Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang Jalan Tol Surabaya - Mojokerto merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Jalan Tol Surabaya - Mojokerto dibangun sebagai suatu jalan akses masuk menuju Mojokerto yang melewati 4 Daerah Tk II, yaitu : Kab.Sidoarjo, Kota Surabaya, Kab.Gresik dan Kab.Mojokerto dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan menggunakan jaringan jalan eksisting yang ada saat ini. Jembatan Waru II merupakan salah satu bagian dari proyek pembangunan Jalan Tol Surabaya - Mojokerto. Jembatan Underpass ini dibangun untuk meneruskan jalan tol melewati halangan jalan tol yang ada di bawahnya. Jembatan Waru II yang akan dibahas di sini ialah span A1 - P1 dengan panjang girder 46 m. Jembatan Waru II terdiri dari 11 girder dengan 5 segmen. Jembatan Waru II memiliki berat span 86,1948 ton dengan menggunakan mutu beton K500/K700. Jembatan Waru II menggunakan metode loading dengan alat crane, dengan demikian diperlukan penutupan total ruas tol arah Gempol dan arah Surabaya. Pada proses pekerjaan diperlukan penutupan total ruas tol agar tidak mengganggu lalu lintas di bawah Jembatan Underpass Waru II bentang 46 m. Dengan melihat dari kondisi Jembatan Waru II dan metoda pelaksanaan dari pemasangan girder dan pengecoran diafragma Jembatan Underpass Waru II yang menarik oleh karena itu penulis ingin

meningkatkan

kemampuan

serta

mencoba

menggali

lebih

dalam

pengetahuan tentang teknik tata laksana tersebut. Serta diharapkan Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang tata laksana pemasangan girder dan pengecoran diafragma. Maka penulis mengambil dan membuat Tugas Akhir dengan judul Analisa Pelaksanaan Pemasangan Girder dan Pengecoran Diafragma Jembatan Underpass Waru II Sta 10+489 Bentang 46 m Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Surabaya - Mojokerto Seksi IA Sta. 8+800~11+100 (Waru - Sepanjang).

II.

Pokok Pembahasan

Pokok pembahasan yang dibahas pada Tugas Akhir ini meliputi : a. Bagaimana metode pelaksanaan pada pemasangan girder jembatan dan pengecoran diafragma pada Jembatan Underpass Waru II bentang 46 m dari abutment 1 sampai dengan pilar dari arah Surabaya ke Mojokerto. b. Berapa jumlah kebutuhan dan spesifikasi dari bahan, alat, dan tenaga kerja, serta waktu yang diperlukan pada pekerjaan pemasangan girder dan pengecoran diafragma Jembatan Underpass Waru II bentang 46 m dari abutment 1 sampai dengan pilar dari arah Surabaya ke Mojokerto. c. Menganalisa berapa besar Harga Satuan Pekerjaan (HSP) item pekerjaan pemasangan girder dan pengecoran diafragma sebagai dasar dalam perhitungan atau Rancangan Anggaran Biaya (RAB) proyek

pembangunan Jembatan Underpass Waru II bentang 46 m dari abutment 1 sampai dengan pilar dari arah Surabaya ke Mojokerto.

III.

Pembatasan Bahasan Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat batasan bahwa ruang lingkup yang menjadi pembahasan Jembatan Underpass Waru II bentang 46 m dari abutment 1 sampai dengan pilar dari arah Surabaya ke Mojokerto, antara lain : a. Lingkup pembahasan PC I Girder meliputi metode pelaksanaan erection girder, serta analisa perhitungan kebutuhan dan spesifikasi alat dan tenaga kerja, serta waktu dan biaya pelaksanaan tersebut. b. Lingkup pembahasan diafragma jembatan meliputi metode

pelaksanaan pengecoran diafragma dan analisa perhitungan kebutuhan, spesifikasi bahan, alat, dan tenaga kerja, serta waktu dan biaya pada pekerjaan pengecoran diafragma jembatan.

IV.

Tujuan 5.1. Tujuan Umum : Disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan Program Pendidikan Profesional Diploma IV Jalan Tol Politeknik Negeri Jakarta

5.2. Tujuan Khusus: a. Mengetahui berapa jumlah kebutuhan dan spesifikasi bahan, alat, tenaga kerja, serta waktu pelaksanaan pada pemasangan girder dan 3

pengecoran diafragma Jembatan Underpass Waru II dari abutment 1 sampai dengan pilar dari arah Surabaya ke Mojokerto. b. Mengetahui berapa besar Harga Satuan Pekerjaan (HSP) pada pemasangan girder dan pengecoran diafragma sebagai dasar dalam perhitungan atau penyusunan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Proyek Pelaksanaan Pemasangan Girder dan Pengecoran Diafragma Jembatan Underpass Waru II dari abutment 1 sampai dengan pilar dari arah Surabaya ke Mojokerto.

V.

Metodologi Penyusunan Tugas Akhir Data - data yang diambil merupakan data primer dan data sekunder. Metode pengambilan data yang digunakan, antara lain : a. Metode observasi Metode ini dilakukan dengan cara meninjau kegiatan di lapangan selama proses tata laksana pemasangan girder dan pengecoran diafragma Jembatan Underpass Waru II berlangsung. b. Metode pengumpulan data Metode ini dilakukan dengan cara : 1. Studi perpustakaan/literature 2. Studi dokumentasi c. Metode wawancara Wawancara dilakukan dengan pembimbing Tugas Akhir dan pembimbing lapangan yang ditunjuk oleh perusahaan tempat

mengambil data, serta pihak - pihak lain yang mendukung dalam penulisan Tugas Akhir.

VI.

Sistematika Penulisan Penulis akan membuat Tugas Akhir dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN MOTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV PENYAJIAN DATA BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB VI PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai