Anda di halaman 1dari 14

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil 4.1.1 Data Kelompok Kelompok Jenis Bahan Toksik Konsentrasi Bahan Toksik : 14 : Kontrol :-

Tabel 1. Pengamatan Sub Lethal Ikan Mas tanpa Pemaparan Bahan Toksik (control) GejalaFisiologis Waktu Dedah Gerak Operculum 1 jam 136 +++ Sangat berlendir 1 hari 172 +++ Sangat berlendir 2 hari 154 +++ Sangat berlendir 3 hari 134 +++ Sangat berlendir 4 hari 133 ++ Berlendir 70 40 20 10 -Tidak berlendir -Mata putih -Tidak berlendir -Mata putih -Tidak berlendir -Mata putih -Tidak berlendir -Mata putih 5 hari 147 ++ Berlendir 90 -Tidak berlendir -Mata putih 6 hari 146 ++ Berlendir 90 -Tidak berlendir -Mata putih 10 % 10 % 30 % 60 % 80 % 90 % 0 Gejala Aktivitas Gerak Klinis Mortalitas Morfologi ikan mati SR %

7 hari

138

++

Berlendir

90

-Tidak berlendir -Mata putih

10 %

Rata rata

146

++

Berlendir

48,75

4.1.2 Data Kelas Jenis Bahan Toksik Konsentrasi Bahan Toksik : K2CrO4 : 5 ppm

Tabel 2. Rekapitulasi Pengamatan Uji Toksisitas Sub Lethal terhadap Ikan Mas

Kelas Ukuran

Kelompok 1 2 3 4 Rata-rata 5 6 7 8 Rata-Rata 9 10 11 12 Rata-rata 13 (kecil) 14 (sedang) 15 (besar) Rata-rata

Ikan Kecil

Ikan Sedang

Ikan Besar

Kontrol

Gejala Fisiologis AG GO rata2 rata2 123,6 ++ 103,9 ++ 92 ++ 124,5 ++ 111 ++ 118 ++ 136 ++ 128,6 ++ 123 ++ 126,4 ++ +++ 77.8 73,4 +++ 95,12 ++ 65,48 ++ 77,95 +++ 96,25 ++ 141 +++ 131,5 ++ 122,9 ++

Gejala Klinis ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++ ++ ++ + ++ ++ ++

Survival Rate (%) 100% 90% 90% 80% 90% 40% 70% 20% 80% 52,5% 100 % 66,67 % 66,67% 66,67 % 75% 90% 50% 33,3% 57,7%

Jenis Bahan Toksik Konsentrasi Bahan Toksik

: FeCl2 : 5 ppm

Tabel 2. Pengamatan Sub Lethal Ikan Mas dengan Pemaparan Bahan Toksik FeCl2 5 ppm Kelas Ukuran Kelompok 1 2 3 4 Rata-rata 5 6 7 8 Rata-Rata 9 10 11 12 Rata-rata 13 (kecil) 14 (sedang) 15 (besar) Rata-rata Gejala Fisiologis GO AG rata2 rata2 113 ++ 107,9 ++ 84,63 ++ 101,9 ++ 101,86 ++ 115 ++ 139,4 ++ 121,7 ++ 151,4 ++ 131,6 ++ 95,37 ++ 95,9 ++ 80,03 122,69 137,56 90,8 117,01 ++ +++ ++ ++ ++ Gejala Klinis ++ +++ +++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ + ++ ++ ++ Survival Rate (%) 90% 70% 90% 50% 75% 50% 50% 70% 90% 65% 66,6% 33% 66,67% 100% 80% 33,3% 71,1%

Ikan Kecil

Ikan Sedang

Ikan Besar

Kontrol

Jenis Bahan Toksik Konsentrasi Bahan Toksik

: CuSO4 : 5 ppm

Tabel 2. Pengamatan Sub Lethal Ikan Mas dengan Pemaparan Bahan Toksik CuSO4 Kelas Ukuran Kelompok 1 2 3 4 Rata-rata 5 6 7 8 Rata-Rata 9 10 11 13 Rata-rata 12 (kecil) 14 (sedang) 15 (besar) Rata-rata Gejala Fisiologis AG GO rata2 rata2 101 ++ 91 ++ 71 ++ 90 ++ 88,25 ++ 112 ++ 124 ++ 117 ++ 144 +++ 124,25 ++ 146 +++ 131 +++ 153,3 ++ 99 ++ 132,32 +++ 107 ++ 146 ++ 138 ++ 130,3 ++ Gejala Klinis ++ ++ + ++ ++ ++ ++ ++ +++ ++ ++ ++ ++ + ++ ++ ++ + ++ Survival Rate (%) 80 0 0 0 20% 0 10 0 0 2,5% 0 0 0 0 0 66,67 % 10 % 0% 25,55

