Anda di halaman 1dari 7

TeoriKeagenan (Agency Theory)

Teorikeagenanmerupakansalahsatucarauntuklebihmemahamiekonomiinforma sidenganmemperluassatuindividumenjadiduaindividuyaituagendanprinsipal. MenurutMeckling (1976) dalamSaleh (manajemenusaha) (2004), danprinsipal

teoriinimenjelaskanhubunganantaraagen

(pemilik usaha).Didalamhubungankeagenanterdapatsuatukontrakdimanasatuorangata ulebih (principal) memerintah orang lain (agent )untukmelakukansuatujasaatasnama principal danmemberiwewenangkepadaAgent untukmembuatkeputusanterbaikbagiprincipal. Manajersebagaipengelolaperusahaanlebihbanyakmengetahuiinformasi internal danprospekperusahaan (pemegangsaham). di masa yang akandatangdibandingkanpemilik Olehsebabitu,

manajermempunyaikewajibanmemberikansinyalmengenaikondisiperusahaankepadap emilik.Sinyal yang

diberikandapatdilakukanmelaluipengungkapaninformasiakuntansisepertilaporankeuan ganperusahaan. Laporankeuangandimaksudkanuntuk digunakanolehberbagaipihak, Namun yang paling

termasukmanajemenperusahaan.

berkepentingandenganlaporankeuanganadalahparapenggunaeksternal (diluarmanajemen) karenapenggunalaporankeuangan yang internal paling di

luarmanajemenberadadalamkondisi Sedangkanparapengguna

besarketidakpastian. (manajemenperusahaan) yang

memilikikontaklangsungdenganperusahaandanmengetahuiperistiwa

terjadisehinggatingkatketergantunganterhadapinformasiakuntansitidaksebesarparapen ggunaeksternal. Situasiiniakanmemicutimbulnyasuatukondisi yang

disebutsebagaiasimetriinformasi (information asymmetry), yaitusuatukondisi di mana

principal

tidakmemilikiinformasi

yang

mencukupimengenaikinerjaagendantidakpernahdapatmerasapastibagaimanausahaage nmemberikankontribusipadahasilaktualperusahaan. Salah satuelemenkuncidariteoriagensiadalahbahwaprinsipaldanagenmemilikipreferensiataut ujuan berbedadikarenakansemuaindividu bertindakataskepentinganindividusendiri. Pemegangsahamsebagai diasumsikanhanyatertarikkepadapengembaliankeuangan diperolehdariinvestasimereka di principal yang perusahaantersebut, yang

sedangkanparaagendiasumsikantidak hanyamenerimakepuasanberupakompensasikeu anganakantetapijugadaritambahan yang terlibatdalamhubungansuatuagensi,

sepertiwaktuluang yang banyak, kondisikerja yang menarik, keanggotaanklub, dan jam kerja yang fleksibel. Dalamhubunganagensiterdapattigamasalahutamayaitupertamamasalahpengen dalian yang dilakukanolehprinsipalterhadapagen.

Masalah pengendaliantersebutmeliputibeberapamasalahpokokyaitutindakanagenyangt idakbisadiamatiolehprinsipaldanmekanismepengendaliantersebut. Tanpamemantaukegiatanagen, hanyaagen yang Disampingitu,

mengetahuiapakahagenbekerjaataskepentinganterbaikprinsipal. hanyaagen yang

mengetahuilebih banyaktentangtugasagendibandingkanpinsipal. yang tidakdiketahuisecarapastiolehprinsipal, agar

