Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIPERTENSI di DESA NOGOTIRTO

Disusun oleh : RESNA LISTIARIMA 201010201048 Semester 5A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIPERTENSI

IDENTIFIKASI MASALAH Hipertensi sering ditemukan pada usia lanjut dan dewasa akhir. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang sering kita jumpai di indonesia. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang tahun 2025, dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini. Hipertensi merupakan penyakit berbahaya yang dapat membunuh secara diam-diam karena tanda dan gejalanya adanya parameter yang pasti tentang penyakit ini. Umumnya gejala dan tandanya sering dialami oleh orang yang tidak beresiko atau tidak menderita penyakit ini, dan penyakit ini sering dialami oleh sebagian besar orang dewasa dan lansia. Orang menganggap ada banyak keluhan dan tanda peringatan hipertensi, padahal tidak demikian. Hipertensi tidak memiliki keluhan dan tanda khas, oleh karena itu penyakit hipertensi sering disebut dengan SILENT KILLER . Hasil studi menunjukkan satu dari empat penderitahipertensi tidak tau dirinya memiliki tekanan darah tinggi ( 140 / 90 mmHg ) , dan kondisi ini dapat mengancam jiwa. Karena permaslahan di atas, saya akan mengadakan penyuluhan tentang Hipertensi pada warga desa Nogotirto.

PENGANTAR Bidang studi : Penyakit dalam Topik Sub topik Sasaran Jam Waktu Tempat : Penyakit jantung dan pembuluh darah : Hipertensi : Masyarakat umum di nogotirto : 08.00 WIB : 40 menit : Di Balai desa

Hari /tanggal : Senin 12 november 2012

TUJUAN INTUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah mengikuti kegiatan selama 40 menit, masyarakat dapat memahami tentang hipertensi.

TUJUAN INTRUKSIONAL KUSUS (TIK) Setelah mengukuti kegiatan selama 40 menit diharapkan masyarakat mampu : Menjelaskan dengan benar pengertian dari hipertensi Menyebutkan minimal 5 tanda dan gejala hipertensi Menyebutkan dengan benar faktor resiko hipertensi Menyebutkan minimal 4 komplikasi hipertensi Mnjelaskan cara penatalaksanaan hipertensi Menjelaskan cara mencegah Hipertensi MATERI Terlampir

METODE Metode yang dipakai dalam menyampaikan materi adalah : Ceramah Tanya jawab Media Metode yang dipakai dalam menyampaikan materi adalah : Materi SAP Presentasi dalam bentuk Power Point Leaflet Kegiatan Pembelajaran No. Waktu Kegiatan role play model Kegiatan peserta 1.menjawab salam 2.mendengarkan dan memperhatikan

6 menit Pembukaan Memberikan salam Menjelaskan tujuan pembelajaran Menyebutkan materi atau pokok 2. 20 menit 3 Materi : pengertian Hipertensi tanda dan gejala hipertensi faktor resiko komplikasi bahasan yang di sampaikan Pelaksanaan : Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur Menyimak dan mendengarkan.

Menyimak dan memperhatikan

penatalaksanaan pencegahan

3.

10 menit

Evaluasi : menyimpulkan isi penyuluhan menyampaikan secara singkat materi penyuluhan memberi kesempatan kepada audience untuk bertanya memberikan kesempatan kepada udience untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan

Bertanya dan menjawab pertanyaan

4.

4 menit

Penutup menyimpulkan materi yang telah disampaikan menyampaikan terima kasih tas waktu yang telah diberikan oleh peserta

Menjawab salam

mengucapkan salam

Pengesahan

Yogyakarta, 12 november 2012 Sasaran penyuluhan Pembimbing materi

( Masyarakat nogotirto)

( Resna Listiarima )

Mengetahui pembimbing

( Yuli Isnaini )

Evaluasi

Metode evaluasi Jenis pertanyaan Jumlah soal Lampiram materi Pengertian dari Hipertensi

: Diskusi tanya jawab : lisan : 3 soal

Hipertensi adalah tekanan drah tinggi yang abnormal. Seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Faktor resiko Hipertensi Usia Jenis kelamin Riwayat keluarga Obesites Diet Perokok Riwayat penyakit Tanda dan gejala Hipertensi Tekanan darah tinggi, 140/90 mmHg Sakit kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, Penglihatan kabur Sulit tidur Telinga berdenging Cepat marah-marah Rasa berat di tengkuk

LAMPIRAN MATERI

Definisi Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah

persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.(Smith Tom, 1995). Menurut WHO, penyakit hipertensimerupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg (Kodim Nasrin, 2003). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih.

