BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan pembangunan nasional. Hal ini dapat disadari oleh karena manusia sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin dan profesional. Disamping itu juga mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka mencapai pelaksanaan pembangunan-pembangunan nasional terutama dalam bidang pendidikan. Untuk meningkatkan kompetensi SDM, yang harus lebih awal ditingkatkan kemampuanya adalah tenaga pendidik. Salah satu usaha yang dilakukan dalam peningkatan kemampuan adalah dengan pengembangan konsep pembinaan dan peningkatan mutu guru dengan menerapkan sistem standarisasi guru di tiap jenis dan jenjang satuan pendidikan. Pengembangan standar kompentesi diikuti dengan perangkat uji (skill audit) kompetensi dimaksud, beserta profilnya komponen pembinaannya. Tujuan dikembangkanya Standar Kompetensi Guru adalah untuk menetapkan satuan ukuran kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai seorang guru agar profesional dalam merencanakan, melaksanakan dan mengelola proses pembelajaran di sekolah. Penguasaan kompetensi guru harus mengacu kepada penguasaan substandi keilmuan dan keterampilan yang akan diajarkan kepada siswa SMK, artinya guru harus menguasai substansi materi kurikulum yang rancangannya mulai dari kelas I sampai dengan kelas III. Dalam rancangan kurikulum materi produktif mengacu kepada keterampilan yang dibutuhkan industri yang umumnya sudah dirancang dan di adop dari Standar Kompetensi Nasional Indonesia (SKNI) serta materi keilmuan pendukung lainnya yang diperlukan sebagai konsep adaptif. Materi ini seyogyanya sudah diberikan di LPTK sebagai institusi penghasil tenaga pendidik namun kenyataan khususnya materi menajam kepada kompetensi keterampilan masih kurang mendukung tuntutan keterampilan yang selalu berkembang di industri sehingga guru selalu memerlukan pemutkahiran keterampilan. Upaya peningkatan mutu pendidikan melalui diklat telah banyak dilakukan. Namun demikian, dalam penyelenggaraannya diakui masih terjadi variasi yang cukup tajam, sehingga efektivitas dan
PPPPTK BMTI
efisiensinya belum dapat dicapai secara maksimal. Variasi tersebut belum jelas setiap diklat yang diikuti guru: 1. Diklat tidak didasarkan kepada hasil Training Need Analysis (TNA) 2. Diklat belum dirancang dalam bentuk jenjang/leveling yang berkesinambungan 3. Muatan materi dan setiap diklat masih dirancang secara acak dan sporadis mengacu kepada kebutuhan industri (dari hasil) Analis Standar Industri, SKNI dan standar-standar lainnya 4. Materi diklat belum disusun dan konsep materi kompetensi yang disusun dalam kompetensikompetensi yang spesifik dan disusun secara sistematis 5. Materi diklat pada satuan jenjang atau pada substansi kompetensi belum disusun berdasarkan analisis saling ketergantungan Dari uraian tersebut, maka adanya perancangan dan pola diklat yang lebih tersistem mutlak diperlukan sebagai pedoman perancangan diklat yang lebih utuh, komprehensif, dan berkesinambungan.
B. Landasan Hukum 1. Landasasan Filosofis Prinsip belajar sepanjang hayat sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat pembelajar, termasuk pendidik dan tenaga kependidikan. Belajar sepanjang hayat menjadi penting sebagai landasan untuk seseorang agar mampu untuk terus berkembang secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas diri dalam realita hidup yang terus berubah. Belajar sepanjang hayat bukan sekadar kesempatan atau kemewahan, tetapi kebutuhan. Belajar sepanjang hayat juga bukan hanya pendidikan orang dewasa, tetapi merupakan mindset (pola pikir) dan kebiasaan masyarakat yang harus menjadi cara hidup masyarakat. Belajar sepanjang hayat membawa dimensi baru dalam proses pendidikan dan pembelajaran dengan mengintegrasikan berbagai teori baru, inovasi sistem, praktek yang unik, dan teknik asesmen yang baru dalam dunia pendidikan. Dalam kerangka belajar sepanjang hayat, beragam strategi belajar dimunculkan seperti: self-directed learning, learning on demand, informal learning (termasuk home schooling), collaborative learning, dan organizational learning.
PPPPTK BMTI
Belajar sepanjang hayat dapat ditingkatkan menjadi pola pikir dan pola hidup masyarakat yang selaras dengan perkembangan zaman. Untuk itu, diperlukan ruang gerak yang baru untuk pemikiran intelektual, bentuk organisasi, dan struktur penghargaan dalam bidang pendidikan yang memungkinkan setiap orang, kelompok, organisasi untuk secara pribadi mengeksplorasi dan memperoleh beragam pengalaman baru dalam belajar melalui optimalisasi kreativitas dan imaginasinya (Fischer, 1999). 2. Landasan Historis Prestasi PPPPTK BMTI tidak terlepas dari sejarah panjang mulai beridirinya hingga sekarang. Pada tahun 1970-1971 didirikan delapan STM Pembangunan dan lima Balai Latihan Pendidikan Teknik (Technical Training Centre) dalam rangka menyediakan tenaga teknik untuk mendukung pelaksanaan repelita. Pembangunan ini memperolah bantuan pinjaman dari World Bank dan tenaga ahli dari UNESCO dan Pemerintah Inggris. Tahun 1972-1973 diadakan proyek Peningkatan Mutu Pengajaran Teknik (PMPT) yang berpusat di STM Instruktor (eks SGPT) di jalan Dr. Rum Noo.9 Bandung dengan sasaran utama mendukung peningkatan mutu gutu teknik pada proyek STM Pembangunan dan BLPT. Sejalan dengan bertambahnya BLPT menjadi 9 buah dan rehabilitasi 27 STM, dirasakan perlu adanya proyek-proyek peningkatan guru teknik. Melalui bantuan tenaga ahli dari Australia, mulai tahun 1972-1975 dibentuklah Technical Teacher Upgrading Centre (TTUC) di Jl. Dr. Rum No.9 Bandung yang mulai melembaga dengan status keproyekan pada tahun 1975-1976. Pada tahun 1978 dengan SK No. 0205/0/1978 kelembagaan TTUC diubah sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang disebut Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Teknologi Bandung bersama dengan lima PPPG lingkup kejuruan lainnya, dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Keputusan ini merupakan pengakuan para pemangku kepentingan terhadap peranan TTUC dalam mengembangkan kemampuan Guru STM. Pengakuan terhadap fungsi dan peranan pendidikan kejuruan dan teknologi sebagai bagian integral REPELITA mulai diperoleh pada tahun 1980 ketika pendidikan kejuruan dirumuskan secara konseptual. Mulai tahun 1982 PPPG Teknologi Bandung mulai melaksanakan Program Diploma III Guru Kejuruan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi dan
PPPPTK BMTI
profesionalisme guru STM. Program ini dirancang dengan system berlapis dan dikelola secara profesional. Pada tahun 1990 dengan SK Mendikbud No. 0529/0/1990 tanggal 14 April 1990 dilakukan perampingan organisasi dan sekaligus pengakuan terhadap fungsi dan peranan PPPG Teknologi Bandung sebagai Pusat Pengembangan Pendidikan Teknik (Technical Eduation Development Centre/TEDC). Dengan dikeluarkannya Permendiknas No.8 Tahun 2007, PPPG Teknologi Bandung mengalami reorgnisasi menjadi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI) Bandung di bawah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang merupakan pemekaran dari Ditjen Dikdasmen. Melalui reorganisasi ini peranan TEDC tetap dilakukan, bahkan semakin meningkatkan posisi PPPPTK BMTI, karena kegiatan pengembangan pendidikan teknik dilakukan dalam kerangka pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan.
3. LandasanYuridis
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan kepada Pemerintah Negara Indonesia bahwa untuk mencerdaskan kehidupan
bangsadiperlukan satu sistem pendidikan nasional yang mencerahkan dan dapat mengembangkan potensi manusia Indonesia. Pendidikan dalam kehidupan berbangsa demikian pentingnya, sehingga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, selanjutnya diatur dengan undang-undang.
PPPPTK BMTI
b. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan Nasional Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kiranya undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga perlu diperbaharui atau disempurnakan agar sesuai dengan amanat amndemen tersebut, maka lahirlah Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan Nasional yang mengatur sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Pembaharuan sistem pendidikan memerlukan strategi yang tepat dan bervariasi, salah satunya adalahpeningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan. Dengan meningkatnya profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan, yang merupakan ujung tombak pendidikan karena bersentuhan langsung dengan siswa di sekolah, maka tujuan pendidikan nasional dapat terwujud secara efektif. c. Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, guru dan dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis. Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional. Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu. Pengakuan kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional merupakan bagian dari pembaharuan sistem pendidikan nasional yang pelaksanaannya memperhatikan berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan, kepegawaian,
PPPPTK BMTI
Berdasarkan amanat perundangan-undangan yang telah dijabarkan diatas terlihat bahwa guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional khususnya dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu guru dan dosen secara terencana, terarah, dan berkesinambungan, sehingga kemudian dapat diakui sebagai profesi yang bermartabat. Agar pengakuan terhadap guru dan dosen sebagai profesi dapat diakui maka dibuatlah undang-undang khusus untuk guru dan dosen dan sudah disahkan sebagai Undan-undang Negara Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Pasal-pasal penting yang perlu diperhatikan dalam undang-undang ini yang terkait langsung dengan guru sebagai pendidik antara lain: 1) pasal 1 ayat (1) : Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah; 2) pasal 1 ayat (10) : Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; 3) pasal 10 ayat (1) : kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
d. PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Beberapa pasal pada Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen membutuhkan penjelasan lebih rinci yang diatur lebih lanjut dalam peratuaran pemerintah dan salah satunya adalah peraturan pemerintah tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.
Pasal-pasal penting yang perlu diperhatikan dalam peraturan pemerintah ini yang terkait langsung dengan guru sebagai pendidik adalah sebagai berikut:
1) pasal 1 ayat (7) : Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. 2) pasal 2 ayat (1)d : Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi : standar pendidik dan tenaga kependidikan;
PPPPTK BMTI
3) pasal 28 ayat (3) : kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: a) Kompetensi pedagogik; b) Kompetensi kepribadian; c) Kompetensi profesional; dan d) Kompetensi sosial. 4) pasal 28 ayat (5) : kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan (4) dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Dalam rangka pelaksanaan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka sudah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
4. Kebijakan Pengembangan Profesional Guru Berkelanjutan (CPD) Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) atau Continuing Professional Development (CPD) adalah semua program dan kebijakan untuk mendukung pengembangan kemampuan tenaga pendidik dan kependidkan , kemudian dilakukan proses pengakuan dan penghargaan untuk menduduki / memperoleh jabatan jenjang guru, sertifikasi guru dalam jabatan , sertifikasi guru dalam jabatan profesional sebagi asesor, master asesor, atau menduduki jabatan managerial ( sebagai kepala sekolah, wakasek dan jabatan lainya di sekolah),serta pengawas setelah melalui proses uji kompetensi dan sertifikasi ,audit atau proses lainya yang dilakukan menurut prosedur dan ketentuan yang berlaku. CPD terdiri dari aktivitas reflektif yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan seseorang. CPD menunjang kebutuhan seseorang dan memperbaiki praktek-praktek profesionalnya. CPD memberikan kerangka kerja berdasarkan prinsip pembelajaran orang dewasa, implementasi dan koordinasi semua peluang pengembangan profesional dan akan menjadi programi yang terkoordinasi secara nasional Pengembangan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan akan dikembangkan dan tersedia bagi semua personil pendidikan di seluruh negeri ini dengan cara bekerja sama dengan lembaga penyedia pelatihan yang relevan di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten.
PPPPTK BMTI
a. Ruang Lingkup CPD Dalam aspek substansi, CPD mencakup seluruh kompetensi yang harus dimiliki oleh guru: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Di samping itu, CPD juga harus mencakup kompetensi tambahan, seperti manajerial, supervisi, dan kewirausahaan. Dalam aspek kepangkatan guru, CPD mencakup seluruh jenjang kepangkatan guru dari guru pertama, guru muda, guru madya sampai guru utama. CPD juga mencakup ranah guru umum, kejuruan baik guru di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional maupun Departemen Agama.
1) Guru yang telah lulus S1/DIV dan sertifikat guru akan masuk kedalam tahapan induction(induction periode), yaitu dimana guru diberi pembinaan dan bimbingan oleh guru senior/kepala sekolah/pengawas selama 1 tahun (sebagai CPNS). Kemudian
mereka harus melalui skill audit, jika lulus maka mereka dapat naik ke tingkat jabatan berikutnya tersebut. 2) Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Pada tingkat jabatan Pertama, diasumsikan bahwa guru telah memiliki kompetensi dasar dalam melaksanakan proses belajar dan pembelajaran (ditunjukkan dengan kotak pada jabatan fungsional pertama). yaitu Pertama; jika tidak lulus, mereka harus mengulang di tahapan
PPPPTK BMTI
3) Kompetensi yang harus dimiliki antara guru pada tingkat jabatan pertama dengan muda/muda dengan madya/madya dengan utama adalah berbeda, oleh karena itu perlu adanya CPD untuk meningkatkan kompetensi guru, hal tersebut digambarkan dalam diagram sebagai segitiga di kanan dan kiri dari jabatan fungsional dimaksud. Sehingga tergambar dengan jelas bahwa kompetensi pada setiap tingkat jabatan fungsional guru adalah berjenjang. 4) Kepala sekolah dan pengawas merupakan guru yang mendapat tugas tambahan dan kompetensi tertentu (Kepala sekolah : ditambah dengan kompetensi manajerial dan wirausaha; Pengawas : ditambah dengan kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan dan penelitian dan pengembangan). Tambahan kompetensi tersebut akan diberikan pada tingkat jabatan madya yang digambarkan dalam diagram adalah segitiga warna kuning di kanan kiri tingkat jabatan dimaksud. 5) Agar pengembangan kompetensi guru tersebut dapat terstandar, maka perlu adanya skill audit yang dilaksanakan pada setiap tingkat jabatan fungsional guru dari pertama sampai dengan utama (ditunjukkan dengan garis tebal diatas setiap jabatan fungsional). Setelah guru lulus skill audit maka mereka dapat naik ke tingkat jabatan yang berikutnya.
c. Pelaksanaan CPD CPD dilaksanakan dengan berbagai model dan pendekatan secara berkesinambungan, bertahap dan berjenjang, namun merupakan kesatuan yang utuh untuk meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan kompetensi guru, pengembangan wawasan dan pengembangan diri. CPD dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat), partisipasi dalam forum ilmiah, workshop (lokakarya), magang, produksi karya seni dan teknologi, studi banding, kerja mandiri, dan lain-lain.
