Anda di halaman 1dari 12

TAHAP PERSIAPAN PIDATO

Ketika pengumpulan pendapat (poll) dailakukan diantara 400 profesor retorika di perguruan-perguruan tinggi Amerika Serikat, dua buah pidato dinyatakan sebagai pidato yang paling terkenal di Amerika Serikat. Sat suteranyau di antaranya ialah Pidato Gettysburg, tanggal 19 november 1863. Pembicara utama pada peringatan itu adalah Edward Everett, Rektor Haward da Gubernur Massachusets. Semula peringatan akan dilaksanakan pada 23 oktober 1863, tetapi everett minta agar menangguhkannya sampai tanggal tersebut di atas. Ia membutuhkan hampir 1 bulan untuk membuat persiapan. Lincoln diberitahu untuk mengucapkan sepatah dua kata dua minggu sebelumnya. Segera Lincoln membuat persiapan. Dimintanya satu kopi pidato Everret. Berhari-hari ia memikirkan pidatonya. Di tempat mana saja waktu terluang digunakannya untuk menyusun pidato. Ditulisnya rancangan pidato itu pada kertas buram dan disimpannya di dalam topi suteranya. Ketika arak-arakan di gettysburg berjalan, Lincoln masih tampak merenungkan pidatonya. Bagi Lincoln, pepatah latin yang berbunyi qui ascendit sine labore, descendit sine honore (mereka yang naik tanpa kelelahan, akan turun tanpa kehormatan) bukan hanya sekedar kata mutiara. Pidato yang baik arus didahului dengan persiapan yang matang. Bahkan Kristus, harus menuju padang belantara dan merenung sambil berpuasa 40 hari 40 malam. semenjak itu mulailah jesus mengajar, ujar matius. Tidak lama setelah itu jesus menyampaikan pidato yang sangat terkenal : khotbah di atas bukit. Cara persiapan dapat bermacam-macam , tetapi yang pasti ialah the greater the speaker, the more careful has been his preparation. Karena itu, dalam bab ini akan diuraikan jenis-jenis pidato menurut proses persiapannya sebagai pendahuluan. Dengan persiapan di atas, dimulailah pemilihan topik, penentuan tujuan yang jelas da pengembangan pokok bahasan.

JENIS-JENIS PIDATO Menurut ada-tidaknya persiapan, esuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan, dapat dikemukakan 4 macam pidato : 1. Impromtu Apabila anda menghadiri pesta dan tiba-tiba dipanggil untuk menyampaiakan pidato, pidato yang anda lakukan disebut pidato impromtu. Bagi juru pidato yang berpengalaman , pidato ini memiliki beberapa keuntungan : a. Impromtu lebih dapat mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya, karena pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disamapaikannya. b. Gagasan dan pendapat datang secara spontan, sehingga tampaksegar dan hidup c. Impromtu memungkinkan anda trus berfikir

Kerugian dari pidato jenis ini adalah : a. Dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah, karena dasar pengetahuan yang tidak memadai b. Mengakibatkan penyampaian yang tersendat-sendat dan tidak lancar c. Gagasan yang disampaikan bisa acak-acakan dan ngawur d. Karena tiadanya persiapan , kemungkinan demam-panggung besar sekali. Hal-hal yang harus diperhatikan atau persiapkan dalam pidato ini adalah : 1. Pikirkan lebih dahulu teknik permulaan pidato yang baik. Misalnya : cerita, hubungan dengan pidato sebelumnya, bandingan, ilustrasi dan sebagainya. 2. Tentukan sistem organisasi pesan. Misalnya : susunan kronologis, teknik pemecahan soal, kerangka sosial ekonomi-politik, hubungan teori dan praktik. 3. Pikirkan teknik menutup pidato yang mengesankan. Kesukaran menutup pidato biasanya merepotkan pembicara impromtu. 2. Manuskrip Disebut juga dengan pidato naskah. Juru pidato membicarakan naskah pidato dari awal sampai akhir. Disini tidak berlaku istilah menyampaikan pidato, tetapi membacakan pidato. Manuskrip ini diperlukan oleh tokoh nasional, sebab kesalahan kata saja dapat menimbulkan kekacauan dan berakibat jlek bagi pembicara. Keuntungannya : a. Kata-kata dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat dan pernyataan yang gamblang b. Penyataan dapat dihemat karena manuskrip dapat disusun kembali c. Kefasihan pembicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan d. Hal-hal yang ngawur atau menyimpang dapat dihindari e. Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak Kerugiannya : a. Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak langsung berbicara kepada mereka b. Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik, sehingga akan kehilangan gerak dan kaku c. Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah , memperpendek atau memperpanjang pesan d. Pembuatannya lebih lama dan sekedar menyiapkan garis-garis besarnya (outline ) saja

