Anda di halaman 1dari 10

PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN PENYAKIT LEUKIMIA

Oleh : SIO ANDI 2202011222095

PROGRAM PROFESI NERS XXI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN PENYAKIT LEUKIMIA


Tema Sub Pokok Pembahasan : Leukemia (Kanker Darah) : Definisi, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, cara perawatan dan penatalaksananya Hari/Tanggal Waktu Sasaran Tempat Penyaji : Jumat, 19 April 2013 : 30 Menit (09.00 - 09.30 WIB) : An. A dan Keluarga : Kamar 6 C1L2 RSUP Dr. Kariadi Semarang : Sio Andi

I.

TUJUAN A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah diberikan penyuluhan diharapkan An. A dan Keluarga mengetahui tentang Leukemia. B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan An. A dan keluarga mampu : 1. Melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit leukemia (kanker darah) dengan cara : a. Menyebutkan pengertian penyakit leukemia b. Menyebutkan penyebab timbulnya penyakit leukemia c. Menyebutkan jenis-jenis penyakit yang termasuk leukimia 2. Melakukan deteksi dini terhadap anggota keluarga yang terkena penyakit leukemia. a. Mengenal dan menyebutkan gejala bila keluarga terkena penyakit leukemia. b. Mengenal dan menyebutkan tanda bahaya leukemia. 3. Melakukan tindakan pertolongan pertama terhadap anggota keluarga yang terkena penyakit leukemia.

a. Menyebutkan tindakan-tindakan penting yang dapat dilakukan untuk mencegah dan pengobatan penyakit leukemia. b. Menyebutkan cara-cara perawatan pada pasien dengan leukemia II. SASARAN An. A dan Keluarga dengan penyakit ALL yang dirawat diruang C1L2 III. GARIS BESAR MATERI A. Pengertian leukemia B. Etiologi leukemia C. Klasifikasi osteoarthritis D. Tanda dan gejala leukemia E. Penatalaksana leukemia F. Cara perawatan pasien leukemia IV. METODE A. Ceramah B. Tanya Jawab V. MEDIA A. Leaflet B. Flipchart

VI.

PELAKSANAAN KEGIATAN No 1. Waktu 3 menit Kegiatan Penyuluhan Pembukaan : Membuka kegiatan Menjawab dengan mengucapkan salam Salam Ceramah Kegiatan Peserta Media dan Metode

Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyebutkan materi yang akan diberikan 2. 15 menit Pelaksanaan : Menjelaskan tentang pengertian leukemia Menjelaskan tentang macam leukemia Menjelaskan klasifikasi penyakit leukemia Menjelaskan pencegahan pengobatan leukemia Menjelaskan perawatan Memberikan kesempatan kepada peserta bertanya untuk macampenyebab dari

Mendengarkan

Memperhatikan

Ceramah Memperhatikan dengan menggunakan flipchart dan Memperhatikan membagikan leaflet

Memperhatikan

cara Memperhatikan dan

cara Memperhatikan pasien Bertanya menjawab pertanyaan yang diajukan

dengan leukemia dan

3.

10 menit Evaluasi : Menanyakan kepada peserta Menjawab Pertanyaan Tanya Jawab

tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada An. A dan Keluarga. 4. 2 menit Evaluasi : Menyampaikan Kesimpulan Mengucapkan salam penutup Menjawab salam Mendengakan Ceramah

VII.

EVALUASI A. Jumlah Peserta Jumlah peserta yang hadir pada hari Jumat, 19 April 2013 dengan materi tentang Leukemia bertempat di ruang anak C1L2, dengan adanya penyuluhan yang diberikan dapat bermanfaat dan dimengerti oleh An. A dan Keluarga. B. Pertanyaan yang di ajukan kepada Pasien : 1. 2. 3. 4. 5. Apa yang dimaksud dengan Leukemia? Apa saja jenis penyakit leukimia? Apa penyebab, tanda dan gejala leukemia? Bagaimana tindakan pencegahan dan pengobatan leukimia? Bagaimana perawatan pasien leukemia dirumah?

VIII.

REFERENSI Doenges, EM. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih Bahasa I Made Kariasa. Jakarta: EGC

Mansjoer, Arief. Et all. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius. Price, S.A. R. Wilson CL. (2005). Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC. Smeltzer C. Suzannne. (2002 ). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Alih Bahasa Andry Hartono. Jakarta: EGC. Soeparman. 2002. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai penerbit FKUIS.

IX.

Lampiran Materi Terlampir

LEUKEMIA (KANKER DARAH) I. Definisi Suatu gangguan atau kelainanan darah yang diturunkan dengan ditandai anemia, perdarahan dan infeksi. Leukemia Akut adalah suatu keganasan primer sumsum tulang yang berakibat terdesaknya

komponen darah abnormal (blastosit), disertai penyebaran ke organ-organ lain. Leukimia akut adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupaproliferasi patologis sel hemopoitik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulangdalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lain. (Arif Mansyoer, 2002)

II.

