Anda di halaman 1dari 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dibahas perhitungan uptake radiasi, paparan radiasi, dan waktu singgah masing masing ginjal beserta kandung kemih yang diterima oleh karyawan BATAN. Pada program Medic View data yang diperoleh yaitu uptake ginjal kiri dan ginjal kanan, Tmax, Tmax1/2, dan waktu singgah. Waktu singgah tersebut diperoleh dari hasil selisih Tmax1/2 dikurangi dengan Tmax. Setelah didapatkan data dari program Medic View lanjut dengan spss13 dan statistica6.0. Penjelasan dari data-data yang praktikan peroleh adalah sebagai berikut : 4.1 Data Pasien Berikut adalah tabel data pasien yang telah ditentukan : Tabel 4.1 Tabel data pasien Pekerja radiasi 1. SR 2. MW 3. TM 4. SK 5. WS 6. FD 7. SP 8. AG 9. IS 10. HA Total Minimum Maximum Mean Median Sum Range Std. Deviation Umur (Tahun) 44,00 50,00 47,00 45,00 47,00 51,00 47,00 48,00 53,00 49,00 44,00 53,00 48,1000 47,5000 481,00 9,00 2,72641 Berat badan (kg) 75,00 53,00 67,00 62,00 64,00 59,00 78,00 72,00 61,00 46,00 46,00 78,00 63,7000 63,0000 637,00 32,00 9,84378 Tinggi badan (cm) 175,00 160,00 158,00 160,00 155,00 150,00 165,00 169,00 158,00 144,00 144,00 175,00 159,4000 159,0000 1594,00 31,00 8,92188 22

Setelah didapatkan data pasien seperti yang dijelaskan diatas, maka praktikan langsung mengolah data tersebut dalam program medic view untuk mendapatkan waktu singgah ginjak kiri dan kanan karyawan BATAN seperti penjelasan selanjutnya. 4.2 Pengolahan Data Dari Program Medic View Pada program Medic View ini pratikan akan menentukan uptake radiasi, waktu singgah pada ginjal kiri dan ginjal kanan dan kandung kemih masing-masing pasien karyawan BATAN. Percobaan pertama yang

dilakukan adalah membuat ROI masing-masing ginjal kiri dan ginjal kanan dan kandung kemih pasien BATAN. Kesimpulan yang bisa diambil dimana semakin tinggi grafik maka semakin tinggi paparan radiasi yang diterima oleh organ ginjal. Keterangan dari grafik yang berwarna biru yaitu grafik untuk ginjal kanan, warna merah untuk ginjal kiri, sedangkan warna kuning untuk kandung kemih. Setelah diperoleh grafik pada program ini, proses selanjutnya data diolah kembali melalui program SPSS 13. 4.3 Waktu Singgah Ginjal Kiri dan Kanan Pada Program SPSS 13 Waktu singgah adalah lamanya waktu yang dibutuhkan oleh radiofarmaka untuk singgah di dalam organ ginjal dan kandung kemih. Tabel berikut merupakan tabel yang menunjukkan nilai waktu singgah ginjal kiri dan kanan dari pasien Renografi karyawan BATAN :

23

Tabel 4.2. Waktu singgah ginjal kiri pasien Pasien 1. SR 2. MW 3. TM 4. SK 5. WS 6. FD 7. SP 8. AG 9. IS 10. HA Total N 10 Minimum AG Maximum WS Mean Median Sum Range Std. Deviation Tmaks (m) 4,33 5,00 3,33 5,67 10,00 9,00 5,67 3,00 14,67 3,00 10 3,00 14,67 6,3670 5,3350 63,67 11,67 3,77061 Tmaks Waktu Setengah(m) Singgah(m) 15,58 11,25 11,67 6,67 17,67 14,34 8,03 2,36 17,67 7,67 6,83 -2,17 17,67 12,00 -2,67 -5,67 17,67 3,00 6,27 3,27 10 10 -2,67 -5,67 17,67 14,34 11,6390 5,2720 13,6250 4,9700 116,39 52,72 20,34 20,01 6,91817 6,35694

Pada pemeriksaan ini, zat yang disuntikkan ke dalam tubuh pasien adalah zat radiofarmaka yang mana akan diterima oleh masing-masing organ sebelum dikeluarkan melalui eskresi pada organ ginjal. Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa waktu singgah ginjal kiri adalah (5,2720 6,35694) menit. Pasien TM mempunyai waktu singgah lebih besar daripada pasien lainnya, itu berarti fungsi ginjalnya lebih terganggu dan waktu zat radiofarmaka untuk singgah atau berada pada ginjal kiri lebih lama dibandingkan dengan pasien lainnya. Dimana semakin besar waktu singgah pada organ ginjal, maka semakin tidak baik fungsional ginjal tersebut (kartamihardja, 2008).

24

Sedangkan data pasien dengan kode FD dan AG waktu singgahnya malah bertanda negatif (-), padahal dalam data waktu singgah yang sebenarnya harus bertanda positif (+). Kesalahan ini mungkin diakibatkan kurang telitinya praktikan dalam melakukan ROI pada organ ginjal FD dan AG yang akhirnya berpengaruh terhadap data Tmaks dan Tmaks1/2 yang diperoleh atau kesalahan pada alat Kamera Gamma yang tidak bekerja dengan baik, karena zat radiofarmaka yang disuntikkan kedalam tubuh, banyak atau sedikitnya secara otomatis akan terdeteksi oleh Kamera Gamma, dimana cacahan radiasi yang terdeteksi harus besar dari 0. Tabel 4.3 Waktu singgah ginjal kanan pasien Kode Pasien 1. SR 2. MW 3. TM 4. SK 5. WS 6. FD 7. SP 8. AG 9. IS 10. HA Total N 10 Minimum AG Maximum WS Mean Median Sum Range Std. Deviation Tmaks (m) 9,33 5,00 3,33 4,67 9,00 12,67 4,00 5,00 12,33 3,00 10 3,00 12,67 6,8330 5,0000 68,33 9,67 3,67583 Tmaks Waktu setengah(m) Singgah(m) 30,00 20,67 10,28 5,28 17,67 14,34 17,67 13,00 17,67 8,67 17,67 5,00 9,28 5,28 17,67 12,67 17,67 5,34 9,37 6,37 10 10 9,28 5,00 30,00 20,67 16,4950 9,6620 17,6700 7,5200 164,95 96,62 20,72 15,67 6,07469 5,31130

25

Pada tabel 4.3, dapat dilihat bahwa waktu singgah ginjal kanan adalah (9,6620 5,31130) menit. Pasien dengan kode SR mempunyai waktu

singgah lebih besar dibandingkan pasien lainnya yaitu 20,67 m, sedangkan waktu singgah ginjal kirinya kecil. Pada kesimpulan sebelumnya dikatakan bahwa semakin besar waktu singgah suatu organ, semakin tidak baik fungsional ginjal yang bekerja. Dari kedua tabel diatas yang memiliki fungsional ginjal paling tidak baik adalah pasien SR karena waktu singgahnya besar, sedangkan data yang baik adalah FD, karena waktu singgah ginjal kanannya kecil dari pasien lainnya. Jika dibandingkan waktu singgah antara ginjal kanan dan ginjal kiri, maka ginjal kanan memiliki waktu singgah yang lebih besar atau lebih lama. Keadaan ini mungkin disebabkan karena ginjal kanan terjadi gangguan filtrasi. Gangguan filtrasi merupakan salah satu parameter yang sangat penting dan sensitif untuk menentukan fungsi ginjal (kartamihardja, 2008). Selain itu salah satu ginjal karyawan batan mungkin mengalami ostruktif partial (sumbatan sementara pada salah satu ginjal). Semakin cepat waktu singgah radiofarmaka untuk keluar dari ginjal, maka dapat disimpulkan bahwa ginnjal tersebut dalam kodisi baik (kartamihardja, 2008).

26

4.4 Uptake Radiasi pada Kedua Ginjal dan Kandung Kemih Tabel 4.4 Uptake radiasi pada kedua ginjal dan kandung kemih Pasien radiasi 1. SR 2. MW 3. TM 4. SK 5. WS 6. FD 7. SP 8. AG 9. IS 10. HA Total Minimum Maximum Mean Median Sum Range Std. Deviation Uptake ginjal kiri (count) 5249,00 7041,00 11331,00 9207,00 15604,00 4219,00 4195,00 2227,00 4949,00 6251,00 2227,00 15604,00 7027,3000 5750,0000 70273,00 13377,00 3998,17420 Uptake ginjal kanan (count) 8946,00 5721,00 10802,00 10703,00 14799,00 3295,00 7292,00 3644,00 4085,00 7460,00 3295,00 14799,00 7674,7000 7376,0000 76747,00 11504,00 3706,54406 Uptake kandung kemih (count) 367,00 6450,00 2519,00 3080,00 3068,00 974,00 1166,00 663,00 1628,00 2656,00 367,00 6450,00 2257,1000 2073,5000 22571,00 6083,00 1779,17243

Uptake masing-masing organ karyawan BATAN pada pemeriksaan renografi dapat dilihat pada Tabel 4.4. Mean uptake untuk ginjal kiri adalah (7027,3000 3998,17420) cpm, ginjal kanan (7674,7000 3706,54406) cpm dan untuk kandung kemih (2257,1000 1779,17243) cpm. Dapat dilihat dari mean uptake masing-masing organ, mean uptake kandung kemih lebih sedikit dari mean uptake ginjal kiri maupun ginjal kanan. Hal ini menunjukkan bahwa radiofarmaka lebih sedikit terdapat pada kandung kemih. Pada kondisi manusia sehat, uptake yang diterima kandung kemih bergantung pada uptake kedua ginjal dan cepat lambatnya radiofarmaka sampai ke kandung kemih. 27

18000 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 SR MW TM SK WS FD SP AG IS HA

uptake pada masing-masing organ

Ginjal Kiri Ginjal Kanan Kandung Kemih

pekerja radiasi

Gambar 4.1 Uptake pada masing-masing organ pasien Dengan banyak minum air putih setelah selesai pemeriksaan renograf, maka akan mempercepat radiofarmaka sampai ke kandung kemih. Sedangkan uptake yang diterima ginjal kiri hampir sama dengan uptake ginjal kanan. Uptake rata-rata terbesar adalah uptake pada ginjal kanan, hal tersebut berarti bahwa ginjal kanan dari pasien-pasien tersebut rata-rata lebih mampu untuk menerima radiofarmaka yang telah disuntikkan pada masing-masing pasien melalui pembuluh venanya. Pada table 4.4 tersebut terlihat bahwa uptake yang terbesar terdapat pada pasien dengan dengan kode WS yaitu sebesar 15604,00 cpm pada ginjal kirinya dan untuk ginjal kanannya uptake radiasi sebesar 14799,00 cpm. Jadi, kesimpulannya itu berarti bahwa pasien mengalami gangguan ginjal pada ginjal kirinya. 28

Sedangkan ginjal kanannya masih mampu berfungsi dengan baik. Karena makin besar nilai uptake suatu ginjal maka hal tersebut menunjukkan fungsi ginjal tersebut terganggu (Akhadi, 2000).

4.5 Paparan Radiasi TLD-100 pada masing-masing organ karyawan batan Paparan radiasi TLD-100 masing-masing organ karyawan batan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Paparan radiasi pada masing-masing organ pasien radiasi Pasien Radiasi 1. SR 2. MW 3. TM 4. SK 5. WS 6. FD 7. SP 8. AG 9. IS 10. HA Total Minimum Maximum Mean Median Sum Range Std. Deviation Ginjal kiri (mSv) 0,19 0,18 0,20 0,55 0,17 0,18 0,46 0,18 0,23 0,21 0,17 0,55 0,2550 0,1950 2,55 0,38 0,13460 Ginjal kanan (mSv) 0,20 0,17 0,17 0,34 0,16 0,17 0,26 0,22 0,17 0,21 0,16 0,34 0,2070 0,1850 2,07 0,18 0,05618 Kandung kemih (mSv) 0,22 0,23 0,20 0,29 0,23 0,18 0,20 0,24 0,19 0,19 0,18 0,29 0,2170 0,2100 2,17 0,11 0,03268

29

paparan radiasi pada masing-masing pekerja radiasi (mSv)

0,6

0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

0,0 SR MW TM SK WS FD SP AG IS HA

ginjal kiri ginjal kanan kandung kemih

pekerja radiasi

Gambar 4.2 Paparan radiasi pada masing-masing organ pasien radiasi

Besarnya paparan radiasi yang diterima masing-masing organ karyawan batan akibat radioaktivitas Tc-99m DTPA dapat dilihat pada Tabel 4.5. Cacahan paparan radiasi untuk ginjal kiri adalah (0,2550 0,13460) mSv, ginjal kanan adalah (0,2070 kemih adalah (0,2170 0,05618) mSv, dan kandung

0,3268) mSv. Mean paparan radiasi ginjal kiri lebih

tinggi dari ginjal kanan dan kandung kemih. Hal tersebut menunjukkan radiofarmaka lebih banyak di ginjal kiri dan dosis radiasi yang diterima ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan kandung kemih. Semakin banyak zat radiofarmaka terdapat pada organ maka semakin tinggi pula jumlah paparan yang diterima organ tersebut dan begitu sebaliknya (Akhadi, 2000).

