Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Ideology

Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos berarti ilmu. Secara harafiah, ideologi berarti ilmu pengertian dasar. Dalam pengertian seharihari idea disamakan artinya dengan cita-cita yang merupakan dasar, pandangan/paham.

Beberapa pendapat tentang pengertian ideology 1. A. Destult de tracy Ideology adalah bagian dari filsafat yang merupakan ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti pendidikan, etika, politik, dan sebagainya. 2. Moerdiono Ideology adalah kompleksitas pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seorang (masyarakat) untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya. 3. Dr. Alfian Ideology adalah suatu pandangan atau system nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil,mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

Ideology suatu Negara terbagi menjadi dua tipe, yaitu: a. Ideology tertutup b. Ideology terbuka

Adapun fungsi pancasila adalah sebagai berikut : a. Pancasila sebagai ideology pancasila

Fungsi pancasila sebgai ideology nasional, meliputi: 1. Pancasila sebagai ideology. 2. Pancasila sebagai ideology Negara. 3. Ideology pancasila sebagai ideology terbaik.

Jenis - jenis ideology Ideology suatu Negara terbagi menjadi dua tipe, yaitu: a. Ideology tertutup Ideology tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menetukan tujuan tujuan dan notma- notma pilitik dan social yang ditetapan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diteruma sebgai suatu yang sudag menjadi harus di patuhi.

Ciri dari idelogi tertutup adalah sebagai berukut: 1. Kebenaran suatu ideology tertup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai- nilai atau prinsip prinsip moral yang lain. 2. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman social. 3. Ideology tertutup tidak mengakui hak masing- masing orang untuk memiliku kayakinan dan pertimbangannya sendiri. 4. Ideology tetutup menuntut ketaatan tanpa keengganan. 5. Tidak bersumber dari masyarakat melaikan dari pikiran elit yang harus dipropagandakan kepada masyarajat. 6. Bersifat otiriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter.

Contoh ideology tetutup sebagai berikut: 1. Ideology Pasis Ideology pasis merupakan pengorganisasian emerintah dan masyarakat secara totaliter oleh kedikataotan suatu partai nasionalis, rasialis, militeris dan imperialis. 2. Ideologi Komunis Ideology komunis merupakan penerapan ajaran sosialis radikal marxisme leninisme Pokok pokok ajaran ideology ini adlah sebagai berikut: a) Tidak mempercayai adanya tuhan (atheism) b) Menyanggah persaman manusia dan tidak terdapat pengakuan terhadap hak asasi menusis. c) Legalitas tindakan kekerasan. d) System perekonimoan yang sentalistik (diatur oleh pusat) e) Kekuasaa dipegang oleh satu golongan. 3. Ideology Agama Ideology agama adalah ideology yang bersumber pada falsafah agama yang termuat dalam kitab suci suatu agama. Ciri cirinya antara lain: a) Urusan Negara dan pemeritahan dilaksanaan berdasarkan hukum agama. b) Hanya ada satu agama resmi daam suatu Negara c) Negara berlandaskan agama b. Ideology terbuka Ideology terbuka hanya berisi otoriter dasar, sedangkan penerjemahannya kedalam tujuan tujuan dan norma-norma social pilitik selalu dapat dipertanyakandan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang dimasyarakat.

Ciri ciri ideology terbuka adalah sebagai berikut: 1. Operasiolan cita cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melaikan harus disepakati secara demokratis. 2. Ideology terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter, dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekeuasan sekelompok orang. 3. Ideology terbuka hanya dapat ada dalam system yang demokratis. 4. Nilai dan cita- cita berasal dari motal budaya masyarakat itu sendiri

Contoh ideology Terbuka sebagai berikut 1. Ideology liberal Ideology liberal adalah aliran pikiran perseorangan atau individualistic. Ideology ini tidak dibatasi oleh ajaran ajaran filsafah. Ajarannya bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir, dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Ciri ciri ideology liberal adalah sebagai berikut a) Mempercaya adanya Tuhan b) Mengakui persamaan dasar manusia dan menghargai pemikiran manusia c) Lebih mengutamakan kepentingan individu

2. Ideologi pancasila Ideology pancasila adalah ideology yang bersumber seluruh nilai nilai pancasila terdapat pada sila yang satu dengan sila yang lainya . ciri ciri ideology ini antara lain: a) Percaya kepada tuhan yang Maha Esa. b) Pemerintahan berdasarkan persetujuan rakyat. c) Negara berdasarkan atas hukum.

Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pada tanggal 7 Desember 1942 meletus perang pasifik, yaitu dengan di bomnya Perl Harbour oleh jepang. Dalam waktu singkat, Jepang dapat menduduki daerah daerah jajahan sekutu (Amerika, Inggris, dan Belanda) didaerah pasifik. Pada tanggal 9 Maret 1945, jepang masuk Indonesia menghalau penjajah belanda. Pada saat itu jepang mengetahui keinginan bangsa Indonesia yang ingin memerdekakan diri, dan untuk menghalau mendapatkan simpati dari masyarakat Indonesia dalam menghadapi perang pasifik, Jepang mempropaganda bahwa kehadiran di Indonesia ini adalah untuk

memerdekakan Indonesia. Hal itu dilakukan dengan memperbolehkan rakyat Indonesia mengubarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagi Indonesia Raya. Namun pada kenyataannya Jepang tetap menjajah Indonesia. Pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan akan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia / BPUPKI. Akhirnya, BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945 dan dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. Adapun Struktur organisasi BPUPKI adalah sebagai berikut : Ketua : Dr.Radjiman Wedyodiningrat Ketua Muda : Raden PAnji Suroso Ketua Muda : Ichibangase Yshioo(Jepang) Anggota : 60 Orang Sidang pertama yang berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945 , membahas tentang asas dasar Negara Indonesia . Selama masa siding yang pertama , tidak ada perumusan atau kesimpulan. Setelah masa persidangan pertama diadakan resesselam satu bulan lebih . Namun , sebelum memasuki masa reses tersebut BPUPKI telah membentuk panitia kecil . Penitia kecil tersebut terdiri atas : a. Ir.Soekarno b. Drs.Moh Hatta c. K.H Wachid Hasim d. Mr.A.A Maramis e. Abdul Kahar Muzakar f. Abikoesno Tjokrosoejoso g. H. Agus Salim h. Mr.Achmad Soebardjo i. Mr.Muh Yamin Pada anggal 22 juni 1945 sidang itu menghasilkan suatu piagam yang disebut dengan piagam Jakarta atau Jakarta charter. Dalam piagam tersebut terdapat rumusan dasar Negara. a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariah islam bagi pemeluknya. b. Kemanusiaan yang adil dan beradab c. Persatuan Indonesia d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwailan e. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada tanggal 0 sampai dengan 14 juli 1945 BPUPKI mengadakan sidang yang kedua. Sidang ini mempunyai tujuan untuk mendengarkan hasil kerja panitia Sembilan dan perumusan undang undang Dasar (UUD) . Pada persidangan kedua tersebut , BPUPKI menghasilkan tiga keputusan sebagai berikut : a. Pernyataan Indonesia merdeka.Konsep pernyataan Indonesia merdeka disusun mengambil tiga

alenia Piagam Jakarta dengan sisipan yang sangat panjang sekali , terutama pada alenia pertama dan kedua. b. Pembukaan UUD .Konsep pembukaan UUD hampir seluruhnya diambil dari alenia keempat piagam Jakarta. c. Undang undang (terutama batang tubuh UUD). Setelah BPUPKI resmi dibubarkan , tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) . Panitia tersebut beranggotakan 21 orang.termasuk ketua dan wakil ketua. Adapun susunan organisasinya adalah sebagai berikut : Ketua : Ir.Soekarno Wakil ketua : Drs.Moh Hatta Anggotanya terdiri atas : 1. Dr.Radjiman Wedyodiningrat 2. Ki bagus radjiman Hadi Kusumo 3. Oto iskandardinata 4. Pangeran Purubajo 5. Pangeran surjohamodjojo 6. Soeharjo kartohamidjojo 7. Prof.Mr.Soepono 8. Abdul kadir 9. Drs.Yap Tjwan Bing 10. Dr.Moh Amir 11. Mr.Abdul Abbas 12. Dr.Samratulangi 13. Andi Pangerang 14. Mr. Latuharhary 15. Mr.pudja 16. A.H. Hamidan 17. R.P. Soeroso 18. Abdul Wachid Hasim 19. Mr.Muhammad Hasan

Fungsi Pancasila
Pancasila adalah suatu bentuk ideologi yang diangkat dari nilai nilai adat istiadat , kebudayaan, dan religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang jauh sebelum Negara Indonesia terbentuk. Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai nilai budaya masyarakat Indonesia.