Klasifikasi Leukemia A. Leukemia Mielogenus Akut (LMA) LMA mengenai sel stem hematopoetik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel mieloid, monosit, granulosit (basofil, netrofil, eosinofil), eritrosit, dan trombosit. Semua kelompok usiadapat terkena. Insidensi meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Merupakan

leukemianonlimfositik yang paling sering terjadi. B. Leukemia Mielogenus Krinis (LMK) LMK juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. Namu lebih banyak selnormal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. LMK jarang menyerangindividu dibawah 20 tahun. C. Leukemia Limfositik Kronis (LLK) LLK merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 70 tahun. Manifestasi klinis pasientidak menunjukkan gejala. Penyakit baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau penangananpenyakit. D. Leukemia Limfositik Akut (LLA) LLA dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada anak-anak, laki-laki lebihbanyak dibandingkan perempuan. Puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 tahun. LLA jarang terjadi.

III.

Penyebab Leukemia A. Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan struktur gen ( T cellleukemia-lymphoma virus/HTLV) B. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker sebelumnya C. Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon, dan agenanti neoplastik. D. Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol E. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot.

IV.

Tanda Dan Gejala Leukemia A. Anemia Disebabkan karena produksi sel darah merah kurang akibat dari kegagalan sumsum tulangmemproduksi sel darah merah. Ditandai dengan berkurangnya konsentrasi hemoglobin,turunnya hematokrit, jumlah sel darah merah kurang. Anak yang menderita

leukemiamengalami pucat, mudah lelah, kadang-kadang sesak nafas. B. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi Disebabkan karena adanya penurunan leukosit, secara otomatis akan menurunkan dayatahan tubuh karena leukosit yang berfungsi untuk mempertahankan daya tahan tubuh tidakdapat bekerja secara optimal. C. Perdarahan Tanda-tanda perdarahan dapat dilihat dan dikaji dari adanya perdarahan mukosa sepertigusi, hidung (epistaxis) atau perdarahan bawah kulit yang sering disebut petekia.Perdarahan ini dapat terjadi secara spontan atau karena trauma. Apabila kadar trombositsangat rendah, perdarahan dapat terjadi secara spontan. D. Penurunan kesadaran Disebabkan karena adanya infiltrasi sel-sel abnormal ke otak dapat menyebabkan berbagaigangguan seperti kejang sampai koma.

E. Penurunan nafsu makan F. Kelemahan dan kelelahan fisik

V.

Cara Pencegahan Dan Pengobatan A. Memperbaiki keadaan umum dengan tindakan: Tranfusi sel darah merah padat (Pocket Red Cell-PRC) untuk mengatasi anemi. Apabilaterjadi perdarahan hebat dan jumlah trombosit kurang dari 10.000/mm, maka diperlukantransfusi trombosit.- Pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi. B. Pengobatan spesifik Terutama ditunjukkan untuk mengatasi sel-sel yang abnormal.

Pelaksanaannya tergantungpada kebijaksanaan masing-masing rumah sakit, tetapi prinsip dasar pelaksanaannya adalahsebagai berikut:- Induksi untuk mencapai remisi: obat yang diberikan untuk mengatasi kanker sering disebutsitostatika (kemoterapi). Obat diberikan secara kombinasi dengan maksud untuk mengurangi sel-sel blastosit sampai 5% baik secara sistemik maupun intratekal sehingga dapat mengurangigejalagajala yang tampak. Terdapat tiga fase pelaksanaan keoterapi : 1. Fase induksi Dimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini diberikan terapi kortikostreroid (prednison), vincristin dan Lasparaginase. Fase induksi dinyatakan behasil jika tanda-

tandapenyakit berkurang atau tidak ada dan dalam sumsum tulang ditemukan jumlah sel mudakurang dari 5%. 2. Fase Profilaksis Sistem saraf pusat Pada fase ini diberikan terapi methotrexate, cytarabine dan hydrocotison melaui intrathecaluntuk mencegah invsi sel leukemia ke otak. Terapi irradiasi kranial dilakukan hanya padapasien leukemia yang mengalami gangguan sistem saraf pusat.

3.

Konsolidasi Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan unutk

mempertahankan remisis dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala, mingguan atau bulanandilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadappengobatan. Jika terjadi supresi sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan sementara ataudosis obat dikurangi. VI. Cara Perawatan A. Perawatan di Rumah : 1. Mendukung klien tetap beraktivitas. 2. Monitor reaksi klien setelah beraktivitas. 3. Berikan makanan tinggi asam folat (kacang-kacangan, sayuran, berwarna hijau, daging),vitamin C. 4. Ijinkan penderita untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan. 5. Perbaiki gizi saat selera makan penderita meningkat. B. Tindakan saat terjadi kekambuhan: Pada umumnya serangan yang timbul adalah pusing, pucat dan sesak nafas, hal-hal yang perlu diperhatikan : 1. Segera ambil posisi nyaman dengan tinggikan kepala di tempat tidur. 2. Hindari kerumunan orang. 3. Sirkulasi udara yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai