Anda di halaman 1dari 5

Jakarta, 16 November 2012

(pagi hari) Pagi ini saya terbangun dengan senyum ceria. Waktu masih menunjukkan pukul 04.45. Disaat ayam masih berkokok merdu, saya dengan semangat telah siap untuk berangkat menuju Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Hari ini saya bersama teman-teman SFAN, Pak Usman, dan staff KPP PA lainnya akan melakukan muhibah dengan Forum Anak di desa Kemadang, Gunug Kidul, Wonosari. Beberapa teman SFAN sudah berada di KPP PA saat saya tiba di sana, dan saya berkenalan dengan beberapa anggota baru yang akan ikut ke Wonosari yaitu, Dhea, Gian, Fira, Ismi dan Tomy. Setelah Pak Usman Basuni menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan ketika berada di sana, kami langsung menempati tempat duduk di dalam bus. Tak lupa kita berfhoto bersama dengan banner bertuliskan SFAN ke Gunung Kidul. Awal perjalanan diisi dengan pembagian sarapan oleh Kak Ratna dan diselingi tawa canda antar anggota SFAN. Ada pula pertanyaan dari bu Ani yang kemudian dapat saya jawab dengan hadiah sebuah cokelat silverqueen.

Ciawi, 16 November 2012


(siang hari) Waktu telah menunjukkan pukul 12.35 wib. Bus berhenti di salah satu Rumah Makan kawasan Ciawi. Kami segera melakukan ibadah sholat dzuhur (bagi yang muslim) di tempat yang tersedia sebelum menyantap makan siang. Disinilah anggota SFAN sharing tentang pengetahuan masing-masing demi menjalin keharmonisan antar sesama.

Seusai makan siang kami melanjutkan perjalanan yang masih cukup panjang. Nisa, teman kami memulai dinamika kelompok di dalam bus agar kami lebih mengenal beberapa anggota baru di SFAN. Satu per satu kami memperkenalkan diri dengan khasnya masing-masing. Setelah sesi perkenalan, dilanjutkan dengan sharing mengenai penyalahgunaan NAPZA dan bahayanya oleh Rifai. kemudian adik kita, Dhea, menunjukkan keahliannya dalam bercerita. Lalu tiba-tiba Ka Adit

SFAN @gunungkidul

mengadakan ice-breaking dengan beberapa cara yang membuat seluruh anggota SFAN tertarik. Dan muncullah para ice-breaker dengan pertanyaan yang beragam. Setelah lelah karena puas menerka jawaban, beberapa tertidur pulas, sedangkan sebagian ada yang bermain uno. Sejujurnya, kami sudah tidak sabar ingin tiba di Wonosari, Jazelyn pun tidak hentinya mengirim pesan hanya untuk menanyakan kami sudah sampai dimana.

Gombong, 16 November 2012


(malam hari) Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 12 jam, kami singgah ke sebuah rumah makan di daerah Banyumas mendekati Gombong, Jawa Tengah. Diperkirakan kami akan tiba di Wonosari sekitar jam 1 pagi. Kami menyantap menu makan malam dengan lahap dan membersihkan diri seadanya. Saat kembali ke dalam bus, saya duduk diantara 2 orang yang memiliki kepribadian sangat mirip, yaitu kak Adit dan Gian. Di sepanjang perjalanan, mereka tidak pernah kekurangan topic untuk diperdebatkan. Dari mulai pengalaman Gian saat tinggal di Jerman, atau ketika mencari toilet umum di Belanda, hingga segala hal tentang mainstream. Sedangkan ka Adit tidak habisnya mencari lagulagu dan film yang setipe dengan Gian, atau cerita-cerita pendeknya yang lucu hingga mereka berdua kembali tertidur pulas.

Wonosari, 17 November 2012


(dini hari) Akhirnya kami tiba di salah satu hotel di Wonosari pukul 01.52 wib dini hari. Dan setelah handphone saya menyala saat di charging, saya langsung member kabar kepada Jazelyn bahwa kami telah sampai di hotel. Kemudian kami lekas tidur untuk mempersiapkan energi yang akan terkuras seharian penuh ini. (pagi hari) Saya menghirup udara sejuk Wonosari sejak pukul 05.00 subuh tadi. Dan ketika langit mulai cerah, saya memutuskan untuk mempersiapkan diri untuk kunjungan SFAN ke Gunung Kidul nanti. Waktupun menunjukkan pukul 06.30 saat saya menikmati teh hangat bersama anggota SFAN lainnya sambil menunggu kedatangan Jazelyn. Saya memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar hotel sendirian hingga saya berpapasan dengan Jazelyn. Kami bersama-sama kembali ke hotel dengan sepeda motornya.

SFAN @gunungkidul

Pak Usman kembali memberi pengarahan sambil menikmati sarapan dengan para anggota SFAN dan Jazelyn. Suphiyan menceritakan sedikit pengalamannya di asrama Kediri yang merupakan English Area. Dan para anggota SFAN dari Kota Bogor berjanji akan menguasai Bahasa Inggris dalam waktu 3 bulan terhitung hari ini. Selesai rapat kecil, kami langsung bergegas ke bus untuk menuju Kantor BPMPKB. Di sana, teman-teman dari FAGK sudah menunggu dan langsung menyambut ketika kami tiba. Forum Anak Gunung Kidul merupakan pilot project yang di dalamnya terdapat Desa Kemadang sebagai Desa ramah anak. Selesai sambutan kami berkeliling melihat ruang secretariat sebelum melanjutkan perjalanan ke Desa Kemadang.