C. Tujuan Secara umum sistem dan model per satuan kompetensi kejuruan ini disusun dalam rangka mewujudukan sistem pembinaan profesionalisme yang memberikan kemudahan dalam pembinaan, pengelolaan, pengadministrasi, penugasan dan adanya kejelasan tentang karir guru yang kondisif,
PPPPTK BMTI
serta memudahkan sekolah dalam mengatur pengaturan tugas guru sehingga dapat meningkatkan pelayanan pendidikan yang lebih profesional. Sedangkan tujuan secara khusus adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan Iptek 2. Memperoleh pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional
D. Manfaat Dengan tercapainya tujuan serta hasil yang telah ditetapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan: a. memiliki prospek dalam pengembangan karir secara lebih terencana dan terarah b. memiliki kesiapan dalam mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan c. dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang jelas tentang pengembangan profesionalisme d. memiliki wadah yang jelas sebagai tempat dalam pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan 2. Bagi Sekolah : a. memudahkan sekolah dalam pengelolaan, pengadministrasian dan penugasan pendidik dan tenaga kependidikan b. memberikan arah pembinaan individu pendidik dan tenaga kependidikan untuk setiap jabatan fungsional c. memudahkan pemetaan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan d. terbinanya kompetensi guru secara berencana dan berkelanjutan
PPPPTK BMTI
10
3. Bagi Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota : a. menjamin tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional dengan mutu terbaik sesuai dengan jabatan fungsional pendidik dan tenaga kependidikan. b. tersedianya pola pembinaan berjenjang bagi pendidik dan tenaga kependidikan pada setiap jenjang jabatan fungsionalnya. c. tersedianya mekanisme audit dalam rangka peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. 4. Bagi Direktorat Profesi Pendidik, Ditjen PMPTK, Depdiknas: a. memberikan kemudahan untuk memfasilitasi, mengelola dan mengadministrasikan program pembinaan, peningkatan, dan pengembangan profesionalisme guru. b. menyediakan landasan dalam rangka pemberian penghargaan dan pelindungan profesionalisme guru
PPPPTK BMTI
11
A. Standar Kompetensi Dalam pengembangan dan penetapan standar kompetensi guru mengacu kepada : satuan dan jenjang pendidikan, jenjang jabatan standar kompetensi guru, 4 pilar kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial, serta kepada bidang keahlain /kelompok program keahlian / kelompok mata pelajaran . Rumusan standar kompetensi pendidik secara umum sudah disusun oleh BSNP, sedangkan untuk program kejuruanya bisa mengadopsi dan mengadaptasi dari Standar Kompetensi Nasional Indonesia ( SKNI ) dan kebutuhan lapangan. Pengembangan standar kompetensi pendidik yang bermutu mengacu hal hal sebagai berikut : 1. Standar kompetensi dikembangkan meliputi seperangkat kemampuan yang dipersaratkan dalam melaksanakan tugas mengajar yang harus dikuasai oleh guru pada jenis dan pendidikan . perangkat kemampuan dimakksud terdiri atas kemampuan aktualisasI , penguasaan dan
kemampuan akses ; sedangkan peningkatan kompetensi dititik beratkan aspek tuntutan kurikulum, kebutuhan peningkatan mutu pendidikan, dan struktur ilmu pengetahuan yang berkembang. 2. Pengembangan standar kompetensi guru didasarkan atas asumsi yang diangkat dari fakta empirik , perimbangan para ahli dan pilihan nilai masarakat yang searah dengan kemajuan jaman yang berkembang.mempertimbangkan dunia kerja. 3. Pengembangan standar kompetensi dilakukan secara sistemik ,mulai dari kondisi Individu dan masyarakat masa depan yang diharapkan,yang dirumuskan dalam bentuk pilihan nilai. 4. Substansi yang dikembangkan diarahkan pada terbentuknya nilai pada suatu koridor acuan kemampuan yang bersipat nasional juga mempertimbangkan tuntutan yang mengglobal sesuai dengan bidang kemampuanya masing masing. 5. Tingkat standarisasi kompetesi guru terdiri atas: standar kompetensi umum (generic) ,dan standar kompetesi spesilisasis (specialist competencies). 6. Standar kompetensi guru mengacu kepada 4 (empat) pilar yaitu:
PPPPTK BMTI
12
a. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi: 1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan 2) pemahaman terhadap peserta didik 3) pengembangan kurikulum/silabus 4) perancangan pembelajaran 5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 6) pemanfaatan teknologi pembelajaran 7) evaluasi hasil belajar 8) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (RPP Guru, 2007). b. Kompetensi Sosial Kompetensi Sossial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk : 1) Berkomunikasi, lisan, tulisan, dan atau isyarat secara santun 2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional 3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik 4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku 5) Menerapkan prinsip-prinsip persudaraan sejati dan semangat kebersamaan c. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang : (1) beriman dan bertaqwa, (2) berahglak mulia, (3) arif dan bijaksana, (4) demokratis, (5) mantap, (6) berwibawa, (7) stabil, (8) dewasa, (9) jujur, (10) sportif, (11) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (12) secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri, (13) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
PPPPTK BMTI
13
d. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan
bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan : 1) Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu 2) Konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu. Dalam pengembangan kompetensi guru sangat bervariasi, di SMK mengembangkan guru Program Keahlian yang jumlahnya kurang lebih 130 program keahlian. Kondisi tersebut tidak efisien dalam menyediakan jumlah guru khususnya di SMK, sistem pengembangan kompetensi terlalu spesipik . Untuk meningkatkan efisiensi pengadaan dan pengembangan komptensi guru. Pengembangan kompetensinya seyogianya dikembangkan berdasarkan sistem cluster/ bidang keahlian/kelompok program keahlian atau kelompok mata pelajaran. B. Dasar Kompetensi Kejuruan 1. Kompetensi guru yang sifatnya umum harus dikuasai oleh semua guru pada
semua satuan pendidikan dan jenjang pendidikan antara lain penguasaan dasar-dasar kependidikan/pedagogi, kompetensi sosial dan kepribadian. 2. Kompetensi guru yang harus dikuasai berdasarkan pengelompokan program keahlian yang merupakan kompetensi yang mendasari program keahlian dan kompetensi dasar kelompok mata pelajaran.
PPPPTK BMTI
14
DAFTAR KOMPETENSI KEJURUAN PROGRAM STUDI KEAHLIAN (PSK) TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA No 1. Standar Kompetensi
Merakit komputer PC
Keterangan
2.
3.
4.
5.
6.
Instalasi dan mengoperasikan perangkat keras dan piranti lunak untuk peripheral komputer
PPPPTK BMTI
15
No 7.
Standar Kompetensi
Merawat komputer dan peripheral 7.1 7.2 7.3 7.4
Keterangan
8. 9.
Instalasi dan mengoperasikan komputer/PC yang tersambung ke jaringan komputer Melakukan konfigurasi dan mengoperasikan Internet
10.
11.
12.
13.
14.
15.
PPPPTK BMTI
16
No
Standar Kompetensi
Keterangan
C. Kompetensi Keahlian Kompetensi guru kejuruan merupakan kompetensi yang harus dikuasai oleh guru program keahlian, perumusan standar kompetensinya mengacu kepada standar yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan standar kompetensi Nasional Indonesia (SKNI) yang yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang diadopsi dan diadaptasi oleh kurikulum Sekolah Kejuruan di Indonesia berdasarkan spektrum. atau standar kompetensi industri / tuntutan lapangan.
NO
STANDAR KOMPETENSI
SUB STANDAR KOMPETENSI 1.1 Mengidentifikasi sistem operasi 1.2 Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis GUI dan CUI 1.3 Menerapkan instalasi sistem operasi jaringan GUI dan CUI 1.4 Menerapkan konfigurasi jaringan dengan desktop 1.5 Menerapkan konfigurasi jaringan dengan teks 1.6 Menerapkan perintah dasar sistem operasi 1.7 Menerapkan permission dan kepemilikan file dan direktori. 1.8 Menerapkan software tools jaringan 2.1 Menjelaskan langkah instalasi software
KETERANGAN
2.
Melakukan instalasi
PPPPTK BMTI
17
NO
SUB STANDAR KOMPETENSI 2.2 Melaksanakan instalasi software sesuai instalasi manual 2.3 Melakukan pengujian software aplikasi jaringan 3.1 Mengidentifikasi jenis komunikasi dengan perangkat komputer 3.2 Menjelaskan fungsi layer model OSI 3.3 Menjelaskan hubungan dan klasifikasi jaringan 4.1 Memahami aplikasi TCP/IP 4.2 Mengidentifikasi protokol dalam konsep TCP/IP 4.3 Menerapkan TCP/IP dalam pembagian jaringan 5.1 Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan 5.2 Memasang kabel sesuai disain jaringan 5.3 Memasang konektor pada kabel jaringan 5.4 Menguji koneksi kabel 6.1 Identifikasi perangkat jaringan Komputer 6.2 Memeriksa perangkat jaringan komputer 6.3 Menyiapkan perangkat jaringan komputer 7.1 Menyiapkan peralatan instalasi jaringan komputer. 7.2 Membuat desain jaringan 7.3 Melakukan diagnosis perangkat jaringan 7.4 Menyelesaikan desain jaringan 8.1 Mengidentifikasi Workstation 8.2 Mengumpulkan informasi internetworking 8.3 Memasang ip-address sesuai dengan segmen jaringan 8.4 Memasang ip-address DNS dan Gateway 8.5 Menguji koneksi TCP/IP 9.1 Mengidentifikasi Workstation 9.2 Menginstal protokol TCP/IP 9.3 Memasang ip-address untuk gateway
KETERANGAN
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menginstalasi dan mengkonfigurasi TCP/IP statis pada workstation yang terhubung pada jaringan
9.
PPPPTK BMTI
18
NO
STANDAR KOMPETENSI
SUB STANDAR KOMPETENSI 9.4 Menguji koneksi TCP/IP 10.1 Mengidentifikasi masalah melalui gejala yang muncul 10.2 Menganalisa gejala kerusakan 10.3 Melokalisasi daerah kerusakan 10.4 Mengisolasi permasalahan 11.1 Menjelaskan langkah persiapan untuk setting ulang koneksi jaringan 11.2 Melakukan perbaikan koneksi jaringan 11.3 Melakukan setting ulang koneksi jaringan 11.4 Memeriksa hasil perbaikan koneksi jaringan 12.1 Memahami konsep wireless 12.2 Menerapkan topologi WLAN 12.3 Melakukan install WLAN 12.4 Menerapkan koneksi WLAN 12.5 Menerapkan apliasi jaringan WLAN 13.1 Memilih sistem operasi yang mendukung 13.2 Memilih aplikasi remote desktop 13.3 Memilih aplikasi remote login 13.4 Memilih aplikasi untuk berbagi berkas 14.1 Menginstalasi software FTP server 14.2 Melakukan konfigurasi ftp server 14.3 Membuat dokumentasi 14.4 Menguji FTP server 15.1 Menginstall software DHCP server 15.2 Melakukan konfigurasi DHCP server 15.3 Menjalankan daemon DHCP server 15.4 Menguji DHCP-Server dari client 16.1 Menginstalasi software 16.2 Melakukan konfigurasi DNS-Server 16.3 Menguji domain hasil konfigurasi 17.1 Menginstalasi software web-server 17.2 Melakukan konfigurasi web-server 17.3 Menguji web-server 17.4 Menginstalasi software web-server 18.1 Melakukan instalasi SMTP-server 18.2 Melakukan konfigurasi SMTP-server
KETERANGAN
13. Melakukan instalasi remote dan berbagi berkas antara server dan client 14. Menginstalasi dan mengkonfigurasi FTP server 15. Menginstalasi dan mengkonfigurasi DHCP server
16. Menginstalasi dan mengkonfigurasi DNS server 17. Menginstalasi dan mengkonfigurasi web server 18. Menginstalasi dan mengkonfigurasi mail
PPPPTK BMTI
19
NO
STANDAR KOMPETENSI server 18.3 18.4 18.5 18.6 18.7 18.8 18.9 19.1 19.2 19.3 20.1 20.2 20.3 20.4 20.5
SUB STANDAR KOMPETENSI Menguji SMTP-server Melakukan instalasi MTA-server Melakukan konfigurasi MTA-server Menguji MTA-server Melakukan Instalasi Webmail server Melakukan Konfigurasi Webmailserver Menguji Webmail-server Melakukan instalasi proxy-server Melakukan konfigurasi proxy server Melakukan pengujian pada proxy server Menentukan desain VLAN Melakukan pengkabelan sesuai dengan segmen jaringan Broadcast domain, collision domain Mengidentifikasi konsep switching layer Menerapkan routing VLAN dan konfigurasi Melakukan Instalasi NTP-server Melakukan konfigurasi NTP-server Melakukan pengujian pada NTP Client dan Server Mengidentifikasi model penerapan database untuk pengguna Menentukan perangkat lunak untuk database Melakukan instalasi database Menerapkan authentikasi pengguna Melakukan instalasi perangkat lunak monitoring jaringan Melakukan konfigurasi server monitoring Menguji monitoring jaringan Menjelaskan persyaratan WAN Mengidentifikasi spesifikasi WAN Membuat desain awal jaringan WAN Mengevaluasi lalu lintas jaringan Menyelesaikan disain jaringan Mengenalkan routing dan packet forwarding Menjelaskan tentang routing statis
KETERANGAN
19. Menginstalasi dan mengkonfigurasi Proxy Server 20. Membangun jaringan VLAN
21.1 21.2 21.3 22.1 22.2 22.3 22.4 23.1 23.2 23.3 24.1 24.2 24.3 24.4 24.5 25.1 25.2
PPPPTK BMTI
20
NO
STANDAR KOMPETENSI
SUB STANDAR KOMPETENSI dan routing dinamis 25.3 Menerapkan routing segmen jaringan 26.1 Menigentifikasi jaringan luar 26.2 Menentukan segmen jaringan LAN 26.3 Menentukan perangkat lunak dan sistem operasi 26.4 Melakukan instalasi perangkat lunak 26.5 Menerapkan netfilter untuk segmen jaringan luar 27.1 Menejelaskan network private dalam Wide Area Network (WAN) 27.2 Mengidentifikasi Layanan Teleworker/VPN 27.3 Menerapkan Layanan Teleworker/VPN 27.4 Menerapkan PPP 27.5 Menerapkan koneksi ADSL 27.6 Menerapkan koneksi ISDN 27.7 Menjelaskan frame relay 28.1 Membangun koneksi Jaringan WAN dengan akses privat 28.2 Membuat desain sistem keamanan jaringan 28.3 Membuat aturan filtering dan authentikasi 29.1 Mengidentifikasi jangkauan dan pengguna jaringan wireless 29.2 Menentukan protokol jaringan wireless 29.3 Menghitung pembiayaan mitra pelanggan 30.1 Mengidentifikasi antena wireless 30.2 Menentukan topologi wireless 30.3 Menerapkan konfigurasi untuk pembagian jaringan Menerapkan uji coba point to point 31.1 Mengidentifikasi keamanan pisik 31.2 Membangun portal kemanan dari ancaman luar 31.3 Menentukan dan pembagian bandwidth 31.4 Mengidentifikasi Secure Sockets Layer(SSL) dan Public Key
KETERANGAN
PPPPTK BMTI
21
NO
STANDAR KOMPETENSI
KETERANGAN
Infrastructure (PKI) 32. Mendiagnosis dan 32.1 Mengidentifikasi masalah melalui tindakan pada gejala yang muncul permasalahan perangkat 32.2 Memilah masalah berdasarkan yang tersambung kelompoknya jaringan 32.3 Melokalisasi daerah kerusakan 32.4 Melakukan perbaikan
C.2. DAFTAR KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA No 1. Standar Kompetensi Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk multimedia Sub Standar Kompetensi Keterangan
2.
3.
4.
5.
1.1 Menjelaskan kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) 1.2 Membuat sketsa 1.3 Menggambar perspektif 1.4 Menggambar obyek 1.5 Menggambar ilustrasi Membuat, memanipulasi dan 2.1 Bekerja dengan gambar digital menggabung gambar 2D 2.2 Menggunakan software grafik multimedia 2D 2.3 Membuat desain grafik multimedia 2D 2.4 Menyajikan rangkaian video digital Memahami etimologi 3.1 Mendeskripsikan tentang multimedia multimedia 3.2 Menjelaskan multimedia content production 3.3 Menjelaskan multimedia communication Memahami alir proses produksi 4.1 Menjelaskan proses pre production produk multimedia multimedia 4.2 Menjelaskan proses production multimedia 4.3 Menjelaskan proses post production multimedia Membuat story board aplikasi 5.1 Mengidentifikasi kebutuhan multimedia 5.2 Merencanakan alur isi story board 5.3 Mendeskripsikan proses pelaksanaan dalam story board Mengoperasikan Clapperboard 6.1 Mempersiapkan pengambilan gambar sehari-hari
PPPPTK BMTI
22
No
Standar Kompetensi
Keterangan
7.
8.
9.
10.
11
12.
13.
14.
