Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dian Fajriyah Pangestika NIM : 25010110120018

Sprinkle
Sprinkle atau taburia merupakan multivitamin multimineral yang diberikan kepada balita gizi kurang yang berumur 6-24 bulan. Tujuan pemberian taburia ini adalah untuk memenuhi kebutuhan mikronutrient balita. Taburia adalah berupa serbuk dalam kemasan sachet berisi 1 gram. Cara mengkonsumsi taburia adalah dengan mencampurkannya kedalam makanan atau bubur bayi, tidak boleh dicampur dengan air ataupun air susu karena serbuknya akan menggumpal. Makanan yang tercampur taburia haus dimakan dalam waktu 30 menit karena vitamin dan mineral yang terkandung dalam taburia dapat menyebabkan warna makanan berubah. Taburia digunakan untuk mengatasi masalah anemia gizi besi pada balita selain sirup besi, sebagai pelengkap zat besi, vitamin dan mineral pada makanan balita yang biasanya kurang zat besi, vitamin dan mineral lainnya, juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro penting yang dibutuhkan oleh balita. Taburia memiliki beberapa manfaat yaitu membantu tumbuh kembang balita secara optimal, meningkatkan daya tahan tubuh balita, meningkatkan nafsu makan balita, mencegah balita dari anemia gizi besi, dan mencegah balita dari kekurangan gizi. Taburia memiliki beberapa keunggulan, yaitu tidak akan mengubah rasa, aroma dan bentuk dari makanan, tidak mengubah kebiasaan makan anak, aman dan tidak menimbulkan efek kecanduan, zat besi dalam taburia diolah dengan balutan lemak tak jenuh yang berasal dari kedelai, praktis, dengan demikian kebutuhan mineral anak akan terpenuhi. Selain itu taburia juga halal, tidak mengandung unsure alkohol dan juga babi. Dalam 1 bulan anak mendapatkan taburia sebanyak 15 sachet selama 4 bulan. Taburia diberikan dua hari sekali sebanyak 1 bungkus saja saat sarapan pagi dan sebaiknya dihabiskan sekaligus. Taburia merupakan bubuk tabur gizi yang mengandung vitamin dan mineral yang mudah rusak dan tercemar sehingga harus disimpan dengan baik. Sebaiknya taburia selalu disimpan di

dalam kotak taburia, simpan di tempat yang tidak lembab, hindarkan dari gangguan serangga, tikus, dan kecoa, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Komposisi taburia 1. Vitamin A (417 mcg) : memelihara kesehatan mata, kekebalan tubuh dan meningkatkan pertumbuhan anak. 2. Vitamin B1 (0,5 mg) : meningkatkan nafsu makan, pertumbuhan, fungsi pencernaan dan syaraf. 3. Vitamin B2 (0,5 mg) : memelihara kesehatan kulit, fungsi penglihatan, mencegah pecahpecah pada sudut bibir dan pertumbuhan. 4. Vitamin B3 (5 mg) : meningkatkan nafsu makan, kesehatan kulit, dan daya ingat. 5. Vitamin B6 (0,5 mcg) : membantu pembentukan sel darah merah, pertumbuhan dan mencegah gangguan fungsi otak. 6. Vitamin B12 (1 mcg) : meningkatkan nafsu makan, fungsi syaraf, pembetukan sel darah merah, mencegah ganggua mental. 7. Vitamin C (30 mg) : mencegah sariawan dan perdarahan gusi, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta mencegah kelesuan dan kurang darah. 8. Vitamin D (5 mcg) : membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta mencegah gangguan gigi rapuh. 9. Vitamin E (6 mg) : membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah gangguan bicara dan penglihatan. 10. Vitamin K (20 mcg) :membantu pembekuan darah dan pembentukan tulang. 11. Asam folat (150 mcg) : membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah penyakit (infeksi) dan kelelahan. 12. Asam pantotenat (3 mg) : mencegah kelelahan dan mengatasi kurang tidur pada anak.

