Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATAKULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DAN BERWIBAWA

Disusun oleh Nama NIM :Elya Findawati :088114053

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DAN BERWIBAWA

A. KONSEP

NEGARA,

PEMERINTAH,

IDEOLOGI,

SISTEM

PEMERINTAHAN DEMOKRASI DAN CITA-CITA NEGARA Untuk membahas lebih jauh mengenai pemerintah yang bersih dan berwibawa alangkah baiknya terlebih dahulu kita mengetahui tentang konsep negara, pemerintah, ideologi, sistem pemerintahan yang demokrasi dan cita-cita negara. nsssssegara adalah suatu organisasi yang didalamnya terdapat rakyat, wilayah yang permanen dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar). Atau dalam arti yang lebih luas negara merupakan satu kesatuan sosial masyarakat yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama. Setiap negara memiliki pemerintah yang berwenang untuk melaksanakan berbagai keputusan yang mengikat seluruh penduduk di dalam satu wilayahnya. Bentuk keputusan itu berupa undang-undang dan peraturan pelaksana lainnya. Maksudnya disini ialah untuk melindungi hak-hak setiap orang atau untuk mendukung tercapainya tujuan yang diharapkan. Untuk demokrasi, secara sederhana berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam pengertian yang lebih luas, demokrasi berarti suatu sistem pemerintahan yang mengabdi pada kepentingan rakyat dan pengisian jabatan-jabatan publik dilakukan dengan dukungan suara rakyat dan mereka memiliki hak untuk memilih dan dipilih. Istilah ideologi mencakup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Negara sebagai kelembagaan masyarakat senantiasa memiliki cita-cita, harapan, ide-ide serta pemikiran yang secara bersama merupakan suatu orientasi yang bersifat dasar bagi semua tindakan dalam kehidupan kenegaraan. Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara untuk membentuk masyarakat menuju kepada apa yang dicita-citakannya. Selain sebagai sumber motivasi, ideologi juga merupakan sumber semangat dalam berbagai

kehidupan negara. Begitulah ideologi berperan sebagai suatu landasan bagi seluruh warga negara untuk memahami serta menetukan sikap dasar untuk bertindak di dalam hidupnya. B. KONDISI IDEAL SEBUAH NEGARA Setiap orang pasti memiliki angan-angan dan cita-cita yang kemudian dari situ muncul adanya idealisme untuk mematok ukuran-ukuran atau standar-standar tertentu demi mendapatkan suatu hasil yang terbaik. Ukuran-ukuran tersebut oleh para pendiri negara dituangkan dalam bentuk dasar negara. Di Indonesia cita-cita dan tujuan negara tertulis jelas pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Kondisi ideal suatu negara adalah dengan tercapainya apa yang telah menjadi tujuan dan cita-citanya. Dimana untuk Indonesia sendiri dikatakan berada dalam kondisi yang ideal jika telah dapat memenuhi keempat topik diatas. Sebagai aplikasinya diantaranya tercipta perekonomian yang stabil sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Banyak tercipta lapangan kerja dan sedikit kemiskinan. Dalam bidang kesehatan, pelayanan-pelayanan kesehatan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk bidang politik tercipta sistem politik yang stabil dengan tidak mendahulukan kepentingan-kepentingan rakyat. Begitu juga di bidang pendidikan, diharapkan semua golongan masyarakat dapat mengenyam bangku pendidikan sehingga kekayaan dan sumber daya alam di negeri ini dapat dikelola dengan baik oleh putra-putri bangsa. Dan di bidang hukum, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia benar-benar ditegakkan. Untuk mencapai kondisi yang ideal, demokrasi tentu juga menjadi cita-cita banyak kalangan. Walaupun upaya untuk menuju demokrasi yang ideal merupakan proses yang tidak mudah. Proses untuk menuju demokrasi ini disebut demokratisasi. Demokratisasi ini dapat menjadi jalan untuk keluar dari otoritarianisme, kartena proses ini merupakan proses pengembalian hak-hak rakyat.

Di bawah pemerintah yang otoriter tidak akan ada demokrasi, karena hak rakyat untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik, kebudayaan dan ekonomi dibatasi. C. KONDISI REALITAS SEKARANG Dalam setiap bentuk pemerintahan di setiap negara pasti memiliki kondisi dimana negara tersebut berada pada zona aman atau sesuai dengan idealismenya, namun mungkin juga negara tersebut berada dalam kondisi dimana itu jauh dari idealisme yang dimiliki, kondisi tersebut diatas disebut dengan kondisi realitas. Kondisi realitas merupakan kondisi dimana itu merupakan keadaan yang sesungguhnya terjadi di masyarakat baik itu merupakan kondisi yang mendekati idealisme atau justru malah jauh dari idealisme. Jika dilihat secara menyeluruh kondisi realitas bangsa Indonesia saat ini cenderung berada dalam kondisi yang jauh dari idealisme. Mulai dari segi ekonomi, politik, pendidikan, hukum, kesehatan, ketahanan dan keamanan belum bisa dimasukkan ke dalam kategori baik. Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa pada bidang-bidang tersebut, Indonesia mengalami banyak perkembanganperkembangan yang menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Dari bidang ekonomi, bukan rahasia lagi jika tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia sangatlah tinggi. Dari tahun ke tahun ini merupakan masalah yang sepertinya sulit untuk diselesaikan dan malah semakin bertamhah saja. Belum lagi akibat adanya krisis global yang juga membuat Indonesia mau tidak mau menerima dampaknya. Pengangguran meningkat diiringi dengan hargaharga kebutuhan hidup yang semakin meroket, hal ini jelas membuat rakyat Indonesia semakin menjerit karena terus menerus terhimpit oleh kemiskinan. Tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di bidang kesehatan. Kesehatan tentu menjadi hak bagi setiap orang untuk mendapatkannya. Namun akan sulit bagi sebagian masyarakat Indonesia terutama masyrakat kelas menengah ke bawah. Di Indonesia ini sepertinya sangat sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma. Berbagai program memang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan untuk semua kalangan, namun tak sepenuhnya dapat terlaksana. Misalnya saja pelyanan JAMKESMAS, jika dilihat sepintas ini