(siang hari) Kami tiba di desa Kemadang sekitar 1 jam sebelm waktu sholat Jumat. Disana kami disambut oleh 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan berusia 6-7 tahun yang menari di balai desa. Kemudian kami disuguhkan tarian Jaipong ala Kemadang oleh anak-anak perempuan dari sanggar GaruLuku. Sangat mengesankan. Setelah memberi sambutan serta maksud dan tujuan kedatangan SFAN ke FORANDAKA 17 (Forum Anak Desa Kemadang 17 dusun), kami melihat ruang secretariat FORANDAKA 17. Di dalamnya terpampang struktur organisasi dalam setiap tupoksi, fhoto-fhoto kegiatan, serta mading yang berfungsi sebagai papan pengumuman.

Selesai berkeliling, kami berjalan menuju sanggar GaruLuku. Sanggar GaruLuku bekerja sama dengan SOS Childrens Village Yogyakarta membentuk FORANDAKA 17. Di sepanjang jalan terdapat beberapa papan yang tertempel di pohon-pohon bertuliskan seputar desa Kemadang yang ramah anak, misalnya tulisan KAWASAN RAMAH ANAK atau ZONA PARTISIPASI ANAK. Sangat layak memang Desa Kemadang ini mendapat apresiasi dengan menyandang gelar Desa Ramah Anak. Di depan sanggar GaruLuku, anak-anak Sekolah Dasar sedang melakukan senam SKJ, saya dan teman-temanpun spontan mengikuti gerakan anak-anak yang sangat lucu itu. Selesai senam, kami disuguhi kelapa muda yang katanya baru dipetik dari pohonnya. Lalu kami berbagi cerita dengan anak-anak di sanggar GaruLuku, disusul dengan pemberian topi dan cinderamata. Anak-anak

SFAN @gunungkidul

di sanggar GaruLuku sangat aktif dan ceria. Mereka dengan semangat menjawab pertanyaanpertanyaan sederhana yang kami berikan. Tak lupa kami berbagi yel IDOLA sebagai pembangkit semangat dan menambah suasana kehangatan diantara kami semua. Sungguh sangat berat berpisah dengan anak-anak ini. Mereka menginspirasi kami dalam hal kreatifitas dan semangat. Banyak sekali hal yang kami daptkan dari kunjungan kami kali ini.

Seusai kunjungan kami ke FORANDAKA 17 yang terbentuk pada tanggal 15 Januari 2012, kami menyempatkan diri untuk bermain di pantai sekitar 30menit, pantai Kukup. Di Gunung Kidul terdapat banyak sekali tempat wisata yang dapat dikunjungi, salah satunya tempat wisata bahari. Walaupun hanya 30menit, tapi keindahan pantai Kukup masih dapat kami rasakan dan teringat dengan sangat jelas.

(sore hari) Kami melanjutkan perjalanan ke Malioboro. Teman-teman dari Forum Anak DIY sudah menunggu di BPPM Yogyakarta sejak jam 1 siang tadi. Karena terjebak macet, kami baru tiba disana setelah bada maghrib. Kami langsung bertukar peluk dengan teman-teman FADIY.

Setelah sambutan diberikan, kami menyantap gudeg Yogya dan bersiap ke Malioboro. Masing-masing dari kita mendapatkan guide untuk berbelanja di Malioboro. Saya dan Panji mendapat guide Kak Tiara. Sebelum ke Malioboro, saya, Jaze, Panji, Nahal, dan Devi mengantar pak Usman ke penginapan terlebih dahulu, karena masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan.

SFAN @gunungkidul

Perbelanjaan di Malioboro berlangsung sekitar 2jam. Setelah mengucapkan sampai jumpa dengan teman-teman FA DIY, kami bersiap untuk pulang kembali ke Jakarta. Kunjungan yang sangat singkat namun berharga ini sulit diakhiri, namun kami tetap harus kembali menjalankan aktifitas masing-masing sepulangnya dari Yogyakarta.

Cikampek, 18 November 2012


(pagi hari) Pagi ini kami sarapan di restoran Pringsewu yang terdapat di jlan tol sebelum Cikampek.tempat makan ini sangat cozy, dengan suasana pantai yang sejuk ditambah pelayanan yang sangat baik membuat kami sedikit lebih rilex. Perjalanan ini sangat melelahkan dan memakan waktu yang cukup lama. Saat sarapan pagi dimulai, tiba-tiba beberapa pelayan restoran datang dengan alat musik dan lilin di atas nampang. Mereka datang sambil bernyanyi lagu selamat ulangtahun yang ditujukan untuk semua orang yang berulang tahun pada bulan November, yaitu kak Ratna, Heidy, Imam, dan Dhea. Mereka mendapatkan minuman dan kartu ucapan gratis dari restoran Pringsewu.

(siang hari) Akhirnya kami tiba di kantor Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan selamat tanpa kurang satu apapun. Perjalanan yang singkat dan melelakan ini memerikan kami banak sekali pelajaran yang dapat direnungkan dan dijadikan pengalaman berharga dalam hidup. Semangat yang ditunjukkan oleh FAGK, atau kesederhanaan anak-anak FORANDAKA 17, serta keramahan teman-teman FADIY merupakan hal yang tidak ternilai harganya. Dapat menjalin persahabatan dengan seluruh anak-anak di Indonesia membuat saya lebih meghargai perbedaan dan mensyukuri hidup. Terimakasih SFAN.

Claudia Glenda Hanurjune

SFAN @gunungkidul

Anda mungkin juga menyukai