30

4.6 Korelasi antara paparan radiasi TLD-100 terhadap waktu singgah pada ginjal kiri organ karyawan BATAN Korelasi antara paparan radiasi terhadap waktu singgah ginjal kiri ditunjukkan oleh gambar 4.1.
16 14 12

waktu singgah ginjal kiri (mSv)

10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 0,10

r2 = 0,0122; r = 0,1104, p = 0,7615; y = 5,2125115*x + 3,94280957

0,15

0,20

0,25

0,30

0,35

0,40

0,45

0,50

0,55

0,60

paparan radiasi ginjal kiri (mSv)

Gambar 4.3 Grafik kolerasi paparan radiasi terhadap waktu singgah pada ginjal kiri Dari hasil pengolahan data, maka diperoleh persamaan garis hubungan antara korelasi paparan radiasi TLD-100 terhadap waktu singgah ginjal kiri yaitu Y = 5,2125115X + 3,94280957. Besarnya paparan radiasi yang berasal dari energi sinar gamma yang dipancarkan radioisotop Tc-99m DTPA meningkat sebesar 5,2125115 mSv dengan konstanta sebesar 3,94280957 mSv. Hubungan antara paparan radiasi TLD-100 dengan waktu singgah pada ginjal kiri untuk setiap pasien dengan koefisien korelasi dimana r = 0,1104, dan p = 0,7615 dan ini dinyatakan cukup lemah. Pada 31

grafik dapat dilihat bahwa semakin tinggi waktu singgah ginjal kiri, maka semakin besar paparan radiasi yang diterima oleh pasien. 4.7 Korelasi antara paparan radiasi TLD-100 terhadap waktu singgah pada ginjal kanan Korelasi antara paparan radiasi terhadap waktu singgah ginjal kanan ditunjukkan oleh Gambar 4.2 dibawah ini:
22 20

waktu singgah ginjal kanan (mSv)

18 16 14 12 10 8 6 4 0,14

r2 = 0,0392; r = 0,1981, p = 0,5833; y = 18,7243928*x + 5,78605069

0,16

0,18

0,20

0,22

0,24

0,26

0,28

0,30

0,32

0,34

0,36

paparan radiasi ginjal kanan (mSv)

Gambar 4.4 Korelasi paparan radiasi terhadap waktu singgah ginjal kanan Dari hasil pengolahan data, maka diperoleh persamaan garis hubungan antara waktu singgah dan paparan radiasi dengan paparan radiasi ginjal kiri adalah Y = 18,7243928X + 5,78605069. Besarnya paparan

radiasi yang berasal dari energi sinar gamma yang dipancarkan radioisotop Tc-99m DTPA meningkat sebesar 18,7243928 mSv dengan konstanta

32

sebesar 5,78605069. Hubungan antara keduanya dengan koefisien korelasi yaitu r = 0,1981, dan p = 0,5833. Dari dua sampel data pasien yang dilihat sudah bisa dikatakan bahwa semakin besar waktu singgah ginjal kanan maka semakin besar pula paparan radiasi yang diterima oleh pasien. Perbedaan antara waktu singgah ginjal kiri dan waktu singgah ginjal kanan terjadi apabila pasien tersebut

mengalami gangguan fungsi ginjal. Waktu singgah sebaiknya dibawah 270 dan apabila diatas 270 berarti mengalami gangguan ginjal (Akhadi, 2000).

4.8 Korelasi antara paparan radiasi TLD-100 terhadap uptake pada ginjal kanan organ karyawan BATAN Grafik korelasi paparan radiasi TLD-100 terhadap uptake ginjal kanan adalah sebagai berikut :

Gambar 4.5 Korelasi paparan radiasi terhadap uptake pada ginjal kanan 33

Pada grafik tidak dapat dilihat dengan jelas hubungan antara uptake ginjal kanan dengan paparan radiasi TLD-100. Dari hasil pengolahan data, maka diperoleh persamaan garis Y = 8347,09609X + 5946,85111. Besarnya paparan radiasi yang berasal dari energi sinar gamma yang dipancarkan oleh radioisotop Tc-99m DTPA meningkat sebesar 8347,09609 count dengan konstanta sebesar 5946,85111. Hubungan antara uptake dengan paparan radiasi TLD-100 pada ginjal kanan dengan koefisien korelasi yang lemah yaitu r = 0,1265, dan p = 0,7276. Distribusi paparan radiasi yang diterima karyawan batan tidak merata, hal ini mungkin disebabkan karena sampel yang berjumlah sedikit. Semakin tinggi paparan radiasi maka akan semakin besar nilai uptake yang diterima oleh masing-masing organ pekerja radiasi. 4.9 Korelasi paparan radiasi TLD-100 terhadap uptake ginjal kiri Grafik korelasi paparan radiasi TLD-100 terhadap uptake ginjal kiri ditunjukkan pada Gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.6 Korelasi paparan radiasi terhadap uptake pada ginjal kiri 34

Dari hasil pengolahan data, maka diperoleh persamaan garisnya Y = 804,875805 X - 7232,543333. Besarnya paparan radiasi yang berasal dari energi sinar gamma yang dipancarkan oleh radioisotop Tc-99m DTPA meningkat sebesar 804,875805 count dengan konstanta sebesar 7232,5433. Hubungan antara uptake dengan paparan radiasi TLD-100 pada ginjal kiri dengan koefisien korelasi yaitu r = 0,0271, dan p = 0,9408. Data dikatakan bahwa paparan radiasi yang diterima ginjal kiri menurun jika uptake ginjal kanan meningkat. Semakin tinggi paparan radiasi maka akan semakin besar nilai uptake yang diterima oleh masing-masing organ pekerja radiasi. 4.10 Korelasi paparan radiasi TLD-100 terhadap uptake kandung kemih Grafik korelasi paparan radiasi TLD-100 terhadap uptake kandung kemih ditunjukkan pada gambar berikut :
7000

6000

uptake kandung kemih (count)

5000

4000

r2 = 0,0828; r = 0,2878, p = 0,4201; y = 15668,3663*x -1142,93548

3000

2000

1000

0 0,16

0,18

0,20

0,22

0,24

0,26

0,28

0,30

paparan radiasi kandung kemih(mSv )

Gambar 4.7 Korelasi paparan radiasi terhadap uptake pada kandung kemih

35

Dari hasil pengolahan data, maka diperoleh persamaan garisnya adalah Y = 15668,3663X 1142,93548. Besarnya paparan radiasi yang berasal dari energi sinar gamma yang dipancarkan oleh radioisotop Tc-99m DTPA meningkat sebesar 15668,3663 count dengan konstanta sebesar 1142,93548. Hubungan antara uptake dengan paparan radiasi TLD-100 pada kandung kemih dengan koefisien korelasi yang cukup kuat yaitu r = 0,2878, dan p = 0,4021. Semakin tinggi paparan radiasi maka akan semakin besar nilai uptake yang diterima oleh masing-masing organ pekerja radiasi. Grafik yang ditunjukkan masih tidak merata yang mungkin disebabkan oleh jumlah sampel tidak terlalu banyak, penyuntikan tidak tepat di pembuluh darah, sehingga aliran radiofarmaka tidak lancar sampai ke organ yang dituju. Bisa juga karena penyakit yang diderita pasien tidak homogen, dan tebal badan pasien tidak sama (artikel penelitian dosen muda, Dian Milvita,M.Si, 2009).

36

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tingkat hubungan antara paparan radiasi TLD-100 terhadap waktu singgah ginjal kiri dan ginjal kanan sangat rendah karena Korelasi paparan radiasi TLD-100 terhadap waktu singgah ginjal kiri dan ginjal kanan sangat kecil. Korelasi paparan radiasi TLD-100 terhadap uptake kandung kemih dan ginjal kanan dapat dilihat grafiknya menurun. Tingkat hubungan antara paparan radiasi TLD-100 terhadap uptake kandung kemih dan ginjal kanan tidak jelas karena nilai koefisien korelasi yang diperoleh bernilai negatif atau sangat kecil sekali. Nilai uptake yang dihasilkan oleh pasien, sangat ditentukan oleh besarnya paparan radiasi yang dihasilkan. Hal ini akan berpengaruh terhadap baik atau buruknya hasil pencitraan melalui kamera gamma. 5.2 Saran 1. Untuk hasil yang lebih bermanfaat, sebaiknya dalam penelitian digunakan perbandingan dalam pemeriksaan ginjal antara pasien anak-anak dan pasien dewasa. 2. Penggunaan radiofarmaka yang lain, selain technetium-99m MAG3 mungkin dapat dilakukan sebagai perbandingan didalam

pemeriksaan untuk melihat penurunan fungsi ginjal dengan kamera gamma. 37

Anda mungkin juga menyukai