Anda di halaman 1dari 12

A. Tujuan Tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut. 1.

Mempelajari cara penentuan viskositas Larutan Newton dengan

Viskometer Ostwald. 2. Mempelajari pengaruh kadar larutan terhadap viskositas larutan. B. Landasan Teori Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat, sedangkan lainnya mengalir secara lambat. Cairan yang mengalir cepat seperti air, alkohol dan bensin mempunyai viskositas kecil. Sedangkan cairan yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak castor dan madu mempunyai viskositas besar. Jadi viskositas tidak lain menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan( Sutiah 2008). Viskositas adalah sifat fluida yang mendasari diberikannya tahanan terhadap tegangan geser oleh fluida tersebut. Hukum viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas (Streeter dan Benjamin, 1992). Viskositas terbagi tiga jenis yaitu viskositas spesifik (sp ), kinematik, dan intrinsik . Viskositas spesifik dihitung berdasarkan perbandingan antara kecepatan aliran suatu larutan dengan pelarutnya. Caranya dengan membuat variasi konsentrasi mulai 20-100% dalam pelarut asam asetat aqueous 0.1 M dan sodium klorida 0.2 M lalu dimasukkan ke dalam viskometer. Waktu yang

dibutuhkan sampel untuk mengalir antara dua level dalam viskometer dicatat. Sebagai blanko, digunakan pelarut asam asetat aqueous 0.1 M dan

sodium klorida 0.2 M dengan cara yang sama. Viskositas kinematik diperoleh dengan mempertimbangkan densitas larutan. Viskositas spesifik dan kinematik dipengaruhi oleh konsentrasi larutan. Viskositas intrinsik dihitung dari

perbandingan antara viskositas spesifik dengan konsentrasi larutan (sp/C) yang diekstrapolasi demikian nilai sehingga nilai konsentrasi kelarutan tidak larutan mendekati nol. Dengan

berpengaruh

terhadap viskositas intrinsik

(Rochima, 2007) Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketikaia mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut(Giancoli, 1998). Viskositas dapat ditentukan oleh suatu metode yang akan mengukur daya tahan (untuk mengalir) yang diberikan oleh cairan. Untuk cairan cairan biasa telah menjadi kebiasaan menentukan waktu yang dibutuhkan oleh suatu contoh cairan supaya mengalir pada temperatur yang telah diatur melalui suatu tabung kapiler vertikal yang kecil dan waktu ini diperbandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan yang sama oleh cairan rujukan. Banyak tabung viskositas yang telah dibuat secara kapiler dan hampir seluruhnya merupakan perbaikan dari tipe Ostwald. Dengan suatu peralatan seperti ini viskositas cairan dapat ditentukan dengan persamaan : = , dimana
1

merupakan viskositas cairan yang tidak diketahui, sedangkan standar, dan

adalah viskositas

adalah bobot jenis masing masing cairan, t1 dan t2

merupakan lamanya mengalir dalam detik (Ansel, 1989). Massa molekul relatif rata-rata gelatin dapat ditentukan dengan menggunakan analisis viskositas larutan gelatin pada viskometer Ostwald dalam suhu kamar. Pengukuran massa molekul relatif rata-rata gelatin dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik gelatin, yaitu massa molekul relatif rata-rata gelatin yang sebelumnya tidak diketahui. Manfaat mengetahui massa molekul relatif ratarata gelatin ialah dapat diperkirakan banyaknya unit ulang dalam rantai gelatin. Pengukuran viskositas pada viskometer Ostwald dilakukan dengan menentukan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume larutan untuk mengalir diantara dua tanda kalibrasi. Penentuan besarnya viskositas larutan gelatin ini, digunakan sebuah pelarut berupa air (aquades) (Martianingsih, 2009). C. Alat dan Bahan 1. Alat Alat alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut. a. Viskometer Ostwald b. Timbangan c. Piknometer d. Filler e. Pipet Ukur

