Anda di halaman 1dari 15

Hiperlipidemia

A. DefinisiHiperlipidemia Hiperlipidemia (Hyperlipoproteinemia) adalah tingginya kadar lemak (kolesterol,trigliserida maupun keduanya) dalam darah. Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk prosesmetabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan dikemudian hari.Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantumelindungi tubuh terhadap cedera.Lemak merupakan komponen penting dariselaput sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu.Dualemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida.Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah; gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein yang utama adalah : - Kilomikron - VLDL (very low density lipoproteins) - LDL (low density lipoproteins) - HDL (high density lipoproteins) Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta dibuang dengan carayang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus dan membawa lemak jenis tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran darah.Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di dalam sel-sel lemak.Pada akhirnya kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil) dibuang dari aliran darah oleh hati. Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara : 1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoproteinyang masuk ke dalam darah. 2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein daridalam darah.

Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bias menyebabkan masalah jangka panjang. Resiko terjadinya aterosklerosis danpenyakit arteri koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang yang memiliki kadar kolesterol total yang tinggi. Kadar kolesterol rendah biasanya lebih baik dibandingkan dengan kadar kolesterol yang tinggi, tetapi kadar yang terlalu rendah juga tidak baik. Kadar kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mg/dL atau kurang. Jika kadar kolesterol total mendekati 300mg/dL,maka resiko terjadinya serangan jantung adalah lebih dari 2 kali.Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.Kolesterol yang dibawa oleh

LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Idealnya, kadarkolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dL. Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25 % dari kadar kolesterol total. Sebagai faktor resiko dari penyakit jantung atau stroke, kadar kolesterol total tidak terlalu penting dibandingkan dengan perbandingan kolesterol total dengan kolesterol HDL atau perbandingan kolesterol LDL dengan kolesterol HDL. Apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung atau stroke, masih belum jelas. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dL dianggap abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun penyakit arteri koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dL) bisa menyebabkan pankreatitis.

B. Jenis-jenis Hiperlipidemia Hiperlipidemia Primer Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik.Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan.Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit). Hiperlipidemia Sekunder Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang). Klasifikasi klinis Hiperlipidemia ( dalam hubungannya dengan Penyakit Janntung Koroner) : Hiperkolesterolemia yaitu kadar kolesterol meningkat dalam darah Hipertrigliseridemia yaitu kadar trigliserida meningkat dalam darah. Hiperlipidemia campuran yaitu kadar kolesterol dan trigliserida meningkat dalam darah. Hiperlipidemia Herediter (Hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolesterol dan trigliserida yang sangat tinggi, yang sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia herediter mempengaruhi sistem tubuh dalam fungsi metabolisme dan membuang lemak. Terdapat 5 jenis hiperlipoproteinemia yang masing-masing memiliki gambaran lemak darah serta resiko yang berbeda : 1. Hiperlipoproteinemia tipe I. Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir.Dimana tubuh penderita tidak mampu membuang kilomikron dari dalam darah.Anak-anak dan dewasa muda dengan

kelainan ini mengalami serangan berulang dari nyeri perut.Hati dan limpa membesar, pada kulitnya terdapat pertumbuhan lemak berwarna kuning-pink (xantoma eruptif). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida yang sangat tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal.Penderita diharuskan menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh,lemak tak jenuh maupun lemak tak jenuh ganda). 2. Hiperlipoproteinemia tipe II. Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu penyakit keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena serangan jantung.Kadar kolesterol LDLnya tinggi.Endapan lemak membentuk pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2 wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol total sampai 5001200mg/dL dan seringkali meninggal karena penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak.Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor resiko, seperti merokok,dan obesitas, serta mengurangi kadar kolesterol darah dengan mengkonsumsi obat-obatan. Penderita diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol serta melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul gandum pada makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali diperlukan obat penurun lemak. 3. Hiperlipoproteinemia tipe III. Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebab kantingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa awal.Pada penderita wanita,pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika penderitanya mengalami obesitas, maka pertumbuhan lemak akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai.Pemeriksaan darah menunjukkan tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama terdiri dari VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan peningkatan kadar asam urat dalam darah.Pengobatannya meliputi pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga memperlambat terjadinya aterosklerosis.

4. Hiperlipoproteinemia tipe IV. Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida. Penyakit ini bias meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami kelebihan berat badan dan diabetes ringan.Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan diabetes dan menghindari alkohol.Bisa diberikan obat penurun kadar lemak darah. 5. Hiperlipoproteinemia tipe V. Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida sebagaimana mestinya.Selain diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi akibat : - Penyalahgunaan alkohol - Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik - Gagal ginjal - Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu. Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal.Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati dan limpa serta nyeri perut.Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan asam urat.Banyak penderita yang mengalami kelebihan berat badan.Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi setelah penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal.Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari lemak dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak. C. Penyebab Hiperlipidemia Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan denganbertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat. Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu (misalnya VLDL dan LDL) adalah : Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia Obesitas Diet kaya lemak Kurang melakukan olah raga Penggunaan alkohol Merokok sigaret Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik Kelenjar tiroid yang kurang aktif.

Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifatsementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan lemak.Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan yangberbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak pernahmemiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dL, sedangkan yang lainnyamenjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadarkolesterol total dibawah 260 mg/dL. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dansecara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk dan keluarnyalipoprotein dari aliran darah. Penyebab tingginya kadar lemak

Kolesterol Diet kaya lemak jenih & kolesterol Sirosis Diabetes yg tidak terkontrol dengan baik Kelenjar tiroid yg kurang aktif Kelenjar hipofisa yg terlalu aktif

Trigliserida Diet kaya kalori Penyalahgunaan alkohol akut Diabetes yang sangat tidak terkontrol Gagal ginjal Obat-obatan tertentu : Estrogen Pil KB Kortikosteroid Diuretik tiazid (pada keadaan tertentu) Keturunan

Gagal Ginjal Porfiria Keturunan

D. Gejala Hiperlipidemia Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadangkadang,jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dL atau lebih) bias menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala - gejala dari pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat).

E. Diagnosa Hiperlipidemia Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untukmengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita berpuasa dulu minimal selama 12 jam.

Kadar lemak darah Pemeriksaan laboratorium Kolesterol total Kilomikron VLDL LDL HDL Perbandingan LDL dengan HDL Trigliserida

Kisaran yg ideal (mg/dL darah) 120-200 Negatif (setelah berpuasa selama 12 jam) 1-30 60-160 35-65 < 3,5 10-160

F. Pengobatan Diet rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh akan mengurangi kadar LDL. Olahraga bisa membantu mengurangi kadar kolesterol LDL dan menambah kadarkolesterol HDL.Biasanya pengobatan terbaik untuk orang-orang yang memiliki kadar kolesterolatau trigliserida tinggi adalah : Menurunkan berat badan jika mereka mengalami kelebihan berat badan. Berhenti merokok. Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam makanannya. Menambah porsi olah raga. Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak (jika diperlukan). Jika kadar lemak darah sangat tinggi atau tidak memberikan respon terhadaptindakan diatas, maka dicari penyebabnya yang spesifik dengan melakukanpemeriksaan darah khusus sehingga bisa diberikan pengobatan yang khusus. Obat-obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lemak darah Jenis obat Penyerapasamempedu Contoh

Cara kerja Kolestiramin Kolestipol Mengikat asam empedu di usus Meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah Mengurangi kecepatan pembentukan VLDL (VLDL merupakan prekursos dari LDL) Menghambat pembentukan kolesterol Meningkatkan pembuangan LDL darialiran darah

Penghambat Sintesalipoprotein Penghambat koenzim A reduktase

Niasin

Adrenalin fluvastatin Lovastatin Pravastatin

Derivat asam fibrat

Simvastatin Klofibrat Fenofibrat Gemfibrosil

Belum diketahui, meningkatkan pemecahan lemak

mungkin

DEHIDRASI
A. Definisi Dehidrasi Dehidrasi adalah dimana tubuh kita mulai kekurangan cairan karena kurangnya asupan air ke dalam tubuh total, berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak dari air (dehidrasi hipotonik). Dehidrasi isotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter). Idealnya, tubuh manusia mengandung cairan sebanyak 55-75 persen dari berat tubuh.Artinya, seseorang yang memiliki berat 50 kilogram, setidaknya mengandung 27-33 kilogram air di dalam tubuhnya. Berdasar penelitian Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia, kekurangan cairan tubuh sekitar 2 persen sudah memicu gangguan kesehatan ringan seperti sulit konsentrasi dan mudah mengantuk.Jika keluhan meningkat seperti sakit kepala menandakan cairan tubuh yang hilang semakin tinggi mencapai 4-5 persen. Kekurangan cairan tubuh sebanyak 12 persen memicu gangguan kesehatan yang lebih serius seperti mulut sulit mengunyah.Dalam kondisi ini, perlu penanganan medis.Dan, kematian menjadi ancaman saat kekurangan cairan tubuh mencapai 15-25 persen.Manusia diperkirakan hanya mampu bertahan hidup tanpa air selama sepekan. B. Jenis-jenis Dehidrasi Berdasarkan gambaran elektrolit serum, dehidrasi dapat dibagi menjadi : a. Dehidrasi Hiponatremik atau Hipotonik Dehidrasi hiponatremik merupakan kehilangan natrium yang relatif lebih besar daripada air, dengan kadar natrium kurang dari 130 mEq/L. Apabila terdapat kadar natrium serum kurang dari 120 mEq/L, maka akan terjadi edema serebral dengan segala akibatnya, seperti apatis, anoreksia, nausea, muntah, agitasi, gangguan kesadaran, kejang dan koma (Garna, dkk., 2000). Kehilangan natrium dapat dihitung dengan rumus : Defisit natrium (mEq) = (135 - S Na) air tubuh total (dalam L) (0,6 x berat badan dalam kg) S Na berarti konsentrasi natrium serum yang terukur, sedangkan 135 adalah nilai normal rendah natrium serum.Pada dehidrasi hipotonik atau hiponatremik, cairan ekstraseluler relatif hipotonik terhadap cairan intraseluler, sehingga air bergerak dari kompartemen ekstraseluler ke intraseluler. Kehilangan volume akibat kehilangan eksternal dalam bentuk dehidrasi ini akan makin diperberat dengan perpindahan cairan ekstraseluler ke kompartemen intraseluler. Hasil akhirnya adalah penurunan volume ekstraseluler yang dapat mengakibatkan kegagalan sirkulasi (Behrman et al, 2000).Dehidrasi hiponatremik dapat disebabkan oleh penggantian kehilangan cairan dengan cairan rendah solut (Graber, 2003).

b. Dehidrasi Isonatremi atau Isotonik Dehidrasi isonatremik (isotonik) terjadi ketika hilangnya cairan sama dengan konsentrasi natrium dalam darah. Kehilangan natrium dan air adalah sama jumlahnya/besarnya dalam kompartemen cairan ekstravaskular maupun intravaskular. Kadar natrium pada dehidrasi isonatremik 130-150 mEq/L (Huang et al, 2009). Tidak ada perubahan konsentrasi elektrolit darah pada dehidrasi isonatremik (Latief, dkk., 2005). c. Dehidrasi Hipernatremik atau Hipertonik Dehidrasi hipernatremik (hipertonik) terjadi ketika cairan yang hilang mengandung lebih sedikit natrium daripada darah (kehilangan cairan hipotonik), kadar natrium serum > 150 mEq/L. Kehilangan natrium serum lebih sedikit daripada air, karena natrium serum tinggi, cairan di ekstravaskular pindah ke intravaskular meminimalisir penurunan volume intravaskular (Huang et al, 2009). Dehidrasi hipertonik dapat terjadi karena pemasukan (intake) elektrolit lebih banyak daripada air (Dell, 1973 dalam Suharyono, 2008). Cairan rehidrasi oral yang pekat, susu formula pekat, larutan gula garam yang tidak tepat takar merupakan faktor resiko yang cukup kuat terhadap kejadian hipernatremia (Segeren, dkk., 2005). Terapi cairan untuk dehidrasi hipernatremik dapat sukar karena hiperosmolalitas berat dapat mengakibatkan kerusakan serebrum dengan perdarahan dan trombosis serebral luas, serta efusi subdural.Jejas serebri ini dapat mengakibatkan defisit neurologis menetap. Seringkali, kejang terjadi selama pengobatan bersamaan dengan kembalinya natrium serum ke kadar normal. Selama masa dehidrasi, kandungan natrium sel-sel otak meningkat, osmol idiogenik intraselular, terutama taurine, dihasilkan.Dengan penurunan cepat osmolalitas cairan ekstraselular akibat perubahan natrium serum dan kadang-kadang disertai penurunan konsentrasi subtansi lainnya yang serasa osmotik aktif misalnya glukosa, dapat terjadi perpindahan berlebihan air ke dalam sel otak selama rehidrasi dan menimbulkan udem serebri.Pada beberapa penderita, udem otak ini dapat ireversibel dan bersifat mematikan.Hal ini dapat tejadi selama koreksi hipernatremia yang terlalu tergesa-gesa atau dengan penggunaan larutan hidrasi awal yang tidak isotonis. Terapi disesuaikan untuk mengembalikan kadar natrium serum ke nilai normal tetapi tidak lebih cepat dari 10 mEq/L/24 jam (Behrman et al, 2000). C. Gejala Dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi ringan terjadi bila terjadi penurunan cairan tubuh 5% dari berat badan. Gejala: terasa haus, bibir kering, tenggorokan kering, kulit kering dan sakit kepala. Dehidrasi sedang Penurunan cairan tubuh sebesar 10% dari berat badan disebut sebagai dehidrasi sedang. Gejala: pusing, denyut nadi meningkat, tekanan darah menurun, lemah, urine kental (warna kuning), volume urine sedikit. Dehidrasi berat Jika penurunan cairan tubuh melampaui 10% dari berat badan maka dikategorikan sebagai dehidrasi berat. Gejala: kram otot, lidah bengkak, sirkulasi darah memburuk, fisik sangat lemah, penurunan fungsi ginjal dan pingsan.