Penyusunan dan penyampaian Manuskrip : 1. Susunlah lebih dahulu garis-garis besarnya dan siapkan bahan-bahannya 2. Tulislah manuskrip seakan-akan anda bicara. Gunakan gaya percakapan yang lebih informal dan langsung 3. Baca naskah itu berkali-kali sambil membayangkan pendengar 4. Hafalkan sekadarnya sehingga anda dapat lebih sering melihat pendengar 5. Siapkan manuskrip dengan ketikan besar, tiga spasi dan batas pinggir yang luas 3. Memoriter Pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata. Seperti manuskrip, memoriter memungkinkan ungkapan yang tepat , organisasi yang berencana, pemilihan bahasa yang teliti, gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian. Tetapi karena pesan sudah tetap, maka tidak terjalin saling hubungan antara pesan dengan pendengar, kurang langsung, memerlukan banyak waktu dalam persiapan, kurang spontan, perhatian beralih dari kata-kata kepada usaha mengingat-ingat. Bahaya terbesar timbul bila satu kata atau lebih hilang dari ingatan. Seperti penulisan manuskirp, maka naskah memoriter pun harus ditulis dengan gaya ucapan. 4. Ekstempore Adalah jenis pidato yang paling baik dan paling sering dilakukanoleh juru pidato yang mahir. Pidato sudah dipersiapkan sebelumnya berupa out-line (garis besar) dan pokok-pokok penunjang pembahasan (supporting points). Tetapi pembicara tidak berusaha mengingatnya kata demi kata. Out-line itu hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran kita. Keuntungan ekstempore ialah : a. Komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung kepada khal layak b. Pesan dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhan dan penyajiannya lebih spontan. Kerugiannya : a. Persiapan kurang baik bila dibuat terburu-buru, pemilihan bahasa yang jlek, kefasihan yang terhambat karen kesukaran memilih kata dengan segera. b. Kemungkinan menyimpang dari out-line c. Tidak dapat dijadikan bahan penerbitan Beberapa kekurangan ekstempore yang disebut belakangan sebenarnya dengan mudah dapat diatasi melalui latihan-latihan yang intensif. MEMILIH TOPIK DAN TUJUAN Sebelum pidato, kita harus mengetahui lebih dahulu apa yang akan kita sampaikan dan tingkah-laku apa yang diharapkan dari khalayak kita. Dengan singkat, kuta memerlukan pokok bahasan (topik) dan tujuan. Antara keduanya ada hubungan

yang erat. Bila anda berpidato agar orang mencoblos partai X dalam pemilu, anda harus tentu berbicara tentang hal-hal yang dengan partai X. Tetapi bila anda diberi topik tentang pentingnya pembaharuan kurikulum di perguruan tinggi, maka pidato itu diharapkan dapat menimbulkan pengertian tersebut pada diri khalayak. Pada contoh pertama, tujuan menentukan topik. Pada contoh kedua sebaliknya. Bagaimana cara merumuskan topik dan memperjelas tujuan akan diuraikan pada bagian ini : Sumber-sumber Topik Sering kali anda menjadi bingung ketika harus mencari topik yang baik; sekanakan dunia ini kekeringan bahan pembicaraan, seakan-akan dunia ini kekeringan bahan pembicaraan, seakan-akan anda tidak mempunyai keahlian apa-apa. Sebenernya, setiap orag memiliki keahlian tertentu. Mang Irnasan mungkin tidak dapat bicara tentang teori relativitas, tetapi ia mengetahui benar bgaimana caranya menggunakan tenaga lawan dalam jurusan silat cimande. Utuk membantu anda menemukan topik, Prof Wayne N. Thompson menyusun sistematika sumber topik sebagai berikut: 1. Pengalaman pribadi a. Perjalanan b. Tempat yang pernah dikunjungi c. Kelompok anda d. Wawancara denga tokoh e. Kejadian luar biasa f. Peristiwa lucu g. Kelakuan atau adat yang aneh 2. Hoby dan keterampilan a. Cara melakukan sesuatu b. Cara bekerja sesuatu c. Peraturan dan tata-cara 3. Pengalaman pekerjaan atau profesi a. Pekerjaan tambahan b. Profesi keluarga 4. Pelajaran sekolah atau kuliah a. Hasil-hasil penelitian b. Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut 5. Pendapat pribadi a. Peristiwa hangat dan Keritikan pada permainan, film, buku, puisi, pidato atau siaran radio dan televisi b. Hasil pengamatan pribadi 6. pembicaraan publik a. Berita halaman muka surat kabar b. Topik taju rencana c. Artikel pada kolom yang lain

d. Berita radio dan televisi e. Topik surat kabar daerak f. Berita dan tajuk surat kabar kampus g. Percakapan diantara mahasiswa h. Kuliah i. Penemuan mutakhir j. Peristiwa yang bakal terjadi 7. Masalah peribadi a. Agama b. Pendidikan c. Soal masyarakat yang belum selesai d. Problem pribadi 8. Kilasan biografi a. Orang-orang terkenal 9. Kejadian khusus a. Perayaan atau peringatan b. Peristiwa yang erat kaitannya dengan peringatan 10. Minat khayalak a. Pekerjaan b. Hobby c. Rumah tangga d. Pengembangan diri e. Kesehatan dan penampilan f. Tambahan ilmu g. Minat khusus h. Lain-lain Ketika memeriksa daftar diaras dan sampai pada bagian 1.g. Anda mulai berfikir tentang pertarungan pidato dalam suatu perhelatan di Minangkabau atau bagian 9.b. Anda dapat memikitkan tentang sejarah hari natal. Begitulah dari sumber topik di atas, anda dapat menemukan pokok pembicaraan yang sesuai dengan latar belakang pengetahuan anda. Keriteria Topik yang Baik Untuk menentukan topik yang baik dipergunakan ukuran yang berikut ini: 1. Topik arus sesuai dengan latar belakang pengetahuan anda Topik yang paling baik ialah topik yang memberikan kemungkunan anda lebih tahu daripada khalayak, anda lebih ahli dibandingkan kdengan kebanyakan pendengar. Hukum termodinamika tidak akan menjadi topik yang baik di depan sarjana-sarjana fisika, sebab hadirin lebih pintar dari pada anda. Tetapi apabila anda berbicara kepada mereka tentang sejarah retorika, anda lebih ahli dari profsor fisika. 2. Topik harus menarik minat anda

3.

4.

5.

6.

7.