2. Bahan Bahan - bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut. a. Aquades b. Gliserol 5%, 10%, 15%, X D. Prosedur Kerja 1. Pengukuran Kerapatan Aquades - Dimasukkan dalam piknometer yang telah diketahui massanya hingga penuh - Ditimbang massanya - Diulangi hal yang sama untuk gliserol 5%, 10%, 15%, dan X% Hasil Pengamatan 2. Penentuan Viskositas Aquades - Dipipet sebanyak 10 ml - Dimasukkan dalam Viskometer Ostwald - Diisap sampai garis m (atas) - Dibiarkan mengalir sampai garis r - Dicatat waktu alirannya - Dilakukan triplo - Dihitung viskositasnya - Diulangi dengan menggunakan larutan gliserol 5%, 10%, 15%, dan X% Hasil Pengamatan

E. Hasil Pengamatan 1. Tabel Data Pengamatan Data pengamatan dari percobaan ini dapat dilihat pada table berikut: Konsentrasi % 5 10 15 X Akuades t1 6,26 6,57 7,09 6,28 5,73 Waktu (s) t2 6,55 6,62 7,19 6,58 6,20 t3 6,32 6,44 7,34 6,76 5,85 t 6,37 6,56 7,20 6,54 5,92 m (g) 9,89 10,10 10,24 9,13 9,60 (N/m2s) 0,972 x 10-3 1,009 x 10-3 1,024 x 10-3 0,914 x 10-3

Perhitungan Berat piknometer kosong = 11,39 gram Berat sampel (berat piknometer + gliserol) berat piknometer kosong Volume piknometer = 10 ml o (26oC) = 0,8705 x 10-3 N/m2s Untuk gliserol 5% - Wgliserol 5% = 9,89 gram

- gliserol = -=

= = (0,8705 x 10-3) x

= 0,989 gram/ml
( ( )( )( ) )

= 0,972 x 10-3 N/m2s

Untuk gliserol 10% - Wgliserol 10% = 10,1 gram

- gliserol = -=

= 1,01 gram/ml
( )( )( ) )

= (0,8705 x 10-3) x (

= 1,009 x 10-3 N/m2s

Untuk gliserol 15% - Wgliserol 15% = 10,24 gram

- gliserol = -=

= = (0,8705 x 10-3) x
(

= 1,024 gram/ml
)( )( ) )

= 1,12 x 10-3 N/m2s

Untuk gliserol X% - Wgliserol 10% = 9,13 gram

- gliserol = -=

= = (0,8705 x 10-3) x

= 0,913 gram/ml
( ( )( )( ) )

= 0,914 x 10-3 N/m2s

2. Grafik

F. Pembahasan Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan untuk mengalir dari suatu sistem yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Cara menentukan viskositas suatu zat yaitu dengan menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain Viskometer Ostwald, Viskometer Hoppler, Viskometer Cup dan Bob, dan Viskometer Cone dan Plate. Pada Viskometer Kapiler/Ostwald, viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk melewati 2 tanda tersebut. Viskometer Hoppler berdasrkan pada hukum Stokes, dimana pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola (yang terbuat dari kaca) melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok Prinsip kerja Viskometer Cup dan Bob yaitu sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah - tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga

menyebabkan penueunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebt aliran sumbat. Cara pemakaian Viskometer Cone dan Plate adalah sampel ditempatkan ditengah - tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar. Pada percobaan ini, viskometer yang digunakan adalah Vikometer Ostwald. Adapun larutan yang diukur viskositasnya adalah gliserol 5%, 10%, 15%, dan X%. Sebagai pembanding digunakan aquades yang viskositasnya sudah diketahui yaitu 0,8705x10-3 N/m2s. Penentuan viskositas diawali dengan pengukuran kerapatan pembanding (aquades) dan sampel (gliserol dengan beberapa variasi konsentrasi)