Ikan Kecil

Ikan Sedang

Ikan Besar

Kontrol

4.1.3 Data Angkatan

Tabel 3. Rekapitulasi Pengamatan Uji Toksisitas Sub Lethal terhadap Ikan Mas dengan Pemaparan Bahan Toksik K2CrO4, FeCl2, dan CuSO4

4.2 Pembahasan 4.2.1 Tanpa pemaparan dari bahan toksik

Dalam pergerakan GO (gerak operculum),jumlah dari gerak operculum ikan mas cenderung tidak stabil,dimana disetiap harinya jumlahnya tidak selalu menurun atau tidak selalu menambah,namun gerak operculum setiap harinya tidak menentu,hal ini disebabkan karena tidak adanya pemaparan bahan toksik yang dikandung didalam air,sehingga ikan cenderung hidup dengan kondisi yang seperti biasanya,hanya terpengaruh kondisi suhu,pakan dan kandungan ammonia di perairan. Gerak operculum tertinggi dengan jumlah pergerakan 172 kali pada hari pertama,dan jumlah terendah dengan jumlah pergerakan 133 kali pada hari ke empat.

200

Gerak operculum permenit

180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 1 jam 1 hr 2 hr 3 hr 4 hr 5 hr 6 hr gerak opperculum

waktu pengamatan

Gambar . Grafik Gerak Operculum Ikan Mas selama Pengamatan yang Tanpa diberi pemaparan bahan toksik.

Dalam pembahasan gejala klinis pada ikan mas ,lendir menjadi acuan dalam penelitian uji toksisitas sublethal kali ini,dimana pada hasil penelitian selama 7 hari lendir pada keadaan normal dengan lendir yang banyak. Pada hari pengamatan pada 1 jam sampai dengan hari ke 3 ,lendir masih banyak terlihat pada kulit ikan,namun setelah hari ke 4 lendir sedikit berkurang,namun tetap berlendir dan aktifitas gerak ikan tetap normal. Pembahasan untuk mortalitas dan survival rate,dilihat dari presentase kematian dari hewan uji dan presentase hewan uji yang masih bertahan dalam keadaan pengujian selama 7 hari.laju mortalitas cenderung bertahap dimana mortalitas dirata ratakan 15 % per hari selama seminggu,dimana mortalitas akhir sebesar 90 %,dimana survival rate akhir sebesar 10 % dengan 1 ikan yang masih bertahan. Kematian dalam pengujian tanpa pemaparan ini disebabkan oleh berbagai macam faktor antara lain suhu perairan,pemberian pakan dan kandungan ammonia dalam perairan,sehingga ikan banyak yang mati. Morfologi ikan mati pada pengujian tanpa pemaparan bahan toksik antara lain,tubuh ikan masih lentur,lendir dikulit sedikit,dan mata berwarna putih,dan berbau.
120 100 80 60 40 20 0 1 jam 1 hr 2 hr 3 hr 4 hr 5 hr 6 hr 7 hr

survival rate

survival rate

waktu pengamatan

Gambar . Grafik Survival Rate Ikan Mas selama Pengamatan tanpa pemaparan (control)

Perbandingan perlakuan control dan jurnal acuan yaitu Jurnal Saintek Perikanan Vol. 5, No. 1, 2009, 49 54 dimana hewan uji disamakan namun perbedaan dengan perlakuan pemaparan bahan toksik yaitu penggunaan pestisida,pada jurnal acuan menyatakan bahwa nilai mortalitas tertinggi sebesar 96,67 % dengan pemaparan bahan toksik pestisida 0,038 mg/lt,sedangkan bila dibandingkan dengan control presentase mortalitas terbesar adalah 90 % dengan tanpa pemaparan bahan toksik,perbedaan mengacu pada kebenaran penelitian dimana presentase mortalitas pengujian dengan menggunakan bahan toksik pestisida lebih besar dari pada presentase mortalitas dengan tanpa pemaparan bahan toksik (control). Hal ini disebabkan karena pemberian bahan toksik dapat mempengaruhi presentase mortalitas ikan uji Karena toksik yang diberikan dapat mengganggu kesehatan ikan uji,sehingga lebih cepat mati di bandingkan pengujian tanpa pemaparan bahan toksik (control).