Topik yang dibicarakan tentu saja topik yang paling anda senangi atau topik yang amat menyentuh emosi anda. Anda akan dapat berbicara lancar, tentang perlunya tindakan tegas bagi pencopet, sebab sudah tiga kali dompet anda dicopet orang. Topik harus menarik minat pendengar Kita bicara untuk orang lain, dan kalau tidak ingin ditingalkan pendengar, anda harus berbicara tentang sesuatu yang diminatinya. Walaupun hal yang menarik perhatian khalayak amat bergantung pada situasidan latar belakang khalayak namun hal-hal berikut ini dapat menarik perhatian secara umum: hal-hal yang baru akan dan eksotik, human interest, petualangan, suspence, konflik, ketidakpastian, ada hubungan dengan keluarga, mempunyai nada dramatis, persoalan yang diaggap penting, rahasia, humor atau hal-hal yang menunjukkan faedah yang nyata bagi khayalak. Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar Betapapun baiknya topik, bila tidk dpat dicerna olek khalayak, topik itu bukan saja tidak menarik tetapi bahkan menyusahkan mereka. Uraian filsafat Brigson tentang intuisi akan menyulitkan orang awam,seperti juga penjelasan pegawai bengkel tentang proses terjadi kerusakan dimana akan meropatkan sarjana filsafat Topik harus terang ruang-lingkup dan pembataannya Topik tidak boleh terlau luas, sehingga setiap bagian hanya memperoleh ulasan sekilas saja, atau ngawur. Dari daftar sumber topik diatas, anda memilih agama. Tetapi agama meliputi moralitas, cara ibadat dan sistem kepercayaan. Ambil atu saja: moralitas. Moralitas meliputi aturan tigkah laku manusia dengan dirinya, dengan orang lain, dengan tuhan. Pilih satu saja : dengan orang lain. Ini pun masih luas. Katakan, anda memilih sifat-sifat tertentu yang dapat menyebabkan hubungan baik sesama manusia: pemaaf, ramah-tamah, pemurah, dan sebagainya. Pungutlah pemaaf saja. Carnegia bilang: Assemble a hundret of thoughts and discard ninety Topik hrus sesuai dengan waktu dan situasi Topik dalam orasi ilmiah sudah pasti berbeda dengan topik dalam pesta jamuan makan. Upacara, peringatan atau situasi tertentu menentukan topik apa yang harus diulas. Selain itu, topik harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Waktu akan mempengaruhi luas-sempitnya pembicaraan, bila tersedia waktu 24 jam untuk berpidato, anda dapat berbicara tentang elektromagnetisme: pengertian, sejarah penemuan dan gejala-gejalanya secara agak trinci. Tetapi, jika teredia hanya dua jam, mungkin anda memilih radiasi elektromagnetisme saja, walaupun secara sambil lalu pula. Topik harus ditunjang dengan bahan yang lain Berbicara tentang hubungan antara luasnya lingkaran lubang hidung dengan kecerdasan memang menarik. Tetapi bahan penunjang untuk itu sukar diperoleh. Belum boleh (malah tidak ada) buku yang menguraikan tipe-tipe lubang hidung dan kaitannya dengan kecerdasan. Sebaliknya, teori

