Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 1, No.

1, 2010

ISSN: 2086-8944

Steganografi Untuk Menyembunyikan Suara Dengan Smart Card Sebagai Kunci Enkripsi
1)

Joseph Dedy Irawan1), Emmalia Adriantantri2) Teknik Informatika, Institut Teknologi Nasional Malang. 2) Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang.

Abstrak. Perkembangan teknologi komunikasi akhir-akhir ini berkembang sangat pesat, sehingga kita bisa berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Bagaimanapun juga, dampak dari perkembangan komunikasi digital memiliki kelemahan dalam hal keamanan atau kerahasiaan dalam berkomunikasi. Salah terobosan baru dalam ilmu teknologi digital yang dapat kita gunakan untuk keamanan komunikasi adalah Steganografi. Steganografi adalah ilmu dan seni dalam menyembunyikan suatu pesan kedalam informasi lain dalam paper ini digunakan file gambar. Langkah pertama adalah dengan melakukan pengacakan dari pesan suara dengan menggunakan kode ekripsi dari smartcard, kemudian pesan yang sudah diacak tersebut disembunyikan dalam file gambar, dan sebagai hasilnya akan didapatkan sebuah file gambar dengan pesan suara tersembunyi didalamnya. Dalam hal ini kerahasiaan dari pesan kita akan terjamin, karena gambar sebelum dan sesudah disisipi pesan tidak tampak perbedaannya, maka tidak ada yang akan menyadari bahwa didalam gambar tersebut terdapat pesan tersembunyi, selain itu pesan ini tidak dapat dibuka tanpa menggunakan smartcard sebagai kunci enkripsi. Kata kunci: Steganografi, enkripsi, suara tersembunyi. I. P ENDAHULUAN smartcard,

Steganografi adalah cabang ilmu yang mempelajari, meneliti dan mengembangkan seni menyembunyikan informasi. Steganografi dapat digolongkan dalam ilmu komunikasi. Kata Steganografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti pesan tersembunyi. Dalam era informasi digital, Steganografi adalah suatu teknik menyembunyikan suatu data digital didalam data digital yang lain, sehingga data digital tersebut menjadi tidak terlihat. Secara teori, semua file dalam komputer dapat dijadikan menjadi media untuk menyembunyikan informasi, seperti gambar, musik atau bahkan film. Semua file dapat menjadi tempat bersembunyi yang baik, selama dalam file tersebut terdapat redundant data bit yang dapat dimodifikasi, akan tetapi fungsi dari file tersebut tidak akan terganggu banyak serta kualitasnya tidak akan berubah secara signifikan. Teknik penyembunyian informasi dalam makalah ini adalah menyembunyikan informasi suara ke dalam media file gambar. Mula-mula file suara dienkripsi dahulu menggunakan kode enkripsi yang didapatkan dari smartcard, kemudian baru disisipkan ke dalam gambar, sehingga untuk membuka kembali pesan suara dibutuhkan smartcard untuk mendapatkan kodenya, sehingga informasi tidak dapat dibuka jika tidak memiliki smartcard.
II. MODEL, ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI

Penggunaan teknologi komputer dalam penyampaian informasi sangat besar peranannya, karena kita dapat melakukan semua pekerjaan lebih mudah, cepat, akurat dan efisien. Dengan semakin berkembangnya teknik telekomunikasi maka proses komunikasi antar komputer dapat semakin mudah dilaksanakan. Kita dapat mengirimkan dan menerima informasi lebih cepat dan mudah dimanapun kita berada, tetapi kemajuan ini berdampak terhadap keamanan dari informasi itu sendiri, karena semakin banyak orang yang dapat mengakses informasi kita.

Berikut ini akan dijabarkan teori, desain dan implementasi dari proses penyisipan pesan suara ke dalam gambar yang telah dienkripsi menggunakan kode yang diperoleh dari smartcard. 2.1 Steganografi Steganografi adalah seni dan ilmu menulis atau menyembunyikan pesan tersembunyi dengan suatu cara sehingga selain si pengirim dan si penerima, tidak ada seorangpun yang 43

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 1, No. 1, 2010

ISSN: 2086-8944

mengetahui atau menyadari bahwa ada suatu pesan rahasia. Sebaliknya, kriptografi menyamarkan arti dari suatu pesan, tapi tidak menyembunyikan bahwa ada suatu pesan. Kata steganografi (steganografi) berasal dari bahasa Yunani steganos, yang artinya tersembunyi atau terselubung, dan graphein, menulis. Kini, istilah steganografi termasuk penyembunyian data digital dalam file-file komputer. Contohnya, si pengirim mulai dengan file gambar biasa, lalu mengatur warna setiap piksel ke-100 untuk menyesuaikan suatu huruf dalam alphabet (perubahannya begitu halus sehingga tidak ada seorangpun yang menyadarinya jika ia tidak benar-benar memperhatikannya). Pada umumnya, pesan steganografi muncul dengan rupa lain seperti gambar, artikel, daftar belanjaan, atau pesan-pesan lainnya. Pesan yang tertulis ini merupakan tulisan yang menyelubungi atau menutupi. Contohnya, suatu pesan bisa disembunyikan dengan menggunakan tinta yang tidak terlihat diantara garis-garis yang kelihatan. Teknik steganografi meliputi banyak sekali metode komunikasi untuk menyembunyikan pesan rahasia (teks atau gambar) di dalam filefile lain yang mengandung teks, image, bahkan audio tanpa menunjukkan ciri-ciri perubahan yang nyata atau terlihat dalam kualitas dan struktur dari file semula. Metode ini termasuk tinta yang tidak tampak, microdots, pengaturan kata, tanda tangan digital, jalur tersembunyi dan komunikasi spektrum lebar. Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah informasi. Dalam prakteknya kebanyakan diselesaikan dengan membuat perubahan tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik perhatian dari penyerang potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang terlihat tidak berbahaya. Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada kriptografi) dan pesan untuk disembunyikan. Orang yang menerima gambar kemudian dapat menyimpulkan informasi terselubung dengan cara mengganti kunci yang benar ke dalam algoritma yang digunakan. Pada metode steganografi cara ini sangat berguna jika digunakan pada cara steganografi komputer karena banyak format file digital yang dapat dijadikan media untuk menyembunyikan pesan. Format yang biasa digunakan diantaranya:

Format image : bitmap (bmp), gif, pcx, jpeg, dll. Format audio : wav, voc, mp3, dll. Format lain : teks file, html, pdf, dll. Kelebihan steganografi daripada kriptografi adalah pesan-pesannya tidak menarik perhatian orang lain. Pesan-pesan berkode dalam kriptografi yang tidak disembunyikan, walaupun tidak dapat dipecahkan, akan menimbulkan kecurigaan. Seringkali, steganografi dan kriptografi digunakan secara bersamaan untuk menjamin keamanan pesan rahasianya. Sebuah pesan steganografi (plaintext), biasanya pertama-tama dienkripsikan dengan beberapa arti tradisional, yang menghasilkan ciphertext. Kemudian, covertext dimodifikasi dalam beberapa cara sehingga berisi ciphertext, yang menghasilkan stegotext. Contohnya, ukuran huruf, ukuran spasi, jenis huruf, atau karakteristik covertext lainnya dapat dimanipulasi untuk membawa pesan tersembunyi; hanya penerima (yang harus mengetahui teknik yang digunakan) dapat membuka pesan dan mendekripsikannya. 2.2 Metode Steganografi Kebanyakan algoritma steganografi menggunakan sebuah kombinasi dari bidang jenis teknik untuk melakukan sebuah tugas dalam penyelubungan pesan rahasia dalam sebuah selubung file. Sebuah program steganografi dibutuhkan untuk melakukan halhal berikut (baik implisit melalui suatu perkiraan maupun eksplisit melalui sebuah perhitungan), menemukan kelebihan bits dalam selubung file yang dapat digunakan untuk menyelubungi pesan rahasia didalamnya, memilih beberapa diantaranya untuk digunakan dalam menyelubungi data dan penyelubungan data dalam bits dipilih sebelumnya. Ada empat jenis metode Steganografi, yaitu : Least Significant Bit Insertion (LSB) Metoda yang digunakan untuk menyembunyikan pesan pada media digital tersebut berbeda-beda. Contohnya pada file image pesan dapat disembunyikan dengan menggunakan cara menyisipkannya pada bit rendah atau bit yang paling kanan (LSB) pada data piksel yang menyusun file tersebut. Seperti kita ketahui untuk file bitmap 24 bit maka setiap piksel (titik) pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna merah, hijau dan biru (RGB) yang masing-masing disusun oleh bilangan 8 bit 44

