Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

Catatan Komunikasi Rohani tahun 2012 ini, merupakan kumpulan dawuh para Kudus, yang diterima oleh bapak Pujono melalui penglihatan ataupun pendengaran selama tahun 2012. Dawuh yang dimaksud dapat berupa pengajaran/ firman/ sabda ataupun komunikasi kami keluarga Durpo dengan yang Kudus (tentunya melalui bapak Pujo). Penulisan dilakukan oleh bapak J. Darmono dibantu oleh anggota Durpo lainnya . Pencatatan berdasarkan waktu (tanggal, bulan dan tahun) kejadian dan ditulis apa-adanya, namun tidak semua dapat tercatat karena keterbatasan waktu dan ingatan penulis. Catatan Komunikasi Rohani tahun 2012 ini, diperuntukan khusus bagi anggota Durpo (kalangan terbatas/sendiri)

2 Maret 2012
Pukul 11.00, saya tiba di rumah pak Pujono, bersama pak Iman (kawan saya sejak kami bujangan di Dumai) disambut oleh ibu Pujo, karena pak Pujo sedang beli ban sepeda. Sekitar pkl 12.00 pak Pujo tiba terus bincang-bincang sampe dengan pkl. 15.00 pak Iman pamitan pulang setelah makan siang, bincang2 dilanjutkan saya, pak Pujono, serta ibu Pujo. Pkl. 17.00 pak Pujono melihat ada orang banyak berdiri di depan pintu gua, running tex yang terlihat Today its wondefull God tile came home suara yang terdengar Gusti hadir terakhir kali ono kene Terlihat kubah besar dengan pintu gelap, kami bertanya Gusti Yesus wonten pundi?? Ada jawaban Gusti jumeneng panguaos kaliyan nyepakaken tempat dumateng tiyangtiyang ingkang sami purun derek Gusti. Terlihat, orang duduk bersila dengan tangan sendakep disilang ke bahu kiri-kanan, dan ada suara tempat iki (kubah besar yang terlihat) ora kanggo sembarang wong, nanging kanggo palerenan ingkang derek Gusti, . Kami bertanya orang-orang tersebut apa harus melalui api pencucian? Jawaban-Nya api pencucian iku ora ono, podo koyo kene bae Gusti ono kene wis nenggo (catatan: di tempat penantian ini adalah tempat berkumpulnya jiwa2 yang sudah terpilih untuk masuk sorga menunggu dijemput oleh Tuhan Yesus, jadi sebenarnya sudah tidak ada lagi perihal api pencucian itu, karena sudah dilewati) Kemudian terlihat running tex Daily come home Kami bertanya apa bedanya dengan pengliatan di Sukoharjo tanggal 3 maret 2010? Jawaban-Nya bedane nek Sukoharjo, tak tompo munggah suwargo, tapi ono kene papan pangentosan. Kalo di Sukoharjo kata-katanya SELAMAT kalo sekarang NUNGGU WEKDAL. Kalo dulu gambarane munggah swargo, kalo sekarang gambarane, ngenteni Gusti rawuh. Kami bertanya kalau orang sudah masuk kemah, apa masih disaring lagi?? Jawaban yang terdengar Wong sing neng ngarep pintu sing podo antri kuwi wis pinilih, mung kari sowan Apabila Gusti Yesus hadir selalu berbeda gambaranya, apa maknanya?, suara yang terdengar: Gusti Yesus sedakep kuwi, pertanda Gusti mendel dereng marengaken tiyang nyedak-nyedak. Kalo gambaran gusti Yesus kedua tangan-Nya dipangkuaan , iku ateges Gusti makaryo dawuh, hubungane karo ajaran . Kalo Gusti lengan-Nya daplang dan telapak terbuka dua-duanya, ateges Gusti nampi tiyang engkang minggah swargo. Kami bertanya tahapan untuk sampai di tempat penantian tersebut bagaimana??, ada suara Yang dimaksud penantian itu orang pinilih, menunggu saat Gusti nampi minggah swargo Sedangkan orang-orang yang tidak dipilih, terlihat ada gambaran di interi seperti napeni beras, ada suara Yo dipilih, diresiki sing kanggo, sing ora kanggo yo dilempar/buang..