Adanyatindakanagen

memaksapinsipalmelakukanpengendaliandenganmekanismepengendalian

kepentingan yang dapat berjalansesuai yang diharapkanyaitumelalui monitoring dankontrakinsentif. Keduaadalahmasalahbiaya yang

menyertaihubunganagensi.Munculnyaperbedaandiantaraprinsipaldanagenmenyebabk anmunculnyabiayatambahansebagaibiayaagensi. Sebagaicontohbiaya yang

termasukbiayaagensiyaitubiayakompensasiinsentif dalambentukopsisaham, biaya (oppportunity monitoring (biaya

yang audit)

berupa

bonus

danbiayakesempatan yang

cost )

munculkarenakesulitanperusahaanbesaruntukmeresponkesempatanbarusehinggakehil anganpeluanguntukmemperolehkeuntungan. Masalahketigaadalahtentangbagaimanamenghindaridanmeminimalisasibiayaa gensi. Prinsipalmemilikikepentinganuntukmemperkecil biayaagensi yang muncul. Usaha yang dapatdilakukanoleh principal

untuk memperkecilbiayaagensikarenatidakdapatdihilangkansamasekaliadalahdengan mencarimanajer yang benar-

benardapatdipercayadanmengetahuisecara jelaskapabilitasdanpersonalitas. Kuncikerjasamadalamhubunganagensiadalahkepercayaan didasarkanpadainformasi yang yang benartentangagen.

Usahayangkeduaadalahmemperjelaskontrakinsentifdenganskemakompensasiopsional sehinggamemotivasiagenuntukbekerjasesuaikepentinganprinsipaldenganpenghargaan yang wajarterhadapprinsipal. Dalampelaksanaanteoriagensimengharuskanagenmemberikaninformasi rincidanrelevanataspendanaanbiaya modal perusahaan. yang

Padakenyataan, yang

tidaksemudahituprinsipalmemperolehinformasi dibutuhkanatauagenmemberikaninformasitersebutkepadaprinsipal.

Perbedaankepentingandiantarakeduapihakmenyebabkanagenmemberikanataumenaha ninfomasi yang dimintaprinsipalbilamenguntungkanbagiagen, yang Olehkarenaitu,

walaupunsudahmenjadikewajibanbagiagenuntukmemberikaninformasi dibutuhkanoleh prinsipal.

penelitianmengenaiketepatanwaktumerupakan pengembanganlebihlanjutdariteorikeag enan yang

menunjukkanadanya perbedaanpandangandankepentinganantaraprincipaldanagent (Je nsen danMekling, 1976 dalamUkago, 2004).

Pandangan yang mendukungkonsepiniadalahpendapat Kim danVerrechia yang mengemukakanbahwaketepatanwaktuakanmengurangiinformasiasimetritersebut (Ukago, 2004).Jensen danMeckling (1976)

jugamenyatakanbahwaterdapattigaunsur yang yang

dapatmembatasiperilakumenyimpang Unsur-

dilakukanolehagen.

unsurtersebutadalahbekerjanyapasartenagamanajerial, bekerjanyapasarmodaldanbekerjanyapasarbagikeinginanmenguasaidanmemilikikepe milikan perusahaan (market for corporate control).

Agenbisatidakmempunyaimasadepanbilakinerjanyaburuksehinggadiberhentikanolehp emegangsaham. Pasar tenagamanajerialakanmenghapuskesempatanagen yang

tidakmempunyaikinerjabaikdanberperilakumenyimpangdarikeinginanpemegangsaha m perusahaan yang dikelolaolehagen. Bekerjanyapasar modal

secaraefisienbisamenjadicerminkinerjamanajerdarihargasahamperusahaannya. Bekerjanya market for corporate

controlbisamenghambattindakanmenguntungkandiri pengelolasendiri, dalamhalmenghentikanpengeloladarijabatannyajika perusahaan dikelolanyamempunyaikinerjarendah memungkinkanbpemegangsahambarumenggantinyadenganpengelola setelah perusahaandiambilalih. (agen) yang yang lain

TeoriSinyal (Signalling Theory) Signalling Theorydanasymmetric informationsdigagaspertamakaliolehAckerlof,

Spence danStigliz yang menjadikanmerekamemperoleh Nobel Ekonomipadatahun 2001. Signalling theorydikembangkandalamilmuekonomidankeuangan yang yang

menggunakaninformasi

asimetrisantaraperusahaandenganpihakluarkarenamanajemenlebihbanyaktahutentang

prospek perusahaandanpeluangmasadepandibandingkanpihakluar

(investor).

