Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Tumbuhan mengalami suatu pertumbuhan dan juga perkembangan.Apabila suatu tumbuhan mengalami pertumbuhan maka yang mengalami perubahan yaitu pada volume tinggi dan massanya.Sedangkan ketika suatu tumbuhan mengalami perkembangan maka yang mengalami perubahan yaitu seperti munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan. Adapun beberapa faktor eksternal yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tumbuhan salah satunya adalah air.Air sangat penting bagi tumbuhan. Tumbuhan memerlukan air untuk berbagai fungsi diantaranya ialah: 1. menentukan laju fotosintesis 2. sebagai medium berbagai reaksi enzimatis 3. membantu proses perkecambahan biji 4. sebagai pelarut universal 5. mengangkutunsur hara maupun hasil fotosintesis

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh air tehadap pertumbuhan dan perkembangan suatu perkecambahan?

C. Hipotesis Tumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang baik apabila mendapatkan air yang cukup, tapi sebaliknya jika tumbuhan tidak mendapat air yang cukup maka tumbuhan tersebut tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik atau bahkan tidak akan tumbuh sama sekali.

D. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh air bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu perkecambahan.

E. Manfaat Untuk mendapatkan wawasan yang lebih mengenai pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu perkecambahan

BAB II ISI A. Landasan Teori Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Selama proses pertumbuhan dan pemasakan biji, embryonic axis juga bertumbuh. Setelah biji masak yaitu mencapai maximum dry weight yang biasanya bersamaan dengan masaknya buah, biji tersebut memasuki suatu periode waktu selama embryonic axis berhenti tumbuh. Pengaktifan kembali aktifitas pertumbuhan embryonic axis didalam biji yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit disebut perkecambahan. Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari jiwa. Sebetulnya proses perkecambahan sudah dimulai dan berlangsung sebelum kenampakan ini. Untuk selama beberapa periode tertentu pada umumnya biji dari kebanyakan tanaman menghendaki beberapa syarat khusus untuk dapat memulai perkecambahan. Biji-biji ini pada umumnya akan berkecambah segera pada keadaan lingkungan yang hampir bersamaan. Syarat luar utama yang dibutuhkan untuk dapat aktifnya kembali pertumbuhan embryonic axis adalah : 1. Adanya air yang cukup untuk melembabkan biji (sufficient supply of water) 2. Suhu yang pantas (favourable temperature) 3. Cukup oksigen (sufficient supply of oxygen) kekurangan salah satu dari ketiga syarat ini umumnya biji tidak akan berkecambah 4. Adanya cahaya

AIR Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah factor yang menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Fungsi air dalam perkecambahan : 1. air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Hal ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji

2. air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel yang kering hamper tidak permeable untuk gas, tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk kedalam sel secara difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air maka supply oksigen meningkat kepada sel-sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya pernafasan. Sebaliknya juiga CO2 yang dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar. 3. air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan bermacam-macam fungsinya. Sebagian air didalam protoplasma sel-sel embrio dan bagian hidup lainnya pada biji, hilang sewaktu biji tersebut telah mencapai masak sempurna dan lepas dari induknya (seed are shed) Semenjak saat ini aktifitas protoplasma hamper seluruhnya berhenti sampai perkecambahan dimulai. Sel-sel hidup tidak bias aktif melaksanakan proses-proses yang normal separti pencernaan(digestion) , pernapasan (respiration), asimilasi (assimilation), dan tumbuh (growth), apabila protoplasma tidak mengandung sejumlah air yang cukup. 4. air berguna sebagai alat transport larutan makanan dan endosperm atau cotyledon kepada titik tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana diperlukan untuk membentuk protoplasma baru. Faktor dalam yang mempengaruhi proses perkecambahan : i. ii. iii. iv. Tingkat kemasakan benih Ukuran benih Dormansi Penghambat perkecambahan, beberapa factor penghambat yang dikenal : 1. Larutan dengan tingkat osmotic tinggi, missal larutan mannitol, larutan NaCl. 2. Bahan-bahan yang mengganggu lintasan metabolism, umumnya menghambat respirasi seperti : sianida, dinitrofenol, azide, fluoride, hydroxylamine. 3. Herbisida 4. Coumarin 5. Auxin 6. Bahan-bahan yang terkandung dalam buah, missal : cairan yang melapisi biji tomat dan mentimun.

B. Metode Penelitian 1. Alat dan Bahan Gelas air meneral Kapas Kacang Hijau Gunting Pisau Dupa 2. Cara Kerja Langkah pertama yang kami lakukan adalah melubangi gelas air mineral dengan dupa pada bagian bawahnya. Hal ini dimaksudkan agar terdapat sirkulasi udara pada gelas dan agar saat penyiraman dilakukan air tidak menggenang di dalam gelas tersebut. Kedua, kami memotong gelas air mineral hingga tingginya 5 cm dengan menggunakan pisau dan gunting. Hal ini kami lakukan agar kami lebih mudah mengamati saat biji-biji tersebut mulai tumbuh. Kemudian kami mengisi gelas air mineral tersebut dengan kapas sampai setinggi 3 cm. Lalu kami meletakkan biji-biji kacang hijau tersebut pada setiap gelas yang berbeda dan memberi label nama pada setiap gelas,(kapas kering, kapas basah, dan tanpa medium). Lalu kami meletakan semua gelas pada ruang terbuka yang terkena cahaya matahari. Setelah itu kami mengamati perkecambahan yang terjadi pada setiap biji dan mencatat tinggi kecambah pada setiap hari.

3. Waktu dan Tempat Penelitian Hari Minggu Tanggal 8 Agustus 2010 Tempat : Salah satu rumah anggota

C. Hasil Pengamatan a. Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau pada Kapas Basah NO HARI/TANGGAL PERTUMBUHAN (cm) 1 2 3 4 5 6 7 Senin, 9 Agustus 2010 Selasa, 10 Agustus 2010 Rabu, 11 Agustus 2010 kamis, 12 Agustus 2010 Jumat, 13 Agustus 2010 Sabtu, 14 Agustus 2010 Minggu 15 Agustus 2010 0 1,0 4,5 8,3 10,2 11,1 12,5

b. Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau pada Kapas Kering PERTUMBUHAN NO 1 2 3 4 5 6 7 HARI/TANGGAL Senin, 9 Agustus 2010 Selasa, 10 Agustus 2010 Rabu, 11 Agustus 2010 kamis, 12 Agustus 2010 Jumat, 13 Agustus 2010 Sabtu, 14 Agustus 2010 Minggu 15 Agustus 2010 (cm) 0 0 0 0 0 0 0

c. Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau Tanpa Medium PERTUMBUHAN NO 1 2 3 4 5 6 7 HARI/TANGGAL Senin, 9 Agustus 2010 Selasa, 10 Agustus 2010 Rabu, 11 Agustus 2010 Kamis, 12 Agustus 2010 Jumat, 13 Agustus 2010 Sabtu, 14 Agustus 2010 Minggu 15 Agustus 2010 (cm) 0 0 0 0 0 0 0

D. Pembahasan Ketersediaan air sangat diperlukan dalam proses perkecambahan. Dari hasil pengamatan kami seperti yang terlihat pada gambar dibawah. Dalam media kapas basah, biji kacang hijau dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan baik. Sedangkan pada medium kapas kering maupun tanpa medium, kacang hijau tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau pada Kapas Basah

Biji kacang hijau pada medium basah, setelah hari ke-2 ternyata mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau Pada Kapas Kering dan Tanpa Medium

Hari Pertama Hari ke 7

Seperti yang terlihat pada gambar diatas, biji kacang hijau pada medium kapas kering dan tanpa medium ternyata tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak hari pertama hingga hari ke-7.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Biji kacang hijau pada medium basah, setelah hari ke-2 ternyata mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan biji kacang hijau pada medium kapas kering dan tanpa medium tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Jadi, air sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan.

B. Lampiran

C. Daftar Pustaka

Heddy, Suwasono.1996. Hormon Tumbuhan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Kamil, Jurnalis. 1979. Teknologi Benih. Padang : Angkasa Raya. Purbayanti E.D dan Sri Andani. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman.

Anda mungkin juga menyukai