Anda di halaman 1dari 6

Bahaya Timbel (Logam Berat) Bagi Balita Logam berat ini mengancam perkembangan janin dan balita.

Terutama pada otak, sistem saraf serta mengakibatkan anemia. Timbel (Pb) adalah salah satu jenis logam berat yang mampu menyebabkan keracunan. Paparan zat ini sangat membahayakan janin dan anak-anak, terutama perkembangan otak dan sistem saraf mereka. Multi polusi. Timbel masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan (85%), pencernaan (14%) dan kulit (1%). Sumber utama pencemaran timbel adalah bensin bertimbel. Tak tanggung-tanggung, sekitar 3,5 juta kendaraan bermotor di Jakarta membuang sekitar 600 ton timbel per tahun. Selain itu, banyak kemasan wadah makanan yang mengandung timbel. Minimalkan risiko si kecil terpapar timbel dengan melakukan: Pilih bahan bakar ramah lingkungan misalnya Pertamax atau Pertamax Plus. Harganya sedikit lebih mahal, namun aman bagi lingkungan termasuk keluarga Anda Hati-hati memanaskan mesin mobil. Kita kerap memarkir mobil dengan bagian belakang mendekati pintu rumah. Akibatnya, ketika memanaskan mobil, asapnya masuk rumah. Keluarkan mobil sebelum dipanaskan atau memarkirnya dengan bagian depan di depan rumah, agar asap terbuang keluar. Pakai masker, jika pergi jalan-jalan ke tempat yang banyak mobil berlalu-lalang. Pakai masker dari kain kassa yang dibasahi. Air yang ada di antara benang-benang kain akan membantu menangkap polutan, termasuk timbel dari asap mobil Gendong anak ketika berada di keramaian lalu lintas. Asap yang keluar dari knalpot mobil biasanya sejajar dengan tinggi badan anak, sehingga anaklah yang lebih dulu menghirup timbelnya. Kurangi makan makanan kaleng. Karena sambungan penutup makanan yang dikemas dalam kaleng biasanya dipatri dengan bahan yang mengandung timbel. Banyak dari kita yang sehari-harinya memakai air ledeng. Klorin, khlorin atau chlorine merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses khlorinasi. Sudah umum pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan kuman penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang akan kita gunakan. Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk menghilangkan kuman penyakit terutama bila kita menggunakan air ledeng. Tetapi dibalik kefektifannya itu klorin juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita. Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati. Dari manakah asal khlorin? Air ledeng. Oleh PDAM pada saat pembuatan air ledeng umumnya menggunakan air permukaan, yang umumnya akan lebih banyak mengandung kuman atau mikroorganisme merugikan daripada bila dibandingkan dengan air sumur. Campuran khlorin yang berlebihan tentunya akan dapat sampai ke kita dan akan masuk ke dalam tubuh jika kita meminum air yang mengandung khlorin tersebut. Septik tank atau air pembuangan limbah rumah tangga. Ketika menggunakan pembersih atau pencuci yang mengandung khlorin, bisa jadi air pembuangan hasil cucian tersebut kemudian meresap ke dalam tanah dan mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih rumah tangga. Pembuangan Air Kolam Renang. Kolam renang umumnya menggunakan khlorin sebagai penjernih dari mikroorganisme yang ada dalam air. Air buangan dari kolam renang ini juga bisa saja mencemari sumur air bersih warga sekitarnya. Bagaimana khlorin tersebut sampai ke tubuh kita? Lewat air minum. Cara paling utama khlorin masuk ke dalam tubuh adalah melalui air yang kita minum. Umumnya resiko yang lebih sering meminumnya adalah orang-orang yang memakai air ledeng sebagai bahan air minumnya. Lewat udara. Ketika mandi menggunakan shower air panas/hangat, uap air yang masih mengandung khlorin dapat terhirup dan masuk ke dalam tubuh kita. Selain itu walaupun sedikit, bagi sebagian orang klorin juga bisa masuk melalui kulit ketika sedang mandi menggunakan air yang mengandung klorin. Bagaimana cara mengurangi kadar klorin dalam air? Dengan menggunakan Granulated activated carbon (GAC) atau butiran karbon aktif sebagai filter air dapat