Asimetriinformasiakanterjadijikamanajementidaksecarapenuhmenyampaikansemuain formasi yang dapatmempengaruhinilaiperusahaankepasar modal.

Untuk menghindariasimetrisinformasi, perusahaanharusmemberikaninformasisebagaisinyalkepada Asimetrisinformasiperludiminimalkan, investor. sehingga perusahaango

publicdapatmenginformasikankeadaanperusahaansecaratransparankepada investor. Investor selalumembutuhkaninformasi yang

simetrissebagai pemantauandalammenanamkandanapadastatuperusahaan. Jadisangatpenting bagiperusahaanuntukmemberikaninformasisetiapaccount (rekening) padalaporankeuangandimanamerupakansinyaluntukdiinformasikankepada investor maupuncalon investor (Subalno, 2009). Signalling theorytampaksecarakonstanmembesardengananjuranuntuk mengungkapsecarabesarbesaran. WolkdanTearney (1997) dalamWanalita (2008) menyatakanbahwahalpositifdalam signalling theory dimanaperusahaanyangmemberikaninformasi yang bagusakanmembedakanmerekadengan perusahaan yang tidakmemiliki beritabagus denganmenginformasikanpada pasartentangkeadaanmereka. Sinyaltentangbagusnyakinerjamasadepanyangdiberikanolehperusahaan kinerjakeuanganmasalalunyatidakbagus, tidak akandipercayaolehpasar. yang

Teori Signal (Signaling Theory) Menurut Hapyani P, N, yang dikutip dari Ross,[1] dalam membangun signaling teori berdasarkan adanya assimetric information antara well-informed maneger dan poo-informed stockholder. Teori ini berdasarkan pemikiran bahwa

menejer akan mengumumkan kepada investor ketika mendapatkan informasi yang baik, bertujuan menaikan nilai perusahaan, namun ivestor tidaka akan mempercayai tersebut, karena menejer merupakan interest parti. Solusinya perusahaan bernialai tinggi akan berusaha melaukan signaling pada financial policy mereka yang memakan biaya besar sehingga tiadak adap ditiruoleh perusahaan yang memiliki nialai lebih rendah. Signal adalah proses yang memakan biaya berupa deadweight costing, bertujuan untuk menyakinkan investor tentang nilai peruahaan. Signal yang baik adalah yang tidak dapat ditiru oleh perusahaan lain yang memeiliki nilai lebih redah, karena faktor biaya.[2] Salah satu contoh yang diberikan oleh Ross adalah tingkat laveragge perusahaan, yaitu perusahaan yang besar akan membuat insentif yang mendorong mereka mengambil laveragge tinggi. Hal ini tidak akan dapat diikuti oleh perusahaaan yang lebih kecil, karena mereka akan lebih rentan mengalami kebangkrutan. Hal ini akan menciptakan separating equilibrium yaitu dimana perusahaan yang memiliki nilai perusahan yang lebih tinggi akan menggunakan lebih banyak hutang dan perusahaan yang memiliki nilai yang lebih rendah akan lebih banyak menggunakan equity. Teori ini akan mengungkapkan bahwa investor dapat membedakan antara perusahaan yang memiliki nilai tinggi dengan perusahaan yang memiliki nilai rendah dengan mengobservasi kepemilikan struktur pemodalannya serta menandai valuasi tinggi untuk perusahaan yang hightly levered. Ekuilibrium stabil karena perusahaan bernilai rendah tidak dapat meniru perusahaan yang lebih tinggi. Kelebihan teori ini adalah kemampuan menjelaskan mengapa terjadi peningkatan harga saham sebagai tanggapan terhadap peningkatan financialleverage. Kelemahan dari model ini adalah ketidakmampuan dalam menjelaskan hubungan kebalikan antara profitabilitas dan laveragge. Kelemahan lain adalah tidak dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan dan nilai intangible asset tinggi harus menggunakan lebih banyak hutang dari pada perusahaan yang mature (tangible asset tinngi) yang tidak menggunakan hutang,

akan tetapi didalam teori diperlukan untuk mengurangi efek dari ketidaksimetrisan informasi.

Anda mungkin juga menyukai