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 1, No. 1, 2010

ISSN: 2086-8944

(byte) dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai 11111111. Dengan demikian pada setiap piksel file bitmap 24 bit kita dapat menyisipkan 3 bit data. Kekurangan dari LSB Invertion : Dapat diambil kesimpulan dari contoh 8 bit piksel, menggunakan LSB Insertion dapat secara drastis merubah unsur pokok warna dari piksel. Ini dapat menunjukkan perbedaan yang nyata dari cover image menjadi stego image, sehingga tanda tersebut menunjukkan keadaan dari steganografi. Variasi warna kurang jelas dengan 24 bit image, bagaimanapun file tersebut sangatlah besar. Antara 8 bit dan 24 bit image mudah diserang dalam pemrosesan image, seperti cropping (kegagalan) dan compression (pemampatan). Keuntungan dari LSB Insertion : Keuntungan yang paling besar dari algoritma LSB ini adalah cepat dan mudah. Dan juga algoritma tersebut memiliki software steganografi yang mendukung dengan bekerja diantara unsur pokok warna LSB melalui manipulasi pallete (lukisan). Algorithms and Transformation Algoritma compression adalah metode steganografi dengan menyembunyikan data dalam fungsi matematika. Dua fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu mentransformasi data dari satu tempat (domain) ke tempat (domain) yang lain. Fungsi DCT yaitu mentransformasi data dari tempat spatial (spatial domain) ke tempat frekuensi (frequency domain). Redundant Pattern Encoding Redundant Pattern Encoding adalah menggambar pesan kecil pada kebanyakan gambar. Keuntungan dari metode ini adalah dapat bertahan dari cropping (kegagalan), kerugiannya yaitu tidak dapat menggambar pesan yang lebih besar. Spread Spectrum method Spread Spectrum steganografi terpencarpencar sebagai pesan yang diacak (encrypt) melalui gambar (tidak seperti dalam LSB). Untuk membaca suatu pesan, penerima memerlukan algoritma yaitu crypto-key dan stego-key. Metode ini juga masih mudah diserang yaitu penghancuran atau pengrusakan dari kompresi dan proses image (gambar).

Steganalisis dan Stegosystem Seperti Kriptografi dan Kriptanalisis, Steganalisis didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu dalam mendeteksi informasi tersembunyi. Sebagai tujuan dari steganografi adalah untuk merahasiakan keberadaan dari sebuah pesan rahasia, satu keberhasilan penyerangan pada sebuah sistem steganografi terdiri dari pendeteksian bahwa sebuah file yang diyakini berisikan data terselubung. Seperti dalam Kriptanalisis diasumsikan bahwa sistem steganografi telah diketahui oleh si penyerang dan maka dari itu keamanan dari sistem steganografi bergantung hanya pada fakta bahwa kunci rahasia tidak diketahui oleh si penyerang. Stegosystem disini berisi tentang penyerangan-penyerangan yang dilakukan terhadap suatu sistem steganografi, sebuah perbedaan penting harus dibuat diantara penyerangan-penyerangan pasif dimana penyerang hanya dapat memotong data dan penyerangan-penyerangan aktif dimana penyerang juga dapat memanipulasi data. Penyerangan-penyerangan berikut memungkinkan dalam model dari stegosistem ini : Stego-Only-Attack (Penyerangan hanya Stego). Penyerang telah menghalangi stego data dan dapat menganalisisnya. Stego-Attack (Penyerangan Stego). Pengirim telah menggunakan cover yang sama berulangkali untuk data terselubung. Penyerang memiliki file stego yang berasal dari cover file yang sama. Dalam setiap filefile stego tersebut, sebuah pesan berbeda disembunyikan. Cover-Stego-Attack (Penyerangan selubung Stego). Penyerang telah menghalangi file stego dan mengetahui cover file mana yang digunakan untuk menghasilkan file stego ini. Ini menyediakan sebuah keuntungan melalui penyerangan stego-only untuk si penyerang. Manipulating the stego data (Memanipulasi data stego). Penyerang memiliki kemampuan untuk memanipulasi data stego. Jika penyerang hanya ingin menentukan sebuah pesan disembunyikan dalam filestego ini, biasanya ini tidak memberikan sebuah keuntungan tapi memiliki kemampuan dalam memanipulasi data stego yang berarti bahwa si penyerang mampu

