Anda di halaman 1dari 1

Kekerasan dalam berpacaran Seorang siswi usia 15 Tahun berpacaran dengan seorang siswa usia 17 tahun.

Semasa pacaran, sang laki-laki memaksa sang perempuan untuk melakukan hubungan intim, sehingga sang perempuan hamil. Menjelang akan mengikuti UN (ujian nasional), kehamilan sang perempuan diketahui oleh pihak sekolah, dan pihak sekolah mengambil tindakan mengeluarkan dari sekolah, karena dianggap telah melakukan perbuatan yang melakuakn dan melanggar kesusilaan. Sang perempuan kemudian menyampaikan kehamilannya kepada sang laki-laki, namun sang laki-laki, namun sang laki-laki menyuruh sang perempuan untuk menggugurkan kandungnya sang perempuan tidak mau, oleh karena itu sang laki-laki menamparnya berkali-kali sehingga sang perempuan babak belur. Analisalah masalah berikut dari Undang-undang yang ada dan Undang-undang perlindungan anak. 1. Sang laki-laki memaksa sang perempuan untuk melakukan hubungan intim sehingga sang perempuan hamil, hal itu berkaitan dengan pasal 285 KUHP yang menyatakan barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh dengannya dipidana dengan pidana penjara selama 12 tahun karena memperkosa. 2. Menjelang akan mengikuti UN kehamilan sang perempuan diketahui oleh pihak sekolah, dan kemudian pihak sekolah mengambil tindakan mengeluarkan sang perempuan dari sekolah karena dianggap telah memalukan dan melanggar kesusilaan. 3. Sang perempuan kemudian menyampaikan kehamilannya kepada sang laki-laki, namun sang laki-laki menyuruh sang perempuan untuk menggugurkan kandungannya. Sang perempuan tidak mau, oleh karena itu menamparnya berkali-kali sehingga sang perempuan babak belur. Hal itu berkaitang dengan pasal 347 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya dipidana dengan pidana penjara selama 12 tahun.

Anda mungkin juga menyukai