Klasifikasi hipertensi Kategori Normal Perbatasan Hipertensi tingkat 1 Hipertensi tingkat 2 Hipertensi tingkat 3 Sistolik (mmHg) <130 130-139 140-159 160-179 180 Diastolik (mmHg) < 85 85-89 90-99 100-109 110

Etiologi Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu : (Lany Gunawan, 2001) Hipertensi essensial (hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain

Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90% penderita hipertensi, sedangkan 10% sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.

Faktor tersebut adalah sebagai berikut : Faktor keturunan Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. Ciri perseorangan Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur (jika umur bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan) dan ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih). Kebiasaan hidup Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya

hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr), kegemukan atau makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alkohol, minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin).

Patofisiologi Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak.Dari pusat

vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi.Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut biasa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi.Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi.Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah.Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin.Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal.Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi Untuk pertimbangan gerontology. Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan

dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer.

Manifestasi Klinis Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah : Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg Sakit kepala Epistaksis Pusing/ migraine Rasa berat ditengkuk Sukar tidur Mata berkunang kunang Lemah dan lelah Muka pucat Suhu tubuh rendah

Komplikasi Komplikasi dari hipertensi diantaranya adalah :

Serangan jantung atau stroke. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri (aterosklerosis), yang ,penyakit jantung, stroke dapat atau menyebabkan serangan jantung

komplikasi lain. Serangan jantung dan stroke merupakan komplikasi hipertensi yang sangat umum ditemukan. Aneurisma. Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan pembuluh darah melemah, membentuk suatu aneurisma. Jika aneurisma pecah, dapat mengancam jiwa. Komplikasi darah tinggi/hipertensi akibat aneurisma memerlukan perhatian gawat darurat yang khusus. Gagal jantung. Untuk memompa darah terhadap tekanan tinggi dalam pembuluh, otot jantung perlu berkontraksi lebih sehingga otot akan menjadi kental. Otot kental memiliki kesulitan memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, hal ini dapat menyebabkan komplikasi hipertensi yang berupa gagal jantung. Lemah dan menyempitnya pembuluh darah pada ginjal. Hal ini dapat mencegah dari organ-organ lain berfungsi normal. Untuk menentukan komplikasi hipertensi menyempitnya pembuluh darah memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh dokter yang ahli dalam bidang Cardiovascular. Sindrom metabolik. Sindrom ini adalah termasuk sekelompok lingkar gangguan pinggang

metabolisme

tubuh

meningkat, trigliserida tinggi, rendah high density lipoprotein (HDL), tekanan darah tinggi, dan tingkat insulin yang tinggi. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, Anda lebih mungkin memiliki komponen lain dari sindrom metabolik. Komponen-komponen yang Anda miliki, semakin memperbesar risiko diabetes, penyakit jantung atau stroke. Masalah dengan memori atau pemahaman. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk

berpikir, mengingat dan belajar. Masalah dengan konsep memori atau pemahaman yang lebih umum pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi/hipertensi. Angina. Ini dikenal sebagai jenis khusus dari nyeri dada. Bila Anda memiliki angina, Anda akan merasa nyeri di dada, lengan, bahu, atau punggung. Anda mungkin merasa sakit lebih saat jantung Anda bekerja lebih cepat, seperti ketika Anda berolahraga tetapi rasa sakit mungkin hilang waktu kita istirahat.

Ayat yang berhubungan dengan penyakit ini : (Qs yunus ayat 57 )

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai