Aplikasi Dioda
Harry Ramza
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 1
1. Gerbang AND / OR
Dioda sebagai saklar dapat digunakan untuk rangkaian gerbang /logika sebagai dasar dari rangkaian komputer. Dalam bilangan biner hanya dikenal angka 1 dan 0. Angka 1 dalam hal ini berarti positip, sedang angka nol berarti nol atau negatif.
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 2
GERBANG OR
Rangkaian gerbang OR (ATAU) logikanya adalah lampu C akan menyala (1) apabila saklar A atau B atau keduanya tertutup (1) ini berarti bahwa bila A dan B terbuka (0) maka lampu akan mati (1) seperti tabel 10.c
Gambar 14. Gerbang OR (a) rangkaian logika (b) rangkaian dioda (c) tabel kebenaran
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 3
GERBANG OR
Dari gambar 14 b. pada kondisi A=B=0 berarti terhubung pada batere minus, maka arus tidak mengalir (I=0) beban. Pada A=0 dan B=1 arus mengalir lewat D1 sebesar I = (E-VT1) /R. Begitu juga saat A = 1 dan B = 0. Bila A = B = 1 maka arus mengalir melalui kedua dioda. Oleh karena VD1 = VD2 = VT besar arus yang mengalir pada beban adalah; I = (E -VT) /R Besar tegangan pada beban Vo = I. R
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 4
Gerbang AND
Rangkaian gerbang AND (DAN) logikanya adalah lampu C akan menyala (1) bila saklar A dan B tertutup (1). Ini berarti bahwa bila A atau B atau keduanya terbuka (0) maka lampu akan mati (0) seperti terlihat pada tabel kebenaran gambar 15 b.
Slide IV Elektronika
Gerbang AND
Bila A = B = 0 kedua dioda melalukan arus pada R sebesar I = ( E VT ) /R besar tegangan pada C sama dengan VT atau I . (Rf1 // Rf2 ) = 0 V Besar arus tersebut akan sama saat A=0; B=1 atau A=1; B=0 Pada kondisi tersebut salah satu dioda on dan lainnya off secara bergantian. Pada kondisi A = B = 1 rangkaian menjadi terbukasehingga arus tak mengalir dan tegangan pada C = E = 1
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 6
Pemotong (Clipper)
Dioda dapat melalukan pemotongan bagian positip atau bagian negatipnya saja apabila dioda diberikan masukan (input) berupa sinyal bolak balik dari berbagai bentuk. Pemasangan dioda dapat secara seri atau parallel terhadap masukannya.
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 7
Pemotong (Clipper)
Pemotong (Clipper)
Pemotong (Clipper)
Dengan menambahkan tegangan DC sisipan pemotong dapat melalukan pemotongan bentuk gelombang masukkan dan keluaran (output) sesuai dengan yang diinginkan.
Gambar 18. Cliper seri dengan sisipan tegangan DC a) Rangkaian cliper seri b) Bentuk masukkan c) Bentuk keluaran
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 10
Pemotong (Clipper)
Gambar 19. Cliper paralel dengan sisipan tegangan DC a) Rangkaian cliper paralel b) Bentuk masukkan c) Bentuk keluaran
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 11
more
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 12
Slide IV Elektronika
13
Clamper (Penjepit)
Dengan memanfaatkan sebuah kondensator maka dioda dapat berfungsi sebagai penjepit (clamper) seperti terlihat pada gambar 12. berikut ini. Fungsi dari kondensator(C) adalah menyimpan dan melepas muatan pada beban R dengan tetapan waktu n RC. Pada saat masukan positip kondensator akan terisi muatan listrik sampai tegangan maksimum sehingga tegangan pada kondensator Vc = Q/C sama dengan tegangan masukkan (V).
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 14
Clamper (Penjepit)
Sebuah diode dan capacitor dapat dikombinasikan untuk menjepit sebuah sinyal AC pada tingkat DC tertentu, seperti gambar.
Slide IV Elektronika
15
Clamper (Penjepit)
Rangkaian Biased Clamper
Sinyal input dapat berbentuk gelombang apa saja, seperti gelombang sinus, kotak dan segitiga. Sumber DC akan mengatur tingkat pendudukan sinyal.
Slide IV Elektronika
16
Clamper (Penjepit)
Rangkaian Clamper Tambahan
Slide IV Elektronika
17
Clamper (Penjepit)
Pada kondisi ini dioda akan forward atau hubung singkat (short), sedang saat masukan negatip dioda akan reverse atau terbuka (open) dan kondensator melepas muatan ke beban R. Dalam satu periode input tegangan keluaran pada R menjadi vo= -V+(-Vc)= -2V.
Clamper (Penjepit)
Apa bila dioda gambar 20 b. arahnya dibalik, maka bentuk gelombang keluaran akan menjadi positip tegangan sebesar vo= V+(Vc)= 2V Seperti halnya clipper, bila clamping disisipkan tegangan DC sebesar V dan masukkan mempunyai frekuensi dan amplitudo tertentu seperti terlihat pada gambar 19, bentuk gelombang keluaran dapat dianalisis sebagai berikut
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 19
Clamper (Penjepit)
Frekuensi 1 KHz dalam 1 periode T=1/f = 1 ms. Interval tiap setengah periode adalah 0,5 ms. Untuk setengan periode t1 t2 (gambar 21 a) tegangan masukkan adalah -20V dioda short (gambar 21.b) maka Vo = 5V. Tegangan pada kondensator Vc menurut persamaan Kirchhoff dapat dihitung : - 20 + Vc 5V = 0 Vc = 20 + 5 = 25 V
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 20
Clamper (Penjepit)
Untuk setengah periode t2 t3 masukkan + 10V dioda menjadi open dan tegangan DC tidak berfungsi maka arus mengalir dari masukkan ke kondensator kemudian ke R dan kembali ke masukkan. Menurut hokum Khirrchof tegangan + 10V + 25V Vo = 0 Vo = 10V + 25V = 35V Tetapan waktu selama pengosongan kondensator adalah: t = RC. = ( 100 K.) ( 0,1F) = 0,01 s = 10 ms Tegangan keluaran Vo menjadi 35V 5V = 30V diatas level tegangan DC 5V seperti terlihat pada gambar 21c.
Program Studi T. Mesin, FT - UPancasila Slide IV Elektronika 21
Slide IV Elektronika
22