Anda di halaman 1dari 12

L apor an P r akt i kum

Nama / NPM : John Samuel Saragih / 1106068213


Fakultas / Program Studi : FT/ Teknik Metalurgi & Material
Group & Kawan Kerja : Kelompok 13

Nomor & Nama Percobaan : KR02 Calori Work












Laboratorium Fisika Dasar
UPP IPD
Universitas Indonesia
Tujuan Percobaan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
Prinsip Dasar Percobaan
Hukum kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada
percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik
menjadi energi panas.

Energi listrik yang dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor
yang mempunyai resistansi dapat dinyatakan dengan persamaan:
w =: i t .................................................................................................................... ( 1 )
di mana
W =energi listrik [J]
v =tegangan listrik [V]
i =arus listrik [A]
t =waktu / lama aliran listrik [s]

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk
kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu zat dinyatakan dengan persamaan:
=m c (I
u
I) .............................................................................................. ( 2 )
di mana
Q =jumlah kalor yang diperlukan [J]
m =massa zat [kg]
c =kalor jenis zat j
J
kg K
, [
Ta =suhu akhir zat [K]
T =suhu mula-mula [K]

Pada percobaan ini, sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur.
Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor.
Besar energi kalor tersebut sama dengan energi listrik yang diberikan pada
kawat, sehingga
m c (I
u
I) =: i t ................................................................................ ( 3 )
Panas yang dihasilkan pada kawat akan menaikkan temperatur kawat.
Perubahan temperatur yang terjadi pada kawat konduktor akan diamati oleh
sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan dan arus listrik
yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perubahan temperatur
dapat bervariasi sesuai dengan daya listrik yang diberikan.
Peralatan

Gbr. 1 Susunan peralatan calori work

1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
3. Termometer
4. Voltmeter dan ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Cara Kerja
Eksperimen r-Lab ini dapat dilakukan dengan mengklik link r-Lab di
http:/ / sitrampil3.ui.ac.id/ kr02.
1. Mengaktifkan Web cam (mengklik icon video pada halaman web r-Lab).
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3. Menghidupkan catu daya (power supply) dengan mengklik radio button
di sebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur, tegangan dan arus listrik pada
kawat konduktor tiap 3 detik selama 30 detik dengan cara mengklik icon
ukur.
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam dan
menunggu hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0.
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.

Data Pengamatan
V0 Waktu
[s]
Arus listrik
[A]
Tegangan
[V]
Temperatur
[C]
3 23,84 0,00 20,4
6 23,84 0,00 20,5
9 23,84 0,00 20,5
12 23,84 0,00 20,5
15 23,84 0,00 20,5
18 23,84 0,00 20,5
21 23,84 0,00 20,6
24 23,84 0,00 20,6
27 23,84 0,00 20,6
30 23,84 0,00 20,6

V1 Waktu
[s]
Arus listrik
[A]
Tegangan
[V]
Temperatur
[C]
3 35,02 0,64 20,6
6 35,13 0,64 20,7
9 35,13 0,64 20,9
12 35,13 0,64 21,1
15 35,02 0,64 21,3
18 35,13 0,64 21,4
21 35,02 0,64 21,6
24 35,13 0,64 21,7
27 35,13 0,64 21,8
30 35,13 0,64 21,9

V2 Waktu
[s]
Arus listrik
[A]
Tegangan
[V]
Temperatur
[C]
3 50,19 1,52 21,3
6 50,19 1,52 21,6
9 50,31 1,52 22,4
12 50,31 1,52 23,4
15 50,31 1,52 24,3
18 50,31 1,52 25,0
21 50,31 1,52 25,8
24 50,31 1,52 26,4
27 50,31 1,52 27,0
30 50,31 1,52 27,5
V3 Waktu
[s]
Arus listrik
[A]
Tegangan
[V]
Temperatur
[C]
3 41,64 1,03 21,4
6 41,64 1,03 21,5
9 41,64 1,03 21,9
12 41,64 1,03 22,3
15 41,64 1,03 22,7
18 41,64 1,03 23,1
21 41,64 1,03 23,3
24 41,64 1,03 23,6
27 41,64 1,03 23,9
30 41,64 1,03 24,1
Pengolahan Data & Evaluasi
mc(I
u
I) =:it
(I
u
I) =
:i
mc
t
y = b

x o


b =
:i
mc


c =
:i
mb

c =
:i
ms
b


c =c c

Data V0
t = 23,84 A : = 0,00 V








no x y x
2
y
2
xy
1 3 20.4 9 416.16 61.2
2 6 20.5 36 420.25 123
3 9 20.5 81 420.25 184.5
4 12 20.5 144 420.25 246
5 15 20.5 225 420.25 307.5
6 18 20.5 324 420.25 369
7 21 20.6 441 424.36 432.6
8 24 20.6 576 424.36 494.4
9 27 20.6 729 424.36 556.2
10 30 20.6 900 424.36 618
165 205.3 3465 4214.85 3392.4










y =0.3212x +21.013
19.5
20
20.5
21
21.5
22
22.5
23
23.5
24
24.5
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Series1
Linear (Series1)
Data V1
t = 35,09 A : = 0,68 V