45

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 1, No. 1, 2010

ISSN: 2086-8944

memindahkan pesan rahasia dalam data stego (jika ada). Manipulating the cover data (Memanipulasi data terselubung). Penyerang dapat memanipulasi data terselubung dan menghalangi hasil data stego. Ini dapat membuat tugas dalam menentukan apakah data stego berisikan sebuah pesan rahasia lebih mudah bagi si penyerang.

untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah pesan. Contohnya, Message Authentication Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis jaringan komputer Chiper Sebuah cipher adalah sebuah algoritma untuk menampilkan enkripsi dan kebalikannya dekripsi, serangkaian langkah yang terdefinisi yang diikuti sebagai prosedur. Alternatif lain ialah encipherment. Informasi yang asli disebuh sebagai plaintext, dan bentuk yang sudah dienkripsi disebut sebagai chiphertext. Pesan chipertext berisi seluruh informasi dari pesan plaintext, tetapi tidak dalam format yang didapat dibaca manusia ataupun komputer tanpa menggunakan mekasnisme yang tepat untuk melakukan dekripsi. Cipher pada biasanya memiliki parameter dari sebagian dari informasi utama, disebut sebagai kunci. Prosedur enkripsi sangat bervariasi tergantung pada kunci yang akan mengubah rincian dari operasi algoritma. Tanpa menggunakan kunci, chiper tidak dapat digunakan untuk dienkirpsi ataupun didekripsi. Pada penggunaan non teknis, sebuah secret code merupakan hal yang sama dengan cipher. Berdasar pada diskusi secara teknis, bagaimanapun juga, code dan cipher dijelaskan dengan dua konsep. Code bekerja pada tingkat pemahaman, yaitu, kata atau frasa diubah menjadi sesuatu yang lain. Cipher, dilain pihak, bekerja pada tingkat yang lebih rendah, yaitu, pada tingkat masing-masing huruf, sekelompok huruf, pada skema yang modern, pada tiap-tiap bit. Beberapa sistem menggunakan baik code dan cipher dalam sistem yang sama, menggunakan superencipherment untuk meningkatkan keamanan. Menurut sejarahnya, kriptografi dipisah menjadi dikotomi code dan cipher, dan penggunaan code memiliki terminologi sendiri, hal yang sama pun juga terjadi pada cipher: "encoding, codetext, decoding" dan lain sebagainya. Bagaimanapun juga, code memiliki berbagai macam cara untuk dikembalikan, termasuk kerapuhan terhadap kriptoanalisis dan kesulitan untuk mengatur daftar kode yang susah. Oleh karena itu, code tidak lagi digunakan pada kriptografi modern, dan cipher menjadi teknik yang lebih dominan. 46

2.3 Bitmap Bitmap adalah representasi dari citra grafis yang terdiri dari susunan titik yang tersimpan di memori komputer. Dikembangkan oleh Microsoft dan nilai setiap titik diawali oleh satu bit data untuk gambar hitam putih, atau lebih bagi gambar berwarna. Ukuran sebenarnya untuk n-bit (2n warna) bitmap dalam byte dapat dihitung: ukuran file BMP (1) dimana tinggi dan lebar dalam pixel. Kerapatan titik-titik tersebut dinamakan resolusi, yang menunjukkan seberapa tajam gambar ini ditampilkan, ditunjukkan dengan jumlah baris dan kolom, contohnya 1024x768. Untuk menampilkan citra bitmap pada monitor atau mencetaknya pada printer, komputer menerjemahkan bitmap ini menjadi piksel (pada layar) atau titik tinta (pada printer). Beberapa format file bitmap yang populer adalah BMP, PCX dan TIFF. 2.4 Enkripsi Di bidang kriptografi, enkripsi ialah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970-an, enkripsi dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti Internet e-commerce, jaringan Telepon bergerak dan ATM pada bank. Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 1, No. 1, 2010

ISSN: 2086-8944

Gambar 1. Chiper.

Ada banyak sekali variasi pada tipe enkripsi yang berbeda. Algoritma yang digunakan pada awal sejarah kriptografi sudah sangat berbeda dengan metode modern, dan cipher modern dan diklasifikasikan berdasar pada bagaimana cipher tersebut beroperasi dan cipher tersebut menggunakan sebuah atau dua buah kunci. Gambar 1 memperlihatkan diagram dari cipher. Sejarah Cipher pena dan kertas pada waktu lampau sering disebut sebagai cipher klasik. Cipher klasik termasuk juga cipher pengganti dan cipher transposisi. Pada awal abad 20, mesin-mesin yang lebih mutakhir digunakan untuk kepentingan enkripsi, mesin rotor, merupkan skema awal yang lebih kompleks. Metode enkripsi dibagi menjadi algoritma symmetric key dan algoritma asymmetric key. pada algoritma symmetric key, pengirim dan penerima harus memiliki kunci yang digunakan bersama dan dijaga kerahasiaanya. Pengirim menggunkan kunci ini untuk enkripsi dan penerima menggunakan kunci yang sama untuk dekripsi. Pada algoritma asymmetric key, terdapat dua kunci terpisah, sebuah public key diterbitkan dan membolehkan siapapun pengirimnya untuk melakukan enkripsi, sedangkan sebuah private key dijaga kerahasiannya oleh penerima dan digunakan untuk melakukan dekripsi. Cipher symmetric key dapat dibedakan dalam dua tipe, tergantung pada bagaimana cipher tersebut bekerja pada blok simbol pada ukuran yang tetap (block ciphers), atau pada aliran simbol terus-menerus (stream ciphers). 2.5 Smart Cards Smartcard adalah sebuah kartu yang telah ditanami suatu IC didalamnya. Meskipun banyak kegunaannnya, namun ada dua

pembagian dasar dari kartu ini, yaitu kartu memori dan kartu dengan mikroprosesor. Contoh kegunaan kartu ini yang paling banyak adalah untuk sistem pembayaran elektronik dan dalam kartu SIM. Smartcard ditemukan dan dipatenkan pada 1970-an. Ada beberapa perselisihan tentang siapa "penemu" asli kartu ini termasuk Jrgen Dethloff dari Jerman, Arimura dari Jepang, dan Roland Moreno dari Perancis. Penggunaan masal pertama kali dari kartu ini adalah untuk pembayaran telepon di Perancis pada 1983. Smartcard memiliki chip keemasan dengan diameter sekitar setengah inci. Pada saat dimasukan ke pembaca kartu, chip berhubungan dengan penghubung elektronik yang dapat membaca informasi dari chip dan menuliskannya kembali. Standar ISO/IEC 7816 dan ISO/IEC 7810 mendefinisikan: bentuk fisik posisi dan bentuk penghubung elektronik Sifat kelistrikan protokol komunikasi format perintah yang dikirimkan ke kartu dan tanggapan balik dari kartu ketahanan kartu fungsi 2.6 Blok Diagram Gambar 2 memperlihatkan blok diagram dari sistem yang dirancang. Dari blok diagram dapat dilihat bahwa proses dimulai dari pembacaan smartcard, kemudian dari proses pembacaan tersebut diperoleh kode enkripsi yang kemudian digunakan untuk melakukan proses enkripsi terhadap file suara yang akan disembunyikan. Setelah pesan dieknripsi, kemudian pesan tersebut disisipkan ke dalam file gambar. Sehingga akan didapatkan sebuah gambar dengan pesan suara tersembunyi didalamnya.