keperibadian dapat diperoleh penjelasannya pada ratusan buku-buku psikologi. Merumuskan Judul Erat kaitannya engan topik ialah judul. Bil topik adalah pokok bahasan yang akan diulas, maka judul adalah nama yang diberikan untuk pokok bahasan itu. Seringkali judul telah dikemukaan lebih dahulu kepada khalayak, arena itu judul perlu dirumuskan lebih dahulu. Judul yang baik harus memenuhi 3 syarat: relevan, provokatif, dan singkat. Relevan artinya ada hubunga dengan pokokpokok bahasan; provoktif ialah dapat menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiasme pendengar; singkat berarti mudah ditangkap maksudnya, pendek kalimatnya, dan enteng diingatnya. Menentukan Tujuan Ada dua macam tujuan: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pidato bisanya dirumuskan dalam tiga hal: memberitahukan (imformasi), mempengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif). Dalam kenyataannya, tidak ada pidato yang semata-mata informatif, melulu persuasif tau murni rekreatif. Pidato kampanye yang ditunjukan untuk mempengaruhi pemilu biasanya menyandang unsur hiburan pula. Pidato humoris dari C harlie Chaplin sering berisikan keritian terhadap sistem liberan di Amerika. Walaupun demikian, kita pergunakan tujuan umum untuk menunjukkan tujuan pokokutama saja. Pada contoh pertama, pidto kampanye jelas mempunyai tujuan persuasi dan penyajian Charli Chapli tentu saja dititikberatkan untuk menghibur. Pidato informatif ditunjukkan untuk menambah pengetahuan pendengar. Komunikas diharapkan memperoleh penjelasan, menaruh minat dan memiliki pengetahua tentang persolan yang dibicarakan. Guru atau dosen bertugas menyampaikan pidato informatif, begitu pula kopral yang menerngkan cara membongkar senjata. Pidato persuasif ditunjukkan agar orang mempercayai sesuatu, melakukannya atau terbakar semngat dan antusiasmenya. Keyakinan, tindakan dan semangat adalah bentuk reaksi yang diharapkan. Bila khalayak tidak mungkin dapat bertindak karena tidak ada kemampuan untuk itu, mereka diharapkan memiliki keyakinan saja tentang proposis yang kita ajukan. Memilih presiden adalah wewenang MPR, tetapi syarat-syarat yang baik dapat diterangkan kepada orang kebanyakan. Keyakinan mereka diharapkan dapat menjadi faktor penekan bagi anggota-anggota MPR. Pidato tukang obat dipinggir jalan jelas mengharapkan tindakan langsung dari pendengarnya. Bila anda tidak ingin mengubah keyakinan, tetapi hanya memperkuatnya, tidak membuktikan sesuatu, tetapi hanya mengingatkan kembali, tidak menyuruh bertindak tetapi hanya menimbulkan semangat dalam melaksankan tindakan yang sekarang., maka maksud kita hanya satu: stimulasi atau inspirasi.

Pidato paling sukar da paling cepat diketahui hasinya adalah pidato kreatif (untuk menghibur). Perhatian, kesenangan, dan humor adalah reaksi pendegar yang diharapkan saat ini, basanya bersifat enteng, segar dan mudah dicerna. Untuk menyampaikan pidato rekreatif, orang bukan saja memerlukan akting yang menawan, tetapi juga kecerdasan untuk membangkitkan tartawa. Diperlukan otak yang baik untuk membuat humor yang baik. Tujuan khusus ialah tujuan yang dapat dijabarkan dari tujuan umum. Dan tujuan menghibur dapat disampaikan ribun jenis pidato, tetapi apa yang ingin dicapai oleh anda pada saat initerlihat dari tujuan khususnya. Tujuan khusus bersifat kongret dan sebauknya dapat diukur atau dibuktikan segera Hubungan antara topik, judul, tujuan umum, dan tujuan khusus dapat dilihat pada contoh-contoh berikut: 1. Topik : Faedahnya memiliki sifat pemaaf Judul : Pemaaf sumber kebahagiaan Tujua Umum : Informatif (memberi tahu) Tujuan Khusus : Pendengar mengetahui bahwa: a. Sifat dendam menimbulkan gangguan jasmani dan rohani b. Sifat pemaaf menimbulkan ketentraman jiwa dan kesehatan 2. Topik : Keuntungan mengikuti keluarga berencana Judul : Keluarga berencana keluarga sejahtera Tujuan umum : Mempengaruhi Tjuan khusus : a. Pendengar memperoleh keyakinan tentang manfaat KB b. Pendengar dapat menghubungi petugas-petugas KB 3. Topik : Kelucuan orang-orang besar Judul : Kalau profesor sudah pelupa Tujuan Umum : Menghibur Tujuan Khusus : Pendegar dapat menimati kisah David Hume, Einstein, Schopenhaure, dan beberapa tokohyang dekat dengan pendengar Dalam merumuskan tujuan, kita perlu memperhatikankemampuan khalayak untukmelaksanakan harapan-harapan kita, sikapnya, situasi pidato, tujuan utama kita dan batas waktu yang tersedia. MENGEMBANGKAN BAHASA Bila topik sudah ditemukan, anda memerlukan keterangan untung menunjang topik tersebut. Keterangan penunjang (supporting points) dipergunakan untuk memperjelas uraian, memperkuat kesan, menambah daya-tarik dan mempermudah pengertian. Dibawah ini adalah uraian singkat tentang teori eistein.

