Ruang Lingkup Aqidah dengan Permasalahan yang Diambil adalah Syirik
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu : Dr. Ali Sunarso, M.Pd.
Oleh : Elsa Pradani Aprilia 1401411051
Rombel 57
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Aqidah adalah salah satu pembahasan yang ada dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Aqidah merupakan suatu keyakinan dan itu adalah dasar agama Islam. Jika aqidah yang dimiliki mendalam maka syariah dan akhlak akan baik. Aqidah terbagi menjadi beberapa ruang lingkup pembahasan dan hal itu perlu dipelajari agar pemahaman tentang aqidah lebih mendalam. Iman kepada Allah adalah salah satu ruang lingkup aqidah. Beriman berarti menyakini sepenuh hati. Tetapi terkadang kita tidak menyadari bahwa perbuatan- perbuatan kita ada yang mendekati hal yang mengingkari Allah.
B. Rumusan Masalah 1. Apa saja ruang lingkup aqidah? 2. Apa yang dimaksud dengan syirik? 3. Bagaiman menghindari syirik?
C. Tujuan 1. Memahami ruang lingkup aqidah 2. Memahami tentang syirik 3. Mengetahui cara menghindari syirik
BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Aqidah Hassan al-Banna pernah membuat sistematika ruang lingkup pembahasan aqidah yang meliputi: 1. Ilahiyat Pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah (Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan-perbuatan Allah dan lain-lain 2. Nubuwat Pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai Kitab-Kitab Allah, mukjizat, keramat dan sebagainya. 3. Rukhaniyat Pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh, dan lain sebagainya. 4. Samiyat Pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui oleh sami, yakni dalil naqli berupa Al-Quran dan al-sunnah. Selain sistematika di atas, pembahasan tentang ruang lingkup aqidah juga bisa mengikuti sistematika arkanul iman. a. Iman kepada Allah SWT Iman kepada Allah adalah suatu keniscayaan. Inti dari beriman kepada Allah yaitu tauhid: mengesakan Allah baik dalam zat, sifat dan afalNya. Allah memiliki al-asma al-husna dan ash-shifah. Yang menunjukkan kenaha sempurnaan-Nya. Ada dua metode untuk mengimani hal tersebut. Pertama adalah metode itsbat; mengimani bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat- sifat yang menunjukkan kemaha semburnaan-Nya. Kedua adalah metode nafy; yaitu menafika atau menolak segala nama-nama dan sifat-sifat yang menunjukkan ketidak sempurnaan-Nya. Islam menganjurkan umatnya untuk berdoa dan memohon kepada Allah. Ada pula larangan untuk mentamsilkan atau mentasybihkan Allah dengan sesuatu. Dengan usaha ini maka umat Islam akan beriman kepada Allah dengan semurni-murninya.
b. Iman kepada malaikat-malaikat Allah Makhluk Allah dapat dibedakan menjadi dua yaitu makhluk ghaib dan makhluk syahadah (nyata). Malaikat merupakan makhluk ghaib. Jadi beriman kepada malaikat merupakan salah satu cara beriman kepada yang ghaib. Malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya atau Nur dengan wujud dan sifat- sifat tertentu. Malaikat sangat taat kepada Allah. Tak pernah membangkang. Adapun beberapa malaikat yang patut diketahui dan diimani adalah: 1. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul 2. Malaikat Mikail bertugas mengatur hal-hal yang berkaitan dengan alam 3. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat 4. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa manusua dan makhluk hidup 5. Malaikat Raqib dan Atid bertugas mencatat amal manusia 6. Malaikat Munkar dan Nakir bertugas menanyai mayat dalam kubur 7. Malaikat Ridwan bertugas menjaga Surga 8. Malaikat Malik bertugas menjaga Neraka
c. Iman kepada Kitab Allah Kitab Allah adalah kitab yang diturunkan kepada nabi dan Rasul Allah. Kitab yang patut diimani keberadaanya adalah Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as, kitab Taurat yang diturunkan ke Nabi Musa as, dan kitab Zabur yang dirurunkan pada Nabi Daud as. Kitab-kibab yang diturunkan sebelum Al-Quran kita hanya diwajibkan mengimani keberadaan dan kebenarannya saja. Sedangkan kepada Al-Quran disampig mengimani keberadaanya gan kebenarannya juga diwajibkan mempelajari, menghayati, mengamalkan, dan mengajarkannya.
d. Iman kepada Nabi dan Rasul Pada hakekatnya nabi dan rasul adalah manusia biasa seperti umumnya. Yang membedakan adalah karena ia menerima wahyu dari Allah. Nabi hanya menerima wahyu saja sedangkan rasul selain menerima wahyu ia juga bertugas menyapaikan wahyu tersebut. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah nabi dan rasul yang ada. Setiap kurun waktu tertentu diutus nabi dan rasul. Semuanya mengemban tugas yang sama yaitu menegakkan kalimat tauhid.
e. Iman kepada Hari Akhir Hari akhir adalah kehidupan kekal dan abadi setelah kehidupan dunia yang fana ini. Lalu kapan terjadinya hari kiamat? Al-Quran menjelaskan bahwa tak ada seorangpun yang tahu termasuk nabi dan rasul, kecuali Allah. Hari akhir merupakan bukti bagi kenyataan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Awal dan Yang Akhir.
f. Iman kepada Qadha dan Qadar Allah Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu: hukum, ketetapan,pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan Qadar arti qadar menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.