Kami bertanya, bagi orang yang sudah dibaptis apa dapat langsung ketempat penantian? Jawaban-Nya Dadi wong katholik di interi, sing apik lolos, sing elek keri. Sing apik temen lan becik dadi siji karo sing ngenteni, sing elek dibuang. Bagaimana dengan orang yang telah menerima Hosti, dengan tanda tersendiri/khusus (lidahnya ada bulatan putih lih. catatan di Sukoharjo) sebagai pengikut Gusti Yesus? Jawaban-Nya sing percoyo penuh karo Gusti Yesus, langsung ke kumpulan orang yang di pengantrian, wong sing isih di limbang-limbang, Gusti ugo ragu-ragu Terlihat gambaran Kemah Allah diatas, dan kemah Allah di bawah, suara yang terdengar Kemah Allah yang diatas menunjukkan sudah sampe kepada Allah, sedangkan kemah Allah yang dibawah, dikumpulkan dulu menunggu saatnya Gusti Yesus rawuh Kami bertanya, sering mendengar bahwa orang yang mau meninggal sudah ada yang menjemput/menunggu bisa yang sudah dikenal atau yang belum dikenal, apakah orang tersebut mengantar ke tempat penantian? Suara yang terdengar Kabeh lewat ngenteni Gusti Yesus rawuh, sing jemput biso gandeng ngeterake marang Gusti Yesus, biso juga gandeng duduhake papan kumpulan dulu Apakah yang jemput itu sudah berada di sorga?, suara yang terdengar di sorga bisa, di pangantosan juga bisa Bagaimana tanda-tanda orang yang sudah di sorga? Suara yang terdengar tak ada ciriciri khusus, yang tahu ya deweke dewe. Apakah penjemput tersebut mendapat tugas dari Gusti? Suara terdengar Tidak mesti Pukul 19.40, terlihat kubah besar diatas dengan pintu putih dan undag-undagan (anak tangga), Kami bertanya apa bedanya dengan kubah sebelumnya? Terdengar suara Kalau tadi tempat masuk umum, tapi kalau kubah ini dengan pintu putih dan ada anak tangga, ini untuk orang-orang pengikut Gusti Yesus. Kami bertanya Gusti Yesus ada dimana? Terlihat Gusti Yesus berdiri dan menyuruh serta menggandeng/memegang orang yang antri tersebut masuk. Gambaran sebelumnya Gusti Yesus sedakep, tapi sekarang berdiri, suara terdengar Aku wis tepung lan ngerti, langsung Aku suruh masuk, kalau yang tadi tunggu saatnya. Kami bertanya, kejadian tersebut apa setelah tunggu ditempat penantian atau baru mati?, suara yang terdengar Baru mati langsung diterima Gusti Yesus Kami bertanya, apakah kejadian ini merupakan pangeram-ngeram seperti terjadi di Sukoharjo? Terdengar suara Pangrekso bowo Apa syaratnya untuk bisa masuk ke kemah tersebut? Suara yang terdengar Pangandelmu wis cukup lalu juga terdengar Pangandelmu apa hanya Tri Tunggal Maha Kudus atau yang lain?? Kami menjawab hanya Tri Tunggal Maha Kudus. Bagaimana bila menyembah Tri Tunggal Maha Kudus tapi juga menyembah allah yang lain atau berkelakuan tidak baik? Jawaban-Nya Wong koyo ngono kuwi ora iso di tompo Bagaimana kalau orang tersebut merencanakan suatu saat bertobat? Jawaban-Nya Becike Jagal kuwi ora dileboke muride Gusti Yesus

Kalau tidak direncanakan bagaimana? Jawaban-Nya Ora ono uwong ngono kuwi ora bener, ananging yen wani ninggalke adat tenanan amargo kelakuane bisa di ganjar kepareng biso gesang langgeng ugi Pukul 20.15, terlihat gambaran bola Tri Tunggal Maha Kudus, dengan tulisan H ditengahnya, muncul gambaran Gusti Yesus didada-Nya lambang Hati Kudus warna merah menyala. Running tex terbaca Ya Allah Ku, ya Allah-Ku, neng jerone atiKu Kemudian terdengar suara Allah di dalam Aku, Aku di dalam Allah Apa ada bedanya dengan penampakan2 terdahulu? Suara yang terdengar Allah kang tanpo kiniro/ tidak terbayangkan berwujud Aku yo Aku iki Mengapa lambang Hati Kudus berwarna merah menyala? Suara terdengar Ben katon welo-welo, bahwa Allah ada dalam Aku dan Aku dalam Dia Pesan sehubungan dengan Ultah Gusti Yesus (3 maret tahun minus tiga) tahun 2012 Dongakno sedulurmu sing ora ono , Pesan tersebut kami teruskan melalui SMS ke Pak Darmono agar diasampaikan kepada kawan-kawan. Namun sebelumnya saya berusaha menghubungi per telepun ke pak Mardayat dan pak Darmono tidak terjawab.

3 Maret 2012
Tanggal 3 Maret 2012, kami berdua (pak Pujono dan pak Sumeri) pergi menuju Ganjuran, sampai di Ganjuran pkl 10.45. Kami istirahat sebentar, dan saya membeli rosario, guna persiapan doa. Pukul 11.20 kami antri untuk sowan gusti yang bertahta di singgasana candi Ganjuran. Dan baru pukul 11.40, saya masuk ke gua terlebih dahulu untuk berdoa, terlihat oleh pak Pujo saya diberi telor serta terlihat ayam jago, terakir saya diberi bayi laki-laki. Trima kasih Gusti, hal tersebut sesuai doa yang saya panjatkan dan saya tidak memberitahu pada pak Pujo. Setelah saya selesai dan keluar dari gua, pak Pujo masuk ke gua, untuk berdoa sampai dengan selesai. Pkl. 12.00, kami mulai napak tilas jalan salib. Perhentian I, Gambaran yang terlihat oleh pak Pujo gulungan kertas, suara yang terdengar Perjanjian Baru Perhentian II, terlihat gapura yang diatas melengkung, tertulis Hot Of places Perhentian III, penglihatan dari perhentian II, berubah menjadi bangunan kuno (bangunan Belanda) yang ada tulisan God of garden dance ada suara taman penghiburan bagi Tuhan Perhentian IV, terlihat tulisan List manual of screen fana dan ada suara Daftar sing melu Aku

Penghentian V, terlihat salib dengan tulisan Stabillo Gregory, Gusti ngendiko Penekanan pada puji-pujian . Selain hal tersebut jaga ada tulisan Heaven monuoment Perhentian VI, terlihat payung besar warna hijau yang pinggirnya warna kuning. Serta ada tulisan Solved memory .................. kami menanyakan apa maksudnya? Ada jawaban Catatan Pribadi Kami berdua di pakaikan topi seperti tapi ploncoan anak sekolah/mahasiswa dan dipayungi dengan payung tersebut. Pesan-Nya Pinaringan berkah, sing ati-ati, ojo umuk, ojo goroh, langkung-langkung neng wanito. Perhentian VII, Terlihat ada banyak sekali geledekan/brangkar rumah sakit didorong oleh suster, kami menanyakan kejadian tersebut dimana?? Ada jawaban sing mbok parani. ono grebekan. Lalu kami bertanya apa tidak bisa dibatalkan?? ..... tidak ada jawaban ........... Pesan-Nya Tabahno. Pemberhentian VIII, terlihat pagar antrian masuk ke swalayan besar, agar masuknya satu persatu, ada tulisan Loose of madam, kami menanyakan apa artinya? Ada jawaban Wus ilang gregede ibu-ibu, serta tulisan house causal Selain hal tersebut juga terlihat Rumah besar warna kuning cerah dan indah, Gusti dawuh iku gambaran jerone atimu. Gunanya Ben podo melu dadi ajur-ajer. Kowe wong pinilih kudu iso di tompo neng masyarakat (awam) Perhentian IX, terlihat meja lonjong perjamuan, ada suara kowe lungguho isih ono tempate. Kami disuruh kedepan dan menjulurkan lidah/melet diberi hosti , suara yang terdengar meletto iki tampanen. Perhentian X, Terlihat gedung kesenian besar, didalam gedung terlihat banyak sekali meja dengan taplak putih bersih tapi tidak ada isinya, dalam pikiran kami mungkin ini untuk menyambut Paskah. Kami bertanya untuk dapat masuk ke gedung tersebut apa syaratnya? Terlihat tulisan Women Champion of blood kami bertanya apa maksudnya?? Ada jawaban wong wedok ora oleh kalah perang, hal tersebut untuk wanito yang berani berjuang, wani ngenger derek Gusti. Pesan-Nya Rumah ini , rumah Tuhan dilindungi/dibentengi darah wanito Perhentian XI, terlihat salib, Gusti Yesus berdiri di depan, ada suara Sendiko dawuh Pesan-Nya kowe ojo adoh soko Aku, ndak ilang Terlihat ada 4 orang tersalib dan Gusti Yesus tersalib di depannya, kami bertanya siapa yang tersalib dibelakang Gusti? Apa mereka para penulis Injil (Yohanes, Markus, Lukas dan Matius)?? Ada jawaban Bukan, dia rasul baru, namanya Mardayat, Gito, Warjo dan Sugimin

Perhentian XII, Terlihat plengkungan dengan tulisan Place of Natal Comeback new memory kami bertanya apa maksudnya, ada jawaban Batas hidup lama ke kehidupan baru. Pesan-Nya Salibmu wis ono dewe-dewe, bungahmu wis ono dewe-dewe Dibawah salib Tuhan Yesus, tertulis Journal domain garden calculuse kami bertanya apa maksudnya? Ada jawaban Oleh-olehanmu pepak, paribasan sak latar Perhentian XIII, ada suara lembaranmu aturno, tak tandatangani. (lembaran catatan yang saya tulis diminta dan ditandatangani, tandatangan yang terlihat seperti bungkusan madumongso ato permen hack kiri-kanan diplintir dan ditengahnya gambar mata) Perhentian XIV, Kami diberi lembaran kertas kecil/nota dan disuruh masuk, terliat patung PIETA, bunda Maria mangku jenasah Tuhan Yesus. ,ada suara Mung Kari Urouro Setelah selesai melaksanakan jalan salib, kami berdua berdoa didalam Gereja, setelah selesai berdoa, kami keluar. Kami melihat seorang bapak lagi berdiri dalam Gereja di bagian belakang tempat duduk, ngobrol dengan anak gadis (catatan gereja Ganjuran yang baru selesei direhab setelah rusak kena gempa, gerejanya di design terbuka seperti pendopo joglo kraton). Dalam hati kami masing-masing siapa ya mereka itu, tak lama kemudian bapak tersebut melihat kami dan tersenyum, kami menyalaminya dan bertanya apakah bapak seorang pastur, dia mengangguk. Kemudian dia bertanya darimana kalian?? Kami bilang dari Bandung. Terus dia menimpali jawaban kami, bahwa dia pernah bertugas di keuskupan Bandung dan sekarang pindah ke Semarang. Kami baru sadar bahwa belio adalah bapak Uskup Mgr. Y.M. Pujosumarto Pr. Kami ngobrol kesana-kemari yang intinya bapak Uskup akan mempersembahkan misa di Gua Maria Tritis sekaligus pemberkatan patung bunda Maria Santa Perawan Maria Bintang Laut. Belau akan menginap di Tritis dan menawari kami untuk bergabung, agar malamnya kami bisa ngobrol lebih lama dengan beliau . Secara pribadi sudah lama saya kepengin bermalam di gua Maria Tritis, tapi hingga saat ini belum tercapai. Tawaran bapak Uskup, kami kepengin bergabung, namun karena sesuatu hal kami tidak dapat memenuhi tawaran tersebut. Sekitar pukul 17.00, kami sampai dirumah pak Pujo, kami merenung kenapa hari ini tanpa disengaja dapat bertemu dengan Romo Kanjeng Y.M. Pujosumarto Pr.??. Akhirnya kami percaya, apa yang kami yakini bahwa tanggal 3 Maret adalah hari kelahiran penyelamat kami Gusti Yesus, dan kami sengaja menyediakan waktu 1 hari , untuk mengenang serta memperingati ULTAH tersebut dengan bermeditasi di Ganjuran, walaupun sebelumnya pada awal Februari sudah ada pesan-Nya bahwa untuk tanggal 3 Maret , diminta untuk santai-santai saja. Namun saya berpikir secara pribadi bahwa ini adalah ujian ato nglulu dalam bahasa jawanya, masak ya Gustinya Ultah kok tidak dirayakan! Sedangkan anak ato istri Ultah dirayakan!!! Sehingga secara pribadi saya dan beberapa kawan ingin berkumpul di Jogja bersama pak Pujono yang diberi talenta lebih

dapat melihat dan berkomunikasi dengan yang Kudus. Dalam pelaksanaannya, saya pergi sendiri dan yang lainnya berhalangan, dalam hati sudah saya niati saya harus pergi !!! Saya sangat rindu akan dawuh Gusti Yesus !! Dan ternyata benar dugaan saya, banyak sekali dawuh serta ajaran untuk kehidupan yang akan datang, Trimakasih Gusti Yesus !!! Kami (pak Pujo dan pak Sumeri) mendapat hadiah dari Ultah Gusti Yesus yakni dipertemukan dengan panjenengannipun Romo Kanjeng Y.M.Pujosumarto Pr. sekaligus memperoleh berkat secara langsung dari Romo Kanjeng di Gereja Ganjuran. Kami merasakan bahwa hal tersebut merupakan suatu kebanggaan serta pengalaman yang tak terlupakan dalam sejarah kehidupan kami, yang dipiilih dan diselamatkan oleh Gusti Yesus. TRIMAKASIH GUSTI YESUS !!!

4 Maret 2012
Pukul 06.15, Saya bersama pak Pujo berangkat menuju Gua Maria Tritis, untuk menuju GM Tritis kami boncengan naik motor, sampe di lokasi sekitar pukul 08.30, kami istirahat sebentar untuk sarapan pagi, kemudian berjalan kaki langsung ke Gua Maria. Pukul 09.30, kami turut serta dalam doa Novena St Perawan Maria, yang diadakan oleh Paroki Wonosari. Novena tersebut yang ke VII, diadakan sebulan sekali, dimulai pada bulan September 2011 dan ditutup pada tanggal 6 Mei 2012. Temanya: Santa Perawan Maria Bintang Samudra dengan ujub Bimbinglah Kaum Muda Menemukan Panggilan Hidup Pukul 10.00, Misa dimulai dipimpin oleh Bapak Uskup Mgr. Y.M.Pujosumarto Pr. Didampingi oleh 4 selebran, setelah penerimaan komuni Bapa Uskup Mgr. Y.M.Pujosumarto Pr. berkenan memberkati patung besar bunda Maria Santa Perawan Maria Bintang Samudra yang berada di sebelah kanan patung Bunda Maria existing, tepatnya di bekas pertapaan Ki Ageng Pemanahan. Patung Santa Perawan Maria Bintang Samudra terbuat dari batu hitam dan berbobot hampir 4Ton. Setelah pemberkatan patung selesei, Bapa Uskup kembali ke altar untuk memberikan berkat kepada umat yang hadir saat itu. Pukul 12.15, misa secara keseluruhan selesei. Kami lihat-lihat gua, yang konon ceritanya bekas Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Pengging bertapa, untuk mencari wahyu kerajaan yang sudah menghilang. Di Gua tersebut patung bunda Maria Santa Perawan Maria Bintang Samudra di tempatkan. Pada kesempatan ini kami mengambil beberapa gambar/foto, sebelum kami pulang ke rumah bapak Pujono.

18 Juni 2012
Siang ini saya/ Sumeri ke rumah pak Pujo di Girimande, setelah ngobrol ngalor ngidul sekitar pkl 11.00, pak Pujo hendak meneruskan doa rosarionya yang masih kurang 50 butir karena terpotong kedatangan saya. Pada saat akan memulai pak Pujo melihat seseorang yang belum pernah terlihat sebelumnya muka agak bulat, rambut tipis dan kulitnya kuning putih, saya disuruh konsentrasi untuk melihatnya dan saya bilang kayaknya om Liem Swie Liong. Setelah ditanya pak Pujo ternyata benar dan belio bilang ono kene becike aku dongakno. (didoakan masuk dalam ujub doa rosario oleh pak Pujono). Saya pamit dulu hendak kekebun (sesuai rencana sebelumnya) Sekitar pkl 14.00, saya kembali ke rumah pak Pujo untuk bersiap-siap pergi ke makam pak Anton David bersama-sama dengan pak Darmono dan pak Yohanes yang sudah janjian malam sebelumnya. Namun karena pak Pujono kurang sehat rencana tersebut saya batalkan, kawan yang lain saya beritahu melalui tilpun. Sekitar pkl 14.30, pak Pujono melihat mbah Joko hadir, kami bertanya mengapa yang minta didoakan selama ini selalu laki-laki saja dan mengapa perempuan boleh dibilang tidak pernah? Jawab mbah Joko kalo permpuan itu gampang lestari, kalo wong lanang gampang longsor (wong lanang akale picik) unduh2ane ora ketompo Gusti, mulo kudu di dongake. Neng kono ngemu teges ono donyo wong lanang menang, ono kono mengko mbesuke rungkuh/cuwo. Mulo kudu disranani yo dongo yo uborampene. Uborampen antarane tetingalan arupi belehan, pundi2, minyak adat minyak kedaerahan yang dianggap ampuh (wewangen). Sekitar pkl 14.50 pak Darmono datang, kami bertiga melanjutkan komunikasi dengan mbah Joko, sambil pak Darmono makan siang. Wewarah mbah Joko selanjutnya, kalo sukmane wong wedok kuwi gampang lestari, unduhunduhane ringan, dongane gampang ora perlu bertele-tele ketimbang wong lanang, cukup ngaturake pasugatan ringan - naminipun donga ambar ketawang. Donga ambar ketawang iku dongane ibu2 kang memuji/memuliakan Tuhan. Cukup semono sing kok dongakne lestari/ derek Gusti. Uborampen kanggo wong wedok, cuma mesem kiri/kanan, minyak laden. Minyak laden kuwi apo anane sing mbok gowo ora ngarani. Saat kami membahas wewarah diatas, pak Pujo melihat gedung seperti gedung DPR/MPR di Senayan dengan anak tangganya, tapi tidak ada yang muncul lainnya, Ada apa gerangan Senayan ??? Berikutnya terlihat oleh pak Pujo, perempuan tua namanya mbah Sumi mbahne sing ragil, dia minta berkat dan minta ditambani gegere loro. pak Pujo mengobatinya lalu dia pergi. Pak Pujo melihat topeng tengkorak, selanjutnya berganti dengan wong lanang gemuk, memakai kaos putih resik. (dari pengalaman kalo terlihat orang memakai pakaian yang resik/bersih itu orang tersebut masih didunia hidup), panglihatan selanjutnya terlihat orang seperti petruk wajahnya lancip, hidungnya sangat mancung, dia adalah demang di Purwobinangun, namanya Kanjeng Suryo Saputro , dia pesan pak Kasmin enggal lurupono. (pak Kasmin ini kawannya pak Sumadi di desa Donokerto dilereng merapi-Jogja yang sudah lama sekali sakit - perutnya membesar, kami beberapa tahun yang lalu tepatnya 4 Nopember 2010 tidak lama setelah gunung merapi meletus pada Oktober 2010, menjenguk dan mendoakannya)

Pkl. 15.00 Terlihat sendal perempuan, dan kami bertanya siapa dan apa perlunya. Terdengar suara mbah Slamet, minta didoakan. (kami berdoa bertiga) Terlihat orang laki2 berpakaian hitam, kancing/benik putih. Lalu pakaiannya di ganti dengan pakaian keprabon, namanya Ki Kepak, duduk di kursi roda. Dia bilang Aku ndereke putraku Sulastri kang isih cilik nderek Gusti. Pidalem ana ing pasiban . Pawastren kenturi, anakku dongakno mumpung isih ono waktu. (pkl. 15.00 langit terbuka) kemudian terlihat anak kecil berpakaian penari, kemudian menyembah kami berdoa bersana lagi. Selesei doa, Sulastri menari-nari kegirangan dan menciumi kami bertiga kemudian pergi. Pak Darmono ngrogoh sukma, sukmo sejati bertemu para arwah, kami bertanya Sukma itu apa? jawabannya, Sukmo kuwi Roh kang resik, blegere pada karo awakmu, wongwongane ya kowe kuwi, jobo jerone ya kowe kuwi, delengen dewe, titk Kalo akal budi? Jawabannya: Jenenge mung rongko awakmu kuwi, jane mung rongko mung wadah, replika soko sukma, bakale ditinggal lan hancur, sing ono mung isine ya kuwi jiwamu dewe, mulo delengen gambaran antarane jiwa lan ragamu, isine podo ya gambar jiwamu ya gambar ragamu, nggeser segoresan bae ora, plek persis. Wis oncekono dewe. Kemudian terlihat gambar orang, lalu berubah transparant tetapi persis dengan gambar orang yang tadi, kami bertanya mengapa orang yang sudah mati terlihat kadang-kadang berbeda? Jawaban yang terdengar, neng kono mengko kuwi podo kabeh nom, kabeh bagus, kabeh ayu, kabeh suci Kami bertanya mengapa kalo terlihat bidadari ada yang dewasa dan anak-anak? Gambaran bidadari anak2 kuwi sesuai anak2 wujud dan koyo anak2, neng kono podo. Kalo mbah Sumi yang tua terlihat bungkuk? Terdengar jawaban, yo ben kuwi gambaran kadonyan, yen ono swargo ayu. Terlihat pak Mardayat pake surjan cerah, belio bilang aku tak mlebu oleh?? belio menyampaikan Bunda Maria kuwi jebule ayu banget ono swargo, aku wis ketemu . Lha kae lho!! kemudian belio tertawa. (terlihat mbah kakung mengarahkan tangnnya ke arah Bunda yang terlihat jauh) Titip kanggo mbah putri, aku apik wae, slmet saka dongamu Kami minta wewarah agar kami nantinya bisa seperti mbah Kakung! Jawabannya Apik kanggone wong becik, ala kanggone wong sepoto Aku iso ngandani kowe saiki, durung-durung aku wis ditakonni, hahahaha kemudian belio bilang klambiku tak cantelke kene ya! (baju mbah kakung di gantungkan di dinding rmh pak Pujono) Kemudian belio pergi. Terlihat seseorang, mengaku bernama Maruli Sitompul memakai baju seperti jegger yang kancing atasnya terbuka, dia minta didoakan. Sebelum kami doakan kami minta untuk ganti pakaian yang sopan/adat.

Setelah ganti pakaian adat, dia ngajak temannya Yuni Sianipar (Grogol) kami berdoa bersama-sama lagi. Sebelum pergi dia bilang aku ini wadat Dan memberi kenang2an yg tidak terlihat. Pertemuan diakiri sekitar pukul 17.00

Tanggal 19 Juni 2012.


Pukul 15.30 Kami bertiga pak Darmono, pak Pujono dan saya-Sumeri bekumpul di rumah pak Pujono, setelah makan bersama kami pergi ke makam Cimuncang, hendak berdoa untuk pak Anton David. Di makam pak Anton David, terlihat pak Anton duduk2 di tengah pintu rumahnya di komplek NTT. Lalu kami panggil karena pak Pujo melihat Anak Domba sudah berada di pusara makam pak Anton David. Saat kami panggil pak Anton terlihat takut-takut, tapi akirnya belio datang, terus kami tanya selain doa apa yang pak Anton David minta pada kami bertiga, dia bilang minta dibuatkan bubur merah, aku isih ngelih kami bertiga menyanggupi, terus belio pergi bersama Anak Domba Puji Tuhan!! Selamat jalan pak Anton David, doa kami menyertaimu, kasih Tuhan Yesus bersamamu, Amiin. (kami sungguh berbahagia pak Anton David pergi bersama Anak Domba) Masih dimakam pak Anton David, terlihat pak Mardayat duduk2 bersama kami lalu belio pergi dimakamnya, setelah kami berdoa dimakamnya, belio pergi lagi dan menunggu di makam pak Jelani bersama istrinya ibu Rosa, namun kami pergi dulu ke makam sahabat kami durpo yakni pak Saan, kami berdoa dan terlihat pak Saan lagi duduk di atas patok makam bagian kepala, kami bertanya mengapa pak Saan tidak menghadap ke Gusti? Jawab belio sulit untuk menuju bumi lapis tujuh, dia tidak bisa bebuat apa-apa, lalu dia minta didoakan doa Salam Maria panjang (kami menafsirkan bumi lapis tujuh itu kebalikan dari langit ketujuh seperti dalam alkitab, doa Salam Maria panjang adalah doa rosario) kami bertiga menyanggupi permintaan belio. Kemudian kami menuju ke tempat pak Mardayat yang lagi berdiri dimakam pak Jelani dan ibu Rosa, pak Mardayat bilang dongakno mereka sudah lama terbaring dimakam ini, lalu kami bertiga berdoa bersama, terlihat pak Jelani terbaring disitu dan minta tolong geger ku tambannono kemudian pak Pujo menyedotnya, dia dapat bangun dan berjalan bertiga pak Mardayat, pak Jelani serta bu Rosa, naik keatas dengan tertatih-tatih. Pak jelani dan bu Rosa pada saat naik keatas memakai baju putih-putih. Selamat jalan pak Jelani dan ibu Rosa, doa kami menyertai kalian, kasih Tuhan Yesus beserta kalian, Amiin!!! Kami pulang dari makam sekitar pukul 17.30 dan langsung menuju rumah kami masing2

21 Juni 2012
Pkl. 04.00, kami Sumeri, pak Darmono, pak Yohanes, mas Sugeng dan pak Pujono, berangkat dari Ciamis menuju Gua Maria Nusakambangan.

Sekitar pkl. 07.00 kami tiba di pelabuhan penyeberangan Majingklak, kami mencari sewaan kapal untuk menyeberang ke Nusakambangan, karena tidak adanya kapal penyeberangan reguler. Setelah mendapatkan kapal dengan sewa Rp. 150.000.- /hari, kami berangkat sekitar pkl 08.30. dan sampai ke daratan Nusakambangan sekitar pkl. 08.45, terus dilanjutkan dengan jalan kaki melalui jalan pavingblock selebar kurang lebih 1 mtr dan panjang 350 mtr dan jalan setepak kurang lebih 200 mtr. Sampailah kami di pintu masuk gua Masigit Sela, dan melapor sama petugasnya/juru kunci serta membayar restribusi Rp 5000,-/orang. Didalam gua, gelap sekali, kebetulan pak Yohanes yang ditugasi membawa senter dan lilin tertinggal dimobil, untungnya saya-Sumeri bawa senter cadangan sehingga kami masih ada penerangan, walaupun kurang jelas. Guanya cukup luas sekitar 500 m2 dan staglagmit/tit menghiasinya indah sekali, sayang kalo dilewatkan. Kami mencari-cari manalah stalagmit/tit yang berbentuk patung bunda Maria (informasi yang kami unduh dari dunia maya, patung bunda Maria terbentuk dari stalagmit-stalagtit setinggi 4 mtr) kami berusaha merekayasa imajinasi kami, agar kami dapat bayangan patung bunda, Namun tidak kami temukan, malah yang terlihat ada 3 ato 4 orang yang bertapa disitu dengan bawa tikar serta bunga-bunga ritual yang menyeramkan. Setelah tidak mendapatkan apa yang kami cari, kami keluar dari gua dan ngobrol2 dengan jurukunci, dari obrolan tersebut kami menyimpulkan bahwa kami salah masuk gua, gua tersebut diperuntukkan bagi warga muslim, hahahahahaha!!! Akhirnya kami balik lagi dan mengikuti petunjuk yang diunduh dari dunia maya, kami menuju pelabuhan Klaces yang terletak di desa Kampung Laut (Kampung Laut ini kampung binaan dari Romo Carolus Paroki Cilacap). Mengapa kami kesasar??? Ternyata ada miskomunikasi, saat deal dengan yang punya kapal, kami mau pergi ke Gua di Nusakambangan yang jurukuncinya bernama Darmo. Si empunya kapal menegaskan pak Darmono ya!!! Kami pikir pak Darmo itu nama lengkapnya Darmono, lalu kami sepakati. Memang bener jurukunci di gua Masigit tersebut namanya Darmono, dan jurukunci gua Maria namanya Darmo telah meninggal, diganti pak Takrun hehhehe. Kami sampe di pelabuhan Klaces sekitar pkl. 11.00, dan melapor ke pos Angkatan Laut perihal kedatangan serta tujuan kami. Perjalanan diteruskan dengan jalan kaki melalui perkampungan, jalan pavingblock lebar 2 mtr, panjang 1100 mtr, dilanjutkan dengan jalan setapak kurang lebih 3,500 mtr, yang kanan kirinya semak-semak serta tanaman pohon albasia disini tidak ada perkampungan. Untuk menuju gua tersebut juga tersedia jasa ojek motor dengan upah Rp.40,000,- pp. Lama perjalanan dengan jalan kaki dari Klaces sampe ke gua Maria sekitar I jam. Ditengah perjalanan kami bertemu dengan peziarah dari Klaten yang diantar oleh pak Takrun- Jurukunci pengganti alm. pak Darmo. Sampai di mulut gua kami istirahat sejenak karena kecapekan menempuh medan yang naik- turun serta perbatuan yang licin walaupun tidak hujan. Pkl. 12.15 kami masuk ke gua kecuali pak Pujono, tanpa pemandu/jurukunci, kondisi gua biasa gelap, basah karena tetesan air dari langit2 gua serta lembab, lantai becek dan berlumpur tipis lekat dan licin. Luas gua sekitar 300 mtr2, tinggi bervariasi sekitar 2 s/d 8 mtr. Kami mencari patung bunda Maria kesana kemari, seperti pencarian di gua Masigit sebelumnya , lagi-lagi tidak kami temukan, terus kami keluar dari gua istirahat sejenak. Saat istirahat tersebut, datang 3 orang anak muda mengendarai 2 motor memakai celana komprang dengan mata-kakinya terbuka (sepeti kalo kita lihat di TV- saat ada penggerbekan ato sweeping oleh ormas keagamaan) mereka menanyakan apa betul ini gua Maria, serta apakah kami ini Nasrani? Mereka sambil mengambil gambar dengan kamera (shooting ) di sekitar kami, terus mereka masuk ke gua, apa yang dilaksanakan didalam gua kami tidak mengetahui, tidak

lama kemudian sekitar pkl 11.45, kami kembali berjalan kaki menuju Klaces dan selanjutnya naik kapal menuju ke Majingklak. Pkl 13.30 sampe di Majingklak, langsung kami berangkat menuju Cilacap dan bermalam di rumah saudaranya pak Darmono.

22 Juni 2012
Pkl. 10.50, kami (pak Yohanes, mas Sugeng, pak Darmono, pak Pujono serta saya Sumeri) tiba di Gua Maria Sendang Beji. Lokasi gua berada di belakang Gereja St Paskalis, jalan Raya Selatan , Ranjingan, Kelapa Gading Kulon Wangon. 53176. Tlp. 0281 7620100 Beberapa saat di depan Gua Maria Sendang Beji, terlihat oleh pak Pujo seekor bulus (bulus -ibu kang mulus, sebutan yang sudah kami kenal untuk bunda Maria) serta terdengar suara Ambles Ambekso. Kami bertanya apa maknanya? Terdengar jawaban Ambekso ambles sak jeroning ati Kami bertanya nama gua ini, bunda menjawab gua Tandhes, kang ateges nganti ngecap, mlebu ing sak jerone ati, melekat dalam dan berbekas. Juga terdengar suara Dora donya sembada. Iki ngemu teges ngicalake pepenginan kadonyan utawa kamanungsan, papan kanggo resik dhiri. Ono kene palerenan, palenggahan Sang Hyang Putro, ono dino Setu Legi. Yen arep sowan Setu Legi wae. Kami bertanya sowan kanggo panyuwunan atau bersih diri?, Bunda menjawab karo-karone kanggo, sing arep kok dongakne sebutno sing jelas, ojo ragu-ragu ilangono lingsem. Dangunen dununge rogo, banjur bangunen dununge panyuwunan, utowo blegering panyuwunan, mengko bakal ngedhap-ngedhapi. Kami bertanya apakah yang harus kami lakukan. Jawaban Bunda Saranane gampang, dino Setu Legi biso sowan, biso awan biso bengi. Kami bertanya, disini khususnya untuk apa? Jawabannya khabeh panyuwunan aturno, ora perlu di prenco-prenco. (maksudnya doa untuk si A si B si C dan seterusnya, yang tidak perlu dijelaskan satu persatu, karena Tuhan sudah tahu) Bagaimana dengan kedatangan kami yang sudah lewat dari hari Sabtu Legi? Jawaban dari bunda Coba balenana maneh panyuwunmu mau. (kami masing2 mengulangi doa yang telah kami sampaikan pada saat kami tiba). Kami memohon pada Bunda untuk diberikan kenang-kenangan, terlihat bunda memberikan kami masing-masing sebuah lilin kecil serta terdengar suara Aku paring bebungah (gift) lilin kecil, kanggo madhangi. Dan kami diminta untuk menerimanya secara simbolis, karena tidak kelihatan. Kami bertanya, sebelum melihat bulus, ada suara yang terdengar Gua Sudheten ; apakah yang dimaksud? Jawaban Bunda Pinangkamu, aturmu, panggayuhmu adepno, ajokno. Durungdurung wis akeh panyuwune! Jajalen netes apa ora???

Kami bertanya, untuk terkabulnya permohonan kami, silih apa yang harus kami penuhi?? Jawaban Bunda Ikhlasno panyuwunmu marang Bunda, gemblengno. antepno atimu, ojo ngenyek nggonne!!! Kanggo sing kok suwunke ono wewalere bocah wedok ora oleh ngrokok! Selanjutnya kami bertanya kalo perempuan minum bir? Jawabannya Minum bir bebarengan keno, nanging yen dhewe kuwi jenenge ngujo hawa napsu, ora apik, gagasen dewe!!! Pak Darmono bertanya kalo saya merokok klecas-klecus bagaimana Bunda? Jawabannya ....... ananging yen kowe nyenyuwun dhewe yo lerenno Wewarah Bunda Dununge Gusti soko Roh, lajeng rawuh wonten papan palenggahan mriki, ingkang dipun wastani Putro ingkang mijil wonten palenggahan kasunyatan. Gampangane Gusti tedhak, rawuh ono kene. Ning ojo nyebut dahnyang kene, mengko ndhak tegese mleset Apa bedanya kalau kami berdoa di rumah Gusti rawuh dengan berdoa disini??? Jawabannya Minimal wus mbok niati, dadi saumpamane Gusti ora rawuh, tedhak wonten dinten Setu legi, kudu di enteni, ditunggu, ojo nganti kesingse. (kita disuruh menunggu sampe Gusti rawuh, jangan meninggalkannya). Sesaat kemudian Bunda Maria berkata Suster-suster nunggu kowe, aku ora ngerti apa sing arep diomongake, padha munggaho, sowanno. Bunda arep mlebet, manjing, wus tinggalen dhisik. Wis cukup aku wis ngerti panjalukmu, padha majuo aku ciumen!. (kami maju dan mencium lantai kaki Bunda,) Trimakasih Bunda! Engkau berkenan menemui kami yang rindu akan kehadiran Bunda. Pkl. 11.45 kami meninggalkan Gua Maria, menuju susteran yang berjarak sekitar 10 meter dari Gua, dan bertemu dengan suster Kus dan suter Marta, yang menanyakan identitas kami serta keperluan kami datang di Gua Maria Sendang Beji ini. Dalam obrolan santai kami bersama para suster ngobrol perihal hasil komunikasi rohani di gua ini serta sepenggal pengalaman komunikasi rohani yang kami dapatkan. Para suster menanggapinya dengan antusias dan suka cita!. Kami berjanji akan memberikan hasil komunikasi rohani kami dari awal komunitas Durpo sampai saat ini dalam bentuk hardcopy. Pkl. 12.20, di tengah obrolan, pak Pujono melihat Bunda Maria hadir di susteran lalu pak Pujono berlutut menyembahnya. Pak Pujo meminta suster Kus berkonsentrasi untuk melihat bunda, ternyata suster Kus dapat melihatnya dan berkomunikasi dengan bunda dibantu oleh pak Pujono. Suster bersukacita ! sampe keluar air mata sukacitanya!!! Trimakasih Bunda!!! Bunda bertanya saiki aturno panyuwunmu. Setelah pak Darmono berdoa untuk Suster dan perkembangan umat di stasi ini, bunda berpamitan meninggalkan kami. Setelah bunda meninggalkan kami, terlihat Kubah Allah, suster Kus juga melihatnya. namun tidak ada komunikasi selanjutnya Sekitar pukul 13.00, kami mohon pamit untuk meneruskan perjalanan kami. Sebelum kami bubar, kami tutup dengan doa bersama dipimpin oleh pak Darmono, Terimakasih Suster, Tuhan memberkati!!! Amin !!

Anda mungkin juga menyukai