Anda di halaman 1dari 6

GBPP STIKES

KURIKULUM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG PENDIDIKAN PROGRAM S1 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN

A. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KEPERWAN STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN Bertolak dari tujuan pendidikan, orientasi pendidikan dan rangka konsep pendidikanyang diuraikan diatas, disusun kurikulum inti Ners, khususnya kelompok-kelompokilmu, pengalaman belajar, dan evaluasi hasil belajar dan evaluasi hasil belajar peserta didik. Kurikulum yang dipergunakan pda STIKES Muhammadiyah Pekajangan mengacu pda Keputusan Mendikbud RI NO. 129/U/1999 tentang Perubahan Keputusan Mendikbud RI No. 0310/U/1994 dan berpedoman pada penyelenggaraan pendidikan Sarjana Keperawatan yang dilaksankan di Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Kurikulum pendidikan disusun dan bertolak dari Kompetensi dan besar beban studi pada kurikulum lengkap 164 200 sks dan masa pendidikan 5 tahun. Besar beban studi pada kurikulum inti 80 % dari kurikulum lengkap yaitu 125 sks yang terdiri dari 115 sks progam akademikdan 20 sks program profesi. Program pendidikan Ners merupakan satu kesatuan utuh yang terdiri dari tahapan akademik dan tahapan profesi yang berlandaskan ilmu pengetahuan yang kokoh dan landasan keprofesian yang mantap. I. Mata Kuliah Penunjang Keahlian (MPK) berjumlah 27 SKS, yang terdiri dari: Kelompok Humaniora (10 SKS) Kelompok ilmu-ilmu merupakan landasan pengajaran dan penerapan khususnya sebagai penggabung kelompok-kelompok Kelompok Ilmu Alamiah Dasar (7 SKS) Kelompok ilmu ini merupakan landasan pemahaman konsep dan teori tentang alam dan kehidupan, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan dan keperawatan, mencakup : Fisika : 2 SKS Kimia : 2 SKS Biologi : 3 SKS Kelompok Ilmu Perilaku (4 SKS) Kelompok ilmu ini merupakan landasan pemahaman aspek sosiologik yang berhubungan dengan profesi keperawatan, mencakup : Psikologi Umum : 2 SKS Komunikasi Umum : 2 SKS Kelompok Ilmu Sosial (4 SKS) Kelompok ilmu ini merupakan landasan pemahaman aspek sosiologi yang berhubungan dengan profesi keperawatan, mencakup : Ilmu Sosial dan Masalah Kesehatan : 2 SKS Antropologi Budaya / Kesehatan : 1 SKS Ilmu Politik : 1 SKS

II. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) berjumlah 39 SKS, yang terdiri dari : Kelompok Ilmu Biomedik ( 22 SKS) Kelompok ilmu ini merupakan landasan pem ahaman tentang berbagai konsep dan teori yang berhubungan dengan struktur dan fungsi manusia sehat, serta berbagai bentuk kemungkinan penyimpangan, mulai dari tingkat manusia utuh hingga tingkat sub seluler, mencakup : Anatomi : 3 SKS Fisiologi : 5 SKS Biokimia : 3 SKS Patologi : 3 SKS Mikrobilogi & Parasitologi : 3 SKS Farmakologi : 3 SKS Gizi : 2 SKS Kelompok Ilmu Kesehatan Masyarakat ( 7 SKS) Kelompok ini memberikan landasan pemahaman tentang konsep-konsep kesehatan masyarakat, khususnya yang berhubungan profesi keperawatan , mencakup : Epidemiologi : 2 SKS Demografi dan Statistik Kesehatan : 1 SKS Manajemen Kesehatan : 1 SKS Kesehatan Lingkungan : 1 SKS Biostatistik : 2 SKS Kelompok Ilmu Kedokteran Klinik (9 SKS) Kelompok ini memberikan landasan pemahaman tentang berbagai bentuk kelainan atau penyimpangan fungsi sistem organ dan pengelolaannya, khususnya yang berhubungan dengan profesi keperawatan, mencakup : Ilmu Bedah : 2 SKS Ilmu Penyakit Dalam : 2 SKS Ilmu Kesehatan Anak : 2 SKS Obstetri dan Ginekologi : 2 SKS Psikiatri : 1 SKS III. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) berjumlah 76 SKS yang dibedakan atas : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat pada tahap akademik sebanyak 53 SKS terdiri dari : Kelompok Ilmu Keperawatan Dasar (24 SKS) Kelompok ilmu ini memberikan landasan pemahaman tentang konsep dan teori keperawatan, mencakup : Riset Keperawatan : 3 SKS Metodologi Keperawatan : 2 SKS Konsep Dasar Keperawatan : 4 SKS Proses Keperawatan & Pemenuhan KDM : 6 SKS Pendidikan Dalam Keperawatan : 3 SKS Komunikasi Keperawatan : 2 SKS Manajemen Keperawatan : 3 SKS Pengantar Profesi Keperawatan : 1 SKS Kelompok Ilmu Keperawatan Klinik ( 18 SKS ) Kelompok ini memberikan landasan pemahaman tentang berbagai bentuk masalah keperawatan

dan berbagai cara pengelolaannya dalam bentuk berbagai metode intervensi atau tindakan keperawatan pada asuhan keperawatan, mencakup : Keperawatan Medikal Bedah : 4 SKS Keperawatan Maternitas : 4 SKS Keperawatan Kesehatan Anak : 4 SKS Keperawatan Jiwa : 4 SKS Keperawawtan Gawat Darurat : 2 SKS Kelompok Ilmu Keperawatan Komunitas ( 10 SKS ) Kelompok ilmu ini memberi landasan pemahaman tentang berbagai bentuk masalah keperawatan dimasyarakat termasuk masalah lanjut usia serta cara pengelolaannya, mencakup : Keperawatan Komunitas : 4 SKS Keperawatan Keluarga : 3 SKS Keperawatan Gerontik : 3 SKS IV. Mata Kuliah Keahlian dan Ketrampilan (MKK) pada tahap profesi sebanyak 20 SKS terdiri dari : Kelompok Ilmu Keperawatan Dasar ( 2 SKS) Manajemen Keperawatan Kelompok Ilmu Keperawatan Klinik ( 12 SKS) Keperawatan Gawat Darurat : 2 SKS Keperawatan Maternitas : 2 SKS Keperawatan Anak : 2 SKS Keperawatan Jiwa : 2 SKS Keperawatan Medikal Bedah : 4 SKS Kelompok Ilmu Keperawatan Komunitas ( 6 SKS) Keperawatan Keluarga : 2 SKS Keperawatan Gerontik : 2 SKS Keperawatan Komunitas : 2 SKS

1. PENGALAMAN BELAJAR Pemilihan, penetapan dan pelaksanaan berbagai bentuk pengalaman belajar didasarkan pada kerangka konsep kurikulum pendidikan Ners yang diuraikan diatas, mencakup antara lain pengalaman belajar ceramah atau kuliah (PBC), pengalaman belajar diskusi kelompok kecil (PBD), pengalaman belajar klinik (PBK), pengalaman belajar riset (PBR) dan pembahasan kasus (PK). Rangkaian berbagai bentuk pengalaman belajar harus memungkinkan dapat ditumbuhkan serta dibina sikap dan kemampuan akademik profesional pada peserta didik , sesuai pendidikan yang dirumuskan, termasuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawatan dan pengembangan diri, sesuai yang dituntut oleh profesi keperawatan. 2. EVALUASI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Evaluasi setiap cabang ilmu dilakukan dengan menggunakan cara-cara sesuai dengan tujuan pendidikan cabang ilmu dan bentuk pengalaman belajar yang digunakan, ruang lingkup dan kedalaman bahasan yang dilakukan serta integrasinya dengan cabang-cabang ilmu lain.