Tanda-tanda awal haus (dehidrasi) : Merasa lelah tanpa alasan Merasa terbakar, wajah memerah Merasa mudah tersinggung dan marah tanpa alasan Merasa gelisah Merasa terkucilkan dan tidak cukup baik Merasa depresi Merasa kepala berat/sempoyongan Gangguan tidur, terutama orang tua Rasa tak sabar yang tidak jelas Rentang perhatian (fokus) yang amat sempit Pendek nafas pada orang sehat tanpa penyakit paru atau infeksi Mencari minuman, seperti kopi, teh, soda, dan alkohol Mimpi tentang laut,sungai, hal-hal yang bersumber air Adapun tanda-tanda dari dehidrasi adalah sebagai berikut : a. Kulit kehilangan elastisitasnya. Jika kulit perut dicubit, tidak cepat kembali ke posisi semula.Untuk mengetes adanya dehidrasi atau tidak, lakukan tes cubit.Caranya, cubit bagian kulit di lengan atau perut, lalu lepaskan. Kulit normal akan segera kembali ke posisi semula, sedangkan kulit yang kehilangan elastisitasnya melentur dengan lambat.Meskipun ini bukan tes terbaik dehidrasi tapi elastisitas kulit masih merupakan tanda yang baik jika terjadi dehidrasi. b. Pada bayi, tulang ubun-ubunnya melesak (cekung ke dalam) c. Mulut kering dan lidah bengkak Mulut kering dan lidah menjadi sedikit bengkak adalah sinyal tubuh mengalami dehidrasi.Cara terbaik untuk menghindari dehidrasi adalah minum ketika haus. Tapi jika sudah minum masih ada tanda-tanda dehidrasi, bisa jadi ada faktor lain yang menjadi masalahnya. d. Urine berwarna kuning pekat Jika tubuh mengalami dehidrasi, ginjal akan mencoba menghemat air atau menghentikan produksi urine. Akibatnya urine akan berwarna menjadi lebih gelap atau kuning pekat. e. Sembelit (sukar buang air besar) Ketika tubuh cukup air, makanan yang dimakan akan bergerak bebas. Usus besar (kolon) akan menyerap air dari makanan yang dimakan dan kemudian mengeluarkan limbah berupa feses. Ketika mengalami dehidrasi, usus besar akan menghemat air yangmenyebabkan feses menjadi keras dan kering. Hasilnya adalah sembelit. f. Jantung Berdebar-debar Jantung membutuhkan tubuh yang sehat dan normal agar berfungsi dengan benar. Jika terjadi penurunan aliran darah dan perubahan kadar elektrolit karena dehidrasi, biasanya jantung akan berdebar-debar. g. Kram otot atau kejang-kejang