mengurangi kadar klorin dalam air yang akan kita pakai. Filter air dari arang ini efektif untuk mengurangi rasa dan bau dari air. Anda juga dapat sekalian membuat saringan air sederhana yang menggunakan arang sebagai salah satu bahan untuk saringan atau anda dapat juga menggunakan salah satu dari berbagai teknik penyaringan air sederhana untuk mendapatkan air minum. Tetapi cara terbaik adalah tidak menggunakan klorin untuk disinfeksi air minum dan sebagai gantinya dapat digunakan cara sederhana untuk melakukan disinfeksi pada air minum. Cara Mencegah Klorin Masuk ke Dalam Tubuh. Gunakan air sehemat dan seoptimal mungkin untuk mandi (baik shower ataupun berendam), mencuci ataupun memasak dan sebaiknya air yang digunakan adalah air dingin. Lalu bukalah jendela atau ventilasi agar udara yang mengandung klorin dapat keluar dan digantikan dengan udara yang bebas klorin. Sedangkan untuk mengatasi bila anda menaruh klorin pada bak atau sumur sumber air anda, kuraslah bak dan sumur anda. A. Karakteristik Air Limbah 1. Karakteristik kimiawi Penggunaan air secara domestik atau industrial umumnya memberikan kontribusi terhadap pengotoran air. Bahan organik dan garam anorganik masuk kedalam air membentuk suspensi sebagai koloid atau partikel. Limbah organik akan dimanfaatkan oleh mikroba yang terdapat di lingkungan air sebagai makanannya. Pengujian air secara kimiawi antara lain digunakan test BOD dan COD. Test BOD (Biological Oxygen Demmand) adalah ukuran penggunaan oksigen oleh mikroorganisme yang menstabilisasi pollutan organik dalam lingkungan alamiahnya. Tidak semua bahan organik secara alamiah dan cepat dapat mengalami dekomposisi menjadi karbon dioksida, secara konvensional pengujian BOD membutuhkan waktu sekitar 5 hari. Test COD (Chemical Oxygen Demmand) dikembangkan setelah ditemui banyaknya keterbatasan dari pengujian BOD. Pengujian COD dapat diselesaikan dalam waktu 2 jam atau bisa lebih cepat. Caranya yaitu sampel air limbah direbus dengan penambahan asam sulfat dan diukur oksidasinya. Beberapa bahan yang tak dapat didegradasi secara mikribial akan dipecah dalam pengujian COD. Oleh karenanya COD dan BOD biasanya mempunyai hubungan yang erat secara eksprimental. 2. Karakteristik Fisik Air limbah domestik bervariasi tergantung dari suhu, biasanya kental, berwarna keabu-abuan dan mengandung kerosin, di sini tidak dibutuhkan pengujian bau dari air limbah. 3. Karakteristik Biologi Yang paling berbahaya secara biologis dari air limbah domestik adalah terdapatnya mikroorganisme patogen yang endemik yang memberi dampak pada kesehatan masyarakat. Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Bila manusia, hewan, dan tumbuhan kekurangan air, maka akan mati. Permasalahan saat ini adalah kualitas air terutama untuk kebutuhan (mandi, mencuci, minum, dan sebagainya) di kota-kota besar di Indonesia masih memprihatinkan. Kepadatan penduduk, limbah industri, tata ruang yang salah dan tingginya eksploitasi sumber daya air sangat berpengaruh pada kualitas air. Selain itu, banyak orang yang membuang sampah, kotoran maupun limbah ke sungai. Bahkan, ada cara lain membuang limbah berbahaya dengan menanam di kedalaman beberapa meter. Hal inilah yang menyebabkan semakin memburuknya kualitas air. Salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Athena (1996) menunjukkan 41.5 % sampel air di Jakarta mengandung Merkuri (Hg) berlebih, 25.4 % sampel air di Bogor mengandung Kadmium (Cd) berlebih, dan 41.1 % sampel air di Bogor mengandung Timbal (Pb) berlebih. Kandungan logam berat pada air minum Bogor dan Jakarta lebih tinggi dibandingkan Bekasi dan Tangerang. Indikator yang digunakan untuk mendeteksi pencemaran air adalah cemaran logam berat didalamnya. Disebut logam berat berbahaya karena umumnya memiliki rapat massa tinggi (5 gr/cm3) dan sejumlah konsentrasi kecil dapat bersifat racun dan berbahaya. Di antara semua unsur logam berat, Hg menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, dan Zn. Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat didegradasi maupun dihancurkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air minum, atau udara. Logam berat seperti tembaga, selenium, atau seng dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh. Akan tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam berat menjadi berbahaya

disebabkan sistem bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia didalam tubuh mahluk hidup. Adanya Timbal (Pb) dalam peredaran darah dan otak dapat menyebabkan gangguan sintesis hemoglobin darah, gangguan neurologi (susunan syaraf), gangguan pada ginjal, sistem reproduksi, penyakit akut atau kronik sistem syaraf, dan gangguan fungsi paru-paru. Selain itu, dapat menurunkan IQ pada anak kecil jika terdapat 10-20 myugram/dl dalam darah. Kadmium (Cd) jika berakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat menghambat kerja paru-paru, bahkan mengakibatkan kanker paru-paru, mual, muntah, diare, kram, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan hati, dan gangguan kardiovaskuler. Kadmium dapat pula merusak tulang (osteomalacia, osteoporosis) dan meningkatkan tekanan darah. Gejala umum keracunan Kadmium adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk batuk, dan lemah. Merkuri (Hg) dapat berakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh lainnya, menyebabkan bronchitis, sampai rusaknya paru-paru. Gejala keracunan Merkuri tingkat awal, pasien merasa mulutnya kebal sehingga tidak peka terhadap rasa dan suhu, hidung tidak peka bau, mudah lelah, gangguan psikologi (rasa cemas dan sifat agresif), dan sering sakit kepala. Jika terjadi akumulasi yang tinggi mengakibatkan kerusakan sel-sel saraf di otak kecil, gangguan pada luas pandang, kerusakan sarung selaput saraf dan bagian dari otak kecil. Turunan oleh Merkuri (biasanya etil merkuri) pada proses kehamilan akan nampak setelah bayi lahir yang dapat berupa cerebral palsy maupun gangguan mental. Sedangkan keracunan Merkuri yang akut dapat menyebabkan kerusakan saluran pencernaan, gangguan kardiovaskuler, kegagalan ginjal akut maupun shock. Arsenik (As) dalam tubuh dapat mengganggu daya pandang mata, hiperpigmentasi (kulit menjadi berwarna gelap), hiperkeratosis (penebalan kulit), pencetus kanker, infeksi kulit (dermatitis). Selain itu, dapat menyebabkan kegagalan fungsi sumsum tulang, menurunnya sel darah, gangguan fungsi hati, kerusakan ginjal, gangguan pernafasan, kerusakan pembuluh darah, varises, gangguan sistem reproduksi, menurunnya daya tahan tubuh, dan gangguan saluran pencernaan. Chromium (Cr) dalam tubuh dapat berakibat buruk terhadap sistem saluran pernafasan, kulit, pembuluh darah, dan ginjal. Dampak kandungan logam berat memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Namun, kita dapat mencegahnya dengan meningkatkan kesadaran untuk ikut serta melestarikan sumber daya hayati serta menjaga kesehatan baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Salah satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan adalah dengan mendeteksi kondisi air yang kita gunakan sehari-hari, terutama kebutuhan untuk minum. Jika kondisi air Anda sudah terdeteksi, maka akumulasi logam berat dalam tubuh dapat kita cegah. Paduan logam merupakan pencampuran dari dua jenis logam atau lebih untuk mendapatkan sifat fisik, mekanik, listrik dan visual yang lebih baik. Contoh paduan logam yang populer adalah baja tahan karat yang merupakan pencampuran dari besi (Fe) dengan Krom (Cr). Penggunaan Logam Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian, dan kedokteran.