6.2 Mengoperasikan clapperboard selama produksi 6.3 Mencatat pengambilan gambar Merancang dan membuat 7.1 Merencanakan desain interface interface multimedia 7.2 Mengembangkan interface 7.3 Membuat interface 7.4 Memilih model desain game Membuat gambar utama untuk 8.1 Mengidentifikasi syarat animasi animasi 8.2 Mengatur dan melengkapi gambar utama 8.3 Mengawasi produksi animasi Merancang dan membuat 9.1 Menerima dan mengintepretasi animasi laporan singkat desain animasi 9.2 Memecah skrip untuk membuat rencana animasi 9.3 Menciptakan dan menilai ide-ide 9.4 Melakukan riset dan eksperimen 9.5 Mengkomunikasikan ide-ide desain dan membuat perubahan 9.6 Berkoordinasi dengan yang lain untuk mengimplementasikan produk animasi Membuat rekaman gambar 10.1 Merekam panel storyboard animasi berurutan untuk animasi 10.2 Merekam adegan yang dianimasikan dan dalam tiga dimensi 10.3 Transfer hasil rekaman pada dunia digital Membuat animasi digital 2D 11.1 Mengidentifikasi kebutuhan animasi 11.2 Mengidentifikasi lingkup software animasi 2D 11.3 Memproduksi gambar animasi untuk animasi 11.4 Membuat animasi 2D 11.5 Mengevaluasi animasi Membuat Animasi Stop 12.1 Identifikasi syarat-syarat animasi Motion (Bidang Datar) 12.2 Membuat model warna dan tempat warna Menggabungkan teks ke dalam 13.1 Menggunakan software teks sajian multimedia multimedia 13.2 Menciptakan teks multimedia Menggabungkan gambar 2D ke 14.1 Melakukan pekerjaan dengan gambar dalam sajian multimedia digital 14.2 Menggunakan software grafik multimedia 2D 14.3 Menciptakan desain grafik multimedia
PPPPTK BMTI
23
No
Standar Kompetensi
Sub Standar Kompetensi 2D 14.4 Menampilkan karya seni digital 2D 15.1 Mengidentifikasi dan penjabaran format animasi digital 15.2 Menggunakan software animasi digital 15.3 Merancang dan mengedit animasi digital 15.4 Menampilkan rangkaian animasi digital 16.1 Mengidentifikasi dan penjabaran format video digital 16.2 Menggunakan software video digital 16.3 Merancang dan mengedit video digital 16.4 Menampilkan rangkaian video digital 17.1 Menilai dialog dan suara sesuai kebutuhan proyek 17.2 Menyiapkan untuk mengedit dialog dan suara 17.3 Memisahkan dialog 17.4 Membersihkan dan mengedit dialog dan suara 17.5 Mendokumentasi hasil edit dialog dan suara 17.6 Melakukan review kualitas kreatif dan teknis 17.7 Menyelesaikan pekerjaan 18.1 Mengidentifikasi elemen multimedia 18.2 Mengidentifikasi lingkup authoring software 18.3 Menggunakan authoring software 18.4 Membuat rangkaian multimedia 18.5 Mengevaluasi prototip multimedia 18.6 Mentransformasi prototip pada produk akhir 19.1 Menentukan kriteria untuk testing 19.2 Menentukan metode untuk digunakan menguji produk 19.3 Menguji dan memeriksa produk multimedia pada tahapan-tahapan yang telah disetujui 19.4 Mengevaluasi produk 20.1 Mengidentifikasi persyaratan untuk model dan gambar digital 3D 20.2 Mengidentifikasi dan memilih
Keterangan
15.
16.
17
18.
19.
20.
PPPPTK BMTI
24
No
Standar Kompetensi
Keterangan
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
software untuk membuat model dan gambar 20.3 Menciptakan model dan gambar digital 3D 20.4 Menguji dan mengevaluasi model 3D Membuat dan memanipulasi 21.1 Menilai kualitas kamera digital gambar-gambar 21.2 Mengambil foto dan upload gambar digital 3D digital 21.3 Menggabungkan fotografi digital kedalam multimedia Membuat gambar clean-up dan 22.1 Menemukan syarat-syarat gambar sisip yang asli 22.2 Membuat gambar-gambar asli 22.3 Mengidentifikasi syarat-syarat gambar tiga dimensi 22.4 Membuat gambar tiga dimensi Membuat gambar tekstur 23.1 Menjelaskan langkah-langkah membuat wujud tekstur 23.2 Mengidentifikasi bahan dan alat dalam membuat wujud tekstur 23.3 Mendeskripsikan karakteristik atau deskripsi tekstur dan warna suatu bahan 23.4 Membuat gambar bertekstur Membuat animasi digital3D 24.1 Mengidentifikasi kebutuhan animasi 24.2 Mengidentifikasi lingkup software animasi 3D 24.3 Membuat animasi 3D 24.4 Mengevaluasi animasi 24.5 Mengevaluasi animasi Membuat animasi stop 25.1 Mengidentifikasi syarat-syarat animasi motion (modeling) 25.2 Menyusun model animasi dan sets (perangkat) 25.3 Membuat animasi Menggabungkan model 3D ke 26.1 Mengidentifikasi dan penjabaran dalam sajian multimedia format model 3D 26.2 Menggunakan software modelling 3D 26.3 Merancang dan mengedit model 3D 26.4 Menampilkan rangkaian model 3D Membangun sebuah narasi 27.1 Merencanakan dan menyiapkan penulisan narasi 27.2 Mengembangkan narasi Menulis naskah 32.1 Meninjau narasi 32.2 Menulis konsep awal
PPPPTK BMTI
25
No 29.
Standar Kompetensi Menerapkan rancangan permainan (game) pada sebuah produk multimedia
Keterangan
30.
31.
32
33
29.1 Menerima dan memahami laporan untuk desain game 29.2 Menghasilkan dan menilai ide-ide 29.3 Melaksanakan riset 29.4 Memilih model desain game 29.5 Membuat elemen game 29.6 Mengevaluasi game berdasarkan prinsip desain Programming software 30.1 Mendesain software dalam produksi 30.2 Mengembangkan / membuat software dalam produksi 30.3 Mengurus software dalam produksi Testing aplikasi game 31.1 Memainkan game untuk pengujian 31.2 Mampu mengidentifikasi masalah 31.3 Mampu mengkomunikasikan kesalahan program/bug Memahami teknologi 32.1 Mampu menjelaskan konsep teknologi pemrograman multimedia mobile berbasis mobile 32.2 Mengidentifikasi perbedaan teknologi mobile Merancang Konsep multimedia 33.1 Menjelaskan struktur algoritma mobile programming berbasis 33.2 Membuat alur logika pemrograman android 33.3 Membuat diagram alur pemrograman Membuat paket aplikasi multimedia mobile berbasis android 34.1 Menjelaskan menu aplikasi 34.2 Menyiapkan peralatan pendukung 34.3 Mendemonstrasikan paket aplikasi multimedia mobile programming 34.4 Menghubungkan aplikasi dengan perangkat 35.1 Mengidentifikasi kesalahan program 35.2 Mengidentifikasi konsep pengembangan multimedia mobile programming
34
35
PPPPTK BMTI
26
C.3. DAFTAR KOMPETENSI KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL) No 1. Standar Kompetensi Menerapkan algoritma pemrograman tingkat dasar Sub Standar Kompetensi 1.1. Menjelaskan struktur algoritma 1.2. Membuat alur logika pemrograman 1.3. Menjelaskan Data Flow Diagram (DFD) 1.4. Membuat diagram alir pemrograman 1.5. Menjelaskan varian dan invariant 1.6. Menerapkan pengelolaan array 2.1 Menjelaskan prinsip array multi dimensi 2.2 Mengunakan array multi dimensi 2.3 Menggunakan prosedur dan fungsi 2.4 Menggunakan library pemrograman grafik 3.1 Menerapkan konsep data dan struktur data 3.2 Menerapkan array dan record 3.3 Menerapkan pointer 3.4 Menjelaskan list berkait 4.1 Mengidentifikasi struktur hirarki basis data 4.2 Menjelaskan Entity Relationship Diagram (ERD) 4.3 Menerapkan normalisasi basis data 4.4 Membuat database management system (DBMS) 4.5 Menerapkan aplikasi basis data 5.1 Menjelaskan konsep pengoperasian bahasa pemrograman (SQL) 5.2 Mempersiapkan perangkat lunak SQL 5.3 Mendeskripsikan menu aplikasi SQL 5.4 Membuat tabel 5.5 Mengoperasikan tabel dan table view 6.1 Menentukan formula pembentukan data dengan batasan waktu Keterangan
2.
3.
4.
5.
6.
PPPPTK BMTI
27
No
Standar Kompetensi
Sub Standar Kompetensi 6.2 Membuat prosedur dan fungsi 6.3 Menulis kode program pembangkitan data dengan batasan waktu 6.4 Mengoperasikan trigger 7.1 Mengidentifikasi kebutuhan data dan sumber-sumbernya (yaitu tabel, view atau file) 7.2 Menetapkan langkah-langkah dan proses warehouse 7.3 Mendesain warehouse sesuai fiturfitur 7.4 Melakukan proses ETL (Extract, Transform, Load) 7.5 Mengakses dan menampilkan data dari data warehouse 8.1 Menjelaskan IDE aplikasi bahasa pemrograman 8.2 Menjelaskan objek aplikasi bahasa pemograman 8.3 Menjelaskan user interface aplikasi bahasa pemograman 8.4 Menjelaskan tipe file 8.5 Menjalankan aplikasi 9.1 Menjelaskan menu aplikasi 9.2 Menyiapkan sistem komputer 9.3 Mendemonstrasikan aplikasi paket installer 9.4 Menyimpan installer aplikasi 9.5 Menghubungkan aplikasi dengan basis data 10.1 Konsep dari data types, variables, constants, arrays, code component, procedure & functiondan control structures dijelaskan. 10.2 Konsep dari OLE dan DDE dijelaskan. 10.3 Konsep dari Windows API dijelaskan. 10.4 Mengakses dan memanipulasi database 10.5 Konsep Jet Database Engine menggunakan control database
Keterangan
7.
8.
9.
10.
PPPPTK BMTI
28
No
Standar Kompetensi
Sub Standar Kompetensi DAO dan ADO diaplikasikan. 10.6 Teknologi ODBC dan OLE DB untuk mengakses database melalui VB digunakan dan dibuat. 10.7 Data policy (Enterprise Level, Machine Level dan User Lever) diaplikasikan 10.8 Finalisasi dokumen dengan program Setup, packaging dan Deployment Tools dibuat. 11.1 Konsep dari projects, units dan forms dijelaskan dan dipahami. 11.2 Struktur program dan scoping dijelaskan dan dipahami. 11.3 Bahasa pemrograman object oriented programming pascal serta object oriented programming delphi dijelaskan dan dipahami. 11.4 Event driven, debugging dan exception dijelaskan dan dipahami. 11.5 Komponen-komponen dalam delphi diaplikasikan 11.6 Konektivitas database diterapkan 11.7 Penggunaan borland database engine diaplikasikan 11.8 Penggunaan ADO diaplikasikan 12.1 Menjelaskan konsep pembuatan DBMS berbasis Client-Server 12.2 Menggunakan SQL 12.3 Menggunakan stored procedures 12.4 Menggunakan triggers 12.5 Menggunakan administrasi SQL 12.6 Menjelaskan struktur program aplikasi 12.7 Menerapkan SQL 13.1 Menjelaskan konsep dasar dan teknologi webpage 13.2 Menjelaskan struktur dokumen HTML 13.3 Menambahkan obyek pada web 13.4 Membuat tabel pada web 13.5 Membuat link pada web 13.6 Menyimpan dokumen 13.7 Menguji dokumen
Keterangan
11.
12.
13.
PPPPTK BMTI
29
No 14.
Sub Standar Kompetensi 14.1 Menjelaskan konsep pembuatan halaman web dinamis 14.2 Mempersiapkan lingkungan teknis 14.3 Membuat halaman web dinamis sederhana 14.4 Menambahkan fungsi-fungsi pada halaman web dinamis 14.5 Menjelaskan konsep pemrograman web dinamis 14.6 Mempersiapkan pembuatan aplikasi 14.7 Membuat web menggunakan bahasa script 14.8 Menguji halaman web dinamis 15.1 Menjelaskan prosedur pengintegrasian sebuah basis data dengan sebuah situs web 15.2 Mempersiapkan basis data 15.3 Membuat login pada basis data 15.4 Membuat koneksi basis data pada web 15.5 Menguji konektivitas basis data pada web 16.1 Membuat domain web pada layanan penyedia free domain 16.2 Melakukan hosting file web pada penyedia free web hosting 16.3 Mengaplikasikan web hosting menggunakan file zilla 17.1 Menjelaskan kebutuhan software 17.2 Menjelaskan konsep array, variable, dan variable internal PHP 17.3 Menjelaskan control structure dalam PHP 17.4 Melakukan koneksi basis data dan manipulasi data 18.1 Melengkapi taksiran/penilaian resiko 18.2 Mengamankan sistem operasi 18.3 Mengamankan server situs 18.4 Mengamankan transaksi-transaksi data relevan 18.5 Menguji keamanan kerangka kerja, me-monitor, dan
Keterangan
15.
16.
17.
18.
PPPPTK BMTI
30
No 19.
Sub Standar Kompetensi mendokumentasikan 19.1 Menjelaskan kebutuhan software 19.2 Menjelaskan dasar-dasar JSP 19.3 Membuat aplikasi web berbasis JSP 19.4 Menyiapkan server untuk aplikasi web berbasis JSP 19.5 Menyimpan state (kondisi) ke dalam server dan client 20.1 Menjelaskan dasar - dasar pemrograman 20.2 Menerapkan fungsi 20.3 Menerapkan pointer 20.4 Menjelaskan konsep class 20.5 Merancang aplikasi berorientasi obyek 21.1 Menggunakan tipe data data control program 21.2 Membuat class 21.3 Membuat inheritance, polimorphy, overloading, dan friends 21.4 Membuat interface dan paket 21.5 Mengkompilasi program berorientasi obyek 22.1 Konsep dasar dari object oriented dan kemampuan untuk mengindentifikasi classes dan object dijelaskan. 22.2 Mengaplikasikan penggunaan constructors, destructoirs, class methods, class extending, overriding methods, visibility modifiers, abstract classes dan interface. 22.3 Mengapilkasikan konsep dari I/O dan file streams. 22.4 Mengaplikasikan konsep dari exception handling serta pemodelan dari Try, Throw, Catch dan Finally. 22.5 Mengaplikasikan penggunaan dari drawing graphic, komponen GUI dan animasi dijelaskan. 22.6 Mengaplikasikan koneksi database
Keterangan
20.
21.
22.
PPPPTK BMTI
31
No
Standar Kompetensi
Sub Standar Kompetensi menggunakan JDBC (Java Database Connectivity). 23.1 Mempergunakan pengetahuan dan teknik-teknik yang ada pada teknologi baru. 23.2 Menggunakan fungsi-fungsi yang terkini dari teknologi untuk memecahkan masalah keorganisasian. 23.3 Menggunakan fungsi-fungsi baru dari teknologi yang di-upgrade. 24.1 Perencanaan dan story board dibuat sebelum mulai menulis script. 24.2 Script berorientasi obyek dipahami : class, properties dan method ditetapkan. 24.3 Movie clip dipahami : timeline, frame, actions. 24.4 Operator-operator digunakan untuk memanipulasi nilai dalam ekspresi (operator, precedence, associativity, numeric, comparison, string, logical, bitwise, equality, assignment, dot dan array). 24.5 Perintah / statement script mutiple dibuat untuk frame yang sama atau sebagai obyek. 24.6 Target path (nama dan alamat) ditetapkan untuk mengendalikan sebuah klip movie atau me-load movie. 24.7 Aliran scripts dikendalikan dengan menggunakan pengecekan kondisi if, else, else if, for dan aksi pengulangan while. 24.8 Fungsi-fungsi built in digunakan (misalnya get property, get timer,dll) 24.9 Obyek-obyek built-in digunakan untuk mengakses dan memanipulasi informasi. 24.10 Obyek custom dibuat dengan properti dan metoda untuk
Keterangan
23.
24.
PPPPTK BMTI
32
No
Standar Kompetensi
Sub Standar Kompetensi mengorganisasi informasi dalam script agar mudah penyimpanan dan akses. Fungsi constructor ditetapkan, instans yang baru dari obyek dibuat. Inheritance dibuat, dan hasilnya menurut hirarki tertentu. Mengaplikasikan arsitektur J2ME Melakukan setting environment Membuat MIDP applications Menerapkan penggunaan sprite Mengaplikasikan pengaturan user input Mengaplikasikan artificial intelligence Mengaplikasikan optimalization/scoring Mengaplikasikan windows phone 7 silverlight Mengaplikasikan windows phone 7 XNA Mengaplikasikan mango programming Mengaplikasikan android environment Membuat basic interfaces Membuat aplikasi android
Keterangan
24.11
24.12 25. Menerapkan game programming menggunakan J2ME 25.1 25.2 25.3 25.4 25.5 25.6 25.7 26 Menerapkan mobile programming 26.1 26.2 26.3 27 Menerapkan android programming 26.4 26.5 26.6
D. Pengembangan Kompetensi Kejuruan. Pengembangan kompetensi kejuruan merupakan kompetensi yang berkembang berdasarkan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kompetensi tersebut belum terakomodasi baik didalam SKKNI maupun SKKD. Untuk itu pengembangan kompetensi kejuruan diarahkan untuk mewadahi kompetensi-kompetensi yang akan berkembang sesuai dengan kemajuan IPTEK. Melihat trend yang berkembang untuk teknologi teknik komputer dan jaringan yang akan datang mengarah pada teknologi wireless outdoor. Sedangkan trend yang berkembang untuk teknologi multimedia mengarah ke multimedia mobile programming dan untuk rekayasa perangkat lunak mengarah pada mobile device programming.
PPPPTK BMTI
33
E. Peta Kompetensi Yang dimaksud dengan peta kompetensi adalah upaya untuk mengetahui kesenjangan antara standar kompetensi guru dengan perolehan kompetensi guru dan selisih kompetensi guru tersebut merupakan kebutuhan diklat. Standar Kompetensi Guru harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, sedangkan perolehan kompetensi dapat dilakukan dengan uji kompetensi yang terlebih dahulu dilakukan self assessment (evaluasi diri) sebagai mapping kompetensi awal untuk melihat posisi kompetensi guru dalam rangka guru tersebut mengikuti program uji kompetensi atau diklat kompetensi. Perolehan kompetensi guru dapat dilakukan melalui Uji Kompetensi seperti dilihat pada gambar dibawah ini. Guru dikatakan kompeten apabila guru tersebut telah lulus uji kompetensi dan hal ini akan memberikan kedudukan setara dengan sertifikasi.
STANDAR KOMPETENSI
UJI KOMPETENSI
TIDAK KOMPETEN
DIKLAT KOMPETENSI
P4 TK
KOMPETEN
UJI KOMPETENSI
Pada gambar tersebut dijelaskan bahwa lembaga diklat kompetensi yang sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga adalah PPPPTK. Sehingga Diklat yang diselenggarakan oleh PPPPTK adalah diklat untuk mencapai kompetensi guru. Oleh karena itu diklat yang diselenggarakan oleh PPPPTK harus diikuti oleh uji kompetensi sehingga guru akan mendapatkan sertifikat diklat kompetensi dan sertifikasi kompetensi. Dengan demikian guru yang memasuki lembaga diklat kompetensi dapat dipertanggungjawabkan kompetensinya dan kewenangannya dalam menjalankan kompetensi tersebut.
PPPPTK BMTI
34
Bagan dibawah ini menunjukkan kompetensi untuk Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika.
KOMPETENSI KEJURUAN
KOMPETENSI MULTIMEDIA
PPPPTK BMTI
35
KOMPETENSI KEJURUAN
KOMPETENSI KEJURUAN
PPPPTK BMTI
36
KOMPETENSI KEJURUAN
Jenjang Diklat D L M T
Jumlah Jam 8
Kode Kompetensi 070.1.001.00 071.1.001.00 072.1.001.00 070.1.002.00 071.1.002.00 072.1.002.00 070.1.003.00 071.1.003.00 072.1.003.00 070.1.004.00 071.1.004.00 072.1.004.00 070.1.005.00 071.1.005.00 072.1.005.00 070.1.006.00 071.1.006.00 072.1.006.00
2.
Melakukan instalasi sistem operasi stand alone(GUI dan CUI) Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) Mengoperasikan sistem operasi berbasis GUI Instalasi perangkat lunak
10
3.
5 5
4.
5.
6.
Instalasi dan mengoperasikan perangkat keras dan piranti lunak untuk peripheral komputer
PPPPTK BMTI
37
No 7.
Standar Kompetensi
Merawat komputer dan peripheral
Jenjang Diklat D L M T
Jumlah Jam 5
Kode Kompetensi 070.1.007.00 071.1.007.00 072.1.007.00 070.1.008.00 071.1.008.00 072.1.008.00 070.1.009.00 071.1.009.00 072.1.009.00 070.1.010.00 071.1.010.00 072.1.010.00 070.1.011.00 071.1.011.00 072.1.011.00 070.1.012.00 071.1.012.00 072.1.012.00 070.1.013.00 071.1.013.00 072.1.013.00 070.1.014.00 071.1.014.00 072.1.014.00 070.1.015.00 071.1.015.00 072.1.015.00 070.1.016.00 071.1.016.00 072.1.016.00
8.
Instalasi dan mengoperasikan komputer/PC yang tersambung ke jaringan komputer Melakukan konfigurasi dan mengoperasikan Internet Mengoperasikan paket program Aplikasi Perkantoran Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar Membuat alur logika Pemrograman Melaksanakan pekerjaan secara individu dan kelompok dalam lingkungan organisasi TI Menyusun proposal penawaran
20
9.
30
10.
50
11.
12.
10
13.
10
14.
10
15.
16.
15
PPPPTK BMTI
38
A3
Menyusun proposal penawaran 070.1.014.00 071.1.014.00 072.1.014.00 (10 jam) Menyiapkan Dokumen Teknis 070.1.015.00 071.1.015.00 072.1.015.00 (5 jam) Membuat alur logika pemrograman 070.1.012.00 071.1.012.00 072.1.012.00 (10 jam) Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu dan kelompok dalam Lingkungan Organisasi TI 070.1.013.00 071.1.013.00 072.1.013.00 (10 jam) Menjelaskan Sistem Informasi Manajemen 070.1.016.00 071.1.016.00 072.1.016.00 (15 jam)
A2
PPPPTK BMTI
39
A2
Mengoperasikan Sistem operasi Berbasis GUI 070.1.004.00, 071.1.004.00, 072.1.004.00 (5 jam) Instalasi dan mengoperasikan perangkat keras dan piranti lunak untuk peripheral komputer 070.1.006.00, 071.1.006.00, 072.1.006.00 (5 jam) Melakukan Instalasi Sistem Operasi Stand Alone(GUI dan CUI) 070.1.002.00, 071.1.002.00, 072.1.002.00 (10 jam) Merakit Komputer PC 070.1.001.00, 071.1.001.00, 072.1.001.00 (8 jam) Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar 070.1.011.00, 071.1.011.00, 072.1.011.00 (5 jam) Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) 070.1.003.00, 071.1.003.00, 072.1.003.00 (5 jam)
A1
PPPPTK BMTI
40
A1
Melakukan konfigurasi dan mengoperasikan Internet 070.1.009.00 071.1.009.00 072.1.009.00 (30 jam)
Instalasi dan mengoperasikan komputer/PC yang tersambung ke jaringan komputer 070.1.008.00 071.1.008.00 072.1.008.00 (20 jam)
Mengoperasikan paket program Aplikasi Perkantoran 070.1.010.00 071.1.010.00 072.1.010.00 (50 jam)
MULAI
PPPPTK BMTI
41
E.1.
No
Standar Kompetensi
Jenjang Diklat
D L M T
Jumlah Jam
20 5 6 4 6 4 14
Kode Kompetensi
071.2.001.00 071.2.002.00 071.2.003.00 071.2.004.00 071.2.005.00 071.2.006.00 071.2.007.00 071.2.008.00
1. Melakukan instalasi sistem operasi Jaringan 2. Melakukan instalasi software aplikasi jaringan 3. Menguasai konsep jaringan komputer 4. Menguasai konsep TCP/IP 5. Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan 6. 7. Menyiapkan perangkat jaringan komputer Melakukan instalasi jaringan komputer
8. Menginstalasi dan mengkonfigurasi TCP/IP statis pada workstation yang terhubung pada jaringan 9. Menginstalasi dan mengkonfigurasi TCP/IP dinamis pada workstation yang terhubung pada jaringan 10. Melakukan troubleshooting jaringan 11. Melakukan perbaikan dan setting ulang koneksi jaringan 12. Melakukan instalasi jaringan nirkabel 13. Melakukan instalasi remote dan berbagi berkas antara server dan client 14. Menginstalasi dan mengkonfigurasi FTP server 15. Menginstalasi dan mengkonfigurasi DHCP server
4 071.2.009.00
10 10 15
6 6
PPPPTK BMTI
42
No
Standar Kompetensi
Jenjang Diklat
D L M T
Jumlah Jam
10 6 10 6 20 10 6 10 6 14 10 10 10 20 40 20
Kode Kompetensi
071.3.016.00 071.3.017.00 071.3.018.00 071.3.019.00 071.3.021.00 071.3.020.00 071.3.022.00 071.4.023.00 071.4.024.00 071.4.025.00 071.4.026.00 071.4.027.00 071.4.028.00 071.4.029.00 071.4.030.00 071.4.031.00 071.4.032.00
16. Menginstalasi dan mengkonfigurasi DNS server 17. Menginstalasi dan mengkonfigurasi web server 18. Menginstalasi dan mengkonfigurasi mail server 19. Menginstalasi dan mengkonfigurasi proxy server 20. Membangun jaringan VLAN 21. Menginstalasi dan konfigurasi NTPserver 22. Menginstalasi dan mengkonfigurasi database-server 23. Menginstalasi dan mengkonfigurasi monitoring Jaringan 24. Melakukan instalasi perangkat jaringan WAN 25. Menerapkan routing statis dan dinamis 26. Menginstalasi dan konfigurasi gateway-server 27. Membangun koneksi jaringan WAN dengan akses privat 28. Membuat desain sistem keamanan jaringan 29. Merancang bangun disign jaringan Wireless Outdor 30. Menginstalasi peralatan jaringan wireless outdoor 31. Merancang keamanan jaringan wireless point to point 32. Mendiagnosis dan tindakan pada permasalahan perangkat yang tersambung jaringan
20
PPPPTK BMTI
43
Selesai
Mendiagnosis dan tindakan pada permasalahan perangkat yang tersambung jaringan [071.4.032.00] (20 Jam) Merancang keamanan jaringan wireless point to point [071.4.031.00] (20 Jam)
PPPPTK BMTI
44
Membangun Koneksi Jaringan WAN dengan akses privat [071.4.027.00] (10 Jam)
PPPPTK BMTI
45
Melakukan instalasi remote dan berbagi berkas antara server dan client [071.3.013.00] (10 Jam)
PPPPTK BMTI
46
B
Melakukan Instalasi jaringan Nirkabel [071.2.012.00] (15 Jam) Menyiapkan Perangkat Jaringan Komputer [071.2.006.00] (4 Jam) Memasang Kabel UTP dan BNC pada jaringan [071.2.005.00] (6 Jam) Menguasai Konsep TCP/IP [071.2.004.00] (4 Jam) Menguasai Konsep Jaringan Komputer [071.2.003.00] (6Jam)
Melakukan perbaikan dan setting ulang koneksi jaringan [071.2.011.00] (10 Jam)
Melakukan Troubleshooting Jaringan [071.2.010.00] (10 Jam) Menginstalasi dan Mengkonfigurasi TCP/IP statis pada workstation yang terhubung pada jaringan [071.2.009.00] (4 Jam) Menginstalasi dan Mengkonfigurasi TCP/IP statis pada workstation yang terhubung pada jaringan [071.2.008.00] (4 Jam)
Melakukan Instalasi Software Aplikasi Jaringan [071.2.006.00] (5 Jam) Melakukan Instalasi Sistem Operasi Jaringan [071.2.001.00] (20 Jam)
A3
PPPPTK BMTI
47
No 1
Kompetensi Keahlian Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk multimedia Membuat, Memanipulasi Dan Menggabung Gambar 2D Memahami etimologi multimedia Memahami alir proses produksi produk multimedia Membuat story board aplikasi multimedia Mengoperasikan Clapperboard Merancang Dan Membuat Interface Multimedia Membuat Gambar Utama Untuk Animasi Merancang Dan Membuat Animasi Membuat Rekaman Gambar Berurutan Untuk Animasi Membuat Animasi Digital 2D Membuat Animasi Stop Motion (Bidang Datar) Menggabungkan Teks ke Dalam Sajian Multimedia Menggabungkan Gambar 2D ke Dalam Sajian Multimedia Menggabungkan Animasi ke Dalam Sajian Multimedia Menggabungkan Video ke Dalam Sajian Multimedia Menyunting suara dan lagu Membuat Produk Multimedia Interaktif Menguji Produk Multimedia Membuat Gambar dan Model 3D
Jenjang Diklat D L M T
Jumlah Jam 20
30 4 4 5 2 10 10 15 10 20 10 5 5 5 5 10 20 5 40
072.2.002.00 072.2.003.00 072.2.004.00 072.2.005.00 072.2.006.00 072.2.007.00 072.2.008.00 072.2.009.00 072.2.010.00 072.2.011.00 072.2.012.00 072.2.013.00 072.2.014.00 072.2.015.00 072.2.016.00 072.2.017.00 072.2.018.00 072.2.019.00 072.3.020.00
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PPPPTK BMTI
48
21
Membuat Dan Memanipulasi Gambar-Gambar Digital 3D Membuat Gambar Clean-Up dan Sisip Membuat gambar tekstur Membuat Animasi Digital3D Membuat Animasi Stop Motion (Modeling) Menggabungkan Model 3D ke Dalam Sajian Multimedia Membangun Sebuah Narasi Menulis Naskah Menerapkan Rancangan Permainan (Game)Pada Sebuah Produk MM Programming software Testing aplikasi game Memahami teknologi pemrograman multimedia berbasis mobile Merancang konsep multimedia mobile programming berbasis android Membuat paket aplikasi multimedia mobile berbasis android Menguji program aplikasi mobile berbasis android
20 20 20 50 30 20 10 10 30 130 20 10
072.3.021.00 072.3.022.00 072.3.023.00 072.3.024.00 072.3.025.00 072.3.026.00 072.4.027.00 072.4.028.00 072.4.029.00 072.4.030.00 072.4.031.00 072.4.032.00
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33
20
072.4.033.00
34
60
072.4.034.00
35
10
072.4.035.00
PPPPTK BMTI
49
SELESAI
Membuat paket aplikasi multimedia mobile berbasis android [072.4.034.00] (60 jam)
Merancang Konsep multimedia mobile programming berbasis android [072.4.033.00] (20 jam)
PPPPTK BMTI
50
D Testing aplikasi game [072.4.031.00] (20 jp) Programming software [072.4.030.00] (130 jp) Menerapkan Rancangan Permainan (Game) Pada Sebuah Produk [072.4.029.00] (30jp) Menulis Naskah [072.4.028.00] (10 jp) Membangun Sebuah Narasi [072.4.027.00] (10 jp) C
PPPPTK BMTI
51
C Menggabungkan Model 3D ke Dalam Sajian Multimedia [072.3.026.00] (20 jp) Membuat Animasi Stop Motion (Modeling) [072.3.025.00] (30jp) Membuat Animasi Digital3D [072.3.024.00] (50 jp) Membuat gambar tekstur [072.3.023.00] (20 jp) Membuat Gambar Clean-Up dan Sisip [072.3.022.00] (20 jp) Membuat Dan Memanipulasi Gambar-Gambar Digital 3D [072.3.021.00] (20 jp) Membuat Gambar dan Model 3D [072.3.020.00] (40 jp) B2
PPPPTK BMTI
52
Menggabungkan Gambar 2D ke Dalam Sajian Multimedia [072.2.014.00] (5 jp) Menggabungkan Teks ke Dalam Sajian Multimedia [072.2.013.00] (5 jp) Membuat Animasi Stop Motion (Bidang Datar) [072.2.012.00] (10 jp)
B1
PPPPTK BMTI
53
B1
Membuat Animasi Digital 2D [072.2.011.00] (20 jp) Membuat Rekaman Gambar Berurutan Untuk Animasi [072.2.010.00] (10 jp) Merancang Dan Membuat Animasi [072.2.009.00] (15 jp) Membuat Gambar Utama Untuk Animasi [072.2.008.00] (10 jp) Merancang Dan Membuat Interface Multimedia [072.2.007.00] (10 jp) Mengoperasikan Clapperboard [072.2.006.00] (2 jp) Membuat story board aplikasi multimedia [072.2.005.00] (5 jp) Memahami alir proses produksi produk multimedia [072.2.004.00] (4 jp) Memahami etimologi multimedia [072.2.003.00] (4 jp)
PPPPTK BMTI
54
Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk multimedia [072.2.001.00] (20jp)
A3
PPPPTK BMTI
55
E.3. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Peta Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak Kompetensi Keahlian Menerapkan algoritma pemrograman tingkat dasar Menerapkan algoritma pemrograman tingkat lanjut Membuat struktur data Membuat basis data Menerapkan bahasa pemrograman SQL tingkat dasar Menerapkan bahasa pemrograman SQL tingkat lanjut Memahami pemrograman visual berbasis desktop Membuat paket software aplikasi berbasis desktop Membuat Program Aplikasi Berbasis Visual Basic Membuat Program Aplikasi Berbasis Delphi Membuat program basis data berbasis client server Menerapkan dasar-dasar pembuatan web statis Membuat halaman web dinamis Mengintegrasikan basis data dengan sebuah web Menerapkan Web Hosting Membuat program aplikasi web berbasis PHP Menerapkan data warehousing Menerapkan keamanan website dinamis Membuat aplikasi web berbasis JSP Jenjang Diklat D L M T Jumlah Jam 10 10 10 20 10 10 10 20 100 100 50 50 50 30 20 120 20 10 100 Kode Kompetensi [070.2.001.00] [070.2.002.00] [070.2.003.00] [070.2.004.00] [070.2.005.00] [070.2.006.00] [070.2.007.00] [070.2.008.00] [070.2.009.00] [070.2.010.00] [070.2.011.00] [070.3.012.00] [070.3.013.00] [070.3.014.00] [070.3.015.00] [070.3.016.00] [070.3.017.00] [070.3.018.00] [070.3.019.00]
