Riwayat Hidup
Riwayat Hidup
Karya : Course of Positive Philosophy, System of Positive Philosophy Karya keduanya itu merupakan suatu bentuk pernyataan menyeluruh mengenai strategi pelaksanaan praktis pemikirannya mengenai filsafat positif yang sudah dikemukaannya terlebih dahulu dalam Course of Positive Philosophy
Gagasan menggunakan metode penelitian empiris yang sama seperti yang digunakan dalam ilmu fisika & biologi untuk menganalisa gejala sosial sejalan dengan pandangan Comte mengenai kesatuan filosofis semua ilmu. Salah satu tujuan utama dari buku Course of Positive Philosophy adalah untuk menunjukkan kesatuan ini dengan menganalisa dasar-dasar filosofis dari semua ilmu, dari matematika,astronomi,sampai sosiologi Semua ilmu itu memperlihatkan hukum perkembangan intelektual yang sama, seperti tampak dalam perkembangan melalui 3 tahap pemikiran teologis, metafisik, positivis.
Bukunya The Course of Positive Philosophy merupakan ensiklopedi tentang evolusi filosofis dari semua ilmu dan merupakan suatu pernyataan yang sistematis tentang filsafat positif, yang semua itu terwujud dalam tahap terakhir perkembangan.
Fase teologis
Akal budi manusia, yang mencari kodrat dasar manusia, yakni sebab pertama & sebab akhir (asal dan tujuan) dari segala akibat singkatnya, pengetahuan absolut mengandaikan bahwa semua gejala dihasilkan oleh tindakan langsung dari hal-hal supernatural. Tahap terlama dalam sejarah manusia. Dibagi dalam Fetisisme, Politeisme, dan Monoteisme. Misal Menjelaskan tentang perilaku seseorang yang kejam/bengis, maka dihubungkan dengan roh jahat yg dimilikinya atau merupakan hasil dosa asal
Fase metafisik
Hanya merupakan suatu bentuk lain dari yang pertama, akal budi mengandaikan bukan hal supernatural, melainkan kekuatan-kekuatan abstrak, hal-hal yang benar-benar nyata melekat pada semua benda (abstraksi-abstraksi yang dipersonifikasikan), dan yg mampu menghasilkan semua gejala. Transisi antara tahap teologis & positif. Ditandai oleh satu kepercayaan akan hukum-hukum alam yg asasi yg dapat ditemukan dg akal budi. Protestantisme & Deisme merupakan penyesuaian berturut-turut dari semangat teologis ke munculnya semangat metafisik yang mantap. Menjelaskan tentang perilaku sesorang yang kejam/bengis dijelaskan mungkin sebagai hasil dari suatu pelanggaran hukum alam
Fase Positif
Akal budi sudah meninggalkan pencarian yang sia-sia terhadap pengertian-pengertian absolut,asal & tujuan alam semesta, serta sebab-sebab gejala & memusatkan perhatiannya pada studi tentang hukum-hukumnya yakni hubungan-hubungan urutan & persamaannya yang tak berubah. Penalaran & pengamatan, digabungkan secara tepat, merupakan sarana-sarana pengetahuan ini. Ditandai oleh kepercayaan akan data empiris sebagai sumber pengetahuan terakhir. Tetapi pengetahuan selalu sementara sifatnya, tidak mutlak. Menjelaskan tentang perilaku sesorang yang kejam/bengis dijelaskan dalam hubungannya dengan pengaruh yang ditentukan oleh lingkungan dalam mengukuhkan atau menghilangkan pelbagai pola-pola perilaku.
Stabilitas Sosial
Sejalan dengan perspektif organiknya, Comte sangat menerima saling ketergantungan yang harmonis antara bagian-bagian masyarakat, & sumbangannya terhadap bertahannya stabilitas sosial. Meskipun keteraturan sosial dapat terancam oleh anarki sosial, moral & intelektual, selalu akan diperkuat kembali.
Agama Humanitas
Bagaimana keteraturan sosial itu dapat dipertahankan dalam masyarakat positif di masa akan datang, dengan satu dasar tradisi pokok tentang keteraturan sosial yang digali oleh positivisme Mendirikan satu agama baru : agama Humanitas, dan mengangkat dirinya sebagai imam agung.
Agama Humanitas
Agama humanitas Comte merupakan gagasan utopis untuk mereorganisasi masyarakat secara sempurna. Sosiologi akan menjadi ratu ilmu pengetahuan (seperti teologi di abad-abad pertengahan) Ini aspek kedua (meliputi usaha meningkatkan keteraturan sosial dengan agama Humanitas sebagai cita-cita normatifnya), sedangkan fase pertama seperti terlihat di depan (meliputi analisa obyektif tentang sumber-sumber stabilitas dalam masyarakat). Ini merupakan pokok permasalahan utama dalam bukunya System of Positive Politics
Agama Humanitas
Ahli-ahli sosiologi akan menjadi penjaga moral & intelektual dalam tata baru itu & peranannya akan mencakup bimbingan bagi industriawan serta pemimpinpemimpin pemerintahan untuk meyakinkan bahwa tindakan mereka dibimbing oleh pengetahuan ilmiah & prinsip-prinsip moral. Singkatnya, para ahli sosiologi akan menjadi imam-imam spiritual dalam tata sosial yang baru itu; di bawah pimpinannya yang bijaksana itu, anggota masyarakat akan belajar bahwa kebahagiaan serta kesejahteraan mereka & kemajuan sosial yang mantap tergantung pada perkembangan perasaan altruistik serta pelaksanaan tugas dalam meningkatkan kemanusiaan.