13. Iodium (50 mcg) : membantu pertumbuhan dan perkembangan mental, serta mencegah kretin. 14. Seng (5 mg) : meningkatkan pertumbuhan, fungsi saraf dan otak, serta nafsu makan. 15. Selenium (20 mcg) : meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan. 16. Zat besi (10 mg) : meningkatkan nafsu makan, mencegah kuarang darah. Kasus Untuk melihat dampak Taburia terhadap status gizi balita, Tim Peneliti telah melakukan uji manfaat (efficacy study) kepada 2 (dua) kelompok balita yang dilakukan di Jakarta Utara. Pada kelompok balita pertama diberikan taburia selama 120 hari dan kelompok balita kedua tidak diberikan taburia. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kadar hemoglobin (Hb) antara kelompok balita yang diberi taburia dan yang tidak diberi taburia. Peningkatan kadar Hb berpengaruh nyata terhadap perubahan prevalensi anemia pada balita. Prevalensi anemia pada balita yang diberi taburia turun dari 44% menjadi 21% dan kelompok yang tidak diberi taburia hanya turun dari 54,7% menjadi 48,7%. Hasil studi efektifitas menunjukkan bahwa taburia dapat didistribusikan untuk penanggulangan masalah gizi mikro. Sebagian besar balita yaitu sebesar 95% mau mengkonsumsi taburia tanpa masalah dengan tingkat kepatuhan untuk mengkonsumsi taburia cukup baik yaitu sebesar 88% dan tanpa menimbulkan efek samping. Hampir semua ibu juga menyukai kemasan taburia karena warna dan bentuknya serta mudah disimpan. Sebagian besar ibu yaitu sebesar 87% mau dan mampu untuk membeli taburia dan lebih dari 95% ibu menyatakan bahwa anaknya menjadi lebih aktif. Disamping sejumlah 95% ibu dapat menerima taburia baik dari segi tekstur, rasa, warna, dan aroma serta mudah ditambahkan pada makanan balita. Pada penelitian yang dilakukan oleh Muh. Khidri A di kabupaten Jeneponto, Sulawesi selatan tentang pengaruh pemberian taburia terhadap kadar hemoglobin pada balita menunujukkan adanya peningkatan setelah pemberian taburia. Hasil yang diperoleh hemoglobin

awal balita adalah 10,881,17 mg/dl dan berubah menjadi 11,241,07 mg/dl. Hasil analisis statistic
menunjukkan adanya peningkatan kadar Hb secara signifikan setelah pemberian taburia. Penelitian lain yang dilakukan oleh Nadia dan Martha juga menunjukkan peningktan. Penelitian yang dilakukan adalah mengetehui pengaruh pemberian taburia terhadap kasus stunting pada anak 12-36 bulan. Hasil yang didapatkan adalah suplementasi taburia selama 2 bulan meningkatkan rata-rata tinggi anak dari 76,2 cm menjadi 79,3 (pada kelompok perlakuan), sedangkan 76,5 cm menjadi 78,4 cm (pada kelompok control). Dengan demikian pemberian taburia dapat meningkatkan skor z indeks TB/U pada anak stunting usia 12-36 bulan.

Referensi Alim, Andi et all 2011, Evaluasi Program Pemberian Bubuk Taburia di Kota Makassar Tahun 2011, diakses tanggal 7 April 2013 <http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/fbe47c599de0f2c7f983f6c360cc6c3b.pdf> Depkes RI 2010, Pengembangan Taburia, Diakses tanggal 7 April 2013 <http://gizi.depkes.go.id/artikel/pengembangan-taburia/> Depkes RI 2010, Jaringan Informasi Pangan dan Gizi Lembar Informasi, diakses tanggal 7 April <2013 http://gizi.depkes.go.id/wpcontent/uploads/2012/05/lembar_informasi_no3_2010.pdf> Depkes RI 2012, Apa dan Mengapa Tentang Taburia Panduan Praktis bagi Kader, diakses tanggal 7 April 2013 <http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/1761/2/BK2012-376.pdf> Direktorat Bina Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI 2010, Taburia yang Menyehatkan dan Mencerdaskan, diakses tanggal 7 April 2013 <http://gizi.depkes.go.id/artikel/taburia-yangmenyehatkan-dan-mencerdaskan/> Kemenkes 2011, Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2409/Menkes/per/XII/2011 Tentang Standar Bubuk Tabur Gizi, diakses tanggal 7 April 2013

<http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/inc/buka.php?czozMToiZD1ibisyMDExJmY9Ym44MjQt MjAxMS5wZGYmanM9MSI7> Khidri, M. A et all, Efektivitas Taburia Terhadap Kadar Hemoglobin dan Feritin Pada Balita di Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan, diakses tanggal 7 April 2013 <http://journal.unhas.ac.id/index.php/mgmi/article/download/445/387> Kunayarti, Wahyuni 2011. Pengaruh Taburia Terhadap Status Anemia dan Status Gizi Balita Gizi Kurang di Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, diakses tanggal 7 April 2013 <http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=download&sub=DownloadFile&act=view&typ=html&file =3252-H-2011.pdf&ftyp=4&id=54364> Oktarina, H Nadia dan Kartasurya I Martha, Pengaruh pemberian Micronutrient Sprinkle Terhadap StatusAntropometri BB/U, TB/U, dan BB/TB Anak Stunting Usia 12-36 Bulan, diakses tanggal 7 April 2013< http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/2099/2119> Rauf, Suriani dan Framitha 2012, Pengaruh Pemberian Taburia Terhadap Perubahan Status Gizi Anak Gizi Kurang Umur 12-24 Bulan di Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep Tahun 2010 , diakses tanggal 7 April 2013 <http://jurnalmediagizipangan.files.wordpress.com/2012/07/pengaruh-pemberian-taburiaterhadap-perubahan-status-gizi-anak-gizi-kurang-umur-12-24-bulan-di-kecamatan-pangkajenekabupaten-pangkep-tahun-2010.pdf>

Anda mungkin juga menyukai