1. Posisi pasien duduk dengan kedua tangan dipaha atau dipinggang dan berhadapan dengan pemeriksa 2. Tempelkan stetoskop pada dinding dada 3. Mintalah pasien menarik napas pelan- pelan dengan mulut terbuka 4. Dengarkan satu periode inspirasi dan ekspirasi 5. Mulailah dari depan diatas klavikula kiri dan teruskan kesisi dinding dada kanan 6. selanjutnya geser kebawah 2- 3 cm dan seterusnya, sampai kedada bagian bawah 7. Mintalah pasien mengangkat lengan nya untuk pemeriksaan di daerah aksila kanan dan kiri 8. Bandingkan suara napas kanan dan kiri, serta dengarkan adanya suara napas tambahan b. AULKULTASI PARU BELAKANG 1. Posisi pasien duduk dengan kedua tangan dipaha atau dipinggang dan membelakangi pemeriksa 2. tempelkan kepala stetoskop pada supraskapula dada belakang kiri, dan dengarkan dengan seksama, kemudian lanjutkan kebagian dada kanan 9. selanjutnya geser kebawah 2- 3 cm dan seterusnya, sampai kedada bagian bawah 3. Mintalah pasien mengangkat lengan nya untuk auskultasi pada aksila posterior kanan dan kiri 4. Bandingkan getaran suara kanan dan kiri, dengarkan adanya suara napas tambahan 2. AUSKULTASI DAERAH JANTUNG 1. Posisi pasien berbaring dengan sudut 30 derajat 2. Mintalah pasien relak dan bernapas biasa 3. tempelkn kepala stetoskop pada ictus cordis dengarkan suara dasar jantung 4. Bila auskultasi dengan corong stestokop untuk daerah apek dan ruang interkosta 4 dan 5 kiri kearah sternum. Dengan membran untuk ruang interkosta 2 kiri kearah sternum 5. Perhatikan irama dan frekuensi suara jantung 6. Bedakan irama systole, diastole dan intensitasnya 7. Perhatikan suara tambahan yang mungkin timbul 8. Gabungkan auskultasi dengan kualitas pulsus (denyut nadi) Tentukan daerah penjalaran bising dan titik maksimumnya