B. TAHAP PROGRAM PADA PROGRAM PENDIDIKAN NERS, GELAR AKADEMIK DAN SEBUTAN PROFESI Pada progam pendidikan Ners yang merupakan satu kesatuan utuh, terdapat dua tahap program, yaitu tahap program akademik dan tahap program keprofesian. Kegiatan pendidikan akademik. Dalam kurikulum inti besar beban studi pada tahap program akademik adalah 115 sks dan program keprofesian adalah 20 sks. Setelah menyelesaikan pendidikan pada tahap program akademik, lulusan mendapat gelar akademik, yaitu Sarjana Keperawatan (S.Kep), dan setelah menyelesaikan tahap program keprofesian lulusan mendapat sebutan profsi yaitu Ners (Ns) 1. Tahap Program Akademik Tujuan pendidikan tahap program akademik adalah mendidik mahasiswa melalui proses belajar mengajar sehingga memiliki sikap dan kemampuan sebagai berikut : (1) Berjiwa Pancasila serta memiliki, memelihara dan mengembangkan integritas kepribadian yang tinggi, rasa tanggung jawab, sifat dapat dipercaya serta menaruh perhatian dan penghargaan sesama manusia sesuai dengan etika keperawatan (2) Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berfikir, bersikap dan bertindak sebagai ilmuan (3) Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif dan produktif, bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi keperawatan maupun terhadap masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat serta mendidik dan mengajak masyarakat kearah sikap yang sama (4) Senantiasa meningkatkan dan mengembangan diri dalam bidang ilmu keperawatan sesuai bakatnya dengan meningkatkan pendidikannya, memilih sumber-sumber pendidikan yang serasi dengan berpedoman pada pendidikan sepanjang hayat (5) Menguasai dasar-dasar ilmiah serta pengetahuan dan metodologi ilmu keperawatan sehingga mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliknya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang mencakup : (a) Mengenal, merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat sekarang dan akan datang, serta merumuskan cara penyelesaian masalah-masalah tersebut melalui perencanaan program-program yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (b) Menyusun rencana penyelesaian masalah kesehatan klien dengan berlandaskan etika keperawatan serta dengan memperhatikan aspek jasmani, rohani dan sosio-budaya dan spiritual klien melalui proses observasi, idenetifikasi dan perumusan masalah klien (6) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu kesehatan, khususnya ilmu keperawatan dalam upaya mencapai penyelesaian masalah kesehatan klien secara individu, masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan dengan ikut serta dalam pendidikan dan penelitian Besar beban studi tahapan program pendidikan akademik pada kurikulum inti adalah 115 sks (merupakan 80 % dari kurikulum lengkap program akademik). 2. Tahap Program Keprofesian Tujuan pendidikan tahap profesi adalah mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan secara komprehensif, sehingga memiliki kemampuan profesional sebagi berikut : (1) Menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu biomedik dan ilmu

keperawatan dalam melaksanakan pelayanan dan/atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, komunitas dan masyarakat (2) Melaksanakan pelayanan dan/atau asuhan keperawatan dari masalah yang sederhana sampai masalah yang kompleks secara tuntas melalui pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi baik bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, sesuai batas kewenangan, tanggung jawab dan kemampuannya, serta berlandaskan etika profesi keperawatan. 2.1. Mengkaji staus kesehatan dan kebutuhan dasar individu, keluarga, komunitas dan masyarakat dalam aspek bio-psiko-sosio-spiritual, serta potensi berbagai sumber yang tersedia 2.2. Merumuskan masalah keperawatan individu, keluarga, komunitas dan masyarakat 2.3. Merencanakan dan/atau melaksanakan rangkaian tindakan keperawatan dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar yang belum terpenuhi, dengan memanfaatkan sumber yang tersedia dan potensial secara optimal 2.4. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan dan seluruh proses pada asuhan keperawatan, serta merencanakan dan melaksanakan tindak lanjut yang diperlukan (3) Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis, dan memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan (4) Mengelola pelayanan keperawatan tingkat dasar secara bertanggung jawab dengan menunjukkan sikap kepemimpinan Besar beban studi tahap program keprofesian pada kurikulum inti adalah 20 sks (merupakan 80 % dari kurikulum lengkap program profesi). Sebagian besar kegiatan pengajaran pada tahap program pendidkan ini adalah berbentuk pengalaman belajar klinik (PBK) dan pengalmaan belajar lapangan (PBL), menggunakan berbagai bentuk dan tingkat tatanan kesehatan nyata yang memenuhi persyaratan pendidikan sebagai lahan praktik. Program profesi dilaksanakan dengan menempatkan mahasiswa pada institusi pelayanan kesehatan dan masyarakat sesuai tingkat kemampuan keperawatan yang akan tercapai. Program profesi dilaksanakan selama 1 (satu) tahun (48 mingg) @ 45 menit.

Anda mungkin juga menyukai