4.2.2 Perbandingan Pemaparan dengan berbagai berbagai ukuran ikan (Per Kelas)

Perbandingan pemaparan bahan toksik dengan control dilakukan pada 3 golongan ikan antara lain,ikan kecil,ikan sedang,dan ikan besar. Pada ikan kecil perbandingan Gerak oppercullum berbeda tidak terlalu banyak dimana ikan yang diberi pemaparan toksik CuSO4 dengan hasil sebesar 88,25 lebih kecil dibandingkan oleh hasil Gerak operculum ikan yang tidak diberikan pemaparan bahan toksik (control),dimana hasil GO control sebesar 107 sedangkan perbandingan Aktifitas gerak pemaparan dan control tetap sama yaitu dengan hasil aktif (++),perbandingan Gejala klinis antara Pemberian bahan toksik CuSO4 dengan control terjadi persamaan hasil yaitu berlendir (++) dan perbandingan Mortalitas ikan dengan pemaparan bahan toksik dengan hasil sebesar 80 % lebih besar dibandingkan dengan pengujian tanpa pemaparan toksik (control) dengan hasil sebesar 33,33 % Pada perbandingan ikan sedang perbandingan gerak operculum perbedaan terjadi dimana ikan yang diberi pemaparan toksik yaitu 124,25 lebih kecil dibandingkan hasil gerak operculum pengujian tanpa pemaparan (control) yaitu sebesar 146.Perbandingan aktivitas gerak pada ikan sedang dilihat dari pergerakan selama ikan dalam akuarium dimana hasil dengan pemaparan bahan toksik dan control aktivitas gerak sama yaitu aktif (++).perbandingan Gejala klinis pada pengujian ikan dengan bahan toksik dan control hasilnya sama yaitu berlendir (++).sedangkan perbandingan Mortalitas ikan yang diberi pemaparan bahan toksik yaitu 97,5 % lebih besar dibandingkan tanpa pemaparan bahan toksik (control) sebesar 90%. Pada perbandingan ikan besar perbandingan gerak operculum perbedaan terjadi yaitu pengujian dengan bahan toksik dimana hasilnya 132,32 sedangkan kontol sebesar 138, Perbandingan aktivitas gerak pada ikan sedang dilihat dari pergerakan selama ikan dalam akuarium dimana hasil dengan pemaparan bahan toksik aktivitas gerak yaitu dengan pemaparan bahan toksik aktivitas geraknya sangat aktif (+++) dan pengujian control aktifitas gerak cenderung aktif (++) perbandingan Gejala klinis

pada pengujian ikan dengan bahan toksik dan control sama yaitu aktif (++) sedangkan perbandingan Mortalitas ikan yang diberi pemaparan bahan toksik dan control hasilnya sama yaitu 100 %

160 140

Gerak Operkulum Ikan per Menit

120 100 80 60 40 20 0 ikan kecil ikan sedang ikan besar CuSO4 kontrol

ukuran ikan

Gambar . Grafik Gerak Operculum Berbagai Ukuran Ikan Mas selama Pengamatan dengan Pemaparan Bahan Toksik CuSO4 5 ppm

80 70 60

survival rate (%)

50 40 30 20 10 0 ikan kecil ikan sedang Ukuran Ikan ikan besar CuSO4 kontrol

Gambar . Grafik Survival Rate Berbagai Ukuran Ikan Mas selama Pengamatan dengan Pemaparan Bahan Toksik CuSO4 5 ppm Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil survival rate pada ikan kecil dengan bahan toksik yaitu sebesar 20 % dan hasil pada pengujian tanpa pemaparan bahan toksik sebesar 66,67 %,pada ikan sedang hasil survival rate terjadi perbedaan yaitu survival rate pada ikan yang di beri pemaparan toksik 2,5 % lebih kecil dibandingkan ikan dengan pengujian tanpa pemaparan (control) dengan hasil 10 %,dan hasil survival rate pada ikan besar sebesar 0 % dan control pun sama demikian 0 %. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hasil dari survival rate dari ikan yang tidak diberi pemaparan atau control pasti lebih besar dibandingkan hasil survival rate dari ikan yang diberi pemaparan bahan toksik CuSO4. Hal ini disebabkan Karena dengan pemberian bahan toksik ke perairan dapat mengganggu kelangsungan hidup dari hewan uji,dengan mengkontaminasi perairan bahan toksik masuk ke dalam tubuh ikan dan merusak bagian bagian tertentu dari ikan dan mengakibatkan adanya efek kematian pada ikan. terkecuali ikan besar

dimana terjadi indikasi adanya kesalahan dalam praktikum ini.mungkin karena adanya kesalahan dalam praktikum kali ini.

