Gangguan Menstruasi Step 1 Haid pelepasan dinding rahim/endometrium disertai perubahan pada estrogen dan progesterone(secara periodic dan siklik) Alat kontrasepsialat untuk mencegah pembuahan
Step 2
1. Pengaruh alat kontrasepsi dan haid 2. Pengaruh umur dengan siklus haid 3. Factor yg menyebabkan haid tak teratur 4. Macam macam alat kontrsepsi 5. Siklus haid 6. Hormone hormone yang terlibat Step 3 1. Macam kontrasepsi a. Hormonal pil, suntik, implant, susuk i. Mempengaruhi siklus haid dengan cara mempengaruhi kelenjar estrogen dan progesterone, sehingga menghambat jalanya ovulasi melalui fungsi hipotalamus hipofisis ovarium. b. Mekanik AKDR/IUD, kondom, spermasida i. Mempengaruhi siklus haid, dimana siklus haid menjadi lebih pendek (penggunaan AKDR) 2. Factor umur dengan siklus haid a. Umur 13 35 biasanya siklus mens tetap b. 35 > terjadi degenerasi pada fungsi fungsi organ reproduksi dan penghasilan hormone, haid tidak teratur 3. Factor lain yang mempengaruhi haid
a. Stress b. Obat obatan c. Penyakit d. Malnutrisi e. Instabilitas hormone f. Factor non hormonal
4. Macam alat kontrasepsi a. Pil, suntik, IUD, susuk, spermasida 5. Siklus haid a. Fase proliferasi hari ke 5 14. b. Fase luteal hari ke 14 28
c. Fase menstruasi hari ke 28 kurang lebih 3 hari d. Fase pascamenstruasi hari ke 1 5 6. Hormone yg terlibat a. Estrogen dan progesteron
patofisiologi
fisiologi
Gangguan/kelaina n
Step 5 1. Anatomi organ reproduksi wanita 2. Fisiologi tahap tahap menstruasi 3. Histology system reproduksi 4. Patofisiologi menstruasi 5. Macam & cara kerja alat kontrasepsi
Step 7 1. Anatomi organ reproduksi wanita Externa o o o o o o Labid majus minus Clitoris Vulva Hymen Ostium vaginae Vestibulum vaginae
o o o -
Interna o o o o o Ovarium Fimbia Tuba uterine Canalis cervicis uteri Tunika mukosa uteri
2. Fisiologi tahap tahap menstruasi Masa menstruasi endometrium dilepas FSH naik Folikel berkembang estrogen naik Masa proliferasi estrogen naik proliferasi sel endometrium. LH keluar. Progesterone naik folikel de graf pecah terjadi ovulasi Massa sekresi ovarium beraktivitas membentuk korpus luteum dari sisa sisa folikel de graff
3. Histology sitem reproduksi Ovarium epitel germinal Tuba uterine ampula(panjang) mous (pendek), epitel silia/non silia, muloksa Vagina mukosa, otot, ventisia Uterus serosa (perimetrium), otot (endometrium), mukosa (mioentrium) Pada fase proliferasi selapis silindris Fase sekresi epitel silindris Tuba fallopi mukosa, otot
4. Patofisiologi menstruasi a. Kelainan tentang banyak dan lama perdarahan i. Hipermenore siklus tetap, perdarahan banyak ii. Hipermenore siklus tetap, perdarahan sedikit b. Kelainan siklus haid i. Poliminore ii. Oligomenore c. Perdarahan diluar haid i. Metroragia d. Keadaaan lain berkaitan dengan haid i. Ketegangan prahaid ii. Mastodinia iii. Mittelschmer iv. Dismenor
5. Macam dan tata cara alat kontrasepsi a. AKDR alat yang terbuat dari bahan plastic (bentuk T) yang dimasukkan dalam rongga uterus i. AKDR dilapisi tembaga : mineral yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan peradangan local di dalam endometrium & kemudian memproduksi prostaglandin berlebihan. Ion tembaga menghambat aktivitas sperma ii. AKDR dengan progestin : rangkaian pemotongan endometrium dari proliferative menjadi sekretorik terganggu, sehingga menciptakan suasana tidak sesuai dengan implantasi
1. Efek samping perdarahan menstruasi yang berlebihan, asmenore, anemia b. Kontrasepsi hormonal i. Pil kontrasepsi oral : mengandung estrogen sintesis yang dikombinasikan dengan progestin sintesis ii. Keuntungan : penurunan resiko peradangan, kanker endometrium yang mengandung progestin mempertebal dinding lender serviks dan merubah dinding endometrium shg mencegah implantasi dan mencegah ovulasi.