Adapun fungsi pancasila adalah sebagai berikut . a. Pancasila sebagai ideologi pancasila Fungsi pancasila sebagai ideologi nasional , meliputi : 4. Pancasila sebagai ideologi 5. Pancasila sebagai ideologi Negara 6. Ideologi pancasila sebagai ideologi yang terbaik. Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah membuka ruang membentuk kesepakatan masyarakat, bagaimana mencapai nilai nilai dasar serta cita cita bangsa. Kesepakatan tersebut adalah kesepakatan tentang the rule of law sebagai landasan dalam hal hal sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan Negara 2. Kesepakatan tentang bentuk institusi institusi 3. Prosedur prosedur ketatanegaraan b. Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara yang mana segala peraturan perundang undangantermasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini , dijabarkan dari nilai nilai pancasila. Pancasila sebagai dasar Negara republik Indonesia secara yuridis tercantum dalam UUD 1945 , yang berbunyi : maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang undang dasar Negara Indonesia , yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat yang berdasarkan kepada. Pancasila sebagai dasar Negara juga tercantum dalam ketetapan No.XX/MPRS/1966(ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan ketetapan No.IX/MPR/1978).Dijelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber dari sumber hukum atau sumber tertib hukum di Indonesia yang pada hakikatnya merupakan suatu pandangan hidup dan pancasila sebagai dasar Negara republik Indonesia yang tercantum dalam Tap.No.XVIII/MPR/1998.

c. Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Bangsa. Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi ideologi lain di dunia. Namun , Pancasila diangkat dari nilai nilai adat istiadat , nilai nilai kebudayaan , serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara. Dengan demikian , Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa , dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain. d. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Dalam Negara Pancasila pandangan hidup masyarakat tercermin dari dalam kehidupan Negara, yaitu pemerintahan yang terkait oleh kewajiban konstitusional. Transformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandangan hidup bangsa, dan akhirnya menjadi pandangan hidup Pancasila. e. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia Sikap mental , tingkah laku , dan segala perbuatan bangsa Indonesia menpunyai cirri yang khas yang membedakan dengan Negara yang lain. Ciri cirri khas ini terdapat dalam setiap sila pancasila sehingga menjelma sebagai karakteristik kepribadian bangsa Indonesia.

f.

Pancasila Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia, hal ini tercermin dalam proses penyusunannya yang mengalami beberapa perubahan , dan akhirnya disepakati oleh 21 panitia persiapan kemerdekaan Indonesia. Perumusan pancasila merupakan kesepakatan luhur dari rakyat Indonesia yang oleh karenanya harus dijunjung tinggi keberadaannya.

Menurut Alfian ideology tergantung pada tiga dimensi yaitu: Dimensi Realita, yaitu bahwa nilai - nilai dasar yang terkandung di dalam ideologi tersebut secara riil hidup di dalam serta bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyrakat atau bangsanya. Dimensi Idealisme, yaitu bahwa nilai nilai dasar ideology tersebut mengandung idealism yang member harapan tentang masa deoan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kegidupan bersama sehari hari.

Dimensi flesibilitas . dmensi pengembangan yaitu ideology tersebut memeliki keluwesan yang memungkinkan kepada generasi penerus bangsa, diperjuangkan dan dipertahankan dengan semangat nasionalisme.

Pancasila sebagao suatu ideology tidak bersifat kaku dan tertutup, namun barsoifat reformatif, dynamin dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideology Pancasila adalah bersifat actual, dinamis, antisipasif dan senantiasa mampu menyelesaikan dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideology Pancasila bukan berarti mengubah nilai nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannnya secara lebih kongkrit, shingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memcahkan masalah masalah yang selalu berkembang.

Negara Pancasila
Manusia dalam meralisasikan dan meningkatkan hatkat dan martabatnya tidak mingkin dapat memenuhinya sendiri, oleh karena itu manusis sebagai mahluk social senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Dalam pengertian inilah manisia membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut Negara. Berdasarkan ciri khas serta proses dalam rangka membentuk suatu Negara, maka bangsa Indonesia mendirikan suatu Negara yang memiliki suatu karakteristik, ciri khas dengan keanekaragaman, sufat dan kerakternyam maka bangsa Indonesia mendirikan suatu Negara yang mendasarkan falsafah Pancasila, yaitu suatu Negara persatuan, suatu begara kebangsaaan serta suatu begara yang bersifat integralistik. Hakikat serta pengertian sifat-sifat Negara tersebut adalah sebagai berikut: 1. Paham Negara Persatuan Hamparan pulau yang tersebar dari sabang hingga merauke, dengan kekayaan adat istiadat, bahasa, budaya dan nilai religiusnya namun secara keseluruhan merupakan satu kesatuan, maka Negara Indonesia adalah Negara Persatuan sebagaimana termuat dalam Perbukaan UUD 1945, Negara Persatuan Republik yang berkedaulatan rakyat. Hakekat Bhineka Tunggal Ika menurut Notonegoro: Perbedaan itu adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, namun perbedaan itu bukannya untuk dipertentangkan dan diperuncingkan melaikan perbedaaan itu untuk dipersatukan disintesakan dalam suatu sintesa yang positif dalam suatu Negara kebersamaan, Negara Persatuan Indonesia.

2. Paham Negara Kebangsaan Merupaakan pengertian yang mendalam tentang apa dan bagaimana bangsa itu mewujudkan masa depannya. Dalam mewujudkan paham tersebut belum diimbangi adanya legitimasi terhadap system pendidikan secara nasional bahkan masih terbatas muatan local, sehingga muatan nasional masih diabadikan. Menurut Muhammad Yamin bangsa Indonesia dalam merintis terbentuknya suatu bangsa dalam politik internasional adalah menempatkan diri sebagai bangsa yang modern yang memiliki kemerdekaan dan kebebasan dengan melalui tiga fase yaitu: a. Jaman Kerajaan Sriwijaya b. Jaman Negara Kebangsaan Mahapahit. c. Negara kebangsaan Indonesia modern mernutu susunan kekeluargaan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang hingga sekarang menjadi Proklamasi 17 Agustus 1945. Teori Kebangsaan itu adalah sebagai berikut: a. Teori Hans Kohn Bangsa terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama, peradaban wilayah, Negara dan kewarganegaraan. Suatu bangsa tumbuh dan berkembang dai anasir- anasir serta akar akar yang terbentuk melalui proses sejarah. Namun teori kebangsaan yang didasarkan pada ras, bahasa serta unsur lain yang bersifat primodial tidak mendapatkan tempat dikalangan bangsa bangsa di dunia. b. Teori Kebangsaan Ernest Renan Menurut Renan dalam kajian ilmiah tentang bangsa berdasarkana psikologis etnis pokok pokok pikiran tentang bangsa adalah sebagai berikut: 1. Bangsa adalah suatu jiwa, suatu aza kerohanian. 2. Bangsa adalah suatu solidaritas yang besar. 3. Bangsa adalah suatu hasil sejarah.

Pada akhirnya Renan menyimpulkan bahwa Bangsa adalah suatu jiwa asas kerohaniaan dan menutu Renan ada beberapa factor yang membentuk jiwa bangsa yaitu : Kejayaan dan kemulian di masa lampau serta penderitaan - penderitaan bersama yang mengakibatkan penmebutkan modal social, persetujuan bersama untuk hidup bersama dan berani untuk memberikan pengorbanan. c. Teori Geoplitik oleh Frederich Ratzel Suatu teori kebangsaaan yang mengubungka antara wilayah geografi dengan bangsa yang dikembangkan oleh Frederich Ratzel. Menurut Negara merupakan suatu organism yang hidup. Agar bangsa itu hidup subur dan kuat maka memerlukan ruang untuk hidup. Negara Negara besar menurutnya memiliki semangat ekpansi, militerisme serta optimism. Teori ini di Jerman mendapat sambutan hangat, namun sisi negatifnya menimbulkan semangat kebangsaan yang chauvinistis patriotic yang berlebih lebihan. 3. Paham Negara Integralistik Paham Integralistik yang terkandung dalan Pancasila meletakkan asas kebersamaan hidup, mendambakan keselarasan dalam hubungan antar individu maupun masyarakat kepada yang kuat, tidak mengenal dominasi mayoritas dan juga tidak mengenal tirani minoritas. Maka didalamnya terkandung nilai kebersamaan, kekeluargaan, ke Bhineka tunggal ika an, nilai religiusitas serta selaras. Bila dirinci maka paham Negara Integralistik memiliki pandangan sebagai berikut: a. Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral. b. Semua golongan, bagian dan anggota berhubungan erat satu dengan lainnya. c. Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan masyarakat yang organis. d. Yang penting dalam kehidupan bersama adalah penghimpunan bangsa seluruhnya. e. Negara tidak memihak kepada suatu golongaan atau perseorangan. f. Negara tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat.

g. Negara tidak hanya untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan saja. h. Negara menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai suatu kesatuan integral.

i.

Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan yang berkedaulatan Yang Maha Esa Sesuai dengan makna Negara kebangsaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah kesatuan integral dalam kehidupan bangsa dan Negara, maka memiliki sifat kebersamaan, kekeluargaan serta religiusitas. Dalam pengertian inilah Negara Pancasila pada hakikatnya adalah Negara Kebangsaaan yang Berketuhanan Yang Maha Esa. Rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, telah memberikan sifat yang khas kepada Negara Kebangsaan Indonesia, yaitu bukan merupakan Negara sekuler yang memisahkan antara agaman dengan Negara deminikian juga bukan merupakan ngara agama yaitu Negara yang mendasarkan atas agama tertentu. Hubungan Negara dengan agama menurut Negara Pancasila adalah sebagai berikut: a. Negara adalah berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. b. Bangsa Indonesia adalah sebagai bengsa yang Berketuhanan Yang Maha Esa. c. Tidak ada bagi atheism dan sekulerisme karena hakikatnya manusia berkedudukan kodrat sebagai Makhluk Tuhan. d. Tidak ada pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama. e. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketaqwaan itu bukan hasil paksaan bagi siapapun juga. f. Oleh karena itu harus memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dan Negara. g. Segala aspek dalam pelaksaan dan penyelenggaraan Negara harus sesuai dengan nilai nilai Ketuhanan Yang Maha Esa terutama Norma norma hokum positif maupun norma moral baik moral Negara maupun moral para penyelenggara Negara. h. Negara pada hakikatnya adalah merupakan ..berkat Rahmat Allah Maha Esa.

Dalam praktik Kenegaraan, terdapat dua macam pengertian Negara theokrasi yaitu theokrasi langsung dan theokrasi tidak langsung. a. Theokrasi langsung Dalam system Negara theokrasi langsung kekeuasaan adalah langsung merupakan otoritas Tuhan. Adanya Negara di dunia ini adalah atas kehendak Than dan yang memerintah adalah Tuhan. Dalam sejarah Perang Dunia II, rakyat Jepang rela mati berperang demi Kaisarannya, karena menurut kepercayaannya Kaisar adalah sebagai anak Tuhan. Negara Tibet di mana pernah terjadi perebutan kekuasaan antara Pancen Lama dan Dalai Lama adalah sebagai penjelmaan otoritas Tuhan dalan Negara Dunia. b. Negara theokrasi tidak langsung bukan Tuhan sendiri yng memerintah dalam Negara, melainkan kepala Negara atau raja, yng memiliki otoritas atas nama Tuhan. Kepala Negara atau Raja memerintah atas kehendak Tuhan, sehingga kekeuasaan dalam Negara merupakan sua karunia dati Tuhan.

Daftar Pustaka

Yuliana.Tanpa Tahun.Kewarganegaraan.Bina Pustaka:Cibinong.

Anda mungkin juga menyukai