4.2.3 Perbandingan Pemaparan dengan berbagai berbagai ukuran ikan dan berbagai bahan Toksik (Data Angkatan)

perbandingan Gerak operculum untuk ikan kecil dengan presentase tertinggi yaitu konsentrasi K2CrO4,dimana hasil dari GO adalah 111 ,sedangkan gerak operculum terendah yaitu CuSO4 yaitu dengan hasil 88,25.Perbandingan GO pada ikan sedang presentase tertinggi yaitu control dengan rata rata sebesar 141,52,sedangkan presentase terendah yaitu CuSO4 dengan hasil rata rata sebesar 124,25.Perbandingan GO pada ikan besar,presentase tertinggi adalah CuSO4 dengan hasil sebesar 132,32 sedangkan presentase terendah yaitu ______________. Dari perbandingan aktifitas gerak pada ikan kecil dan sedang hasil AG semua sama yaitu aktif (++) tidak ada perbedaan dari hasil semua konsentrasinya.namun pada ikan besar ikan yang lebih aktif diperoleh oleh konsentrasi CuSO4 dan K2CrO4 dengan hasil sangat aktif (+++). Dari perbandingan gejala klinis semua konsentrasi sama,dimana hasil dari pengujian gejala klinisnya yaitu berlendir (++),hal itu dilihat dari rata rata dari hasil penelitian dari hewan uji. Dari perbandingan laju Mortalitas nya pada ikan kecil dengan presentase tertinggi yaitu pada konsentrasi CuSO4 dengan hasil 80 dan presentase terendah yaitu konsentrasi K2CrO4 dengan hasil 10.Perbandingan mortalitas pada ikan sedang presentase tertinggi yaitu CuSO4 dengan 97,5 sedangkan presentase terendah yaitu konsentrasi FeCl2 yaitu 15.Perbandingan mortalitas pada ikan besar presentase tertinggi yaitu CuSO4 yaitu dengan hasil 74,5 sedangkan presentase terendah pada konsentrasi FeCl2 dengan hasil 29,9.

160 140 gerak operculum per menit 120 100 80 60 40 20 0 ikan kecil ikan sedang ukuran ikan ikan besar K2CrO4 FeCl2 CuSO4 kontrol

Gambar . Grafik Gerak Operculum Berbagai Ukuran Ikan Mas selama Pengamatan dengan Pemaparan Bahan Toksik K2CrO4, FeCl2, CuSO4 serta Kontrol

100 90 80 survival rate (%) 70 60 50 40 30 20 10 0 ikan kecil ikan sedang ukuran ikan ikan besar K2CrO4 FeCl2 CuSO4 kontrol

Gambar . Grafik Survival Rate Berbagai Ukuran Ikan Mas selama pengamatan dengan Pemaparan Bahan Toksik K2CrO4, FeCl2, CuSO4 serta Kontrol

Perbandingan Survival Rate Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil survival rate

pada ikan kecil dengan presentase teringgi dengan bahan toksik K2CrO4 yaitu presentase sebesar 90 % sedangakan presentase terendah pada konsentrasi CuSO4 .pada ikan sedang hasil survival rate dengan presentase tertinggi yaitu bahan toksik FeCl2 dengan presentase sebesar 65 % sedangkan presentase terendah yaitu pada bahan toksik CuSO4 dan hasil survival rate pada ikan besar presentase tertinggi yaitu dengan bahan toksik K2CrO4 dengan hasil 57,7% sedangkan terendah adalah CuSO4. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hasil dari survival rate terbesar adalah pada bahan toksik K2CrO4,bila dibandingkan dengan control seharusnya nilai SR dari control lebih besar dibandingkan dengan pemaparan bahan toksik,karena pengujian dengan pemberian bahan toksik dapat mengganggu kelangsungan hidup dari hewan uji dan merusak bagian bagian tertentu dari ikan dan mengakibatkan adanya efek kematian pada ikan,namun pada praktikum kali ini dirasa adanya kesalahan dalam praktikum kali ini,mungkin dalam pengidentifikasian,penghitungan,dan penanganan hewan uji.

Anda mungkin juga menyukai