Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Saliva adalah cairan yang ada dan membasahi rongga mulut. Komposisi saliva terdiri atas 99% air dan sisanya berupa elektrolit seperti sodium, potassium, kalsium, klorida, magnesium, bikarbonat, dan fosfat. Selain itu juga terdiri dari protein seperti enzim, immunoglobulin dan antimikroba lainnya, beberapa polipeptida dan oligopeptida. Ada pula produk dari glukosa dan nitrogen yaitu urea dan ammonia. Saliva disekresikan oleh kelenjar saliva yang bekerja dengan dipersarafi oleh saraf simpatis untuk sekresi mucus dan saraf parasimpatis untuk sekresi serous. Cairan yang membasahi rongga mulut ini, berfungsi sebagai pelumas di dalam rongga mulut, bukan hanya sebagai pelumas saja, tetapi saliva juga berfungsi dalam membantu proses mastikasi, sebagai buffer, membantu dalam berbicara, sebagai pelindung gigi dari karies dan pengatur kadar air di dalam rongga mulut. Apabila terjadi kerusakan pada kelenjar saliva, maka akan memberi dampak yang besar pada system di dalam rongga mulut, seperti: mulut terasa kering, bibir pecah pecah, dan salah satunya adalah rasa haus. Karena hampir 90% komponen dari saliva adalah air, jadi apabila sekresi saliva menurun, maka seseorang yang mengalami gangguan pada kelenjar salivanya, akan merasakan mulut kering, dan seringnya merasa kehausan. Hal tersebut jugalah yang dirasakan oleh seorang lansia, tetapi bedanya adalah, keadaan pada lansia itu normal. Karena seiring bertambahnya usia, akan membuat sel sel tubuh kita mengalami degenerasi, atau fungsi organ, system di dalam tubuh seseorang akan mengalami penurunan. Begitu pula pada kelenjar salivanya juga akan mengalami penurunan fungsi, dan mengakibatkan aliran saliva menurun, maka, tidak heran jika seorang lansia mulai kesulitan dalam berbicara, karena pelumas yang melumasi rongga mulut telah mengalami kemunduran. Selain itu, pada lansia, gigi yang terkena karies meningkat, karena aliran slaiva menurun mengakibatkan pelindung atau pelapis yang melindungi enamel gigi pun berkurang. Laki-laki yang sehat setiap harinya memproduksi saliva sekitar 1 1,5 liter. Sedangkan pada perempuan memproduksi saliva yang lebih sedikit dari pada laki-laki. Hal ini disebabkan karena ukuran kelenjar saliva pada perempuan yang lebih kecil dibandingkan laki-laki.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian, fungsi, dan komposisi dari saliva? 2. Kelenjar apa saja yang menyekresikan saliva? 3. Bagaimana mekanisme sekresi dari saliva dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi saliva? 1.3 Tujuan 1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian, fungsi, dan komposisi dari saliva. 2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kelenjar-kelenjar yang

menyekresikan saliva. 3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mekanisme sekresi dari saliva dan faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi saliva.

Anda mungkin juga menyukai