Meski belum diketahui pasti bagaimana dehidrasi mempengaruhi fungsi otot tapi diduga terkait dengan ketidakseimbangan elektrolit.Elektrolit seperti natrium dan kalium adalah ion yang bermuatan listrik yang membuat otot bekerja. Jika mengalami dehidrasi kronis, maka terjadi ketidakseimbangan elektrolityang dapat menyebabkan kram otot atau kejang yang terus menerus.Kondisi ini banyak terjadi setelah orang selesai melakukan latihan atau olahraga. h. Pusing Dehidrasi juga bisa menyebabkan pusing atau pingsan.Salah satu tanda-tanda dehidrasi adalah tubuh merasa melayang ketika buru-buru berdiri dariposisi duduk atau tidur. i. Lelah Dehidrasi kronis akan membuat volume darah dan tekanan darah ikut turunyang membuat pasokan oksigen ke darah juga turun. Tanpa oksigen yangcukup, otot dan fungsi saraf akan bekerja lambat sehingga orang menjadi lebih mudah lelah. j. Air mata kering Air mata digunakan untuk membersihkan dan melumasi mata.Jika cairan di tubuh kurang, bisa membuat produksi air mata terhenti. k. Badan selalu merasa kepanasan Air memainkan peran kunci dalam mengatur suhu tubuh. Ketika tubuh mulai panas kulit akan berkeringat. Dengan berkeringat, maka suhu tubuh akanturun lagi. Karena keringat sebagian besar terdiri dari air, maka saat mengalami dehidrasi, tubuh akan berhenti mengeluarkan keringat yangmembuat badan akan merasa kepanasan. D. Diagnosis Dehidrasi Gejala dan tanda klinis dehidrasi pada usia lanjut tak jelas, bahkan bisa tidak ada sama sekali. Namun secara umum terjadi penurunan kemampuan homeostatik seiring dengan bertambahnya usia. Secara khusus, terjadi penurunan respons rasa haus terhadap kondisi hipovolemik dan hiperosmolaritas.Di samping itu juga terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus, kemampuan fungsi konsentrasi ginjal, renin, aldoosteron, dan penurunan fungsi ginjal terhadap vasopresin. Gejala klasik dehidrasi seperti rasa haus, lidah kering, penurunan turgor, dan mata cekung sering tidak jelas.Gejala klinis yang paling spesifik dapat dievaluasi adalah penurunan berat badan akut lebih dari 3%.Gejala klinis lainnya yang dapat membantu identifikasi kondisi dehidrasi adalah hipotensi ortostatik. Berdasarkan studi di Divisi Geriatri Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, bila ditemukan askila lembab, suhu tubuh meningkat dari suhu basal, diuresis berkurang, berat jenis (BJ) urin lebih dari atau sama dengan 1,019 (tanpa adanya glukosolia dan proteinuria), serta rasio blood urea nitrogen/kreatinin lebih dari atau sama dengan 16,9 (tanpa adanya perdarahan aktif saluran cerna) maka kemungkinan terdapat dehidrasi pada usia lanjut adalah 81%. Kriteria ini dapat dipakai dengan syarat : tidak menggunakan obat-obat sitostatik, tidak ada perdarahan saluran cerna, dan tidak ada kondisi overlood (gagal jantung kongesif, sirosis hepaptis dengan hipertensi portal, penyakit ginjal kronik stadium terminal, sindromnefrotik). Dalam dunia kedokteran, pemeriksan penunjang untuk dehidrasi adalah : 1. Kadar natrium plasma darah

2. Osmolaritas serum 3. Ureum dan kreatinin darah 4. BJ urin 5. Tekanan vena sentral (sentral venous pressure)

E.