PPPPTK BMTI
56
Kompetensi Keahlian Merancang aplikasi teks dan desktop berbasis obyek Menguasai bahasa pemrograman berorientasi obyek Membuat Program aplikasi berbasis Java Migrasi ke teknologi baru Pemrograman Multimedia berbasis Action Script Menerapkan game programming menggunakan J2ME Menerapkan mobile programming Menerapkan android programming
Jenjang Diklat D L M T
Kode Kompetensi [070.4.020.00] [070.4.021.00] [070.4.022.00] [070.4.023.00] [070.4.024.00] [070.4.025.00] [070.4.026.00] [070.4.027.00]
PPPPTK BMTI
57
PETA KOMPETENSI KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK JENJANG TINGGI (TOTAL 650 jam)
SELESAI
Merancang Aplikasi Teks dan desktop berbasis obyek [070.4.020.00] [10 jam]
C
PPPPTK BMTI 58
PETA KOMPETENSI KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK JENJANG MENENGAH (TOTAL 400 jam)
B PPPPTK BMTI 59
B
Membuat Program Basis Data Client Server [070.2.011.00] [50 jam]
A3 PPPPTK BMTI 60
BAB III PENJENJANGAN DAN PAKET DIKLAT Pola Diklat yang dikembangkan dirancang dalam bentuk leveling dapat diakomodasi melalui Recognition Prior Learning (RPL), multy entry, dan multy exit agar guru-guru yang sudah berpengalaman mendapat pengakuan serta bisa dilaksanakan secara fleksibel. Diklat dirancang 4 level yakni level dasar, lanjut, menengah, dan tinggi. Lamanya waktu diklat dirancang sesuai dengan ruang lingkup materi dan tingkat kompleksitas pencapaian kompetensi dari setiap substansi yang berbeda karakteristiknya. Setiap tingkat substansi dirancang meliputi: pedagogi, sosial, kepribadian dan profesional. Kecuali untuk level 4 (tinggi) materinya bisa parsial dari 4 kelompok materi tersebut. Waktu dirancang berdasarkan karateristi satuan pendidikan, jenjang pendidikan, jenis pendidikan, bersipat tiori atau praktek (kognitif atau psokomotorik) kompleksitas materi dan sasaran/pencapaian tujuan apakah penyegaran atau penguasaan materi yang masteri/CBT. Penyusunan Level level diklat kompetensi disesuaikan dengan tugas pokok institusi yang dalam hal ini tugas pokok jabatan widyaiswara. Jabatan widyaiswara tersebut memiliki kewenangan mengajar berdasarkan level/ jenjang diklat kompetensi. Sehingga seluruh program diklat kompetensi harus memiliki level/ jenjang diklat. Maka untuk kepentingan jabatan widyaiswara ini dimasukkan dalam pembuatan struktur program diklat. Dasar penyusunan level/ jenjang diklat kompetensi mempertimbangakan teori taksonomi yang dikembangkan oleh Blooms yaitu : Penjenjangan diklat kompetensi berdasarkan taksonomi Blooms JENJANG DASAR KOGNITIF Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis AFEKTIF Penerimaan Partisipasi PSIKOMOTOR Persepsi Kesiapan Gerakan terbimbing
LANJUT
PPPPTK BMTI
61
MENENGAH
Sintesis
Organisasi
TINGGI
Evaluasi
Dasar penyusunan level/ jenjang diklat kompetensi juga mempertimbangkan pohon kompetensi yaitu dari urutan tingkat kompetensi yang mudah sampai tingkat kompetensi yang sulit dan sebagai kompetensi basic/ dasar beserta kompetensi cabang cabangnya. Masing masing level diklat kompetensi memiliki sasaran yang berbeda beda sehingga untuk dapat melihat sasaran dari masing masing level maka dapat dibedakan dalam tabel di bawah ini
1. Diklat Dasar Berorientasi pada pengenalan tugas profesional guru dan melengkapi kompetensi dasar (basic competence) yang harus dikuasai guru. Prinsip-prinsip Diklat Dasar : a. Ciri ciri diklat level dasar sesuai taksonomi blooms mempunyai sasaran kognitif ( pengetahuan, pemahaman dan penerapan ), sasaran afektif ( penerimaan, partisipasi ) dan sasaran psikomotorik ( persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing ). b. Berdasarkan pohon kompetensi, kompetensi pada posisi ini memiliki tingkat kesulitan yang rendah dan menjadi basic pada kompetensi level diatasnya. c. Program Diklat dirancang berdasarkan paketisasi yang rumusan mengacu pada standar kompetensi yang telah ditetapkan. d. Setiap Paket materinya terdiri dari Kompetensi Profesional dengan komposisi kurang lebih 60 s.d 70%, dan Kompetensi Pedagogi dengan komposisi antara 10 s.d 20%, Kompetensi Kepribadian dan Sosial dengan komposisi kurang lebih 10 s.d 20%, dan materi kebijakan 5%. e. Untuk Diklat kejuruan pada akhir program dilakukan Sertifikasi Kompetensi melibatkan LSP, Industri dan Pelaksana Diklat.
PPPPTK BMTI
62
1.1 Diklat Level Dasar Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika
No 1.
KOMPETENSI Mengoperasikan piranti lunak pengolah kata Mengoperasikan piranti lunak spreedsheet Mengoperasikan piranti lunak presentasi Mengoperasikan piranti lunak basis data Mengoperasikan piranti lunak pengolah gambar Instalasi dan mengoperasikan komputer/PC yang tersambung ke Jaringan Komputer Melakukan konfigurasi dan mengoperasikan Internet
JAM 50
DESKRIPSI DIKLAT Membekali kemampuan praktek melakukan pengoperasian paket-paket program aplikasi perkantoran
KET.
2.
50
3.
Merakit PC Melakukan Instalasi Sistem Operasi Stand Alone(GUI dan CUI) Menerapkan Keselamatan,
100
Membekali dan meningkatkan kemampuan melalui kajian teknologi Internet, hubungan , peralatan, serta protocol aplikasi internet. Melakukan setting TCP/IP static maupun dhcp, menugji cona hubungan computer. Melakukan interkoneksi internet, mendaftar dan mendapatkan account E-mail, teknik browsing dengan searching, dan mendapatkan file dan program dari internet. Membekali dan meningkatkan kemampuan melalui kajian teoritis maupun praktis tentang elektronika dasar, komponen
PPPPTK BMTI
63
No
KOMPETENSI Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) Mengoperasikan sistem operasi Instalasi software Instalasi dan mengoperasikan perangkat keras dan piranti lunak untuk peripheral komputer Merawat komputer dan peripheral Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar Membuat alur Logika Pemrograman Melaksanakan Pekerjaan secara individu dan kelompok dalam Lingkungan TI Penyusun proposal penawaran Menyiapkan dokumen teknis Menjelaskan SIM
JAM
DESKRIPSI DIKLAT Komputer, melakukan pemasangan seluruh komponen Komputer PC, mengujicoba keberhasilan perakitan dan melakukan penginstalan dan mengoperasikan system operasi. operasi, memberikan kemampuan untuk merawat serta keselamatan kerja dalam perakitan komputer.
JUDUL & KODE MODUL Sistem Operasi Berbasis GUI 070.1.03.2-02 Teknik elektronika analog dan digital dasar 070.1.03.2-03
KET.
50
Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan Membuat alur logika Pemrograman, Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu dan kelompok dalam Lingkungan Organisasi TI, Menyusun proposal penawaran, Menyiapkan Dokumen Teknis, Menjelaskan Sistem Informasi Manajemen
PPPPTK BMTI
64
Alur Diklat Dasar (Kompetensi Kejuruan) Program Studi Keahlian Teknik Informatika.
2. Diklat Lanjut Berorientasi pada pendalaman substansi materi dasar (pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional) yang harus dikuasai guru. Prinsip-prinsip Diklat Lanjut : a. Ciri ciri diklat level lanjut sesuai taksonomi blooms mempunyai sasaran kognitif analisis, sasaran afektif Penilaian/penentuansikap, dan sasaran psikomotorik gerakan terbiasa. b. Berdasarkan pohon kompetensi dimana kompetensi pada posisi ini memiliki tingkat kesulitan yang sedang dan menjadi ranting kompetensi.
PPPPTK BMTI
65
c. Program Diklat dirancang berdasarkan paketisasi yang rumusan mengacu pada standar kompetensi yang telah ditetapkan. d. Diklat Lanjut untuk Program Studi Keahlian (PSK) Teknik Informatika terdiri dari : 1). Diklat Lanjut Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Diklat ini terdiri dari 1 (satu) judul diklat dengan pola 100 jam. 2). Diklat Lanjut Kompetensi Keahlian Multi Media Diklat ini terdiri dari 2(dua) judul diklat, satu judul diklat pola 50 jam dan judul diklat yang kedua pola 150 jam. 3). Diklat lanjut Kompetensi Keahlian Rekasa Perangkat Lunak Diklat ini terdiri dari 3 (dua) judul diklat, satu judul diklat pola 50 jam, judul diklat yang kedua pola 100 jam dan judul diklat yang ketiga pola 200 jam. e. Setiap Paket materinya terdiri dari Kompetensi Profesional dengan komposisi kurang lebih 60 s.d 70%, dan Kompetensi Pedagogi dengan komposisi antara 10 s.d 20%, Kompetensi Kepribadian dan Sosial dengan komposisi kurang lebih 10 s.d 20%, dan materi kebijakan 5%. f. Untuk Diklat Lanjut (Kompetensi Keahlian) pada akhir program dilakukan Sertifikasi Kompetensi melibatkan LSP, Industri dan Pelaksana Diklat.
PPPPTK BMTI
66
2.1. Diklat Lanjut Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) No 1 NAMA & KODE DIKLAT Membangun jaringan komputer [071.2.01.2] KOMPETENSI Melakukan Instalasi Sistem Operasi Jaringan Melakukan Instalasi Software Aplikasi Jaringan Menjelaskan Komunikasi dalam jaringan Komputer Menguasai Konsep TCP/IP Memasang Kabel UTP dan BNC pada jaringan Menyiapkan Perangkat Jaringan komputer Melakukan instalasi jaringan komputer Menginstalasi dan Mengkonfigurasi TCP/IP statis pada workstation yang terhubung pada jaringan Menginstalasi dan Mengkonfigurasi TCP/IP dinamis pada workstation yang terhubung pada jaringan Melakukan troubleshooting Jaringan Melakukan perbaikan dan setting ulang koneksi jaringan Melakukan Instalasi jaringan Nirkabel JAM 100 DESKRIPSI DIKLAT Membekali kemampuan teoritis maupun praktis tentang dasar komunikasi dan protocol jaringan komputer serta menerapkan Instalasi jaringan, meliputi jaringan LAN dan WLAN serta tindakan perbaikan praktis. JUDUL & KODE MODUL Sistem Operasi Jaringan Komputer 071.2.01.2-01 Konsep dan penerapan Protocol jaringan Komputer 071.2.01.2-02 Jaringan Komputer LAN 071.2.01.2-03 Jaringan Komputer WLAN 071.2.01.2-04 KET.
PPPPTK BMTI
67
Alur Pelatihan Diklat Lanjut Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
TM
TD
PPPPTK BMTI
68
2.2. Diklat Lanjut Kompetensi Keahlian Multi Media No 1 NAMA & KODE DIKLAT Design Grafis [072.2.01.2] KOMPETENSI Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk multimedia Membuat, Memanipulasi Dan Menggabung Gambar 2D Memahami etimologi multimedia Memahami alir proses produksi produk multimedia Membuat story board aplikasi multimedia Mengoperasikan Clapperboard Merancang Dan Membuat Interface Multimedia Membuat Gambar Utama Untuk Animasi Merancang Dan Membuat Animasi Membuat Animasi Digital 2D Membuat Animasi Stop Motion (Bidang Datar) Menggabungkan Teks ke dalam sajian multimedia Menggabungkan gamnbar 2D ke dalam sajian multimedia Menggabungkan animasi kedalam sajian multimedia Menyunting suara dan lagu Menggunakan peralatan yang sesuai untuk membuat sequen interaktif JAM 50 DESKRIPSI DIKLAT Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan design grafis dengan tujuan untuk promosi daik dalam bentuk poster, banner, dll JUDUL & KODE MODUL Konsep dan Praktik Desain Grafis 072.2.01.2-01 KET.
2.
150
Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan tentang perancangan dan pembuatan multimedia interaktif pemebalajaran.
Storyboard 072.2.02.2-01 Presentasi Multimedia 072.2.02.2-02 Audio Digital 072.2.02.2-03 Screen Capture 072.2.02.2-04 Animasi 2D 072.2.02.2-05
PPPPTK BMTI
69
No
JAM
DESKRIPSI DIKLAT
KET.
PPPPTK BMTI
70
TM
TD
PPPPTK BMTI
71
No 1
KOMPETENSI
JAM 200
DESKRIPSI DIKLAT Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan Menerapkan algoritma pemrograman tingkat dasar, menerapkan algoritma pemrograman tingkat lanjut , Membuat struktur data , Membuat basis data Menerapkan bahasa pemrograman SQL tingkat dasar, Menerapkan bahasa pemrograman SQL tingkat lanjut, Memahami pemrograman visual berbasis desktop, Membuat paket software aplikasi berbasis desktop Menerapkan algoritma pemrograman menggunakan delphi,menerapkan pemrograman visual berbasis desktop dengan delphi, membuat paket software berbasis desktop Menerapkan pemrograman visual berbasis client server, membuat paket aplikasi client server
JUDUL & KODE MODUL Algoritma Pemrograman 070.2.01.2-01 Struktur Data 070.2.01.2-02 Basis Data dengan MySQL 070.2.01.2-03 Pemrograman Visual berbasis desktop 070.2.01.2-04
KET.
2.
Menerapkan algoritma pemrograman tingkat dasar Menerapkan algoritma pemrograman tingkat lanjut Membuat struktur data Membuat basis data Menerapkan bahasa pemrograman SQL tingkat dasar Menerapkan bahasa pemrograman SQL tingkat lanjut Memahami pemrograman visual berbasis desktop Membuat paket software aplikasi berbasis desktop Desktop Programming Membuat paket software aplikasi using Delphi basis data berbasis desktop [070.2.02.2]
100
3.