merupakan program yang sangat baik dan tentunya sangat diharapkan oleh sebagian besar masyarakat. Namun jika dilihat kenyataan di lapangan tidak semua orang dapat menikmatinya. Begitu juga dalam bidang pendidikan, kurikulum yang hampir tiap tahun diganti tentunya membuat guru dan murid kesulitan dalam menjalankan proses pembelajaran. Jika dilihat dari tujuannya memang baik, namun apabila tidak disertai dengan peningkatan mutu pengajar dan perbaikan sarana-prasarana penunjang, ini tentu akan menimbulkan dampak yang tidak baik. Karena biasanya murid hanya terpacu untuk mendapatkan nilai sebanyak-banyaknya alhasil setelah lulus dari sekolah atau perguruan tinggi mereka tidak memiliki ilmu. Di dunia politik seperti biasa perebutan kekuasaan masih saja terjadi hingga kepentingan-kepentingan rakyat yang seharusnya didahulukan justru malah dipinggirkan. Sebut saja pemilu, sampai saat ini menimbulkan berbagai macam permasalahan. Demi kepentingan sekelompok orang tertentu hak-hak rakyat sebagai warga negara banyak yang dipasung. Permainan-permainan politik yang dilakukan melalui kekuasaan tanpa mempedulikan nasib rakyat seolah telah menjadi tradisi. Dunia hukum Indonesia agaknya juga tak luput dari kebobrokan. Sila ke-5 dalam Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia seakan jauh di awang-awang karena sistem hukum sekarang ini bisa dengan mudahnya dibayar dengan uang. Koruptor yang telah merugikan negara ratusan milyar hanya dihuku beberapa bulan saja sedangkan tukang becak yang mencuri ayam dihukum selama satu tahun. Hukum seharusnya berpihak pada kebenaran tapi untuk sekarang ini kebenaran berpihak pada uang dan kekuasaan. D. SOLUSI SEBAGAI PENDEKATAN REALITAS-IDEALITAS Setiap negara tentu memiliki dasar negara yang berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang banyak berkembang maka sebaiknya suatu negara kembali pada dasar negaranya untuk mendapatkan solusi-solusi atas penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Karena dasar negara merupakan suatu kumpulan dari idealisme-idealisme

para pendiri bangsa yang telah mengetahui seperti apa karakteristik bangsa tersebut, untuk mendirikan suatu negara yang memiliki patokan-patokan kemudian tertuang dalam dasar negara. Begitu juga dengan bangsa Indonesia, apabila bangsa Indonesia ingin segera keluar dari permasalahan-permsalahan yang selama ini membelenggu maka Indonesia harus kembali kepada dasar negara yaitu Pancasila. Seperti yang kita tahu bahwa Pancasila saat ini sepertinya sudah mulai dipinggirkan. Pancasila seakan piagam kuno yang semakin lama semakin sedikit orang yang mau memelihara keberadaannya. Para pemimpin negeri boleh saja selama ini mengambil keputusan tanpa pertimbangan nilai-nilai dalam Pancasila, namun saat ini juga pola itu harus dirubah karena jika tidak maka generasi-generasi yang akan datang juga pasti akan mengikuti pola yang sekarang. Dalam contoh kecil saja misalnya dalam bidang politik, kasus-kasus korupsi yang ada di Indonesia memang cukup memprihatinkan oleh karena itu sebaiknya mulai sejak dini harus ditanamkan dengan betul nilai-nilai pancasila dalam diri anak-anak saat mereka masih duduk di bangku sekolah. Sehingga rasa cinta tanah air mereka dapat tertanam dengan kuat dan akan tercipta generasi-generasi penerus bangsa yang patut dibanggakan. Demikian juga untuk melaksanakan demokrasi membutuhkan partisipasi dari semua elemen, tidak hanya masyarakat melainkan juga lembaga-lembaga negara, partai politik dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya. Yang pertama dipahami bersama ialah segenap elemen tersebut harus sepakat bahwa nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang harus dikedepankan dalam keseluruhan proses. Apabila kesepakatan ini dapat terbangun dengan baik maka tidak akan ada pihakpihak yang menjalankan praktik non-demokrasi untuk mencapai kepentingannya. Selain itu semua pihak juga harus menyadari bahwa demokrasi membutuhkan waktu yang tidak pendek. Maka dari itu dibutuhkan kesabaran dan kesadaran dari semua pihak supaya jika terjadi hambatan-hambatan dalam proses tersebut akan dapat teratasi. tertentu yang

Anda mungkin juga menyukai