[1] Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali.[1] Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia.[1] Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium dikromat, dan kalium permanganat.[1] Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor-alkali. Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).[1] Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium.[1] Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi.[1] Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.[1] Logam mulia Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, perunggu dan platina. Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik. Logam berat Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Beberapa

di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi. Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan mengandung logam berat berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan konsumsi. Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki kandungan raksa yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pernah ditolak importir dari Jepang karena dinilai memiliki kandungan kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang melebihi ambang batas. Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan limbah industri di sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang internasional karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas yang diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang diberikan kepada tanaman di perkebunan. Penggunaan Klorin oleh industri pulp dan paper adalah manifestasi dari kurangnya perhatian industriawan turut berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan, pembangunan yang berwawasan lingkungan. Terlalu banyak hal yang harus dikorbankan. Lihat saja kasus Indah Kiat di Riau, dan kasus Indorayon di Sumut yang belakangan ini banyak membuat gegar Nasional di tahun 1993. Semuanya sangat meresahkan masyarakat, karena merusak hajat hidup orang banyak. Beberapa pernyataan dari pemerintah maupun industriawan tentang klorin, bagi kami adalah sesuatu yang menyesatkan bagi kelangsungan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Oleh sebab itu, agar tidak terjadi pemahaman yang salah tentang klorin, maka kami mencoba menginformasikan beberapa hal yang kami fahami berdasarkan informasi yang pernah kami peroleh dari beberapa sumber. SEJARAH KLORIN Lebih satu abad, klorin digunakan untuk memutihkan kertas, karena kertas yang diproduksi secara alami (tanpa penggunaan unsur kimia hasil rekayasa manusia) berwarna coklat muda. Umumnya pabrik pulp dan kertas membuang limbah klorin ke air dan membuat banyak senyawa berbahaya, misalnya dioxin (senyawa kimia berbahaya yang termasuk dalam kelompok organoklorin). Begitu berbahayanya klorin bagi lingkungan hidup, sehingga membuat kelompok- kelompok masyarakat di dunia maju melakukan tekanan dan protes keras untuk pabrik yang menggunakan klorin. Di kebanyakan dunia maju, pemerintahnya sedang dan sudah membuat undangundang untuk membatalkan penggunaan klorin dan akibat darinya. Di Swedia, negara negara lain di Skandanavia, Kanada, dan Jerman, saat ini sudah diberlakukan undang-undang sekaligus law enforcement (penegakan hukum lingkungan) untuk pabrik pulp dan kertas. Dapat dipastikan, sudah banyak perusahaan di negara tersebut menjadi industri yang bebas klorin (chlorine free), karena lebih sesuai dengan pasar, lebih efektip sebagai strategi jangka panjang, dan dengan sendirinya menjadi lebih ekonomis. Apalagi masyarakatnya dengan mudah dapat mengidentifikasi dan mengenal bahaya yang disebabkan oleh klorin. Dulu, klorin digunakan sebagai gas beracun pada Perang Dunia I oleh Jerman (masa Hitler). CIRI-CIRI KLORIN Sebenarnya klor adalah elemen kimia (Cl) biasa di cakrawala, tapi gas klorin (Cl2) adalah hasil penemuan dan rekayasa dari peradaban manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna hijau-kuning dan dalam bentuk cairan berwarna kuning sawo . Klorin lebih berat dari udara. Klorin dibuat dari proses elektrolisa air asin dan di simpan dalam bentuk cair atau gas di bawah tekanan tertentu. Sehingga klorin merupakan bahan kimia dengan ciri ciri yang sangat reaktif dan bisa bereaksi dengan senyawa lain. Secara kimia, klorin mempunyai nama dan ciri-ciri : SINOMIN: klorin molekul (molecular chlorine), klorin cair (liquid chlorine) KELUARGA KIMIA: halogen FORMULA MOLEKUL: Cl2 BERAT MOLEKUL: 70.90 KEPADATAN GAS DI UDARA: 2.47 (udara = 1) TEKANAN GAS: 4,800 mm Hg di 20 C. STRUKTUR KIMIA: CI-CI RUPA DAN BAU: gas hijau-kuning, bau tajam, menggangu mata dan mengakibatkan mata berair bila terjadi kontak di udara MUDAH TERBAKAR: non-flammable (tidak mudah terbakar) tetapi menyokong pembakaran; terkenal dapat mengakibatkan risiko bakar yang serius. PENGGUNAAN KLORIN Klorin adalah unsur kimia ketujuh tertinggi yang diproduksi di dunia. Digunakan sebagai alat pemutih pada industri

kertas, pulp, dan tekstil. Digunakan untuk manufaktur pestisida dan herbisida, misalnya DDT, untuk alat pendingin, obat farmasi, vinyl (pipa PVC), plastik , bahan pembersih, dan untuk perawatan air dan air limbah. Supaya bisa dipakai, klorin sering dikombinasikan dengan senyawa organik (bahan kimia yang mempunyai unsur karbon) yang biasanya menghasilkan organoklorin. Organoklorin itu sendiri adalah senyawa kimia yang beracun dan berbahaya bagi kehidupan karena dapat terakumulasi dan persisten di dalam tubuh makhluk hidup. PENGGUNAAN KLORIN PADA PRODUKSI PULP Di dalam industri pulp, kertas dan tekstil, klorin mempunyai dua kegunaan : pertama, untuk bahan pemutih dan penghalus pulp, dan kedua, untuk mendrop oksigen pada senyawa sulfur yang berada di liquor hitam (black liquor). Dalam proses produksi pulp dan kertas, klorin banyak digunakan, karena dalam proses pemutihan (bleaching), klorin dipakai di dalam tingkat terawal pada stage I yang disebut juga klorin dan klorin dioksid stage atau klorinisasi, serta stage terahkir (stage IV) yang disebut juga klorin dioksid stage . Dari prosess produksi industri tersebut, klorin dan bahan lainnya keluar dalam bentuk limbah cair dan padat. Sementara bau yang keluar dari semua industri pulp dan kertas adalah akibat dari proses pemasakan chips kayu dengan kimia sodium/natrium hidrosida (NaOH) dan sodium/natrium sulfida (Na2S). Sulfida dari unsur Na2S dapat bereaksi langsung dengan klorin. Selain itu, gas klorin dapat bereaksi keras dengan bahan yang mudah terbakar maupun bahan kimia lain, termasuk karbon, dan logam, sehingga dapat menimbulkan ledakan. Begitu juga bila bereaksi dengan gas-gas hydrokarbon (metan, asetilen, etan), baik dalam bentuk cair maupun gas, terhadap senyawa nitrogen dan senyawa yang non-logam seperti phospor, boron dan silikon. TOKSIN (RACUN) PADA GAS DAN CAIRAN KLORIN Klorin, baik berbentuk gas atau cairan dinilai mengandung "racun yang tinggi", dan diklasifikasikan sebagai bahan kimia yang mampu mengakibatkan kematian atau cacat permanent (tetap) dari penggunaan yang normal (setiap hari pada industri) sekalipun". EPA di A.S (Agency Proteksi Lingkungan Hidup Amerika) menyatakan bahwa klorin masuk kelompok kimia yang "punya potensi untuk mengakibatkan kematian pada penduduk yang tak memiliki alat perlindungan (unprotected populations) sesudah terjadi kebocoran dalam waktu relatif singkat" (Citizen Enviromental Coalition). Pendapat yang hampir sama "klorin adalah salah satu kimia yang menjadikan manusia tidak punya kemampuan apapun karena beracun" (Sax, 1984). Klorin merupakan