Anda di halaman 1dari 14

BAB I Pendahuluan A.

Latar Belakang Keluarga adalah ruang lingkup terkecil dalam masyarakat, yang di dalamnya biasanya terdiri dari ayah ibu, dan anak. Secara umum seperti itulah susunan dari sebuah keluarga. Adapun keluarga yang anggotanya tidak hanya ayah, ibu, anak namun ada kakek juga di dalamnya dan bahkan lebih dari itu bisa disebut dengan keluarga besar. Menurut para ahli keluarga juga didefinisikan sebagai berikut1: Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. . Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :

Save m dagun. 1990. Psikologi keluarga. Jakarta Rineka Cipta. Hlm 4

a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi b. c. d. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota. Keluarga merupakan tempat pembentukan karakter pertama dari manusia, faktor dari keluarga merupakan faktor yang sangat dominan dari pembentukkan karakter seorang manusia. Dalam hal ini keluarga menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi terbentuknya karakter setiap manusia. Ketika manusia lahir kedunia ini keluarga dari manusia baru itulah yang merawat dan mendidik hingga manusia yang baru lahir itu tumbuh besar. Pola pendidikan yang terapkan oleh keluarga tertentu bisa menjadi hal yang sangat penting dan menarik untuk dipelajari, terutama keluargakeluarga yang menjadi orang penting atau para pelaku-pelaku sejarah. Dengan mempelajari bagaimana pola didik suatu keluarga tertentu bisa membuat kita mengerti bagaimana cara mendidik secara benar. Dalam penulisan proposal ini akan dibahas mengenai biografi keluarga penulis itu sendiri. Penulis sendiri dalam proposal ini akan memaparkan lima keturunan atau keluarga sebelum keluarga penulis itu sendiri. Sisitem kekeluargaan pada masyarakat Jawa biasanya system kekerabatan dilihat dari dua sisi yaitu, dari garis ayah (patrilenia) dan dari garis keturunan ibu (matrilenial). Pada proposal kani ini hanya akan dibahas system kekeluargaan dari garis ayah saja karena keterbatasan situ sendiri. Dari pihak ayah Keluarga ini dimulai dari keluarga Pawiro Notodisono yang hidup pada tahun 1887. Dari keluarga ini tidak banyak diketahui bagaimana kehidupan keluarganya, karena memang terbatasnya sumber itu sendiri. Keturunan kedua adalah keluarga
2

Sentot Kromo Senjoyo yang hidup sekitar tahun 1920an. Sentot Kromo Senjoyo memiliki istri yang bernama Nyi Purwani dan Nyi Mariyatun, Ketika Nyi Purwani meninggal dunia Sentot kromo Senjoyo menikah lagi dengan Nyi Mariyatun. Saat menikah dengan Nyi Purwani, Sentot Kromo Senjoyo tidak memiliki anak kemudian Sentot Kromo Senjoyo menikah dengan Nyi mariyatun dan memiliki lima anak dari buah cinta mereka. Keturunan berikutnya adalah Keluarga Sadimin yang hidup pada tahun 1940an. Sadimin menikah dengan Nyi parwati dan memiliki 3 orang anak yang semuanya laki-laki. Keluarga Sadimin hidup di desa Bencorejo, keluarga Sadimin idup berkecukupan karena memang memiliki status sosial yang cukup terpandang. Sadimin menjadi lurah di desa tersebut, jabatan lurah pada waktu itu adalah jabatan yang cukup tinggi dan biasanya orang tersebut adalah orang kaya atau orang berkecukupan. Keluarga Berikutnya adalah Keluarga berikutnya adalah keluarga Pawiro Partodisono pada tahun 1960an. Pawiro Partodisono adalah anak kedua dari Sadimin, ia juga menjadi lurah seperti ayahnya, jika ayahnya menjadi lurah di Desa Surorejo . Pawiro Partodisono memiliki tiga orang istri dan memilki tiga orang anak, dari istri pertama ia memiliki dua orang anak yang bernama Kukuh Suyono (ayah dari penulis), dan Sri Padmi. Dari Istri kedua ia memiliki anak yang bernama Sutriyani, sedangkan dengan istri ketiga secara biologis ia tidak memiliki anak. Pawiro Partodisono menikah dengan istri ketiga pada tahun 1989 ia menikahi seorang janda yang semula adalah pekerja atau pembantu yang bekerja dirumahnya yang bernama Nyi Rokhayati. Ketika menikah dengan Nyi Rokhyati ia tidak memiliki anak seara biologis namun memiliki anak dari Nyi Rokhayati dengan suami sebelumnya. Pawiro Partodisono meninggal pada tahun 2000 dalam usia 75 tahun ia meninggalkan seorang istri lima orang anak dan delapan orang cucu. Keluarga ke lima yaitu keluarga Kukuh Suyono yaitu keluarga dari penulis itu sendiri. Kukuh Suyono menikah dengan seorag wanita yang bernama Khomariyah pada tahun 1986. Dari pernikahan mereka, mereka memilki empat orang anak. Pada awalnya kukuh Suyono bekerja di Departemen Pekerjaan Umum Purworejo karena sesuatu hal ia keluar dari pekerjaan tersebut. Setelah keluar ia menjadi seorang
3