Patofisiologi Dehidrasi Pada awalnya, dehidrasi merangsang pusat haus di otak, menyebabkan penderita minum lebih banyak air. Bila asupan cairan tidak dapat mengimbangi pengeluarannya, dehidrasi akan menjadi lebih berat. Jumlah keringat akan berkurang dan hanya sedikit menghasilkan air kemih. Air akan berpindah dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah. Bila dehidrasi berlangsung terus menerus, jaringan tubuh mulai mengering.Sel-sel mulai mengkerut dan mengalami gangguan fungsi.Sel-sel otak merupakan sel yang paling mudah terkena dehidrasi sehingga salah satu dari pertanda utama terjadinya dehidrasi yang berat adalah kekacauan mental yang dapat berlanjut menjadi koma. Selain air, dehidrasi juga menyebabkan hilangnya elektrolit dari tubuh, terutama natrium dan kalium.Karena itu dehidrasi sering disertai dengan kekurangan elektrolit.Jika terjadi kekurangan elektrolit, air tidak dapat berpindah dari cadangannya di dalam sel ke dalam darah.Sehingga jumlah air dalam aliran darah berkurang.Tekanan darah dapat menurun, menyebabkan perasaan melayang atau seakan-akan hendak pingsan, terutama jika sedang berdiri (hipotensi ortostatik).Jika kehilangan air dan elektrolit terus berlanjut, tekanan darah bisa turun sangat rendah, menyebabkan syok dan kerusakan yang berat pada berbagai organ dalam, seperti ginjal, hati dan otak. F. Pengobatan/Penanganan Dehidrasi Terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi seseorang yang terkena dehidrasi adalah lakukan pengukuran keseimbangan (balans) cairan yang masuk dan keluar secara berkala sesuai kebutuhan. Pada dehidrasi ringan, terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-2500 ml/24jam (30 ml/kg berat badan/24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah dengan penggantian defisit cairan kehilangan cairan yang masih berlangsung. Menghitung kebutuhan cairan sendiri, termasuk jumlah insensible water loss sangat perludilakukan setiap hari.Perhatian tanda-tanda kelebihan cairan seprti ortopnea, sesak nafas, perubahan pola tidur, atau kofusion.Cairan yang diberikan secara oral tergantung jenis dehidrasi. Dehidrasi hipertonik : cairan yang dianjurkan adalah air atau minuman dengan kandungan sodium rendah, jus buah seperti apel, jeruk, dan anggur. Dehidrasi isotonik : cairan yang dianjurkan selain air dan suplemen yang mengandung sodium seperti jus tomat juga dapat diberikan isotonik yang ada di pasaran. Dehidrasi hipotonik : cairan yang dianjurkan sama seperti diatas tetapi dibutuhkan kadar sodium yang lebih tinggi. Pada dehidrasi sedang sampai berat dan pasien tidak dapat minum per oral, selain pemberian cairan enteral, dapat diberikan rehidrasi parenteral. Jika cairan tubuh yang hilang terutama adalah air, maka jumlah cairan rehidrasi yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus :

Liter = Cairan Badan Total [CBT] yang diinginkan CBT saat ini
CBT yang diinginkan = kadar Na serum x CBT saat ini/140 CBT saat ini (pria) = 50% x berat badan (kg) CBT saat ini (perempuan) = 45% x berat badan (kg) Jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk rehidrasi tergantung dari jenis rehidrasinya. Pada dehidrasi isotonik dapat diberikan cairan NaCl 0,9% atau dekstrosa 5% dengan kecepatan 25-30% dari defisit cairan total perhari. Pada dehidrasi hipertonik digunakan cairan NaCl, 45%.Dehidrasi hipotonik ditatalaksanakan dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan diet natrium, dan bila perlu pemberian cairan hipertonik. Ramuan herbal yang bisa digunakan adalah ramuan air kelapa, bahan-bahan yang diperlukan yaitu : - 400 ml air kelapa muda (lebih bagus kelapa ijo (hijau) - 400 ml air matang - 1 sdm gula batu - seperempat sendokteh garam Cara membuatnya yaitu dengan mencampurkan seluruh bahan-bahan tersebut diatas. Dosis : Minum sebanyak mungkin (baik untuk orang dewasa ataupun anak-anak). Bayi yang mengalami dehidrasi mesti ditangani dengan tepat dan cepat.Bila tidak tentu dapat membahayakan nyawanya. Inilah yang dapat dilakukan orang tua saat menemukan gejala dehidrasi pada bayi: Banyak Minum Memberi banyak cairan pada bayi merupakan pertolongan pertama saat bayi mengalami dehidrasi.Oralit dapat diberikan dengan takaran yang tepat.Misalnya, 1 sachet kecil dicampur dengan 200 gr air putih. Tanpa takaran akurat, oralit justru membahayakan karena kandungan garamnya yang masih kental dikhawatirkan malah akan meningkatkan dehidrasi. Pasalnya garam yang pekat akan menarik air dari dalam sel-sel tubuh. Pemberian cairan lain seperti teh manis, jus buah, atau sup, boleh dilakukan. Begitu juga cara tradisional berupa pemberian air tajin. Berdasarkan penelitian, air tajin mengandung glukosa polimer, yaitu gula yang mudah diserap dan dicerna tubuh.Protein poliglukosa yang dikandung dalam tepung tajin pun dapat membuat feses lebih padat. Cara tradisional lain, seperti memberikan larutan gula garam, bisa dicoba. Buatlah dengan perbandingan dua sendok teh gula pasir dan setengah sendok teh garam untuk segelas air putih. Berikan setengah gelas setiap kali bayi muntah atau buang air besar atau berikan satu sendok makan setiap lima menit sampai fesesnya normal. Segera ke Dokter Segera membawa bayi ke dokter merupakan tindakan bijaksana untuk mendapatkan penanganan lebih intensif.Bila terjadi kegawatan, seperti bayi hilang kesadaran, semakin kurus, pucat, napas cepat, detak jantung cepat, larikan segera ke unit gawat darurat rumah sakit agar penanganan yang lebih intensif bisa segera dilakukan.

G.

Pencegahan Dehidrasi Agar tidak terkena dehidrasi, cara pencegahan yang utama adalah sering-sering minum, minimal lima belas menit sekali. Dan air yang diminum sebaiknya air putih biasa, bukan teh, kopi, atau minuman bersoda.Sebab, minuman-minuman ini mengandung kafein yang bersifat deuresis atau menambah frekuensi kencing. Kalau kencing terus kan cairan tubuh makin banyak yang hilang. Selain itu juga jangan minum minuman yang terlalu manis. Karena kalau kita minum minuman yang terlalu manis akan merangsang keluarnya hormon insulin yang meningkatkan kadar gula darah. Kalau hal ini sampai terjadi, maka efeknya kita justru akan bertambah lemas. Lagi pula, kalau minum minuman yang manis-manis, kita tidak bisa minum banyak karena perut akan terasa kenyang. Sehingga meski sudah minum, jumlah cairan tubuh yang keluar tetap belum bisa tergantikan. Cara pencegahan lain, kalau hendak beraktivitas di luar ruangan, kita juga harus memperhatikan pakaian yang dikenakan. Sebaiknya pakai pakaian yang menyerap keringat seperti pakaian yang terbuat dari katun.Soalnya, pakaian yang menyerap keringat sangat membantu mengurangi penguapan cairan tubuh. Bila terkena dehidrasi, konsumsilah jumlah cairan yang jumahnya mencukupi kebutuhan tubuh setiap hari.Secara umum para ahli menyarankan untuk mengkonsumsi cairan sebanyak 2 liter per hari, jumlah ini untuk orang yang kondisi dan aktivitas fisiknya normal.Dalam keadaan tertentu jumlah kebutuhan air setiap orang berbeda-beda. Jumlah ini bisa diperoleh dari air putih, jus, buah-buahan, masakan berkuah, dll. Jika sudah mengkonsumsi cairan yang lumayan banyak, tapi badan tetap terasa lemas, lebih baik pergi ke dokter. Salah satu cara yang bisa memulihkan kondisi tubuh fit setelah mengalami dehidrasi adalah diinfus. Dehidrasi pada orang dewasa dan anak-anak tidak terlalu berbahaya karena mereka masih bisa minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Bila terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun, lebih berbahaya, karena tubuhnya masih rentan dan jumlah cairan tubuhnya masih sangat sedikit. Bayi yang mengalami dehidrasidapat mengalami berbagai kerusakan organ tubuh, juga renjatan atau syok, bahkan kematian.Karena seperti halnya orang dewasa, dehidrasi pada bayi terjadi karena tubuhnya kehilangan banyak cairan.Padahal sekitar 70% tubuh manusia berisi cairan yang bermanfaat bagi kelancaran aliran darah.Bila cairan itu berkurang maka aliran darah ke seluruh tubuh akan mengalami gangguan. Padahal fungsi utama darah membawa oksigen dan bahan makanan ke seluruh tubuh, terutama ke otak dan paru-paru sebagai organ pengatur metabolisme tubuh.

H.

Etiologi Dehidarasi terjadi karena : kekurangan zat natrium kekurangan air kekurangan natrium dan air Keadaan ini dapat terjadi pada pada orang-orang yang melakukan aktifitas berat dalam waktu yang lama, tanpa mengkonsumsi cukup cairan yang dapat menggantikan cairan yang

hilang.Dehidrasi juga dapat terjadi pada orang yang menderita diare, karena cairan banyak terbuang melalui sistem pencernaan yang terganggu atau pada orang yang sedang demam. Bahaya lain dari dehidrasi adalah terganggunya keseimbangan elektrolit tubuh dan dapat menjadi penyulit pada keadan dehidrasi. Dehidrasi juga mempermudah timbulnya bahaya lain seperti kram otot, heat stroke dan syok.

Anda mungkin juga menyukai