no x y x
2
y
2
xy
1 3 20.6 9 424.36 61.8
2 6 20.7 36 428.49 124.2
3 9 20.9 81 436.81 188.1
4 12 21.1 144 445.21 253.2
5 15 21.3 225 453.69 319.5
6 18 21.4 324 457.96 385.2
7 21 21.6 441 466.56 453.6
8 24 21.7 576 470.89 520.8
9 27 21.8 729 475.24 588.6
10 30 21.9 900 479.61 657
165 213 3465 4538.82 3552


y =0.1515x +20.467
19.5
20
20.5
21
21.5
22
22.5
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Series1
Linear (Series1)
Data V2
t = 50,28 A V=1,52 v







no x y x
2
y
2
xy
1 3 21.3 9 453.69 63.9
2 6 21.6 36 466.56 129.6
3 9 22.4 81 501.76 201.6
4 12 23.4 144 547.56 280.8
5 15 24.3 225 590.49 364.5
6 18 25 324 625 450
7 21 25.8 441 665.64 541.8
8 24 26.4 576 696.96 633.6
9 27 27 729 729 729
10 30 27.5 900 756.25 825
165 244.7 3465 6032.91 4219.8

y =0.3212x +21.013
19.5
20
20.5
21
21.5
22
22.5
23
23.5
24
24.5
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Series1
Linear (Series1)
Data V3
t = 43,142 A : = 1,098 V




no x y x
2
y
2
xy
1 3 21.4 9 457.96 64.2
2 6 21.5 36 462.25 129
3 9 21.9 81 479.61 197.1
4 12 22.3 144 497.29 267.6
5 15 22.7 225 515.29 340.5
6 18 23.1 324 533.61 415.8
7 21 23.3 441 542.89 489.3
8 24 23.6 576 556.96 566.4
9 27 23.9 729 571.21 645.3
10 30 24.1 900 580.81 723
165 227.8 3465 5197.88 3838.2





Data Kapasitas panas (c)
V1 206,29
V2 148,58
V3 280,63
Rata-rata 211,83
y =0.3212x +21.013
19.5
20
20.5
21
21.5
22
22.5
23
23.5
24
24.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Series1
Linear (Series1)
Analisis
Kalor adalah sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu
dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang
dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya
rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang
dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor, yaitu :
1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu
Disipasi kalor pada kawat konduktor terjadi ketika kawat tersebut memiliki
resistansi. Panas yang dihasilkan bergantung pada daya listrik yang
diberikan, yaitu hasil kali antara arus yang mengalir dalam kawat dengan
tegangan listrik yang diberikan pada kawat. Sementara itu, menurut hukum
Ohm, arus yang mengalir pada kawat adalah tegangan dibagi dengan
resistansi (hambatan) kawat, sehingga daya listriknya dapat dinyatakan
sebagai
m c (I
u
I) =

t ...................................................................................... ( 3 )
Kalor yang dihasilkan pada kawat akan menaikkan temperatur kawat, dan
kenaikan sebesar (I
u
I), dan kenaikan ini berbanding lurus dengan
kuadrat dari tegangan yang diberikan pada kawat. Karena itu, jika tegangan
yang diberikan lebih tinggi, maka kenaikan temperatur juga lebih tinggi.
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda
kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda
yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan
berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama).
Secara matematis dapat dirumuskan :
Q lepas =Q terima
Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima
kalor adalah benda yang bersuhu rendah
Dalam melakukan percobaan, data yang diperoleh cukup banyak. Ini
memungkinkan kecilnya kesalahan dalam pengambilan data sewaktu
melakukan percobaan. Selain itu, dari data yang diperoleh menunjukan
bahwa semakin lama waktunya maka suhunya semakin besar, ini
menunjukan bahwa waktu berbanding lurus dengan perubahan suhu. Dalam
waktu yang sama serta dalam tegangan yang berbeda suhu yang diperoleh
pun berbeda. Semakin besar tegangan yang digunakan maka suhu yang
diperoleh pun semakin besar. Ini mengindikasikan bahwa nilai v atau
tegangan berbanding lurus dengan nilai T atau perubahan suhu.
Sementara itu, kalor yang dihasilkan pada kawat bergantung pada 3 faktor,
yaitu massa kawat, kalor jenis kawat, dan perubahan temperatur kawat.
Kalor jenis kawat ditentukan oleh jenis bahan yang dipakai dalam kawat.
Menurut hasil percobaan, kalor jenis kawat adalah 211,83
J
kg K
, , dan angka
ini mendekati kalor jenis perak (236
J
kg K
, ).

Adapun faktor kesalahan yang mungkin terjadi adalah praktikan tidak
mengetahui kondisi lingkungan di sekitar lingkungan percobaan. Perbedaan
waktu dalam melakukan percobaan juga sangat mempengaruhi hasil
percobaan. Pada saat percobaan, hal-hal seperti putusnya koneksi internet
ataupun kesalahan pada sistem instrumentasi sangat mempengaruhi hasil
percobaan. Data menjadi kurang akurat karena percobaan dilakukan pada
situasi yang berbeda.


Daftar Pustaka
1. Giancoli, Physics for Scientists & Engeeners, 3
rd
Edition, Upper Saddle River,
NJ: Prentice Hall, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker, Fundamentals of Physics, 7
th
Edition, Extended
Edition, Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Inc., 2005.
3. Lienhard & Lienhard, A Heat Transfer Textbook, 3
rd
Edition, Cambridge,
MA: Phlogiston Press, 2008.

Anda mungkin juga menyukai