50
PPPPTK BMTI
72
TM
TD
PPPPTK BMTI
73
3. Menengah Berorientasi pada pengayaan terhadap substansi materi yang harus dikuasai guru, penyusunan program dan bahan diklat serta penulisan karya ilmiah guru serta dilakukan seminar hasil penulisan karya ilmiah tersebut Prinsip-prinsip Diklat Menengah : a. Program Diklat dirancang berdasarkan paketisasi yang rumusan mengacu pada standar kompetensi yang telah ditetapkan. b. Ciri ciri diklat level menengah sesuai taksonomi blooms mempunyai sasaran kognitif sisntesis, sasaran afektif organisasi, dan sasaran psikomotorik pada gerakan kompleks dan penyesuaian pola gerakan. c. Berdasarkan pohon kompetensi dimana kompetensi pada posisi ini memiliki tingkat kesulitan yang menengah dan menjadi cabang ranting kompetensi. d. Diklat Menengah untuk Program Studi Keahlian Teknik Telekomunikasi terdiri dari : 1). Diklat Menengah Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan Diklat ini terdiri dari 1 (satu) judul diklat dengan pola 100 jam. 2). Diklat Menengah Kompetensi Keahlian Multi Media Diklat ini terdiri dari 2 (dua) judul diklat, dengan masing-masing pola 100 jam. 3). Diklat Menengah Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak Diklat ini terdiri dari 3 (tiga) judul diklat, dengan judul diklat pertama pola 100 jam, judul diklat kedua pola 150 jam dan judul diklat ketiga pola 150 jam. e. Setiap Paket materinya terdiri dari Kompetensi Profesional dengan komposisi kurang lebih 50 s.d 60%, dan Kompetensi Pedagogi dengan komposisi antara 10 s.d 20%, Kompetensi Kepribadian dan Sosial dengan komposisi kurang lebih 10 s.d 20%, Kompetensi Manjerial dan Kewirausahaan berkisar antara 10 s.d 20%, dan materi kebijakan 5%. f. Untuk Diklat kejuruan pada akhir program dilakukan Sertifikasi Kompetensi melibatkan LSP, Industri dan Pelaksana Diklat.
PPPPTK BMTI
74
3.1. Diklat Menengah Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan JUDUL & KODE MODUL Sistem Operasi Jaringan 071.3.01.2-01 Remote dan Sharing File 071.3.01.2-02 Aministrasi Server Berbasis Linux 071.3.01.2-03 Jaringan Virtual LAN 071.3.01.2-04
No 1
KOMPETENSI Melakukan instalasi remote dan berbagi berkas antara server dan client Menginstalasi dan mengkonfigurasi FTP Server Menginstalasi dan mengkonfigurasi DHCP Server Menginstalasi dan Mengkonfigurasi DNS Server Menginstalasi dan mengkonfigurasi Web Server Menginstalasi dan mengkonfigurasi Mail Server Menginstalasi dan mengkonfigurasi Proxy Server Membangun Jaringan VLAN Menginstalasi dan mengkonfigurasi Database-Server Menginstalasi dan Konfigurasi NTP-Server Menginstalasi dan Mengkonfigurasi Monitoring Jaringan
JAM 100
DESKRIPSI DIKLAT Memberikan kemampuan teori dan praktek tentang pengelolaan jaringan dan administrasi melalui layanan server serta embangun virtual jaringan LAN
KET.
PPPPTK BMTI
75
TT
TL
PPPPTK BMTI
3.2 Diklat Menengah Kompetensi Keahlian Multimedia JUDUL & KODE MODUL Dasar Pemodelan 072.3.01.2-01 Aplikasi dan manipulasi pemodelan 3D 072.3.01.2-02 Dasar Animasi 3D 072.3.02.2-01 Animasi 3D Lanjut 072.3.02.2-02
No 1.
KOMPETENSI Membuat Gambar dan Model 3D Membuat dan Memanipulasi Gambar-Gambar Digital 3D Membuat Gambar Clean-Up dan Sisip Membuat gambar tekstur Membuat Animasi Digital 3D Membuat Animasi Stop Motion (Modeling) Menggabungkan Model 3D ke Dalam Sajian Multimedia
JAM 100
DESKRIPSI DIKLAT Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan rancang gambar model 3D
KET.
2.
100
Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan Pembuatan animasi, pengoperasian Clapper Board, Penggabungan Model 3D kedalam multimedia
PPPPTK BMTI
77
TT
TL
PPPPTK BMTI
78
3.3 Diklat Menengah Kompetensi Keahlian RPL No 1 NAMA & KODE DIKLAT Web Design [070.3.01.2] KOMPETENSI Menggunakan teknologi multimedia Menerapkan dasar-dasar pembuatan web statis tingkat dasar Mengintegrasikan basis data dengan sebuah web Membuat web dinamis Menerapkan datawarehouse Membuat halaman web dinamis tingkat lanjut Menerapkan keamanan website dinamis Membuat program aplikasi web berbasis PHP JAM 150 DESKRIPSI DIKLAT Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan menggunakan teknologi multimedia, menerapkan dasar pembuatan web statis dan web dinamis JUDUL & KODE MODUL Teknologi Web 070.3.01.2-01 Web Effect 070.3.01.2-02 Web Statis 070.3.01.2-03 Web dinamis 070.3.01.2-04 Datawarehouse 070.3.02.2-01 Pengenalan SMSGateway 070.3.02.2-02 Instruksi PHP 070.3.02.2-03 KET.
2.
150
3.
100
berbasis JSP
Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan Menerapkan data warehousing , Mengintegrasikan basis data dengan sebuah web, Membuat halaman web dinamis tingkat lanjut, Menerapkan keamanan website dinamis, program aplikasi web berbasis PHP Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk membuat aplikasi web berbasis JSP
[PPPPTK BMTI
79
TT TT
T TLL
PPPPTK BMTI
4. Tinggi Berorientasi pada pengkajian dan pengembangan terhadap substansi materi yang harus dikuasai guru yang dilakukan melalui penelitian dan seminar-seminar hasil penelitian Prinsip-prinsip Diklat Tinggi/Khusus : a. Level tinggi merupakan diklat pengembangan kompetensi yang yang berisi pada pendalaman substansi materi yang sifatnya variabel, dimana sebagian materi masih mengacu pada SKKD dan selebihnya berdasarkan kemajuan iptek yang tidak terdapat pada SKKD. b. Ciri ciri diklat level tinggi sesuai taksonomi blooms mempunyai sasaran kognitif pada evaluasi, sasaran afektif pembentukan pola hidup dan sasaran psikomotorik adalah kreatifitas. c. Berdasarkan pohon kompetensi dimana kompetensi pada posisi ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi yang mempunyai basic pada kompetensi sebelumnya d. Diklat Tinggi /Khusus untuk Program Studi Keahlian Teknik Informatika terdiri dari : 1). Diklat Tinggi Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan Diklat ini terdiri dari 2 (dua) judul diklat, judul diklat pertama dengan pola 100 jam dan judul diklat kedua dengan pola 100 jam. 2). Diklat Tinggi Kompetensi Keahlian Multimedia Diklat ini terdiri dari 3 (tiga) judul diklat, judul diklat pertama dengan pola 50 jam, judul diklat kedua 150 jam dan judul diklat ketiga dengan pola 100 jam 3). Diklat Tinggi Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak Diklat ini terdiri dari 5 (lima) judul diklat, judul diklat pertama dengan pola 150 jam, judul diklat kedua dengan pola 100 jam, judul diklat ketiga dengan pola 150 jam, judul diklat keempat dengan pola 150 jam dan judul diklat kelima dengan pola 100 jam. e. Untuk Diklat kejuruan pada akhir program dilakukan Sertifikasi Kompetensi melibatkan LSP, Industri dan Pelaksana Diklat.
PPPPTK BMTI
4.1 Diklat Tinggi Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan JUDUL & KODE MODUL
No
KOMPETENSI Melakukan instalasi perangkat jaringan WAN Menerapkan routing statis dan dinamis Menginstalasi dan konfigurasi Gateway-Server Membangun Koneksi Jaringan WAN dengan akses privat Membuat desain sistem keamanan jaringan Merancang bangun disign jaringan Wireless Outdor Menginstalasi peralatan jaringan wireless outdoor Merancang keamanan jaringan wireless point to point Mendiagnosis dan tindakan pada permasalahan perangkat yang tersambung jaringan
JAM
DESKRIPSI DIKLAT
KET.
1.
100
Membekali kemampuan teoritis Jaringan WAN maupun praktis untuk melakukan 071.4.01.2-01 kegiatan penerapan routing Virtual Private jaringan menrencanakan Network keamanan, menginstalasi dan 071.4.01.2-02 mengkonfigurasi keamanan Keamanan jaringan menguji jaringan. Jaringan 071.4.01.2-03
2.
100
PPPPTK BMTI
82
Alur Pelatihan Diklat Tinggi Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan(TKJ)
SELESAI
TM
PPPPTK BMTI
83
4.2. Diklat Tinggi Kompetensi Keahlian Multimedia JUDUL & KODE MODUL Perancangan Game 072.4.01.2-01
No 1
KOMPETENSI Membangun Sebuah Narasi Menulis Naskah Menerapkan Rancangan Permainan (Game) Pada Sebuah Produk Multimedia Programming software Testing aplikasi game Memahami teknologi pemrograman multimedia berbasis mobile Merancang Konsep multimedia mobile programming berbasis android Membuat paket aplikasi multimedia mobile berbasis android Menguji Program aplikasi mobile berbasia android
JAM 50
DESKRIPSI DIKLAT Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan membangun narasi, menulis naskah, menerapkan rancangan game pada prduk multimedia Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan membuat game 2 Dimensi Membekali kemampuan teoritis maupun praktik dalam mengembangkan pemrograman multimedia untuk teknologi mobile berbasis android
KET.
2.
150
3.
100
PPPPTK BMTI
84
SELESAI
TM
Ket: TM = Tingkat Menengah
PPPPTK BMTI
85
4.3. Diklat Tinggi Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) JUDUL & KODE MODUL Pemrograman Berbasis Objek 070.4.01.2-01 Java Programming 070.4.01.2-02
No 1
KOMPETENSI Menggunakan bahasa pemrograman berbasis objek Membuat program aplikasi berbasis java Melaksanakan pengujian integrasi (integration test) program Melakukan migrasi ke teknologi baru Membuat program Multimedia berbasis action script Mengaplikasikan arsitektur J2ME Melakukan setting environment Membuat MIDP applications Menerapkan penggunaan sprite Mengaplikasikan pengaturan user input Mengaplikasikan artificial intelligence Mengaplikasikan optimalization/scoring Mengaplikasikan windows phone 7 silverlight Mengaplikasikan windows phone 7 XNA
JAM 150
DESKRIPSI DIKLAT Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan Menggunakan bahasa pemrograman berbasis obyek, Membuat program aplikasi berbasis java, Melaksanakan pengujian integrasi (integration test) program Membekali kemampuan teoritis maupun praktis untuk melakukan kegiatan migrasi ke teknologi baru dan membuat program multimedia berbasis action script Membekali dan meningkatkan kemampuan melalui kegiatan teoritis maupun praktis tentang game programming menggunankan J2ME
KET.
2.
100
150
Teknologi Game 070.4.02.2-01 Pemrograman game edukasi 070.4.02.2-02 Game Programming Using J2ME 070.4.03.2-01
150
Membekali dan meningkatkan kemampuan melalui kegiatan teoritis maupun praktis tentang mobile programming
PPPPTK BMTI
86
No
KOMPETENSI Mengaplikasikan mango programming Mengaplikasikan android environment Membuat basic interfaces Membuat aplikasi android
JAM
DESKRIPSI DIKLAT
KET.
100
Membekali dan meningkatkan kemampuan melalui kegiatan teoritis maupun praktis tentang android programming
PPPPTK BMTI
87
SELESAI
TM
Ket: TM = Tingkat Menengah
PPPPTK BMTI
88
PPPPTK BMTI
89
Diklat ini dirancang berdasarkan Program Studi Keahlian yang ada dan diterapkan yang mengacu kepada SPEKTRUM Pendidikan Kujuruan. Disamping itu diklat didesain berdasarkan filosofi sebagai berikut yaitu berbasis kompetensi, berpusat kepada peserta diklat, berorientasi praktek, dan learning by doing. Alokasi waktu (durasi program diklat) untukmendapatkan kuaifikasi akan bervariasi menurut jalur yang diambil dan akan dipertahankan sangat fleksibel bagi seseorang yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Durasi waktu telah ditetapkan dalam satuajn jam pada silabus setiap modul yang didasarkan pada isi dan persyaratan modul. Peserta yang dinyatakan berhasil lulus akan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh PPPPTK BMTI. Di samping itu bila diperlukan, LSP atasu asosiasi industry akan ditunjuk sebagai badan penilai untuk menguji kompetensi peserta diklat. LSP atau aosiasi yang ditunjuk merupakan badan independen yang tidak terlibat dalam pelaksanaan diklat. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas dan kredibilitas diklat. A. Kurikulum Diklat Kurikulum dirancang berdasarkan prinsip-prinsip pelatihan berbasis kompetensi yang dikembangkan dari standar kompetensi. Materi diklat diuraikan secara terperinci dan dikaitkan secara langsung dengan standar kompetensi, serta diklat diselenggarakan berdasarkan pekerjaan yang harus dilakukan. Sistimatika dimaksudkan adalah susunan dan hal-hal apa yang menjadi bagian isi dari suatu Program Diklat. Dalam hal ini sistimatika atau susunan suatu Program Diklat ditulis dalam bahasa narasi, yang terdiri dari : 1. Nama Diklat Nama diklat merupakan nama atau topik jenis program Diklat yang akan dilaksanakan, dan diharapkan mencerminkan keseluruhan materi yang akan disampaikan mencerminkan meseluruhan materi yang akan disampaikan bukan tingkat jabatan. Penulisan judul ditempatkan pada bagian atas dengan huruf besar/kapital tanpa garis bawah, tanpa tanda baca, singkat dan menarik Contoh : TEKNIK MULTIMEDIA
PPPPTK BMTI
90
Contoh :Program ini dilaksanakan di Kampus P4TK BMTI Bandung, selama 4 minggu atau setara dengan 200 jam @ 45 menit jam pelajaran.
3. Jabatan dan ruang lingkup pekerjaan Jabatan dan lingkup pekerjaan merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dengan kegiatan diklat. Jabatan dinyatakan dalam sertifikasi yang menggambarkan kewenangan untuk mengajarkan kompetensi yang ada dalam lingkup pekerjaan. Lingkup pekerjaan adalah jabaran dari tugas pokok sesuaiRuang lingkup pedoman penyusunan dan pengembangan diklat ini mencakup : a. Analisis jabatan dan uraian tugas, b. Analisis kompetensi dan sub kompetensi, c. Penyusunan struktur program dan silabi diklat, d. Analisis sumber daya, e. Uji dan sertifikasi, f. Program Diklat
4. Tujuan Diklat Tujuan adalah penjelasan umum tentang tujuan umum tentang tujuan suatu program diklat yaitu yang diharapkan untuk dicapai peserta setelah selesai mengikuti diklat. Isi tujuan antara lain dapat ditulis dalam kompetensi yang meliputi pengetahuan keterampilan dan sikap yang berkaitan dengan harapan yang akan kemudian dimiliki oleh lulusan (outcome). Berdasarkan isi tujuan inilah kemudian disusun materi apa yang perlu diberikan selama diklat kepada peserta. Tujuan ini dapat ditulis dalam bentuk point-point dan akan lebih baik bila dituliskan dalam bahasa narasi
PPPPTK BMTI
91
5. Sasaran dan Prasyarat Sasaran dimaksud adalah kepada siapa Diklat ini ditujukan atau persyaratan /kualifsikasi peserta, yang meliputi jabatan, pendidikan pengalaman, dan persyaratan fifik apa. Prasyarat disini sangat berhubungan dengan sasaran peserta Diklat, agar jelas tujuan dan deskripsi sangat berhubungan dengan sasaran peserta Diklat, agar jelas tujuan dan deskripsi Diklat dimaksud diatas. Prasyarat dapat juga kemampuan awal (entry material) peserta agar dapat mengikuti Dilat dimaksud.
6. Stuktur Program Struktur Program memuat susunan mata tataran dan alokasi waktu yang akan diberikan pada suatu jenis program pelatihan, guna mencapai tujuan yang diharapkan. Materi Diklat terdiri dari program umum, program keguruan/penunjang, dan program pokok serta program implementasi atau PKL yang dilakukan peserta setelah sampai pada instansi asal tugasnya.
7. Jejaring Kompetensi Jejaring kompetensi adalah urutan penyajian suatu kompetensi pembelajaran yang tersusun dalam struktur program, sehingga dimungkinkan urutan logis dalam kegiatan pembelajaran. Jejaring kompetensi dimulai dari tingkat yang paling mudah menuju tingkat yang paling sukar atau disesuiakan dengan jumlah peralatan yang tersedia Penyusunan jejaring ini akan berhubungan erat dengan penjadwalan pembelajaran, dan susunan dapat dibuat dengan analisis Topic Precedence Diagram maupun system network planning, atau jaring laba-laba
8. Deskripsi Kompetensi Deskripsi prorgram adalah keterangan atau jabaran dari program Diklat tersebut secara umum, dan intisari dari kajian seluruh materi Deskripsi akan lebih pas narasi bahasa disusun pada bagian awal kalimat tentang pengertian ruang lingkup, tujuan dan rambu-rambu pelaksanaan Diklat, kemudian dilanjutkan dengan program pengajaran yang memuat informasi tentang pokok dan sub pokok bahasn serta perumusan pembelajaran.
PPPPTK BMTI
92
9. Strategi dan hasil diklat Strategi dimaksudkan adalah sistem atau alur Diklat yang mencakup tempat, dan metodologi yang digunakan, baik secara umum maupun khusus. Untuk mencapai hasil yang maksimal, perlu diranrcang strategi peralatan yang sesuai dengan tuuan Diklat. Strategi akan mengarahkan atau memberi alur, atau memberi pola pelaksanaan diklat yang berorientasi pada pengalaman belajar dan dampak Diklat pada peserta. Hal-hal yang diuraikan pada strategi dapat berupa, pola/paterm pelaksanaan, langkah kegiatan, step pembelajaran, pendekatan atau aproach pembelajaran, pendekatan sub stansial, metodologi penyelesaian tugas, Dan strategi itu dipilih stsu disesuaikan dengan jenis dan contens Diklat. Strategi penataran, ditulis dalam bentuk point-point rumusan kalimat padat. Akan lebih baik lagi apabila ditulis dlam bentuk alur diagram (diagram flow chart). Demikian juga strategi strategi pembelajaran dapat ditulis dalam point-point rumusan kalimat dan Diagram Flow Chart (DPC) dengan menggunakan dewasa (andragogi yang dalam sekuen kegiatannya menggunakan metode-metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas baik mandiri maupun kelompok, diskusi problem solving dan sebagainya. Pendakatan pembelajaran dapat diuraikan dalam strategi pendekatan yang mengaktifkan peserta, antara lain CBT (pendekatan kompetensi), learning by experiencing (belajar melalui pengalaman).
Sistem pembelajarannya dapat dirancang dengan sisten klasikal, individual treatment (individual learning), modular, dan lain sebagainya. Pada bagaian ini juga akan lebih baik bila dimuat urutan; a. Urutan strategi pelaksanaan diklat b. Urutan logis strategi pembelajaran c. Urutan logis strategi jenjang
10. Evaluasi Pelatihan Evaluasi pelatihan merupakan serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengetahui tentang persiapan, penyelenggaraan dan bahan untuk pelaporan.
PPPPTK BMTI
93
Substansi dari pelaksanaan evaluasi pelatihan adalah terpenuhnya prinsip akuntabilitas suatu keberadaan pelatihan dapat ditinjau dari prosedur dan kronologi evaluasi
11. Standar sumber daya Standar sumber daya dimaksud disini adalah kebutuhan minimal (standar) SDM baik kuantitas dan kualitas (Kualifikasi pendidikan atau sertifikat yang dimiliki) demikian juga fasilitas atau sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kelayakan melakukan diklat sesuai kajian teoritis dan praktis. Analisis kebutuhan sarana/prasarana dengan pendekatan praktek di bengkel yang ada, di luar bahan habis dan ATK. Bagian ini dapat disusun dalam bentuk matrikulasi peralatan yang standar dan peralatan yang dimiliki lembaga, Departemen (bengkel) Sarana dan Prasarana ruangan praktek dan peralatan atau fasilitas bengkel yang ada.
12. Sistem Uji Kompetensi dan Sertifikasi Program pelatihan yang dilakukan di P4TK BMTI Bandung sudah disusun berdasarkan CBT oleh karena itu, untuk mengukur ketercapaian atau tingkat penguasaan kompetensi oleh seseorang yang telah mengikuti pelatihan, akan diukur melalui suatu proses Uji Kompetensi
B. Bahan Ajar 1. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar a. Analisis materi pembelajaran adalah untuk menentukan jumlah dan judul bahan ajar yang dibutuhkan dan dikembangkan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu, dengan dn kompetensi yang terdapat dalam garis-garis besar program pembelajaran yang akan disusun bahan ajarnya. b. Identifikasi dan tentukan ruang lingkup unit kompetensi tersebut c. Identifikasi dan tentukan pengetahuan , keterampilan dan sikap yang dipersyaratkana d. Tentukan judul bahan ajar yang akan ditulis e. Tentujan jenis bahan ajar yang akan dikembangkan meliputi ; Modul, hand out dll. f.
Subtansi yang akan ditulis dalam pengembangan bahan ajar mengacu pada SKKNI, 94
PPPPTK BMTI
2. Perancangan Bahan Ajar Perancangan bahan ajar dapat menggunakan format sebagai berikut: LEVEL STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR MATERI PEMBELJARAN JUDUL BAHAN AJAR KODE BAHAN AJAR
3. Penyusunan Bahan Ajar Bahan ajar disusun berdasarkan self explanatory power dengan format sebagai berikut 1. 2. 3. Nama Kompetensi Nama Modul Deskripsi Modul Nama unit-unit kompetensi yang dicakup pada modul Nama/judul modul Pernyataan singkat isi modul dan hal-hal kritis yang ada kaitannya dengan performa pekerjaan 4. 5. Kualifikasi Alokasi waktu Level kompetensi yang ingin dicapai melalui modul Estimasi alokasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh hasil belajar 6. Hasil belajar Pernyataan apa yang diharapkan dicapai oleh peserta setelah menyelsaikan modul diklat 7. 8. Kriteria Penialaiian Kondisi Pernyataan bagaimana pencapaian hasil belajar dinilai Deksripsi singkar tentang situasi di mana peserta dapat mendmonstrasikan hasil belajar yang telah dicapainya 9. Materi Daftar materi diklat mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk setiap hasil belajar 10. Metodologi Daftar medode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
PPPPTK BMTI
95
4. Isi Bahan Ajar Bahan ajar yang dihasilkan sekurang-kurangnya memuat : a. Menggambarkan mareri yang akan dituangkan di dalam bahan ajar b. Tujuan terdiri dari tujuan akhir dan tujuan antara c. Soal-soal, lattihan atau tugas harus dikerjakan peserta d. Evaluasi berfungsi mengukur kemampuan peserta dalam menguasaimateri e. Kuci jawaban soal, latihan
5. Uji Coba Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui keterlaksanaan dan manfaat bahan ajar dalam pembelajaran sebelum bahan ajar tersebut digunakan , melalui uji coba diharapkan:
a. Mengetahui kemampuan dan kemudahan peserta didik dalam memahami dan menggunakan bahan ajar
b. Mengetahui efisiensi dan efektivitas waktu belajar 6. Hasil Uji Coba Hasil uji coba akanmenghasilkan berbagai masukan untuk perbaikan yang dijaring dari hasil uji coba 7. Validasi Validasi adalah proses permintaan persetjuan atau pengesahan terhadap kesesuaian bahan ajar dengan kebutuhan peserta, validasi dapat dimintakan kepada berbagai pihak sesuai keahliannya baik ahli subtansi,ahli bahasa dan ahli metode instruksional 8. Revisi Revisi atau perbaikan merupakan proses penyempurnaan bahan ajar setelah memperolah masukan dari kegiatan uji coba dan validasi yang mencakup: a. Pengorganisasian materi
PPPPTK BMTI
96
9. Penggandaan dan Persetujuan Bahan ajar diproduksi / digandakan bila telah mendapat persetujuan dari : a. Penulis sebagai ahli materi subtansi b. Editor bahasa sebagai ahli bahasa c. Editor metoda instruksional sebagai ahli metoda instruksional d. Perancang perwajahan bahan ajar sebagai ahli perwajahan bahan ajar
C. Analisis Alat dan Media Perilaku kompeten termasuk cara bekerja yang aman diharapkan dapat dilakukan di industry merupakan sasaran pokok pada diklat ini. Hal ini mensyaratkan pengetahuan spesifik yang esensial dan keterampilan yang berkaitan harus diuji dalam lingkungan yang terstruktur yang utamanya direncanakan untuk keperluan pembelajaran dan pengujian. Hal tersebut berkaitan dengan penyediaan kebutuhan peralatan dan fasilitas bagi peserta diklat untuk mengembangkan dan mendemostrasikan pengetahuan esensial dan keterampilan seperti yang telah dinyatakan dalam unit kompetensinya. Daftar kebutuhan peralatan dan bahan praktek diseleksi berdasarkan pada pokok bahasan dan metodologi dengan menggunakan format sebagai berikut
No
Hasil Belajar
Topik
Metodologi
Alat/Bahan
Spesifikasi
D. Media Pembelajaran Metode pelatihan yang digunakan adalah berpusat pada peserta (participant centered). Hal tersbut tentunya bertujuan untuk menjadikan peserta diklat menjadi kompeten di bidangnya. Demonstrasi
PPPPTK BMTI
97
menggunakan berbagai model, audio visual aids, dan peralatan akan digunakan secara intensif. Daftar kebutuhan media pembelajaran diseleksi berdasarkan pada pokok bahasan dan metodologi dengan menggunakan format sebagai berikut.
No
Hasil Belajar
Topik
Metodologi
Media Pembelajaran
Catatan
E. Strategi Pembelajaran Diklat ini diselenggarakan mengikuti penggunaan prosedur latihan kerja, informasi dan tipikal sumber daya pada bengkel normal, mencakup kebijakan Keselamatan dan kesehatan kerja, standar prosedur dan instruksi kerja dan lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, peralatan dan bahan praktek untuk menciptakan kondisi kerja yang nyata seperti yang dinyatakan pada unit kompetensinya. Bilamana simulasi dipertimbangkan sebagai strategi yang tepat untuk penilaian, maka harus
dipastikan kondisi belajar harus otentik dan sedapat mungkin dapat meniru dan meriplekasikan tempat kerja dan konsisten dengan kebijakan industri. Metoda diklat yang digunakan disesuaikan dengan pengembangan kompetensi. Fokus program diklat adalah Pembentukan, dan bukan pemahaman. Kegiatan ceramah dibatasi pada kebutuhan minimum dan penekanan diberikan pada kegiatan praktek. Diklat diselenggarakan melalui berbagai cara, ceramah, demonstrasi, percobaan laboratorium, kunjungan industry, social/culture visit, penugasan baik individu ataupun kelompok.
F. Instruktur/Pengajar Diklat akan dilaksanakan melalui metode ceramah dan demonstrasi dengan penekanan kepada pemberian contoh-contoh praktis dan studi kasus. Instruktor/pengajar yang memenuhi kualifikasi dan berpengalaman disediakan untuk memandu peserta diklat dalam melaksanakan demonstrasi dan latihan praktek di laboratorium sehingga peserta diklat dpat dipersiapkan mampu bekerja dan
PPPPTK BMTI
98
percaya diri (confident) dibidang teknik telekomunikasi. Kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan melalui team teaching dan kolaborasi dengan industri/asosiasi.
G. Penilaian Pilihan metode penilaian khusus dipengaruhi oleh banyak factor. Hal ini mencakup keluasan penilaian, lokasi untuk kegiatan penilaian, kemudahan memperoleh sumber daya fisik, adanya pengukuran keselamatan yang diperlukan dan sifat kritikal dari kompetensi yang akan dinilai. Prose belajar akan selalu dimonitor dan pemberian umpan balik dilakukan secara individu. Tujuan penilaian unutk mengkonfirmasi bahwa setiap individu mampu melaksanakan pekerjaanpekerjaan stanadar yang diharapkan lingkuangan kerja seperti yang dinyatakan dalam standar kompetensi. Aspek unjuk kerja yang harus dikumpulkan sebagai bukti penilaian mencakup
pengetahuan, proses dan hasil kerja. Bukti-bukti (evidence) dikumpulkan melalui berbagai cara mencakup observasi langsung, supervisor report, dan project work. Aspek-aspek unjuk kerja sebagai bukti yang akan dikumpulan adalah:
Pengumpulan evidence dilaksanakan dalam berbagai cara, mencakup achievement and attitude test. Achievement Test
PPPPTK BMTI
99
No 1. 2. 3. 4. 5.
Way of Gathering Evidence Multiple observations by the assessor of the candidate carrying out work activities
Persyaratan Kelulusan dan Penjejangan Evaluasi dari instructor dilaksanakan berdasarkan diskusi kelas, ujian, kehadiran, partisipasi peserta, dan sikap, yaitu aktifitas partisipasi di kelas yang positif dan baik selama diklat dan dapat memelihara hubungan antar peserta. Grading scale untuk Nilai Akhir diformulasikan sebagai berikut. A B C D 90-100 80-89 70-79 60-69
Peserta dinyatakan lulus bila memperoleh nilai akhir 75. Nilai setiap modul diformulasikan sebagai berikut
Nilai _ Module {
Nilai _ akhir {
PPPPTK BMTI
Disamping Nilai Akhir yang sudah diformulasikan tersebut di atas, kehadiran, partisipasi, dan sikap peserta diklat akan dijadikan pertimbangan sebagai aspek yang menentukan kelulusan peserta diklat. Kehadiran harus 90%, dan alpa harus kurang dari 2 %. H. Uji Kompetensi dan Sertifikasi Program pelatihan yang dilakukan di P4TK BMTI Bandung sudah disusun berdasarkan pendekatan CBT ( Competecy Based Training), oleh karena itu, untuk mengukur ketercapaian atau tingkat penguasaan kompetensi oleh seseorang yang telah mengikuti pelatihan, akan diukur melalui suatu proses Uji Komptensi.
Untuk lebih memiliki gambaran tentang uji kompetensi dan sertifikasi, berikut ini diberikan pengertian : 1. Filosofi yang mendasari Penilaian Berdasar Kompetensi a. Penilaian berdasar kompetensi adalah penilaian berdasar criteria (KUK), dimana kandidat dinilai
dengan criteria standar atau suatu acuan, dan kandidat tidak dibandingkan dengan dengan kandidat lainnya b. Penilaian berdasar kompetensi adalah penilaian berdasar bukti yang diberikan oleh kandidat. Bukti tersebut dapat diperagakan atau dihasilkan oleh kandidat ataupun dikumpulkan oleh penilai
c. Penilaian berdasarkan kompetensi juga merupakan keterlibatan langsung kandidat dalam proses penilaian, seperti untuk menyusun dan menyepakati pelaksanaannya
2. Sertifikasi
a. Sertifikasi kompetesi adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap hasil sesuatu kegiatan pelatihan berbasis kompetensi
b. Setifikat kompetensi adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi untuk menyatakan bahwa personel telah memenuhi standar yang dipersyaratkan
PPPPTK BMTI
101
PERSIAPAN
TUJUAN PENGUJIAN
PELAKSANAAN
TUJUAN
Melakukan Uji Kompetensi: o Penjelasan Umum Tes o Uji Kompetensi (T, P,I) o Penilaian
PENETAPAN HASIL DATA HASIL PENGOLAH TES Menyampaikan Hasil Uji Kompetensi REKOMENDASI HASIL UJI
AKHIR
PPPPTK BMTI
102
I.
Penilaian Administrasi sebagai salah satu alat untuk mewujudkan proses belajar mengajar (PBM) yang efektif, tentunya harus dikelola sedemikian rupa sehingga betul-betul efektif. Komponen-komponen administrasi yang harus dikelola adalah: 1. Administrasi tenaga pengajar, meliputi: pemetaan kompetensi tenaga pengajar; penetapan tenaga pengajar; usulan tenaga pengajar; penjadwalan; penggantian tenaga pengajar; dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2. Administrasi peserta diklat, meliputi: inventarisasi calon peserta; pemeriksaan penetapan calon peserta; pemanggilan peserta; penerimaan peserta; penerimaan peserta; biodata peserta; kehadiran peserta; evaluasi dan uji kompetensi peserta; penetapan kelulusan peserta; dan sertifikasi/skill pasport peserta. 3. Administrasi bahan belajar, meliputi: inventarisasi kebutuhan bahan ajar; dan inventarisasi kebutuhan media belajar. 4. Administrasi alat dan bahan, meliputi: analisis kebutuhan alat dan bahan; pengadaan alat dan bahan; penerimaan alat dan bahan; pemeriksaan alat dan bahan; penempatan alat dan bahan; serta penggunaan alat dan bahan.