47

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 1, No. 1, 2010

ISSN: 2086-8944

Identifikasi Smartcard

Start

Input

Baca Kode enkripsi

Input

Identifikasi Smartcard

Ekripsi Pesan Suara No Smartcard ditemukan ?

Insert into Image (LSB)

Yes Baca Kode Enkripsi

Gambar dengan suara tersembunyi

Gambar 2. Blok diagram rancangan sistem.

Masukkan File Suara

2.7 Flowchart Gambar 3 memperlihatkan flowchart dari sistem yang dirancang. Dari flowchart dapat dilihat bahwa proses dimulai dari pembacaan smartcard, jika smartcard terdeteksi dan cocok, maka dilakukan pembacaan kode kemudian dilakukan proses enkripsi terhadap file suara, jika tidak ada smartcard, maka proses akan berhenti. Setelah enkripsi selesai dilakukan, akan dipilih sebuah file gambar dan file tersebut akan disisipi pesan yang sudah dienkripsi. Proses ini akan berlangsung sampai semua informasi suara tersebut selesai disisipkan, dan hasilnya akan didapatkan sebuah file gambar dengan informasi suara yang bersembunyi didalamnya.

Pengacakan pesan Suara

Masukkan File Gambar

Insert into LSB bit

Akhir dari file Suara ? No Yes Gambar dengan Suara tersembunyi

Stop

Gambar 3. Flowchart rancangan sistem. III. H ASIL P ENGUJIAN

Pertama-tama kita pilih gambar yang akan disisipi informasi suara, kemudian dipilih informasi suara yang akan disimpan seperti Gambar 4. 48

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 1, No. 1, 2010

ISSN: 2086-8944

Gambar 6. Sebelum disisipi informasi suara.

Gambar 7. Setelah disisipi informasi suara.

Gambar 4. Memilih gambar dan suara. Setelah kita tekan tombol Generate, maka program akan membaca kode enkripsi yang terdapat pada smartcard, jika smatcard tidak ditemukan maka akan muncul pesan seperti Gambar 5.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil desain, implementasi dan pengujian penyisipan informasi suara ke dalam media gambar dengan menggunakan smartcard sebagai kode enkripsi, dapat disimpulkan sebagai berikut: Gambar sebelum dan sesudah disisipi informasi suara tidak dapat dibedakan dengan mata, jadi bisa dikatakan bahwa kualitasnya masih tetap tidak berubah. Dengan smartcard, kerahasiaan dari pesan dapat dijaga, karena pesan suara tidak dapat dibuka tanpa memiliki kode yang tersimpan didalam smartcard.
D AFTAR P USTAKA

Gambar 5. Smartcard tidak ditemukan.

Gambar sebelum disisipi informasi suara dapat dilihat pada Gambar 6, dan hasil gambar setelah disisipi informasi suara dapat dilihat pada Gambar 7. Dari kedua gambar tersebut kita tidak dapat membedakan gambar mana yang telah disisipi informasi suara, karena keduanya terlihat sama persis, jadi orang tidak akan menyangka bahwa ada informasi suara didalam Gambar 7.

[1] Wolfgang Rankl and Wolfgang Effing, Smart Card Handbook, John Wiley & Sons, 2002. [2] Jorge Ferrari Robert Mackinnon, Susan Poh Lakshman Yatawara, Smart Cards: A Case Study, IBM Corporation, 1998. [3] Klaus Finkenzeller, RFID Handbook: Fundamentals and Applications in Contactless Smart Cards and Identification, John Wiley & Sons, 2003. [4] An Introduction to Cryptography, Network Associates, Inc., 1999 [5] Whitfield Diffie and Susan Eva Landau, Privacy on the Line, MIT Press. [6] David Kahn, The Code Breakers, Published a revised edition in 1996.

49

Anda mungkin juga menyukai