 0,05 j 0,1 = 1 j2 0,05 (0,2 + j 0,2) j 0,1 0,05 1 j 0,5 V

V2 =

0,1 + j 0,1 + j 0,1 = 2 + j 4 0,05

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

Penyelesaian-penyelesaian daerah waktu didapat dengan menyatakan V1 dan V2 dalam bentuk polar,

V1 = 2,24 63,4
dan beralih ke daerah waktu: v1(t) = 2,24 cos (t 63,4)

V2 = 4,47116,6
v2(t) = 4,47 cos (t + 116,6) V

i1 10 cos 103 t V + ~ 3 500 F 4 mH


+

j2

2 i1

+ ~

I1

I2 j4 4

2 I1

Gambar 2: (a) Rangkaian daerah waktu yang mengandung sebuah sumber tak bebas. (b) Rangkaian daerah frekuensi yang bersangkutan di mana ditunjukkan arus-arus mesh I1 dan I2. Sebagai contoh analisis loop atau analisis mesh, kita tinjau rangkaian yang diberikan dalam Gambar 2a. Dengan memperhatikan sumber kiri bahwa = 103 rad/s, kita gambarkan rangkaian daerah frekuensi Gambar 2b dan menetapkan arusarus mesh I1 dan I2. Sekeliling mesh 1,

3I 1 + j 4(I 1 I 2 ) = 100
atau

(3 + j 4)I 1 j 4I 2 = 10
sedangkan mesh 2 memberikan

j 4(I 2 I 1 ) j 2I 2 + 2I 1 = 0
atau Dengan memecahkan,

(2 j 4)I 1 + j 2I 2 = 0 14 + j8 = 1,2429,7 13

I1 = I2 =

20 + j 30 = 2,7756,3 A 13
A A

atau

i1(t) = 1,24 cos (103t + 29,7) i2(t) = 2,77 cos (10 t + 56,3)
3

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

Contoh Soal

1. Bila iS = 3 cos 500t, transformasikan rangkaian pada Gambar 3 ke dalam


daerah frekuensi dan tentukan amplituda dari arus pada: (a) induktor: (b) kapasitor; (c) resistor.

2ix
Jawab

Gambar 3: Lihat Contoh Soal 1.

iS

12 mH ix

200 F

20

Pertama-tama kita gambarkan kembali Gambar 3 tetapi pada daerah frekuensi, dimana kita cari terlebih dahulu impedansi dari tiap elemen pasif dan besar arus dari sumber bebas atau pun tak bebas dengan mempergunakan konsep fasor.

+ 2Ix V

IL

IC j10

IR 20

Gambar 4: Rangkaian daerah frekuensi Gambar 3. dimana = 500 rad/s.

IS

j6 Ix

i S (t ) = 10 cos(10 4 t + 30) A
Acuan I 1 = I S = 1030 = 5 3 + j 5 A

Z12 mH = jL = j 500 12 10 3 = j6 Z 200 F = 1 1 = jC j 500 200 10 6 1 = = j10 j 0,1

Pada simpul A dari Gambar 4 terdefinisi bahwa

Ix = IC + IR

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

Dengan mempergunakan KCL pada analisis Simpul Tunggal,

I
n =1

=0

2I X I S + I L + I C + I R = 0 2(I C + I R ) I S + I L + I C + I R = 0 2I C 2I R I S + I L + I C + I R = 0 IC IR IS + IL = 0 IC IR IS + IL = 0 V V V 3+ =0 j10 20 j6 j 60

6V j 3V j180 + 10V = 0 (16 j 3) V = j180 j180 V= 16 j 3 = 2,04 + j10,87


maka, arus dari induktor, kapasitor dan resistor dapat langsung didapat;

IL = =

V ZL

2,04 + j10,87 j6 = 1,812 + j 0,34 Amper = 1,84310,62


Amplitudo dari arus induktor adalah 1,843 A.

IC = =

V ZC

2,04 + j10,87 j10 = 1,087 j 0,204 = 1,106 169,38 Amper


Amplitudo dari arus kapasitor adalah 1,106 A

IR = =

V ZR

2,04 + j10,87 20 = 0,102 + j 0,5435 Amper = 0,553100,62


Amplitudo dari arus kapasitor adalah 0,553 A

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

2. Dengan menganggap bahwa kedua sumber pada Gambar 5 beroperasi pada


frekuensi yang sama, carilah: (a) V1; (b) V2; (c) V3.

+
+ ~

V1

+ _ V3

V2

+ ~

j15 10

j5

Gambar 5: Lihat Contoh Soal 2. Jawab Kita gambarkan kembali Gambar 5 dengan memberikan arah arus pada tiap mesh yang diperlihatkan pada Gambar 6.

+
+ ~

V1

+ 10 _ V3

V2

+ ~

j15 I1

j5 I2

20 V

j30 V

Gambar 6: Gambar 5 dengan arah arus pada tiap mesh. Dengan mempergunakan KVL pada mesh I1,

V
n =1

=0

20 + j15I 1 + 10(I 1 I 2 ) = 0 (10 + j15)I 1 10I 2 = 20 (i )


Dengan mempergunakan KVL pada mesh I2,
N

V
n =1

=0

10(I 2 I 1 ) + j 5I 2 j 30 = 0 10I 1 + (10 j 5)I 2 = j 30 (ii )


Untuk memperoleh nilai dari arus I1 dan I2, kita dapat mempergunakan salah satu cara penyelesaikan persamaan N variabel baik itu dengan cara substitusi, eleminasi ataupun dengan cara matrik, disini kita selesaikan dengan cara determinan atau matrik,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

20 10 j 30 10 j 5 200 j100 + j 300 I1 = = 10 + j15 10 175 + j100 100 10 10 j 5 200 + j 200 = 2,24 j 0,32 75 + j100 Amper = 2,263 8,13 =
dan pada I2,

10 + j15 20 10 j 30 450 + j 300 + 200 I2 = = 10 + j15 10 175 + j100 100 10 10 j 5 250 + j 300 = 0,72 + j 3,04 75 + j100 Amper = 3,12476,675 =
maka tegangan V1 adalah

V1 = j15 I 1 = j15 (2,24 j 0,32) = 4,8 + j 33,6 = 33,9481,87 Volt V2 = j 5 I 2 = j 5 (0,72 + j 3,04) = 15,2 j 3,6 Volt = 15,62 13,32 V3 = 10(I 1 I 2 ) = 10(2,24 j 0,32 (0,72 + j 3,04)) = 10(1,52 j 3,36) = 15,2 j 33,6 = 36,88 65,66 Volt

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

Latihan Soal 1. Carilah 3 (t) dalam rangkaian pada Gambar 7 dengan menggunakan analisis simpul.

10 mH 4 20 cos (103t + 60) A 4 + 3

~
4 200 F i3 5

Gambar 7: Lihat Latihan Soal 1 dan 2. 2. Tulis tiga persamaan mesh dan pecahkanlah untuk menentukan i3(t) bagi rangkaian yang terlihat pada Gambar 7, kemudian dengan memakai hukum OHM buktikan kebenaran jawaban anda pada latihan soal 1 dan 2.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

Anda mungkin juga menyukai