perangkat desa di desa surorejo, sedangkan khomariyah bekerja sebagai guru SD sampai sekarang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka dapatlah dirumuskan beberapa permasalahan :
1. Bagaimana kehidupan Keluarga Sentot Kromo Senjoyo, dan keluarga Pawiro

Notodisono? 2. Bagaimana kehidupan keluarga Sadimin dan keluarga Pawiro Partodisono? 3. Bagaimana kehidupan keluarga Kukuh Suyono? Pada permasalahan pertama akan dibahas tentang bagaimana kehidupan sosial keluarga Sentot Kromo Senjoyo, dan keluarga Pawiro Notodisono. Keluarga inilah yang menjadi tonggak awal cerita kehidupan keluarga dari Kukuh Suyono. Pada permasalahan kedua akan dibahas kehidupan keluarga Sadimin dan keluarga Pawiro Partodisono. Pada keluarga ini memiliki sejarah yang sangat menarik karena keduanya adalah seorang lurah di desa Bencorejo dan desa Surorejo. Pada permasalahan kedua akan dibahas tentang kehidupan sosial kedua keluarga ini karena memang kehidupan mereka sangat berpengaruh terhadap desa-desa yang mereka pimpin. Pada permasalahan ketiga akan dibahas tentang kehidupan keluarga Kukuh Suyono. Pada permasalahan ini akan dibahas tentang pola cara didik anak yang dilakukan oleh keluarga Kukuh Suyono, selain itu juga akan dibahas bagaimana kehidupan sosial keluarga ini. C. Tujuan Penulisan Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi kehidupan Keluarga Sentot Kromo Senjoyo, dan

keluarga Pawiro Notodisono?


4

2. Mendeskripsikan dan menganalisa kehidupan keluarga Sadimin dan keluarga Pawiro Partodisono 3. Mendeskripsikan dan menganalisa kehidupan keluarga Kukuh Suyono Manfaat yang akan disumbangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi ilmu pengetahuan di Indonesia sehingga sedikit membantu pembahasan mengenai penulisan biografi sebuah keluarga. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penulisan ini sedapatnya mampu memberikan informasi yang berguna bagi para pembaca dan khususnya dapat memberikan referensi baru mengenai masalah kehidupan sebuah keluarga serta menjadi salah satu referemsi untuk menuliskan sejarah sosial ataupun sejarah lokal. 3. Bagi Penulis Hasil penulisan ini mampu memberikan pengetahuan dan informasi baru bagi penulis khususnya mengenai pembahasan kehidupan sebuah keluarga dan cara penulisan sejarah lokal. D. Tinjauan Pustaka Dalam usaha merumuskan dan menyelesaikan karya ilmiah ini penulis menggunakan beberapa buku yang dijadikan sebagai sumber sejarah. Buku-buku tersebut walaupun merupakan buku yang bukan berasal langsung saat peristiwa berlangsung tetapi setidaknya memuat data-data yang merupakan sumber primer. Sumber sejarah primer adalah kesaksian dari pada seorang saksi dengan mata kepala sendiri. Dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa sumber sebagai berikut : Pertama adalah buku dengan judul Psikologi keluarga, karangan dari Save M Dagun. Pada buku ini dibahas bagaimana pola pendidikan berbagai keluarga. Dalam buku ini
5

