n dan akibat risiko Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Probability dan Konsekuensi Risiko = Probability x Konsekuensi Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama Komponen Risiko/Risk Variasi individu yang berhubungan dengan kerentanan Jumlah manusia yang terpajan Frekuensi pemajanan Derajat risiko individu Kemungkinan pengendalian bahaya Kemungkinan untukmencapai tingkat yang aman Aspek finansial individu Pendapat masyarakat Tanggung jawab sosial DEFINISI ANALISA RISIKO/RISK ANALYSIS Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu risiko Penilaian Risiko/Risk Assessment Penilaian suatu risiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau karena risiko yang telah ditetapkan Definisi Manajemen Resiko Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan akitivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko TUJUAN Memberikan informasi berkaitan dengan kegiatan yang ada dalam manajemen resiko sesuai dengan taapantahapannya SASARAN Menjelaskan pengertian dari manajemen risiko Menyebutkan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam manajemen risiko Melaksanakan kegiatan manajemen risiko di tempat kerja Mengendalikan risiko di tempat kerja dengan menggunakan prinsip manajemen risiko DEFINISI BAHAYA Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan cedera/kerugian (manusia, proses, properti dan lingkungan Faktor internal yang menjadikan konsekuensi Konsekuensi = Hazard x exposure Exposure = konsentrasi x lama pemajanan Tidak akan menjadi risiko jika tidak ada pemajanan TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
PEMANTAPAN KONTEKS Konteks Strategik : Ass. Internal dan eksternal unit Konteks Organisasi : Ass. Thd Manajemen & Organisasi - Manajemen melibatkan dalam pengambilan keputusan - Terkait dengan kebijakan organisasi secara keseluruhan - Terkait dengan alokasi sumber daya (personil, finansial, dll) Konteks Pengelolaan Risiko : Ass. Terhadap ruang lingkup yg lebih besar s/d pemerintah IDENTIFIKASI BAHAYA Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses : Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ? Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari : BAHAN / MATERIAL ALAT/MESIN PROSES LINGKUNGAN KERJA METODE KERJA CARA KERJA PRODUK Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ? Manusia Produk Peralatan/fasilitas Lingkungan Proses Reputasi Lainnya? Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul? TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/tehnik tersebut : Inspeksi Pemantauan/survey Audit Kuesioner Data-data statistik ANALISA DAN PENILAIAN RESIKO - Peluang (Probability) Yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/kerugian ketika terpapar dengan suatu bahaya Contoh :Peluang orang jatuh karena melewati jalan licin, Peluang untuk tertusuk jarum, Peluang tersengat listrik, Peluang supir menabrak - Akibat (Consequences) Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada. Hal ini bisa terkait dengan manusia, properti, lingkungan, dll Contoh : Fatality atau kematian, Cacat, Perawatan medis, P3K ACUAN DALAM PENILAIAN RESIKO
Agar penilaian yang kita lakukan seobjective mungkin maka perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai resiko dari suatu akitivitas : Informasi tentang suatu aktivitas (durasi, frekuensi, lokasi dan siapa yang melakukan Tindakan pengendalian risiko yang telah ada Peralatan/mesin yang digunakan untuk melakukan aktivitas Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS) Data statistik kecelakaan/penyakit akibat kerja (internal & eksterbal) Hasil studi, survey/pemantauan Literature Benchmark pada industri sejenis Penilaian pihak spesiality/tenaga ahli, dll ANALISA RESIKO Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu : Kualitatif Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan cara membandingkan terhadap suatu diskripsi/uraian dari parameter (peluang dan akibat) yang digunakan. Umumnya metode matriks dipakai Semi kuantitatif Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan analisa kualitatif, perbedaannya pada metode ini uraian/deskripsi dari parameter yang ada dinyatakan dengan nilai/skore tertentu Kuantitatif Metode ini dilakukan dengan menentukan nilai dari masing-masing parameter yang didapat dari hasil analisa data-data yang representatif Analisa terhadap nilai peluang atau akibat dilakukan dengan beberapa metode seperti : analisa statistik, model komputer, simulasi, fault tree analysis, dll PENANGANAN RESIKO Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan apakah risiko tersebut masih bisa diterima (acceptable risk) atau tidak (unacceptable risk) oleh suatu organisasi Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka organisasi harus menetapkan bagaimana risiko tersebut ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling minimum/sekecil mungkin Bila risiko mudah dapat diterima/tolerir maka organisasi perlu memastikan bahwa monitoring terus dilakukan terhadap risiko itu. RESIKO YG BISA DITERIMA Menentukan suatu risiko dapat diterima akan tergantung kepada penilaian/pertimbangan dari suatu organisasi berdasarkan : Tindakan pengendalian yang telah ada Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll) Regulasi/standard yang berlaku Rencana keadaan darurat Catatan/data kecelakaan terdahulu, dll
Catatan : walau suatu risiko masih dapat diterima tapi tetap harus dipantau/dimonitor Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut : Hindari risiko Kurangi/minimalkan risiko Transfer risiko Terima risiko HIRARKI PENGENDALIAN ELIMINASI SUBSTISTUSI REKAYASA/ENGINEERING PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
APD HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO K3 Eliminasi Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya Substitusi a. Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta b. Proses menyapu diganti dengan vakum c. Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen d. Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan Rekayasa Teknik a. Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) b. Pemasangan general dan local ventilation c. Pemasangan alat sensor otomatis Pengendalian Administratif a. Pemisahan lokasi b. Pergantian shift kerja c. Pembentukan sistem kerja d. Pelatihan karyawan Alat Pelindung Diri a. Helmet b. Safety Shoes c. Ear plug/muff d. Safety goggles PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah efektif atau belum Bentuk pemantauan antara lain : Inspeksi Pemantauan Lingkungan Audit