bahan kimia yang terklasifikasi sebagai "Extremely Hazardous Substances (EHS), atau bahan yang berbahaya sekali, yang mengandung amonia, hydrogen fluorida dan hydrogen klorida. Campuran gas atau cairan klorin dengan air, baik air hujan maupun udara lembab,akan memproduksikan asam hydroklorik dan hypoklorous yang berbahaya kepada manusia, ternak, dan vegetasi. BAHAYA KLORIN TERHADAP MANUSIA Seperti yang dimaksud di atas klorin "sangat berbahaya bagi kesehatan manusia". Klorin, baik dalam bentuk gas maupun cair mampu mengakibatkan luka yang permanen, terutama kematian. Pada umumnya luka permanen terjadi disebabkan oleh asap gas klorin. Klorin sangat potensial untuk terjadinya penyakit di kerongkongan, hidung dan trakt respiratory (saluran kerongkongan didekat paru-paru). Akibat-akibat akut untuk jangka pendek : 1. Pengaruh 250 ppm selama 30 menit kemungkinan besar berakibat fatal bagi orang dewasa. 2. Terjadi irritasi tinggi waktu gas itu dihirup dan dapat menyebabkan kulit dan mata terbakar. 3. Jika berpadu dengan udara lembab, asam hydroklorik dan hypoklorus "dapat mengakibatkan peradangan jaringan tubuh yang terkena. Pengaruh 14 s/d 21 ppm selama 30 s/d 60 menit menyababkan penyakit pada paru- paru seperti pnumonitis, sesak nafas, emphisema dan bronkitis." (Waldbott, 1978) B. Akibat-akibat yang kronis/sublethal untuk jangka panjang : Untuk jangka panjang dari pengaruh gas klorine, ada kemungkinan "menjadi tua sebelum waktunya, menimbulkan masalah dengan cabang tenggorok, pengkaratan pada gigi dan besar kecenderungan munculnya penyakit paru-paru seperti tbc dan emphisema." (Chlorine Institute, 1980). INDIKASI GANGGUAN BILA TERKONTAMINASI KLORIN 0,2 ppm: hidung terasa gatal 1,0 ppm: krongkongan gatal atau rasa kering, batuk, susah nafas 1,3 ppm (untuk 30 menit): sesak nafas berat dan kepala sangat pening 5 ppm : peradangan hidung, pengkaratan gigi dan sesak nafas. 10,0 ppm: trakt respiratori (?) menjadi sangat diganggu 15-20 ppm: batuk lebih keras, terasa tercekik, sesak di dada 30 ppm: berbahaya untuk kehidupan selanjutnya atau untuk sehat seperti batuk hebat, tercekik, sesak nafas dan muntah-muntah 250 ppm: kemungkinan besar fatal (orang mati), 1000 ppm: pasti mati
Arsenik (As) Arsenik diakui sebagai komponen esensial bagi sebagian hewan dan tumbuh-tumbuhan, namun demikian arsenik lebih populer dikenal sabagai raja racun dibandingkan kapasitasnya sebagai komponen esensial. Pada permukaan bumi, arsenik berada pada urutan ke-20 sebagai elemen yang berbahaya, ke-14di lautan, dan unsur ke-12 berbahaya bagi

manusia.Senyawa ini labil dalam bentuk oksida dan tingkat racunnya sama seperti yang dimiliki oleh beberapa elemen lainnya, sangat tergantung pada bentuk struktur kimianya. Arsen anorganik seperti arsen pentaoksida memiliki sifat mudah larut dalam air,sedangkan arsen trioksida sukar larut di air, tetapi lebih mudah larut dalam lemak. Penyerapan melalui saluran pencernaan dipengaruhi oleh tingkat kelarutan dalam air, sehingga arsen pentaoksida lebih mudah diserap dibanding arsen trioksida. Newmont selama bertahun-tahun sehingga mengakibatkan tercemarnya ikan-ikan yang ada di perairan tersebut. Ikan-ikan tersebut dimakan oleh penduduk yang ada di sekitar daerah itu dan menyebabkan wabah neurologis yang tidak menular,yang sangat merugikan kesehatan serta menyengsarakan kesehatan masyarakat. Dalam kasus Buyat ini, logam berat merkuri (Hg) kemungkinan dapat berasal dari limbah proses pemisahan biji emas atau dari tanah bahan tambangnya sendiri yang sudah mengandungmerkuri. Padahal banyak alternatif yang dapat digunakan untuk mengolah limbah yang mengandung logam berat, khususnya merkuri, diantaranya ialah dengan teknologi low temperature thermal desorption (LTTD) atau dengan teknologi Phytoremediation

Anda mungkin juga menyukai