Untuk mempermudah pelaksanaan dan pengawasan semua kegiatan didokumentasikan dalam bentuk format seperti contoh berikut: PEMETAAN KOMPETENSI TENAGA PENGAJAR Nama Unit Kerja No. : : Kompetensi Pendidikan Pelatihan Pengalaman Keahlian Standar Kompetensi Tenaga Pengajar
PPPPTK BMTI
103
PENETAPAN/USULAN TENAGA PENGAJAR Nama diklat Periode No. : : Mata diklat Alokasi Waktu Nama Pengajar
PENGGANTIAN TENAGA PENGAJAR Nama diklat Unit Kerja No. : : Nama Pengganti Mata Tataran Waktu Alasan Periode :
Nama Pengajar
: :
PPPPTK BMTI
104
: :
Kompeten Tidak Kompeten Keterangan
Kompetensi
: : : : :
Status Kelulusan
No.
Nama Peserta
1. 2. 3. 4.
PPPPTK BMTI
105
I.
TATA CARA PENULISAN 1. Tulis dengan huruf kapital, tinta hitam 2. Coret yang tidak perlu 3. Data harus diisi dengan benar dan lengkap, apabila dalam pengisian data tidak benar, bukan tanggung jawab kami. IDENTITAS PESERTA: 1. Nama Lengkap : ............................................................... 2. NIP : ............................................................... 3. Pangkat/ Golongan : ............................................................... 4. Jenis kelamin : Pria / Wanita *) 5. Tempat Tanggal Lahir : ............................................................... 6. Jabatan Fungsional : ............................................................... 7. Agama : ............................................................... 8. Pendidikan Terakhir : ............................................................... 9. Alamat Rumah : ............................................................... ..................................................... Telp........................./................... 10. Kabupaten/ Propinsi : ............................................................... 3 x 4 cm
II.
3 x 4 cm
III.
IDENTITAS LEMBAGA/ SEKOLAH 1. Nama Sekolah/Lembaga yang menugaskan : ................................. .......................................................................................................... 2. Status Sekolah (Negeri/Swasta) *) . 3. NSS .............................. Tlp:............................... Kode Pos: ............... 4. E-mail/ Website ........................................./.................................... 5. Kota/ Kabupaten/ Propinsi: ..................../........................./................. JENIS DIKLAT YANG PERNAH DIIKUTI: 3 x 4 cm
IV.
No 1 2
V. 1. 2.
NAMA DIKLAT
TEMPAT
TAHUN
PPPPTK BMTI
106
PPPPTK BMTI
107
PENETAPAN CALON PESERTA DIKLAT ........... Periode .......... No. Nama Calon Peserta Pendidikan Diklat yang pernah diikut Nama SMK Asal Alamat/Telp. Kota/Kab Provinsi Keterangan
1. 2. 3.
Identitas calon peserta Identitas sekolah Distribusi peserta a. b. c. Pemerataannya pada sekolah Kesesuaian program Penyebarannya; dalam Jawa luar Jawa
4.
Jumlah Peserta
PPPPTK BMTI
108
DAFTAR HADIR PESERTA DIKLAT NAMA DIKLAT: ..................................................................... Departemen Jurusan Program Keahlian
No. NAMA Paraf Peserta
Senin, ..................
PPPPTK BMTI
109
: :
Kompetensi/Sub Kompetensi Cetak Media Model Elektronik Keterangan
PPPPTK BMTI
110
: :
Kompetensi/Sub Kompetensi Nama Alat Alat Spesifikasi Jumlah Jenis Bahan Bahan Spesifikasi Volume
: :
Nama Alat/Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah Keterangan
PPPPTK BMTI
111
: : :
Spesifikasi Satuan Harga Satuan Rp
Nama Alat/Bahan
Jumlah Rp
Jumlah Rp
: : :
Spesifikasi yang ditawarkan Spesifikasi yang dikirim Satuan
:
Keterangan
Nama Alat/Bahan
PPPPTK BMTI
112
BAB V STRATEGI DIKLAT Strategi penyajian dari setiap jenjang bisa dirancang secara fleksibel. Dari sisi tempat bisa dilaksanakan melalui in-service training, in-house training atau on-the job training, disesuaikan dengan karakteristik materi. RPL akan dilakukan, sehingga peserta diklat tidak harus mengikuti seluruh materi dari setiap jenjang yang diikutinya. Pada level 4 metode yang dilaksanakan lebih bersifat seminar, workshop, lokakarya, presentasi ilmiah, project work dan lain-lain. Diklat ini bekerjasama dengan pihak-pihak terkait yakni LPTK dan perguruan tinggi yang direkomendasi , asosiasi untuk kompetensi kejuruan dengan LSP atau lembaga independen yang ditunjuk. Pada level 4 (diklat level tinggi/khusus) metode yang dilaksanakan lebih bersifat seminar, workshop, lokakarya, presentasi ilmiah, project work dan lain-lain. Diklat ini bekerjasama dengan pihak-pihak terkait yakni LPTK dan perguruan tinggi yang direkomendasi , asosiasi untuk kompetensi kejuruan dengan LSP atau lembaga independen yang ditunjuk. A. In Service Learning Pelaksanaan diklat dengan menggunakan strategi inservice learning berarti keseluruhan kegiatan diklat dilakukan di pusat (PPPPTK BMTI).
PPPPTK BMTI
113
B. In Service Learning On Service Learning DIklat dengan pola in on dilakukan dalam dua tahap yaitu: a. In Service Learning: pelatihan pada tahap pertama dilaksanakan di pusat (di PPPPTK BMTI atau tempat yang diaggap sebagai tempat pelatihan tahap 1/ bisa di LPMP, DInas, Kabupaten/kota), materi yang diberikan sesuai dengan cakupan kurikulum/syllabus dimana pada akhir pelatihan peserta diberikan tugas untuk menyusun rencana tindak lanjut dan diimplementasikan pada pelatihan tahap kedua. b. On (on service learning): pelatihan tahap kedua (on service learningI diselenggarakan di sekolah masing-masing dimana peserta pelatihan ditugaskan berlatih mengimplementasikan
keseluruhan materi pelatihan tahap pertama. Produknya bisa berupa produk atau peningkatan kompetensi. Pada tahap kedua ini, peserta juga diuji, mempresentasikan hasil dan melaporkan apa yang telah diimplementasikan sesuai sesuai dengan hasil tahap ke satu.
PPPPTK
PPPPTK BMTI
114
DIklat dengan pola in on in dilakukan dalam tiga tahap yaitu: a. In Service Learning: pelatihan pada tahap pertama dilaksanakan di pusat (di PPPPTK BMTI atau tempat yang diaggap sebagai tempat pelatihan tahap 1/ bisa di LPMP, DInas, Kabupaten/kota), materi yang diberikan sesuai dengan cakupan kurikulum/syllabus dimana pada akhir perlatihan peserta diberikan tugas untuk menyusun rencana tindak lanjut dan diimplementasikan pada pelatihan tahap kedua.On: tahap kedua, diklat dilakukan di daerah/tempat peserta diklat berasal tetapi tetap dalam bimbingan instructor dari PPPPTK BMTI (Praktek Kerja Lapangan/PKL)
b. On (on service learning): pelatihan tahap kedua (on service learning) diselenggarakan di sekolah masing-masing dimana peserta pelatihan ditugaskan berlatih mengimplementasikan
keseluruhan materi pelatihan tahap pertama. Produknya bisa berupa produk atau peningkatan kompetensi. c. In Service Learning: pelatihan in service learning tahap ketigadi selenggarakan di mana peserta pelatihan diuji, mempresentasikan hasil kerja, melaporkan pelaksanaan hasil pelatihan tahap 2 (on service learning)
D. Elearning E-Learning merupakan pemelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan atau internet. E-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat merkeka masing-masing tanpa harus secara fisik mengikuti pelajaran dikelas. E-learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.
PPPPTK BMTI
115
E. Pembelajaran Mandiri Pembelajaran bagi pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebuah proses peningkatan kompetensi yang bertujuan untuk meningkatan kinerja sehingga berdampak positif terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran bagi pendidik yang dilakukan secara mandiri yang dilakukan secara individual atau kelompok yang pembelajarannya/pencapaian tujuan pembelajarannya mengacu kepada standar kompetensi guru yang telah ditetapkan. Sarana pembelajaran yang digunakan menyesuaikan kepada kemampuan peserta diklat untuk beradaptasi dan berinteraksi sesuai dengan potensi yang ada pada masing-masing peserta termasuk pembiayaan. Kemampuannya akan teruji melalui audi kompetensi. Proses pelakasanaan pembelajaran mandiri dapat dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya adalah pendidikan untuk peningkatan kualifikasi akademik ke S1/D4 untuk guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah pendidikan dasar, dan ke S2 untuk pengawas pendidikan menengah. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), seminar. kegiatan forum, kelompok kerja, dan musyawarah kerja, Lokakarya, simposium., konvensi, kolokium, dan lain sebagainya.
PPPPTK BMTI
116
Sebagai perancang dan pengendali kegatan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan adalah PPPPTK BMTI, namun demikian dalam rangka meningkatkan kuantitas pelaksanaan diklat strategi pelaksanaan diklat bisa diatur dengan memberdayakan LMPP, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, MGMP, dan asosiasi profesi serta training provaider lainnya dengan lisensinya PPPPTK BMTI yang mengendalikan. A. KKG, MGMP, dan KKM Kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), dan kelompok kerja madrasyah (KKM) merupakan wahana bagi guru untuk mengembangkan profesinya. KKG merupakan wahana pengembangan profesi secara berkelompok untuk guru SD. MGMP merupakan wahana pengembangan profesi secara berkelompok untuk guru mata pelajaran jenjang SMP. KKM merupakan wahana pengembangan profesi secara berkelompok untuk guru madrasyah. B. PPPPTK Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional di bidang pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan. Lembaga ini mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan bidangnya. C. LPMP Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) adalah unit pelaksana teknis Departemen Pendidikan Nasional. Lembaga ini mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah termasuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan Nasional. D. Pusdiklat Kementerian Agama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Agama (Pusdiklat Depag) merupakan lembaga penyelenggara pembinaan dan pengembangan bagi guru-guru dan tenaga kependidikan di bawah binaannya. Lembaga ini mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan
pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
PPPPTK BMTI
117
E.
Balai Diklat Kementerian Agama Balai Pendidikan dan Pelatihan Departemen Agama (Balai Diklat Depag) merupakan lembaga penyelenggara pembinaan dan pengembangan bagi guru-guru dan tenaga kependidikan di bawah binaannya. Lembaga ini mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan
pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. F. BPG Pemda Balai Penataran Guru (BPG) Pemda merupakan lembaga penyelenggara pembinaan dan pengembangan bagi guru-guru dan tenaga kependidikan di bawah Pemerintah Daerah. Tidak semua pemerintah provinsi/kabupaten/kota memiliki BPG. Inisiatif Pemda membangun BPG merupakan salah satu bentuk partisipasinya membangun pendidikan, khususnya meningkatkan mutu guru dan tenaga kependidikan. Lembaga ini mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan
pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. G. Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Provinsi merupakan dinas teknis di lingkungan pemerintah provinsi. Dinas ini antara lain menjalankan fungsi sebagai penyelenggara pembinaan dan pengembangan bagi guruguru dan tenaga kependidikan di bawah binaannya. H. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan kabupaten/kota merupakan dinas teknis di lingkungan pemerintah
kapupaten/kota. Dinas ini antara lain menjalankan fungsi sebagai penyelenggara pembinaan dan pengembangan bagi guru-guru dan tenaga kependidikan di bawah binaannya. I. Yayasan Yayasan merupakan lembaga berbadan hukum yang menjalankan fungsi sebagai penyelenggara pembinaan dan pengembangan bagi guru-guru dan tenaga kependidikan. J. Asosiasi Profesi Organisasi atau asosiasi profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru. Asosiasi ini mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Fungsinya adalah untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat.
PPPPTK BMTI
118
K. Training provider lainnya Training pprovider merupakan lembaga berbadan hukum yang menjalankan fungsi sebagai penyelenggara pembinaan dan pengembangan bagi guru-guru dan tenaga kependidikan.
PPPPTK BMTI
119
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamamendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan menilai peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu kemampuanya harus selalu dirawat berkembang dan dikembangkan salah alat atau strategi untuk merawat dan mengembangakan kompetesi guru dilakukan melalui skill audit A. Fungsi Skill Audit Penyelenggaraan audit kinerja jabatan guru dilakukan untuk mengukur kemampuan guru dalam mengimplementasikan keempat kompetensi guru sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu Kompetensi kepribadian; Kompetensi sosial; dan Kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh dalam pelaksanaan sistem audit kinerja. Pelaksanaan audit kinerja dilakukan pada semua guru untuk mengukur kemampuan dan profesionalisme yang dapat dipakai sebagai dasar untuk meningkatkan kemampuannya lebih lanjut untuk mendapatkan penghargaan atau promosi naik jenjang jabatannya pada jabatan tertentu, misalnya guru Pertama yang akan naik menjadi guru Muda. atau untuk memenuhi persyaratan tertentu sebagai dasar untuk memberikan pengakuan, penghargaan, dan mengembangkan profesionalisme guru lebih lanjut( contoh akredetasi program kualifikasi, pengakuan untuk jenjang kompetensi , asesor dan master asesor dan lain lain). Kompetensi paedagogik;
B. Tujuan Pelaksanaan Audit Skill audit berfungsi untuk meningkatkan kualitas kinerja dan profesional guru dengan penuh kreatif dan inovatif serta tanggap terhadap setiap perkembangan pendidikan. Penyelenggaraan audit kinerja profesionalisme guru juga dilakukan untuk mengukur kemampuan guru dalam
PPPPTK BMTI
120
mengimplementasikan keempat kompetensi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
C. Penyelenggara Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Departemen Pendidikan Nasional merupakan instansi yang bertanggungjawab untuk menyelenggarakan audit kinerja jabatan fungsional guru. Ditjen PMPTK menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan audit kinerja guru, misalnya menyiapkan sebagainya Ditjen PMPTK dalam melaksanakan tugasnya melibatkan instansi terkait dengan penyelenggaraan audit kinerja jabatan fungsional guru. Instansi terkait yang dimaksud adalah Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang dalam melaksanakan kegiatan audit jabatan fungsional guru berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota, pedoman, bahan-bahan, dan lain
PPPPTK BMTI
121
Pendanaan dalam penyelenggaraan diklat Program Studi Keahlian Teknik Elektronika ini bersumber dari: A. Dana DIPA B. Dana Pusat C. Dana Sharing D. Dana Swadaya E. Dana BOS F. Dana BOS Daerah G. Dana Partisipasi Guru
PPPPTK BMTI
122
PPPPTK BMTI
123
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum 1. Landasan Filosofis 2. Landasan Historis 3. Landasan Yuridis 4. Kebijakan Pengembangan Profesional Guru Berkelanjutan ( CPD ) C. Tujuan D. Manfaat BAB II STANDAR KOMPETENSI A. STANDAR KOMPETENSI B. Dasar Kompetensi Kejuruan C. Kompetensi Keahlian D. Pemetaan Kompetensi Kejuruan E. Pemetaan Kompetensi Keahlian F. Mapping Kopmpetensi BAB III PELEVELAN DIKLAT A. Diklat Dasar B. Diklat Lanjut C. Diklat Menengah D. Diklat Tinggi F. Kodefikasi Program Diklat BAB IV DESAIN DIKLAT A. Kurikulum Diklat B. Bahan Ajar C. Analisis Alat dan Media D. Media Pembelajaran E. Strategi Pembelajaran F. Instruktor / Pengajar G. Penilaian H. Uji Kompetensi dan Sertifikasi I. Administrasi Diklat BAB V STRATEGI DIKLAT A. In Service Learning B. In Service Learning On Service Learning C. In Service Learning On Service Learning - In Service Learning D. E-Learning E. Pembelajaran Mandiri
PPPPTK BMTI
124
BAB VII TEMPAT PELAKSANAAN A. KKG, MGMP, KKM B. PPPPTK C. LPMP D. Pusdiklat Kementerian Agama E. Balai Diklat Kementerian Agama F. BPG Pemda G. Dinas Pendidikan Propinsi H. Dinas Pendidikan Kab/Kota I. Yayasan J. Asosiasi Profesi K. Training Provider Lainnya
BAB VIII SKILL AUDIT A. Fungsi Skill Audit B. Tujuan Pelaksanaan Audit C. Penyelenggaraan Audit
PPPPTK BMTI
125