Anda di halaman 1dari 8

TEGANGAN PERMUKAAN A.

Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu mencari tegangan permukaan antara air dan metilen blue.

B. Landasan Teori Tegangan permukaan () suatu cairan dapat didefenisikan sebagai banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memperluas permukaan cairan

sebanyak satu satuan luas. Tegangan permukaan suatu larutan akan bergantung pada sifat zat terlarut. Bila molekul zat terlarut cenderung untuk mengumpul pada permukaan, tegangan permukaan akan turun. Misalnya pada sabun, molekulmolekul sabun terdiri dari bagian hidrofobik yaitu rantai hidrokarbon yang

panjang dan bagian hidrofilik yaitu gugus karboksilat COO- Na +.Tegangan permukaan cairan (), berbeda-beda bergantung pada jenis cairan dan suhu. Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik antara molekulnya kecil maka tegangan permukaannya kecil. Karena itu, molekul-molekul sabun cenderung untuk tersusun pada batas antara air dan udara, akibatnya tegangan permukaan akan menurun (Bird, T.,1985). Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi, tetapi ketika surfaktan dilarutkan ke dalam air maka tegangan permukaan dari larutan itu akan turun sampai tercapainya suatu konsentrasi. Konsentrasi dimana tegangan permukaan turun disebut CMC (konsentrasi misel kritis). CMC ini dapat ditentukan dari

ketika sejumlah kecil dari surfaktan ditambahkan ke dalam air, ion-ion surfaktan (atau molekul pada surfaktan nonionik) terkonsentrat pada permukaan tipis dari cairan (Wollat, 1985). Tegangan permukaan air terjadi karena gaya kohesif antar molekul yang berada di permukaan. Molekul ini tidak memiliki molekul lain di atasnya sehingga molekul tersebut saling melekat lebih kuat dengan molekul yang ada di sekitarnya. Dengan adanya penambahan surfaktan, maka molekul-molekul surfaktan mengalami orientasi dan teradsorbsi pada permukaan larutan dengan bagian nonpolar (gugus hidrofobik) menghadap ke udara. Dengan demikian permukaan larutan tertutupi dengan gugus hidrofobik surfaktan. Semakin besar gaya kohesif antarmolekul di permukaan, maka akan semakin besar tegangan permukaan. Karena gaya kohesif antarmolekul hidrokarbon lebih kecil daripada air, maka tegangan permukaan larutan (yang permukaannya tertutupi oleh gugus hidrofobik dari surfaktan) juga lebih kecil daripada air. Oleh karena itulah, tegangan permukaan air menurun dengan penambahan surfaktan (Rita, 2008). Adanya hubungan antara besar kecilnya tegangan permukan cairan dengan kemampuannya untuk membasahi benda. Makin kecilnya nilai tegangan permukaan suatu cairan maka makin besar kemampuan zat tersebut untuk membasahi benda. Hubungan ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan seharihari; misalnya untuk menghasilkan cucian pakaian agar lebih bersih dapat digunakan air panas atau air sabun. Keduanya dapat menurunkan tegangan permukaan air sehingga meningkatkan kemampuan air untuk membasahi kotoran

pakaian. Akibatnya kotoran mudah larut dan terbawa oleh air pada saat pembilasan (Yazid,E.,2005). Sifat antar muka atau tegangan permukaan suatu cairan penting untuk membuat emulsi, gel atau krem. Banyak obat yang dibuat dalam bentuk emulsi dan untuk bisa mempertahankan emulsi ini hingga saatnya dikonsumsi, tentu saja diperlukan pengetahuan tentang teori pembuatan emulsi. Demikian pula untuk gel atau krem sehingga gel atau krem tidak mencair pada saat dikemas dan tidak berjamur karena lembab maka diperlukan senyawa pengatur tegangan muka atau koloid pelindung sebagai penstabil koloid (Endang, 2009). C. Alat dan Bahan 1. Alat Alat-alat yang digunakan adalah Pipa kapiler Statif dan klem Penggaris Gelas kimia Filler Pipet ukur Piknometer Labu ukur

2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah

Air Metilen blue

D. Prosedur Kerja air Di timbang densitasnya Dimasukkan dalam gelas kimia Dicelupi pipa kapiler Diukur tinggi zat yang diserap Di ulangi untuk metolen blue

Hasil ? E. Hasil Pengamatan Hasil Berat piknometer kosong Berat piknometer + air = 10,86 gram = 20,88 gram

Berat piknometer + air + metilen blue = 20,88 gram Kerapatan air = 1 cm

Kerapatan metilen blue = 1,5 cm Perhitungan 1. Kerapatan air massa air = 20,88 10,86 = 10,02

kerapatan air =

= 1,002 gram

2. Kerapatan metilen blue Massa metilen blue = 20,88 10,86 = 10,002 Massa jenis metilen blue = =1

Kerapatan metilen blue = 1,002 x 1 = 1,002 gram 3. Tegangan permukaan =

= = 0,667

F. Pembahasan Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya khohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan. Ada beberapa cara untuk mengukur tegangan permukaan atau tegangan antar muka yaitu yang pertama dengan Metode kenaikan kapiler dan metode tersiometer Du-Nouy. Metode kenaikan kapiler yaitu dengan melihat ketinggian air/cairan yang naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat

digunakan untuk mengukur tegangan permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan antar muka. Sedangkan Metode tersiometer Du-Nouy yang biasa disebut dengan Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan untuk mengukur tegangan permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang dicelupkan pada permukaan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan tersebut. Dalam praktikum ini hanya menggunakan metode kenaikan kapiler saja. Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/cairan yang naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan antar muka. Perlakuan yang pertama kali dilakukan adalah dengan mencari densitas dari air dan metilen blue dengan cara menimbang piknometer kosong kemudian memasukkan air kedalam piknometer lalu menimbang piknometer yang berisi air tersebut. Begitu juga perlakuan yang dilakukan untuk mencari densitas metilen blue. Cara ini dilakukan karena jari-jari dari pipa kapiler yang digunakan tidak diketahui sehingga untuk menghitung tegangan permukaan haruslah mengetahui densitasnya terlebih dahulu. Setelah mengetahui densitasnya maka dilkukanlah perlakuan untk mengetahui tinggi air yang diserap. Pengukurannya menggunakan hanya menggunakan mistar, begitu juga untuk mencari tinggi cairan metilen blue yang diserap. Langkah selanjutnya adalah mencari kerapatan antara air dan metilen blue yang tujuannya adalah agar tegangan permukaan pada air dapat diketahui, maka

dihitunglah tegangan permukaan pada air dan metilen blue dengan menggunakan persamaan tertentu dan didapatkan tegangan permukaan antara air dan metilen blue adalah 0,667

G. Kesimpulan Dari percobaan yang dilakukan untuk menentukan , tegangan permukaan antara air dan metilen blue adalah 0,667

DAFTAR PUSTAKA

Bird, T.,1985.

Endang, widjajanti. 2009. Peran Kimia Fisika Dalam Industri. Makalah Pengabdian Masyarakat fakultas matematika dan ilmu pengetahuan lama universitas negeri Yogyakarta Rita, arbianti. 2008. Pengaruh Kondisi Operasi Reaksi Hidrogenasi Metil Laurat Dengan Katalis Nikel Untuk Pembuatan Surfaktan Oleo Kimia. Jurnal Teknologi, Edisi No. 3 tahun XXII, September 2008 Wollat, 1985. Yazid,E.,2005.

Anda mungkin juga menyukai