menggunakan piknometer 10 ml yang telah diketahui berat kosongnya. Berat pembanding dan sampel (W) diperoleh dengan menimbang berat piknometer yang berisi zat dikurangi dengan berat piknometer kosong. Sehingga kerapatan diperoleh dengan menggunakan rumus : . Dari hasil perhitungan, kerapatan

air adalah 0,96 gr/ml, sedangkan kerapatan gliserol 5%, 10%, 15%, dan X% berturut turut adalah 0,989 gram/ml, 1,01 gram/ml , 1,024 gram/ml , dan 0,913 gram/ml. Setelah mengetahui kerapatan pembanding dan sampel, penentuan viskositas dilanjutkan dengan mengukur waktu yang diperlukan sampel untuk melewati antara 2 tanda (tanda atas adalah garis m dan garis bawah adalah garis r) ketika ia mengalir karena gravitasi melalui Viskometer Ostwald. Pengukuran waktu dilakukan 3 kali dan diambil rata ratanya. Dari hasil percobaan nampak

waktu yang dibutuhkan oleh gliserol 15% untuk melewati anata 2 tanda tersebut lebih lama dibanding yang lainnya yaitu 7,20 detik. Adapun waktu rata-rata yang diperlukan oleh gliserol 5%, 10%, dan X% berturut turut adalah 6,37 detik, 6,56 detik, dan 6,54 detik. Dari data tersebut terlihat bahwa semakin kental gliserol maka waktu yang dibutuhkan juga semakin lama, sehingga bisa dikatakan konsentrasi berpengaruh terhadap viskositas. Viskositas sampel ditentukan dengan rumus : = 0 adalah viskositas air, , dimana 0

adalah kerapatan sampel, t adalah waktu yang dibutuhkan


0

sampel untuk melewati 2 tanda pada Viskometer Ostwald,

adalah kerapatan

aquades, dan t0 adalah waktu yang dibutuhkan air untuk melewati 2 tanda pada Viskometer Ostwald. Dari hasil perhitungan, diperoleh viskositas gliserol 5%, 10%, 15%,dan X% berturut turut adalah 0,972 x 10-3 N/m2s , 1,009 x 10-3 N/m2s , 1,12 x 10-3 N/m2s , dan 0,914 x 10-3 N/m2s. Dalam bidang farmasi, prinsip - prinsip rheologi diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain - lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi (dosage form) sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh.

G. Kesimpulan Dari percobaan ini dapat disimpulkan : 1. Dengan Viskometer Ostwald, viskositas dari cairan bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk melewati antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (aquades) untuk melewati 2 tanda tersebut. 2. Kadar larutan berpengaruh terhadap viskositas larutan, dimana semakin besar kadar larutan maka semakin besar juga viskositasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Giancoli, Douglas C ., 1998 , Fisika Edisi Kelima Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta . Martianingsih, M., & Lukman Atmaja., 2009 , Analisis Sifat Kimia, Fisik, dan Termal Gelatin dari Ekstraksi Kulit Ikan Pari (Himantura gerrardi) melalui Variasi Jenis Larutan Asam, Prosiding Skripsi , Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Rochima, E.,Maggy T.Suhartono.,Dahrul Syah.,& Sugiyono.,2007 , Enzimatis Kitin Deasitilasi Isolat (Bacillus papandayan K29-141), Makalah Seminar Nasional dan Kongres Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) . Sutiah, K. Sofjan F., Wahyu S. Budi.,2008, Studi Kualitas Minyak Goreng dengan Parameter Viskositas dan Indeks Bias, Berkala Fisika Vol 11 , No.2, April 2008, hal 53-58, ISSN : 1410 9662. Steeter, V.L. dan Benjamin, W., 1992, Mekanika Fluida, Edisi Delapan Jilid 1. Jakarta.

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN I PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD

OLEH

Nama Stambuk Kelompok Asisten

: Nur Hatidjah Awaliyah H. : F1F110075 : III : Dian Permana, S.Si. Sitti Nur Asnin, S.Si.

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011

Anda mungkin juga menyukai