Anda di halaman 1dari 2

BAB V PENUTUP 5.1.

Kesimpulan Dari uraian yang dikemukakan sebelumnya, tentang hasil pemeriksaan inventarisasi dan detail berdasarkan metode Bridge management System,1993 dalam menentukan nilai kondisi jembatan dan jenis-jenis kerusakan elemen Jembatan Noemuke untuk merekomendasikan alternatif penanganannya, maka disimpulkan sebagai berikut : 1. Kerusakan yang terjadi pada elemen Jembatan Noemuke yaitu kerusakan pada daerah aliran sungai (aliran air utama) berupa gerusan di dinding tebing dan penampang jembatan yang tidak sebanding dengan luas penampang basah/lebar sungai, penumpukan sampah yang dihanyutkan oleh banjir dan menumpuk disekitar daerah pier jembatan yang mengakibatkan pengikisan dasar abutmen dan perubahan aliran sungai, bangunan pengaman (dinding penahan tanah) runtuh akibat tumbuhnya pepohonan serta semak yang akarnya menembus pada dinding penahan tanah serta akibat dari gerusan air, gelagar (baja) mengalami korosi dan berjamur yang akan menimbulkan karatan pada gelagar baja tersebut, plat lantai (lantai kayu) retak/pecah akibat kondisi cuaca dan beban tetap yang melewati jembatan tersebut semakin meningkat, pasangan batu pada

abutmen/pier (pondasi langsung) dan tembok sayap, retak/pecah dan hilangnya adukan pengikat akibat dari pengikisan dan gerusan air pada dinding abutmen. 2. Hasil pemeriksaan inventarisasi dan detail pada elemen-elemen Jembatan Noemuke diperoleh nilai kondisi keseluruhan jembatan yaitu pada level 3 artinya elemen/jembatan dalam kondisi perlu adanya penanganan atau perhatian secepatnya, karena kondisi jembatan sudah hampir mencapai kondisi rusak kritis. 3. Berdasarkan nilai kondisi jembatan sebesar 3, maka direkomendasikan alternatif penanganan dengan penggantian konstruksi terutama pada lantai deck kendaraan yang masih terbuat dari balok kayu harus diganti dengan lantai slab beton atau bisa juga dengan pembangunan jembatan baru.

47

5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan tentang kerusakan jembatan Noemuke yang diuraikan, maka disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Perlu dilakukan survei menyeluruh dan lebih detail mengenai area jembatan dan sekitarnya, agar dapat menentukan konstruksi apa yang cocok pada daerah tersebut dan juga kita dapat mengetahui debit banjir periode tertentu yang akan digunakan sebagai dasar menentukan panjang bentang dan tinggi jembatan yang akan dibangun. 2. Perlu penelitian tentang kondisi daya dukung tanah untuk menentukan type pondasi yang akan digunakan. 3. Untuk lantai deck kendaraan yang masih terbuat dari balok kayu, di sarankan agar konstruksi lantai deck kendaraan harus di ganti dengan lantai slab beton. 4. Perlu pemeliharaan rutin dan berkala secara konsisten setelah jembatan di rencanakan dan di lakukan pembangunan baru, agar jembatan tersebut dapat melayani arus lalu lintas sesuai fungsinya selama umur rencana.

48

Anda mungkin juga menyukai