Anda di halaman 1dari 3

Kayu

Kayu merupakan salah satu bahan konstruksi yang pertama kali dikenal oleh manusia, karena kayu mudah didapat di alam. Kayu mempunyai beberapa kelebihan, yang antara lain : Mudah didapat Mudah dibuat balok kecil sehingga mudah diangkut Cara pengerjaannya mudah Tidak berkarat Dapat menyekat panas dan suara

Kayu sebagai bahan bangunan harus dikenali ciri-ciri dan sifst-sifatnya yang sebagian besar penting untuk pengerjaan struktur. Sifat-sifat itu antara lain: 1. Sifat fisik Berat kayu tergantung dari berat lengasnya.

Kerapatan kayu =

2. Sifat higroskopis Kayu akan mengembang jika kadar lengasnya bertambah, sebaliknya akan mengerut jika kadar lengasnya berkurang. Rumus pendekatan X= Ket :X g gku = kadar lengas kayu (%) = berat mula-mula = berat kering udara

3. Sifat mekanis Tegangan kayu dipengaruhi oleh serat, baik sejajar, tegak lurus maupun menyinggung arah serat.

Menurut lembaga penyelidikan hutan Indonesia 1965, mutu kayu dibedakan menjadi 2, yaitu mutu A dan mutu B.

Sedangkan tegangan dari mutu kayu B sama dengan 0,75 kali tegangan mutu kayu A.

Kepadatan kayu berhubungan dengan berat jenis dan kekuatan kayu. Pada umunya dapat dikatakan bahwa kayu yang berat jenisnya besar maka kekuatannya juga besar, kekuatan, kekerasan dan sifat teknik lain dari kayu adalah berbanding lurus dengan berat jenis kayu. Tetapi perbandingan ini tidak selalu sama.

Lembaga penyelidikan kehutanan membagi-bagi kekuatan kayu yang ada di Indonesia ke dalam 5 kelas :

Tabel 1.12. Tabel tegangan yang diperkenankan untuk kayu mutu A (kg/cm2) lt lt // _|_ // I 150 130 40 20 II 100 85 25 12 Kelas III 75 60 15 8 Kuat IV 50 45 10 5 V Jati 130 110 30 15

Untuk kayu mutu B , tegangan yang diperkenankan 0,75 A

Tabel 1.13. Tabel kelas kuat kayu N1-5 / BPKI 1961 Kelas Kuat I II III IV V Berat Jenis 0,9 0,9 - 0,6 0,6 0,4 0,4 0,3 0,3 Kekuatan lengkung (kgf/cm2) 1100 1100 725 725 500 500 360 360 Kekuatan Tekan (kgf/cm2) 650 650 425 425 300 300 215 215

Tabel 1.14 Nilai Kuat acuan (Mpa) berdasarkan atas pemilahan secara mekanis pada kadar air 15% Kode Mutu Ew Modulus Elastisitas Lentur Fb Kuat Lentur Ft Kuat Tarik Sejajar Serat E26 E25 E24 E23 E22 E21 E20 E19 E18 E17 E16 E15 E14 E13 E12 E11 E10 25000 24000 23000 22000 21000 20000 19000 18000 17000 16000 15000 14000 13000 12000 11000 10000 9000 66 62 59 56 54 50 47 44 42 38 35 32 30 27 23 20 18 60 58 56 53 50 47 44 42 39 36 33 31 28 25 22 19 17 Fv Kuat Tekan Sejajar Serat 46 45 45 43 41 40 39 37 35 34 33 31 30 28 27 25 24 6,6 6,5 6,4 6,2 6,1 5,9 5,8 5,6 5,4 5,4 5,2 5,1 4,9 4,8 4,6 4,5 4,3 Fv Kuat Geser Fc Kuat Tekan Lurus serat 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 11 10 9

Sumber : SNI-5(2002) Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia Keterangan : Ew : modulus elastisitas lentur Fb : kuat lentur Ft : kuat tarik sejajar serat Fc : kuat tekan sejajar serat Fv : kuat geser Fc : kuat tekan tegak lurus serat

Anda mungkin juga menyukai