Tahun 1905 Albert Eistien menyatakan persamaan terkenal yang menunjukkan penggunaan praktis energi atom. Persamaan itu adalah E=mc, dimana E berarti energi, m=massa an C untuk kecepatan cahaya (186,280 mil perdetik). Persamaan ini menyatakan bahwa materi dan energi adalah hal yang sama dan bahwa yang sati dapat diubah manjadi yang lain. Ini berarti bahwa sejumlah kecil massa dapat diubah menjadi sejumlah energi yang luar biasa. Uraian diatas ditulis dalam bahasa sedrhana.setelah pernyataan persamaan E = mc, pembicara memberikan penjelasan. Walaupun demikian, kita hanya memperoleh gambaran sedikit saja tentang teori ini. Dengan menggunakan teknik retorika, uraian itumenjadi berbunyi begini: Hukum kekekalan tenaga dan massa ini disimpulkan oleh Eistien kedalam suatu rumusannya yang terkenal yang berbunyi: E=mc.E artinya tenaga, m artinya beratnya (massanya) zat dan C sama dengan kesepatan cahaya ((300.000 km per etik). Menurut hukum ini bila sesuatu zat atau benda yang manapun dalam ini diubah menjadi tenaga akan terjadilah tenaga yang amat sangat besarnya. Satu gram saja dari benda alam apa pun (tidak usah batu bara atau kayu), bila diubah menjadi tenaga, maka tenaganya akan sama besarnya dengan tenaga pembakaran 20 juta ton batu bara. Satu kilogram saja, anakanak dacin di toko-toko Tionghoa itu umpamanya, kita mampu mengubahnya menjadi tenaga seluruhnya, maka ia akan sanggup menjalankan seluruh industri, lokomotif-lokomotif, kapal-kapal dan menerangi seluruh rumah ditanah air kita ini selama beberapa tahun. Kin terasa betapa hebatnya kesan yang kita terima. Di sini A.R. Sjahab sudah mengembangkan bahasan dengan menggunakan penjelasa contoh dan ilustrasi hipotetis. Semua teknik pengembangan bahasan dapat dikelompokkan dalam enam macam: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penjelasan Contoh Analogi Testimoni Statistik Perulanga

Penjelasan Sebernya penjelasan yang sempurna selalu menyertkan keterangan penunjang lainnya. Alam pidato informatif, suluruh uraian merupakan penjelasan. Dalam arti terbatas, di sini penjelasan berarti keterangan yang sderhana dan tidak terinci. Penjelasan mempersiapkan pendengar kepada keterangan penujang lainnya. Enjelasan dapat dilakukan dengan definisi atau alat-alat visual (yang akan dibahas pada buku tersendiri). Definisi adalah keterangan tentang suatu kata atau istilah. Kita dapat mencari keterangan arti-kata dari kata asalnya. Misalnya komunikasi

berasal dari communis yang artinya kebersamaan.definisiseprti ini definisietimologis. Artinya komunikasi sudah dijelaskan oleh banyak sarjana. Satu diantaranya dapat kita ambil. Ini adalah definisi ahli (Definition by authority). Komunikasi dapat berarti hubungan antara pembaca dengan penulis, antara pembicara dan pendengar. Cara ini disebut definisi contoh (Definition by exemplication). Bila kita menjelaskan komunikasi secara terinci, ruang-lingkup dan bagian-bagiannya, kita membuat definisi uraian (definition by ecplication). Tetapi bila kita ingin menekankan bahwa komunikasi bukan urusan anggota antarkota, bukan sekedar kontak saja, dan bukan pula sekedar bicara, kita sedang menjelaskan dengan definisi penolakan (definition by negation). Contoh Manusia sukar menerima hal-hal yang abstrak. Contoh dapat mengkongkretkan gagasan, sehingga lebih mudah dipahami. Contoh dapat berupa cerita yang ternci dan ini kita sebut ilustrasi. Ada dua macam ilustari: hipotesis dan faktual. Ilustrasi hipotesis terjadi bila anda membayangkan sesuatu yang akan terjadi atau menceritakan perumpamaan dengan tooh rekaan sebagai penjelas peryataan sebelumnya. Cerita yang sebenarnya terjadi dalam khazanah kehidupan, kisah orang-orang besar peristiwa aktual dalam surat-kabar dan majalah dapat dipakai untuk memperjelas pidato. Semua peristiwa itu kita jadikan ilustrasi faktual. Jenis contoh yang tidak terinci kita sebut pemisahan (spesipic instance). Pemisahan adalah ilustrasi faktual yang dipadatkan. Biasanya ini dibuat karena pertimbangan waktu dan banyak contoh. Soekarno dalam salah satu pidato 17 agustus membuat pemisalan yang bagus sekali: Segala macam rasa, berputarlah dalam hati sekarang ini. Rasa syukur kepada tuhan. Rasa gembira. Rasa pilu karena mengenangkan deritaan-deritaan yang lampau. Rasa getar karena mengenangkan korbanan-korbanan di persada perjuangan. Rasa kagum karena mengingat keberanian pahlawan-pahlawan kita yang diterjunkan di rimba-rimba dan rawa-rawa. Rasa terima kasih kepada patriot-patriot indonesia yang mendahului kita berpuluh-puluh tahun yang lalu, pendekar-pendekar daripada gerakan nasional. Rasa hormat kepada Pa Marhaen dan mbok marhaeni, yang dulu dalam physical revolution membumi-hanguskan rumahnya sendiri. Rasa marah karena karena ingat kepada pemuda-pemuda kita yang dalam physical revolution itu ditendangi oleh belanda atau di real atau digantung. Analogi Analogi ialah perbandingan antara dua hal atau lebih untuk menunjukkan persamaannya atau perbedaannya. Ada dua macam analogi:harfiyah dan kiasan. Ana;ogi harfiyah (literal analogy) ialah perbandingan di antara objek-objek dari kelompok yang sama, karena adanya persamaan dalam beberapa aspek tertentu. Membandingkan antara manusia dan monyet secara biologis dalah contohnya.

Banyak ahli pidato menggunakan analogi kiasan. Objek-objek yang diperbandingkan tidak termasuk kelompok yang sama. Dalam kitab-kitab suci sering kita temukan analogi sepertin ini, misalnya: dua ayat Alquran dan injil(alkitab) dibawah ini: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkantjuh butir, pada tiap-tiap butir: seratus biji. Alloh melipatgandakan (ganjaran) bagi sapa yang di khendaki. Dan alloh mahaluas (karunianya) lagi maha mengetahui (Al-baqaroh: 261). Adapun kerajaan surga itu seumpama mata benda yang tersembunyi didalam tanah, yang didapati oleh orang, lalu disembunyikan pula, maka sebab suka citanya pergilah ia menjualkan sesuatu yang ada padanya, lalu diberinya tanah itu (Matius 13:44). Testimoni Testimoni ialah pernyataan ahli yang kita kutip untuk menunjang pembicara kita. Pendapat itu dapat kita ambil dari pidato, karangan, arikel makalah, laporan dan sebagainya. Termasuk testimoni ialah kutipan dari kutib suci, undang-undang atau hasil satra. Testimoni dapat dipergunkan untuk memperlengkap keterangan, seperti ketika anda mengutip penelitian kuncaraningrat untuk membahas masyarakat desa; atau untuk membantu menjelaskan pokok persoalan, seperti mengambil keterangan dokter tentang hupochondriasis untuk menjelaskan pengaruh jiwa terhadap tubuh; atau untuk memperdalam keyakinan orang lain tentang kebenaran pernyataan kita, seperti mempersamakan kesimpulan kita dengan ayat suci Alquran. Salah satu contoh penggunaan testimoni yang baik kita ambil dari buku The Modern Romans. Dunia ini yang sakit dan kacau, penuh perpecahan dan kekacauan, tanpa penyelesaian adalah produk pemimpinnya. Tetapi pemimpinnya-politisi, pejabat pemeritah, ilmiawan, direktur industri da bisnis dan ahli-ahli agama adalah produk pendidikan. Tahun 1964, Dr. Benjamin E. Mays, rektor Morehouse college, Atlanta, Georgia, berkata di depan konferensi dari zaman apa pun sepanjang sejarah, kita punyai lebih banyak orang-orang bergelar sarjana, tetapi kemanusiaan yang berpenyakit. Bkan ilmu yang kita perlukan,ilmu kita punya. Kemanusiaan memerlukan sesuatu yang bersifat rohaniah. Statistik Statistik adalah angka-angka yang dipergunakan untuk menunjukkan perbandingan kasus dalam jenis tertentu. Statistik diambil untuk menimbulkan kesan yang kuat, memperelas dan menyakinkan. Tetapi karena angka sebenarnya hal yang abstrak, statistik baru baik dipergunakan, bila statistik itu dibikin kongkret dan tidak membosankan. Gunakan bilangan yang dibulatkan. Hubungan

dengan hal-hal yang dapat diketahui khalayak. Tunjukkan sumber statistik yang terentu. Jadi, sebutkanlah lebih dari 3 juta rakyat, dan jangan menyebutkan 3.257.640 orang. Katakan bahwa hilangan uang negara sebesar 4 miliar, bernilai sama dengan gaji seseorang dosen selama lebih dari 8000 tahun. Pendeknya, statistik yang baik untuk retorika tindaklah sama seperti statistik dalam laporan penelitian, tetapi diolah kembali dalam bentuk yang mudah dicerna. Perulangan Sudah lama diketahui bahwa perluangan dapat menimbulkan kesan yang kuat, sehingga Email Dofivat memasukkannya sebagai salah satu cara untuk menggerakkan massa. Dalam periklanan, jutaan rupiah dikeluarkan hanya utuk mengulang pesan yang sama. Perulangan bukan hanya sekedar menyebut kembali kata-kata yang telah diucapkan, tetapi juga menyebutkan gagasan yang sama dengan kata-kata yang berbeda. Perulangan berfungsi mengingatkan kembali dengan penyajian yang berbeda. Manteri Daoeda Joesoef ketika memulai urainya tentang jawab Essensiil Mahasiswa berkata: Mahasiswa, pada hakikatnya, bukanlah manusia rapat umum (man of public meeting), tetapi manusia penganalisa bukan semata-mata pemburu ijazah, tetapi seharusnya merupakan penghasil gagasan (ide) yang disajikan dalam bentuk pemikiran yang teratur, yang banyak sedikitnya sesuai dengan hakikat ilmu pengetahuan, yaitu goerdend denken. Dalam bagian lain, Daoed joesoef mengulang kembali peryataannya sebagai beriut: Dengan uraian di atas ini kiranya menjadi jelas bahwa kalaupun mahasiswa hendak menjadikan dirinya satu faktor kemasyarakatan yang menentukan, maka faktor itu, sesuai dengan hakikat kemahasiswaannya, adalah faktor kekuatan penalaran dan pemikiran individual. Hendaknya disadari bahwa penalaran yang korrek sekaligus juga merupakan dasar yang kuat bagi keluhuran dan kemantapan budi pekerti. Berkaitan dengan faktor esensial ini maka identitasnya yang hakiki adalah manusia penganalisa. Keenam cara iatas: penjelasan, analogi, contoh, testimoni, statistik dan pengulangan dapat dipergunakan secara berganti-ganti dalam keseluruhan uraian. Dengan cara ini dikembangkanlah bahan pidato sehingga menjadi pesan yang mempunyai nilai komunikasi yang aktif.

Anda mungkin juga menyukai