juga dituliskan tentang peranan seorang ayah dalam keluarga. Pada penulisan ini peranan ayah sangat penting karena untuk menguak bagaimana pola didik sebuah keluarga. Buku selanjutnya adalah Antropologi Sosial karangan Koentjoroningrat, dalam buku ini dibahas tentang bagaimana cara melakukan sebuah penelitian sosial terlebih lagi tentang system kekerabatan. Buku ini juga membahas adat istiadat perkawinan dan sistem perkawinan diberbagai daerah. Hal ini sangat penting karena sangatberguna dalam penulisan biografi keluarga ini karena untuk mengungkapkan bagaimana system kekerabatan pada keluarga Kukuh Suyono. E. Landasan Teori Penulisan sebuah karya ilmiah tentulah membutuhkan bantuan dari rancangan atau kerangka teoritik yang hendak dipergunakan dalam usaha penulisannya. Kerangka teorik ini berguna membantu penulis untuk menjaga batas-batas kajian penelitiannya. Judul penelitian ini yaitu, Biografi Keluarga Kukuh Suyono. Landasan atau kerangka teoritik yang hendak dipakai adalah pengertian biografi dan pengertian keluarga. a. Biografi Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dab graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku.2 Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya
2

http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/05/pengertian-bibliografi-danmanfaatnya.html

bercerita yang baik. Dalam kamus besar bahasa Indonesia biografi diartikan sebagai riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Dalam hal ini penulis ingin menuliskan tentang kehidupan keluarga penulis itu sendiri. Penulis sendiri menjadi orang lain karena memang yang dituliskan adalah riwayat keluarga dari ayah penulis sebagai keturunan ke lima hingga keturunan pertama. Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian"). Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu. b. Keluarga Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah : 1) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi. 2) Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain. 3) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik 4) Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota. Pada penulisan

karya ilmiah ini akan dituliskan tentang system kekeluargaan keluarga Jawa. Setiap daerah memilki ciri khas tertentu terutapa dalam sistem kekeluargaan. Sistem kekrabatan orang Jawa berdasarkan prinsip keturunan bilateral (garis keturunan diperhitungkan dari dua belah pihak, ayah dan ibu).3 Dengan prinsip bilateral atau parental ini maka ego mengenal hubungannya dengan sanak saudara dari pihak ibu maupun dari pihak ayah, dari satu nenek moyang sampai generasi ketiga, yang disebut sanak saudulur (kindred). Khusus di daerah Yogyakarta bentuk kerabat disebut alur waris (sistem trah), yang terdiri dari enam sampai tujuh generasi. Pada penulisan biografi akan lebih ditekankan dengan sistem patrilenial yaitu sistem keluarga berdasarkan dai garis keturunan ayah. c. Teori keluarga Secara psikologis teori keluarga muncul pada taun 1970an, berbagai teori yang muncul telah mengubah pandangan tentang sebuah keluarga terutama peran seorang ayah dalam kehidupan keluarga. Seorang ahli yang bernama Freud berpendapat bahwa hubungan sang anak dengan ibunya sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seorang anak. Ayah tidak memiliki pengaruh terhadap perkembangan anak. Menurut pendangan Freud pengaruh ayah terhadap anak baru muncul pada tahap akhir masa anak-anak.4

F. Metodologi Penulisan
3 4

Koentjoroningrat. 1976. Antropologi sosial. Yogyakarta. Dian Rakyat. Hlm 108. Opcit hlm. 8.

1. a. Perumusan Judul

Metodologi penulisan

Sebelum melangkah kedalam sebuah proses penulisan terlebih dahulu penulis menentukan tema/ topik yang hendak dijadikan acuan penulisan. Merumuskan judul merupakan langkah yang paling awal sekaligus paling utama dalam sebuah penulisan sejarah. Beberapa pertimbangan dalam memilih sebuah subyek penelitian pun perlu diperhatikan. Minat/kedekatan emosional, kedekatan intelektual, orisinalitas dan berbagai pertimbangan lainnya. Ketika merumuskan judul Biografi Keluarga Kukuh Suyono penulis awalnya merasa kesulitan dalam mempelajari topik tersebut. Tetapi karena ketertarikan terhadap topik yang begitu dekat dengan kehidupan penulis sebagai anak dari Kukuh Suyono maka demikian diputuskan untuk memilih tema tersebut sebagai judul skripsi ini. Walaupun disadari penulis bahwa topik ini cukup sulit karena memerlukan pemahaman yang baik tentang konsep-konsep kekeluargaan dan kebudayaan pada setiap masa keluarga yang akan ditulis.
b. Pengumpulan data Heruistik

Pada tahapan ini dimulailah rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin sumber yang berkaitan atau dapat dijadikan sebagai sumber analisis bagi penulisan skripsi ini. Pada tahap heuristik ini penulis mengumpulkan berbagai sumber. Sumber yang pertama kali penulis dapatkan adalah Hasil wawancara dari Kukuh Suyono dan beberapa kerabat dari Kukuh Suyono yaitu Sri Padmi. Pengumpulan sumber yang dilakukan oleh penulis tentu tidak dapat sepenuhnya membuat klasifikasi sumber menjadi sumber primer dan sumber sekunder. Ini disebabkan bahwa topik yang tengah diteliti merupakan topik yang sumber primernya sangat sulit untuk didapatkan karena jangka waktu yang sangat panjang. Penulis menggunakan sumber-sumber yang sekunder tetapi setidaknya memiliki sifat

primernya. Artinya bahwa sumber sekunder tersebut memuat data-data yang berasal langsung dari waktu kejadian. Walaupun menggunakan sumber yang sifatnya sekunder tetapi setidaknya penulisan ini dapat dipercaya (kredibel) karena data yang terdapat didalamnya bersifat primer dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mendapatkan sumber-sumber yang berkaitan dengan topik penulisan skripsi ini bukan hal yang hal yang mudah. Oleh sebab itu penulis membuat batasan dalam topik penulisan sesuai dengan kemampuan penulis dan ketersediaan sumber yang mudah didapatkan. Batasan dalam topik diperlukan agar dalam penulisannya tidak terlalu jauh dari bahasan yang diharapkan penulis. c. Kritik Sumber (verifikasi) Tahap selanjutnya setelah mengumpulkan sumber adalah kritik sumber. Verifikasi atau kritik sumber sejarah adalah upaya untuk mendapatkan otentisitas dan kredibilitas sumber.5 Kritik sumber merupakan salah satu tahap yang paling penting dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Kritik intern adalah kritik terhadap sumber yang mengacu pada kredibilias sumber artinya apakah isi dokumen ini terpercaya, tidak dimanipulasi, mengandung bisa, dikecohkan dan lain-lain.6 Dalam penulisan proposal yang berjudul Biografi Keluarga kukuh Suyono ini untuk tahapan kritik sumber yang dilakukan cukup terlihat. Caranya adalah dengan membandingkan beberapa fakta yang memiliki perbedaan data dengan menggunakan beberapa sumber. Pada buku Psikologi Keluarga mengatakan bahwa ayah tidak terlalu berperan dalam pendidikan anak yang kemudian dibandingkan dengan hasil wawancara dengan Kukuh Suyono yang menyatakan dulu ayahnya memang tidak terlalu mengurusi tentang kehidupannya dimasa kecil, kemudian hal itu diperkuat dengan buku Antropologi Sosial yang menyatakan adat-istiadat setempat sangat mempengaruhi cara didik suatu keluarga.
5 6

Suhartono.W. Pranoto, 2010, Teori dan Metodologi Sejarah, Yogyakarta, Graha Ilmu., hlm. 35 Idem., hlm. 37

10

Sedangkan untuk kritik ekstern adalah usaha mendapatkan otentisitas sumber dengan melakukan penelitian fisik terhadap suatu sumber.7 Untuk kritik ekstern ini tidak begitu menjadi hal yang vital dalam kesempatan penulisan skripsi ini. Karena sumber-sumber yang digunakan kebanyakan adalah sumber yang memuat data primer. Lagipula dalam skripsi otentisitas sumber belum terlalu ditekankan. Kritik sumber ini merupakan langkah yang akan berguna bagi setiap data yang ditulis dalam karya ilmiah. Dalam sebuah karya ilmiah kritik merupakan kewajiban walaupun kaitannya dalam penulisan skripsi tidak terlalu dituntut kritik sumber yang begitu rumit. Karena dalam penulisan skripsi sebagian besar sumber yang digunakan adalah sumber sekunder tetapi memuat sumber-sumber primer yang cukup pantas dipergunakan. d. Intepretasi Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan kemudian beranjak kepada tahap berikutnya yaitu tahap intepretasi. Intepretasi adalah proses penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh. Tahapan intepretasi ini adalah tahapan yang penting dalam suatu penulisan sejarah. Pada skripsi ini tahapan intepretasi terletak pada Bab II dan III yang berisi mengenai pembahasan materi yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Proses intepretasi ini merupakan hasil dari suatu analisis terhadap data yang telah dikumpulkan. Menggunakan sumber-sumber yang telah ditentukan untuk menuliskan sebuah karya tulis yang obyektif dan menarik. a. Penulisan sejarah (Historiografi)

Sebuah karya tulis ilmiah harus memiliki metode. Dalam hal metode penelitian sejarah ini historiografi merupakan tahapan yang terakhir. Penulisan sebuah karya ilmiah sejarah harus disusun secara sistematis dan terstruktur. Penyajian karya tulisan ini terdiri dari tiga bagian besar:
7

Idem., hlm. 36

11

1.

Pendahuluan

Dalam bab pendahuluan ini biasanya terdapat beberapa sub bagian. Diantaranya latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, daftar isi. Dalam pendahuluan ini disampaikan mengenai konsep yang mengawali suatu pembahasan. 2. Hasil penelitian Hasil penelitian ini berisi tentang hasil analisis pengolahan data yang telah dikumpulkan dan diuji terlebih dahulu. Dalam bagian ini sebuah pembahasan terhadap permasalahan yang diungkapkan pada bagian sebelumnya diuraikan secara tuntas. Dalam skripsi ini bagian hasil penelitian termuat dalam Bab II dan Bab III. 3. Penutup Setelah mengemukakan pembahasan atas rumusan masalah pada bagian Bab II dan III, kemudian dari hasil analisis tersebut dicarikan generalisasi terhadap pembahasan. Dalam bagian penutup ini kemudian hasil generalisasi di tuliskan dalam sub kesimpulan yang memuat generalisasi atas pembahasan yang telah dilakukan. 2. Pendekatan

Ketika mengkaji sebuah permasalahan tertentu suatu cara pandang atau pendekatan (approach) yang dipakai seorang penulis akan mempengaruhi hasil tulisannya. Dalam upaya penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan politik dan budaya. Adapun alasan penulis menggunakan pendekatan-pendekatan tersebut ialah: a. Pendekatan emosional Pendekatan emosional digunakan untuk mewawancarai sumber primer yang tidak lain adalah ayah dan saudara penulis itu sendiri. Pendekatan emosional juga digunakan untuk menganalisis teori yag tertulis dibuku dan hasil wawancara itu sendiri.
12

b.

Pendekatan budaya

Pada pembahasan proposal ini yang merupakan aspek utama adalah bidang budaya maka sudut pandang budaya menjadi sangat penting. Hal ini menjadi agak aneh karena pembahasan yang akan dibahas penulis itu sendiri adalah Biografi Keluarga Kukuh Suyono, namun budaya menjadi sangat karena permasalahan yang akan dipaparkan penulis sangat erat kaitannya dengan kebudayaan sebuah keluarga yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan masyarakat setempat. Jenis penulisan Penulisan sebuah karya ilmiah sangat mempengaruhi cara penyampaian materi kepada pembaca. Pada kesempatan kali ini penulis menggunakan jenis penulisan deskriptif-analitis dalam menulis skripsi ini. Menguraikan data-data yang didapat dan menganalisis data-data tersebut. Gaya penulisan akan sangat terlihat pada bagian Bab II dan Bab III. G. Sistematika Penulisan Perihal sistematika penulisan proposal skripsi berjudul Biografii Keluarga Kukuh Suyono ini terdiri dari lima bab sebagai berikut; a. b. Bab I : Berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Bab II : Berisi pembahasan untuk rumusan masalah pertama. Manfaat, Tinjauan Pustaka, Kajian Teori, Metodologi, dan sistematika penulisan. Pembahasan mengenai Bagaimana kehidupan keluarga Sentot Senjoyo dan kehidupan keluarga Pawiro Notodisono. c. Bab III : Berisi pembahasan untuk rumusan masalah yang kedua. Mengenai Bagaimana kehidupan keluarga Sadimin dan keluarga Pwiro Parto disono. d. Bab IV : Berisi tentang pebahasan bagaimana kehidupan keluarga Kukuh Suyono.
13

e.

Bab V : berisi tentang kesimpulan.

Daftar Pustaka Dagun M Save. (1990), Psikologi Keluarga. Jakarta, rineka Cipta Koentjoro Ningrat. (1976) Antroplogi Sosial. Yogyakarta, Dian Rakyat. Kuntowijoyo, (1987), Budaya dan Masyarakat, Yogyakarta, P.T Tiara Wacana Yogya. Sartono Kartodirdjo. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Prespektif Sejarah. Jakarta, Gramedia. Sumber Internet http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/05/pengertian-bibliografi-danmanfaatnya.html Di Unduh pada minggu 3 Juni 2012 http://id.wikipedia.org/wiki/Biografi. Diunduh pada minggu 3 Juni 2012

14

Anda mungkin juga menyukai