B. Syirik Syirik adalah kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Syirik adalah perbuatan dosa yang sangat besar. Karena dosa dari perbuatan syirik tidak diampuni oleh Allah, seperti disebutkan dalam Q.S An Nisa : 48
| < `-, : ., `-, !. : ,l : _.l ',!: _. : <!, .1 _ . !..| !.,Ls __ 48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Pada ayat 116 surah An Nisa disebutkan pula
| < `-, : ., `-, !. _: l : _.l ',!: _. : <!, .1 _. .l. .,-, _ 116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Tepat sekali ayat di atas yang mengancam orang-orang musyrik. Sebab manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling sempurna. Sungguh keterlaluan jika manusia kemudian mempercayai kekuatan dan kekuasaan lain di samping Allah.
Macam-Macam Syirik 1. Menyembah selain Allah a. Menyembah Berhala `,.,, .ll _`-l _ :.. .l!.l _> _ 19. Maka Apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap Al Lata dan Al Uzza, 20. dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?
b. Menyembah matahari dan bulan _. ..,, `_,l '! .l _.:l `.1l .>`. _.:ll .1ll .>`. < _ _ 1 l> | .. :!`,| _.,- . __ 37. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah.
c. Menyembah jin dan setan `l .s >,l| _.,., :, _ .,- . _.L,:l ..| >l .s _,,. _ 60. Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",
d. Menyembah atau percaya pada jimat
2. Bertuhan lebih dari satu _! < .>`. . _,.l| _,.. !..| > .l| .> _.`,| ,>! _ 51. Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua Tuhan; Sesungguhnya Dialah Tuhan yang Maha Esa, Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut".
3. Sihir Dalam sebuah hadist dikatakan yang artinya Barang siapa yang mengikat suatu ikatan, kemudian menghembuskannya, maka sungguh ia telah menyihir dan barang siapa yang menyihir maka sungguh ia musyrik (HR. An-Nasai)
4. Tenung Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim yang artinya Barang siapa yang mendatangi tukang tenung, lelu ia menanyakan sesuatu kepadanya, lentas dibenarkannya apa yang diucapkannya itu, tidaklah diterima salatnya selama 40 hari
5. Percaya kepada ramalan nasib Biasanya orang-orang sering mempercayai hal-hal seperti ini. Di majalah-majalah maupun bacaan lainnya kebanyakan menyertakan ramalan nasib berdasarkan zodiak. Hal ini bisa menjerumuskan kita kepada syirik jika kita mempercayai hal tersebut. Seperti hadist Rasulullah SAW yang artinya Barang siapa yang hajatnya digagalkan oleh kepercayaan menentukan nasib dengan burung dan lain-lain, maka sungguh ia telah syirik(HR. Ahmad)
6. Syirik nafsu atau aku Jenis syirik ini amat berbahaya karena manusia sudah dikuasai oleh hawa nafsunya. Sehingga ia merasa bahwa dirinya ada di atas segalanya, bahkan ada yang mengaku dirinya adalah Tuhan.
,, _. .> ..l| > `. < _ls l. ,.> _ls .-.- .,l _-> _ls .: ., :.:s _. ,. _. .-, < `. . __ l! !. _> | !..!,> !,..l ,.. !,> !. !.>l | `> ! . ,> ,l., _. l. | ,= | .L, __ 23. Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? 24. dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
7. Syirik kecil Contoh dari syirik kecil adalah Riya, yaitu beramal bukan karena Allah, tetapi karena ingin dipuji atau dilihat orang.
C. Menghindari Syirik Perlu kita ketahui bahwa kita sering sekali tidak menyadari bahwa ada perbuatan-perbuatan kita yang bisa dikatagorikan sebagai syirik. Oleh sebab itu kita harus selalu berhati-hati dalam bertindak. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari syirik antara lain: 1. Memahami ajaran-ajaran prinsip dasar islam,agar dapat mengetahui hal-hal di larang dan yang di perbolehkan. 2. Menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang mengarahkan pada kemusyrikan dan senantiasa mengarahkan diri sendiri melakuka hal-hal positif sesuai dengan syariat islam. 3. Memperbanyak ibadah kepada Allah. 4. Senantiasa memohon pertolongan kepada Allah agar selalau dibimbing ke jalan yang benar. 5. Memperbanyak amal kebajikan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Hassan al-Banna pernah membuat sistematika ruang lingkup pembahasan aqidah yang meliputi: Ilahiyat, Nubuwat, Rukhaniyat, Samiyat. Ruang lingkup aqidah juga dapat mengikuti sistematika arkanul iman. Syirik adalah salah satu masalah tentan iman kepada Allah. Syirik adalah kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Syirik adalah perbuatan dosa yang sangat besar. Karena dosa dari perbuatan syirik tidak diampuni oleh Allah. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari syirik antara lain: memahami ajaran-ajaran prinsip dasar islam, menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang mengarahkan pada kemusyrikan dan senantiasa mengarahkan diri sendiri melakuka hal-hal positif sesuai dengan syariat islam, memperbanyak ibadah kepada Allah, senantiasa memohon pertolongan kepada Allah agar selalau dibimbing ke jalan yang benar, dam memperbanyak amal kebajikan.
B. Saran Sebagai manusia, mahkluk ciptaan Allah, kita perlu berhati-hati agar jangan terkena syirik. Sebab syirik bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, juga kepada siapa saja. Mudah-mudahan Allah menjauhkan kita dari segala macam perbuatan syirik. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Elmubarok, Zaim.,dkk.2011.ISLAM RAHMATAN LILALAMIN.Semarang: Pusat Pengembangan MKU dan MKDK LP3 Universitas Negeri Semarang
Drs. H. Hasan AF, M.Pd.2009.AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH Kelas VII.Semarang:PT. Karya Toha Putra